162 research outputs found
PROBLEMATIKA PENERAPAN MULOK BAHASA JAWA DI KABUPATEN PEMALANG
The vast spreading area of Javenese speaker makes Javanese language has many dialects and
subdialects. Those dialects and subdialects are legally protected by Regional Regulation of Central Java
No. 9/2012. One way to protect the Javanese language as one of the local languages in Indonesia is to
make it a supplementary subject taught in schools, especially on primary and secondary level. The
problem rises when this supplementary subject tend to favor “one side”; the Standard Language of Java.
Meanwhile, there are some regencies in Central Java that speak different dialects, the Basa Jawa
Ngapak. Pemalang Regency is one of the regencies that speak Basa Jawa Ngapak. This article will
uncovers the application of Javanese Language Supplementary Subject in Pemalang Regency which is
not congruent with it’s culture. The desk research and literature review method is selected as the data
collecting method. From this article, we could see that supplementary subject is not an effective way to
protect the local language yet. A precise language policy which fitted with cultural condition of each
region become an important element in language protection programme.
Daerah persebaran penutur bahasa Jawa yang luas membuat bahasa Jawa memiliki banyak dialek dan
subdialek. Dialek dan subdialek tersebut secara hukum dilindungi keberadaannya, terutama oleh
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.9 Tahun 2012. Salah satu usaha perlindungan bahasa Jawa
sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia tersebut adalah dengan memberikan mata pelajaran
bahasa Jawa sebagai muatan lokal (Mulok) di sekolah, dari tingkat SD sampai SMA. Masalah kemudian
muncul ketika materi Mulok hanya “berpihak” pada bahasa Jawa standar. Sementara itu, terdapat
beberapa kabupaten di Jawa Tengah yang menggunakan bahasa Jawa yang berbeda dengan bahasa
Jawa standar, yaitu bahasa Jawa Ngapak. Salah satu kabupaten yang masyarakatnya menggunakan
bahasa Jawa Ngapak itu adalah Kabupaten Pemalang. Tulisan ini akan mengungkap penerapan Mulok
bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang yang tidak disesuaikan dengan budaya daerahnya. Metode desk
research dan literature review adalah metode yang dipilih dalam mengumpulkan data. Dari tulisan ini
terungkap fakta bahwa muatan lokal belum menjadi cara yang efektif dalam rangka melindungi bahasa
daerah. Kebijakan bahasa yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi budaya tiap-tiap daerah menjadi
faktor penting dalam usaha perlindungan bahasa
Pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Pemalang
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas pendidikan di masa sekarang. Era digital dimana mayoritas orang sudah sadar teknologi dan informasi dengan maksud untuk mempermudah dalam mengakses semua hal di luar jangkauannya. Termasuk usaha guru yakni dengan mempersiapkan bahan ajar digital agar siswa dapat mudah menerima materi ajar Pendidikan Agama Islam. Pemanfaatan bahan ajar digital mewujudkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh siswa yakni siswa mampu memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep materi yang dipelajari untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki siswa, maka dapat dicapai dengan pemanfaatan bahan ajar digital melalui strategi pembelajaran inquiry dimana proses mencari, mempelajari, dan menerapkan sendiri materi ajar Pendidikan Agama Islam yang diperoleh sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Pemalang? 2) Apa saja hambatan yang dihadapi pada pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Pemalang?
