405,917 research outputs found
Kurikulum berbasis kompetensi pengobatan tradisional ramuan
Di samping terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif, dari paradigma upaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif menjadi upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotion. Dengan demikian dibutukan sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi tututan dan kebutuhan masyarakat. Sarana pelayanan kesehatan saat ini dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menanggulangi penyakit- penyakit degeneratif dan kronis yang terdapat di masyarakat
Petunjuk teknis bantuan operasional pembinaan organisasi mitra (BOP-ORMIT)
Pembinaan Organisasi Mitra (BOP-ORMIT) ini berisi 5 hal yakni; 1) gambaran teknis pelaksanaan program, 2) bentuk-bentuk dukungan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan, 3) tata cara memperoleh dana bantuan penyelenggaraan, 4) akuntabilitas penyelenggaraan dan 5) indikator keberhasilan. Dengan demikian para pembaca akan
memahami program bantuan operasional pembinaan organisasi mitra, bentuk dan jenis dukungan pemerintah dan tata cara mengajukan dana bantuan dan berbagai konsekuensinya.
Dengan terbitnya petunjuk teknis ini kami berharap akan memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan
kepastian terhadap layanan penyelenggaraan program kursus dan pelatihan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan program-program pembinaan kursus dan pelatihan agar bekerja lebih keras lagi untuk mencapai target dan kualitas yang lebih baik lagi di tahun 2012
Petunjuk teknis lomba lembaga kursus dan pelatihan berprestasi tingkat nasional tahun 2011
Jumlah lembaga kursus dan pelatihan berdasarkan data terakhir dan mempunyai Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK) adalah sebanyak 14.395 lembaga (sumber: www.infokursus.net), dengan berbagai macam jenis keterampilan. Dari sekian banyak lembaga kursus dan pelatihan tersebut mempunyai mutu dan kinerja lembaga yang sangat bervariasi, sebagian besar masih terkonsentrasi di pulau Jawa, sedangkan di pulau lain masih sangat kurang. Keberagaman inilah yang mendasari perlu adanya lembaga kursus dan pelatihan yang dapat dijadikan contoh/panutan dalam pengembangan LKP berdasarkan kinerjanya (input, proses, output dan outcome)
Pedoman penguatan pendidikan karakter pada lembaga kursus dan pelatihan tahun 2018
Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) memiliki peranan yang sangat penting dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) karena sasarannya menyentuh setiap strata masyarakat, baik ditinjau dari segi usia, tingkat pendidikan, maupun status sosial ekonominya
Kurikulum berbasis kompetensi menjahit pakaian
Melaksanakan prosedur keselamatan kerja. Menjahit dengan alat jahit tangan Menjahit dengan mesin I Melakukan penyetrikaan Memelihara alat jahi
Kurikulum berbasis kompetensi bordir
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini disusun sebagai pedoman bagi penyelenggara kursus dan pelatihan bidang sulam dan bordir. Dengan adanya kurikulum yang terstandar ini, diharapkan akan terdapat standar kompetensi lulusan kursus di seluruh Indonesia. Oleh karena itu setiap lembaga diharapkan mengacu pada kurikulum ini dalam penyelenggaraan pelatihan, baik dalaam pengembangan silabus , pengelolaan maupun evaluasi program kegiatan dand hasil belajar peserta didik Semoga dengan adanya kurikulmu ini, kualitas lulusan kursus dan pelatihan bordir lebih baik dan terstandar
Kurikulum berbasis kompetensi : musik
Adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini, maka diharapkan ini merupakan langkah awal bagi para pendidik, praktisi dan pencinta seni untuk mengetahui standarisasi dan kriteria apa sajakah yang harus dimiliki seorang pemain musik dan instruktur musik yang ideal dan berkualitas, untuk menuju ke arah perkembangan musik Indonesia yang lebih baik dan pemberdayaan tenaga kerja yang terbekali dengan pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai/kode etik yang
sesuai dengan profesinya
Pedoman penguatan pendidikan karakter pada lembaga kursus dan pelatihan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, mengamanatkan bahwa pembangunan karakter merupakan salah satu program prioritas pembangunan nasional. Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Pembangunan karakter sesuai dengan budaya bangsa Indonesia tentu tidak hanya dilakukan melalui serangkaian kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, baik pada jalur formal maupun nonformal, melainkan juga harus diupayakan melalui proses pembiasaan dalam kehidupan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pembiasaan untuk mengaktualisasikan nilai- nilai religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung jawab, dan nilai-nilai lainnya dalam pergaulan hidup sehari-hari perlu dilakukan secara terencana, bertahap dan berkelanjutan. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) memiliki peranan yang sangat penting dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), karena sasarannya menyentuh setiap strata masyarakat, baik ditinjau dari segi usia, tingkat pendidikan, maupun status sosial-ekonominya. Agar program Penguatan Pendidikan Karakter pada LKP (PPK-LKP) dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan panduan implementasi penguatan pendidikan karakter yang dapat dijadikan acuan oleh pemangku kepentingan sehingga terjadi internalisasi nilai-nilai karakter pada peserta didik di LKP. Akhirnya, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga Panduan Penguatan Pendidikan Karakter pada LKP ini dapat diselesaikan dengan baik
Petunjuk teknis program pendidikan kecakapan kerja
Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) merupakan program layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan kompeten pada bidang keterampilan sesuai kebutuhan DUDI sehingga dapat memanfaatkan secara optimal peluang-peluang kerja yang terbuka pada era MEA. Program PKK merupakan salah satu wujud program penyelarasan kursus dan pelatihan dengan kebutuhan kompetensi kerja pada DUDI dan kewirausahaan. Melalui program ini, peserta didik dibekali keterampilan sesuai kebutuhan DUDI dan dikembangkan etos kerjanya. Setelah menyelesaikan program, peserta didik dibantu dan dibimbing oleh lembaga penyelenggara program untuk mengakses lapangan kerja yang tersedia sampai mereka dapat bekerja pada DUDI.
Dalam upaya menyiapkan peserta didik kursus dan pelatihan menjadi tenaga kerja baru yang terampil/kompeten, memiliki etos kerja dan daya saing tinggi, pada tahun 2018 Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyiapkan bantuan untuk penyelenggaraan Program PKK. Bantuan pemerintah untuk penyelenggaraan Program PKK ini dapat diakses oleh lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan yang memenuhi kriteria dan persyaratan sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis ini
Kurikulum berbasis kompetensi : pendidikan akupuntur
Pada kurikulum berbasis kompetensi memuat standar kompetensi Ilmu Akupunktur Dasar dan Ilmu Kesehatan Dasar pada gangguan kesehatan pasien, Diagnosis kelainan / gangguan pasien berdasarkan data keadaan pasien, Rencana Terapi Akupunktur untuk pasien berdasarkan Diagnosis Akupunktur dan keadaan
Pasien, Tindakan Terapi Akupunktur pada pasien berdasarkan rencana terapi, diagnosis akupunktur dan keadaan pasien, Penatalaksanaan kasus Gawat Darurat berdasarkan ilmu akupunktur dan ilmu kedokteran-kesehatan, Penyuluhan Akupunktur dan Kesehatan dengan menggunakan pendekatan sistematik,Pelayanan Akupunktur pada pasien dengan gangguan fungsi Sistem Pernafasan / Sistem
Respiratorius
- …