Permasalahan dibahas melalui studi lapangan, sebagai sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam dan siswa di SMP Negeri 2 Pemalang untuk mendapatkan data pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran inquiry dengan menggunakan strategi inquiry. Data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran inquiry di SMP Negeri 2 Pemalang memanfaatkan Google Classroom sebagai media pembalajaran dalam ranah Pendidikan Agama Islam pada materi Iman Kepada Rasul Allah Swt. Sebelum pemanfaatannya, guru menyusun RPP, Program Semester, dan bahan ajar digital dalam format Microsoft Power Point. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka menggunakan strategi inquiry yakni guru menyampaikan materi agar siswa dapat mencari dan menemukan peristiwa yang sesuai dengan materi di lingkungan masing-masing. Sedangkan pembelajaran jarak jauh menggunakan metode konvensional. 2) Dalam pemanfaatan bahan ajar digital pada materi Pendidikan Agama Islam menggunakan strategi inquiry, guru dan siswa menemui hambatan yakni pada pengoperasian fitur-fitur dan aplikasi pembelajaran ketika menyusun bahan ajar digital. Sulit mengakses sinyal dan keterbatasan kuota internet, serta perbedaan potensi siswa dalam pemahaman materi, masalah, kondisi, dan sikap siswa
LAPORAN AKHIR KKN KAMPUS MENGAJAR 3 PROGRAM PENDAMPINGAN LITERASI, NUMERASI, ADAPTASI TEKNOLOGI DAN ADMINISTRASI SEKOLAH
Kampus mengajar merupakan bagian kegiatan pembelajaran asistensi mengajar di satuan Pendidikan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas. Kampus mengajar sendiri adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia yang selama 1 (satu) semester untuk membantu para guru dan sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemic. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan serta menginspirasi para murid di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka. pembelajaran yang harus dipelajari dan diajarkan pada sekolah dasar adalah pembelajaran literasi, numerasi, adaptasi teknologi dan membantu berjalannya proses administrasi sekolah
Analisis Elemen Dimensi Berkebhinekaan Global Dalam Ekstrakurikuler Karawitan
One dimension of the Pancasila student profile that must be instilled in students is global diversity. This dimension emphasizes character development through preserving cultural identity, appreciating diversity, and avoiding cultural isolation. The purpose of this study is to analyze the elements of the global diversity dimension through extracurricular karawitan at SD N 8 Wirosari. This research used case study-based qualitative methodology. The research subjects were the principal, karawitan extracurricular teacher and 18 students who participated in karawitan extracurricular activities. Data collection methods include documentation, observation, and interviews. Data analysis using the Miles and Huberman model method and data validation using triangulation which includes data reduction, data exposure, conclusion drawing, and verification. The research findings show that extracurricular karawitan encourages the development of four dimensional elements of global diversity, namely recognizing and respecting culture, intercultural communication and interaction, reflection and responsibility regarding the experience of diversity, and social justice. This research is expected that students can improve and implement the character of global diversity in everyday life
ANALISIS KESIAPAN SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (ANBK) PROGRAM MERDEKA BELAJAR DI SD NEGERI 01 MAJALANGU
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persiapan sekolah dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri 01 Majalangu, (2) mengetahui pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri 01 Majalangu, (3) mengetahui kendala serta upaya apa yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu diawali dengan tahap pra lapangan seperti menyusun rencana penelitian, memilih lapangan, kemudian mengurus perizinan dari universitas untuk diberikan kepada kepala sekolah serta menyiapkan perlengkapan penelitian seperti instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pada saat penelitian.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian Kepala Sekolah, Proktor ANBK, Guru kelas V, Pengawas dan Siswa kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan angket. Analisis daya yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan Teknik triangulasi sumber , triangulasi teknik dan member check. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Persiapan sekolah dalam menghadapi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer sudah cukup siap, (2) Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri 01 Majalangu berjalan dengan baik, dan (3) Kendala-kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan Asesmen Nasional dapat diatasi dengan cepat dan tepat
Peran guru PAI dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa Kelas X dalam kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Grati
INDONESIA:
Rasa kurang percaya diri pada diri siswa telah menjadi permasalahan di dalam lembaga pendidikan. Kepercayaan diri siswa sangatlah kurang padahal percaya diri ini menjadi bagian penting dari perkembangan kepribadian seseorang, namun banyak orang yang kurang percaya diri. Percaya diri ini bukan sesuatu yang dapat tumbuh dan ada dalam diri seseorang dengan sendirinya melainkan dengan sebuah latihan dan pembiasaan. Terlebih dalam kurikulum merdeka, siswa banyak memerlukan bimbingan dan arahan guru dalam memahami konteks dari kurikulum ini dengan tujuan untuk mengembangkan percaya diri siswa. Dalam hal ini yang menggunakan kurikulum merdeka sementara hanya kelas X di SMA Negeri 1 Grati. Oleh sebab itu, dengan adanya peran guru PAI diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa.
Adapun fokus penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Peran guru PAI dalam mengembangka rasa percaya diri siswa kelas X dalam kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Grati?, (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa kelas X dalam kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Grati?, (3) Bagaimana dampak peran guru PAI dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa kelas X dalam kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Grati?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang di SMAN 1 Grati. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, display data (penyajian data), dan penarikan kesimpulan. Serta pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa (1) peran guru PAI dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa kelas X di SMAN 1 Grati terdapat 5 peran, yaitu (a) sebagai pendidik,(b) sebagai motivator, (c) sebagai fasilitator, (d) sebagai pengajar, dan (e) sebagai pembimbing. (2) faktor pendukung dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa kelas X (a) semangat tinggi guru, (b) kolaborasi siswa dan guru, (c) motivasi besar dari guru, (d) sarana dan prasarana yang memadai; sedangkan faktor penghambatnya yaitu (a) sulit mengkondisikan siswa yang kecanduan gadget, (b) pembelajaran diferensiasi, (c) kurangnya bimtek guru untu kurikulum merdeka. (3) Dampak peran guru PAI dalam mengembangkan percaya diri siswa kelas X dalam kurikulum merdeka di SMAN 1 Grati yaitu: (a) siswa bisa menerapkan nilai-nilai karakter, (b) siswa terdorong untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya, (c) siswa merasa pembelajaran yang didapat sangatlah menyenangkan dan lebih menarik, (d) siswa lebih aktif dan berprestasi dalam bidang akademik, (e) siswa lebih terarah dan bisa menyelesaikan permaslahan yang di hadapinya.
ENGLISH:
Self-confidence in students has become a problem in educational institutions. Student self-confidence is lacking even though self-confidence is an important part of the development of one's personality, but many people do not have self-confidence, this self-confidence is not something that can grow and exist in a person by itself but with practice. and habituation. Especially in the independent curriculum, students need a lot of guidance and direction from the teacher in understanding the context of this curriculum with the aim of developing students' self-confidence. In this case, the independent curriculum is used while only class X at SMA Negeri 1 Grati. Therefore, with the role of the PAI teacher it is hoped that it can assist students in developing student self-confidence.
The focus of the research discussed in this study are: (1) What is the role of the PAI teacher in developing the self-confidence of class X students in the independent curriculum at SMA Negeri 1 Grati?, (2) what are the supporting and inhibiting factors in developing the self-confidence of class X students in the independent curriculum at SMA Negeri 1 Grati?, (3) What is the impact of the role of the PAI teacher in developing the self-confidence of class X students in the independent curriculum at SMA Negeri 1 Grati? This research is a qualitative research with a background in SMAN 1 Grati.
Data collection was carried out by means of observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out by means of data reduction, data display (presentation of data), and drawing conclusions. As well as checking the validity of the data is done by triangulation.
The results of this study state that (1) the role of the PAI teacher in developing the self-confidence of class X students at SMAN 1 Grati has 5 roles, namely (a) as an educator, (b) as a motivator, (c) as a facilitator, (d) as a teacher, and (e) as a supervisor. (2) supporting factors in developing the self-confidence of class X students (a) high enthusiasm of the teacher, (b) student and teacher collaboration, (c) great motivation from the teacher, (d) adequate facilities and infrastructure; while the inhibiting factors are (a) it is difficult to condition students who are addicted to gadgets, (b) differentiation learning, (c) the lack of teacher guidance for an independent curriculum. (3) The impact of the PAI teacher's role in developing the self-confidence of class X students in the independent curriculum at SMAN 1 Grati, namely: (a) students can apply character values, (b) students are encouraged to do something according to their abilities, (c) students feel that the learning they get is fun and more interesting, (d) students are more active and achieve more in academic and non-academic fields, (e) students are more focused and able to solve the problems they face.
ARABIC:
أصبح عدم الاعتماد على النفس لدى الطلاب مشكلة في المؤسسات التعليمية. يفتقر الطالب إلى الاعتماد على النفس على الرغم من أن هذه الاعتماد على النفس هي جزء مهم من تنمية شخصية الفرد ، إلا أن الكثير من الناس لا يتمتعون بالاعتماد على النفس، لأن هذه الاعتماد على النفس ليست شيئًا يمكن أن ينمو وتوجد في الإنسان بمفردها ولكن مع الممارسة والتعود. يحتاج الطلاب إلى الكثير من التوجيه والتوجيه من المدرس لفهم سياق هذا المنهج بهدف تنمية ثقة الطلاب بأنفسهم ، خاصة في المناهج المستقلة. في هذه الحالة ، يتم استخدام المنهج المستقل بينما يتم استخدام الفصل العاشر فقط في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي. لذلك ، مع دور مدرس التربية الاسلامية، من المأمول أن يساعد الطلاب في تنمية ثقة الطلاب بأنفسهم.
محور البحث الذي تمت مناقشته في هذه الدراسة هو: (1) ما هو دور مدرس التربية الاسلامية في تطوير الاعتماد على النفس لدى طلاب الفصل العاشر في المنهج المستقل في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي ؟، (2) ما هو الدعم والعوامل المثبطة في تنمية الاعتماد على النفس لدى طلابالفصل العاشر في المنهج المستقل في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي ؟، (3) ما هو تأثير دور مدرس التربية الاسلامية في تنمية الاعتماد على النفس لدى طلاب الفصل العاشر في منهج مستقل في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي ؟
هذا البحث هو بحث نوعي مع خلفية في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي. تم جمع البيانات عن طريق الملاحظة والمقابلات والتوثيق. تم إجراء تحليل البيانات عن طريق تقليل البيانات وعرضها (عرض البيانات) واستخلاص النتائج. وكذلك التحقق من صحة البيانات يتم عن طريق التثليث.
تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن (1) دور مدرس التربية الاسلامية في تنمية الاعتماد على النفس لدى طلاب الفصل العاشر في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي له 5 أدوار ، وهي (أ) كمعلم ، (ب) كمحفز ، ( ج) كميسر ، (د) كمدرس ، (هـ) كمشرف. (2) العوامل الداعمة في تنمية الاعتماد على النفس لدى طلاب الفصل العاشر (أ) الحماس العالي للمعلم ، (ب) تعاون الطلاب والمعلمين ، (ج) الحافز الكبير منالمدرس، (د) المرافق والبنية التحتية الملائمة ؛ في حين أن العوامل المثبطة هي (أ) من الصعب تكييف الطلاب المدمنين على الأدوات ، (ب) تعلم التمايز ، (ج) نقص توجيهالمدرسلمنهج دراسي مستقل. (3) تأثير دور مدرس التربية الاسلامية في تطوير الاعتماد على النفس لطلاب الفصل العاشر في المنهج المستقل في مدرسة ثانوية حكومية واحدة غراتي ، وهي: (أ) يمكن للطلاب تطبيق قيم الشخصية ، (ب) يتم تشجيع الطلاب على القيام بشيء وفقًا لقدراتهم ، (ج) يشعر الطلاب أن التعلم الذي يحصلون عليه ممتع وأكثر إثارة للاهتمام ، (د) الطلاب أكثر نشاطًا ويحققون المزيد في المجالات الأكاديمية وغير الأكاديمية ، (هـ) الطلاب أكثر تركيزًا وقدرة على حل المشاكل التي يواجهونها
ANALYZING LANGUAGE STYLE OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL ACCREDITATION ‘SUGGESTION AND RECOMMENDATION’ TEXT
Accreditation of schools/madrasah is the process of comprehensive assessment of the
feasibility of a unit or educational program, the results realized in the form of recognition and
ranking worthiness issued by an institution and independent professionals. One of the final
stages of the accreditation process is the drafting suggestions and recommendations formulated
by the team drafting suggestions and recommendations based on school level. Formulation of
suggestions and recommendations includes eight national education standards, all of which
were written using Indonesian.
The method used is the study of the text. Text was used as the main data is the result of
the analysis and recommendations for the level of Vocational High School (SMK) at DIY in the
period of 2014. The study of the text is based on several important parameters in the language
style, such as: 1) the structure and types of Indonesian sentences used in the text of suggestion
and recommendation, 2) coherence and cohesive in paragraphs, and 3) the punctuation used in
text.
From the analysis conducted on the text suggestion and recommendation on
accreditation results for the level of Vocational High School in 2014, it is found some form of
language style as follows: 1) The inconsistency of the structural integrity of the sentence, 2)
The process of removal the subject in a few sentences, 3) The use of variations in sentences,
and 4) The use of punctuation as a liaison sentence
Ketua Program Kemitraan Masyarakat " WORKSHOP PENULISAN BUKU ANTOLOGI KISAH NABI DAN SAHABAT DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PROFETIK DI SD MUHAMMADIYAH 3 DEPOK "
Isi Laporan Program Kemitraan Masyaraka
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Karakter Dan Kemampuan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Biologi Pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Biologi
- …