94 research outputs found

    PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PEMBERIAN MPASI DAPAT MERUBAH PERILAKU IBU DALAM MENCEGAH STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOTRUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

    Get PDF
    Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Salah satu penyebab stunting adalah praktik pemberian MPASI yang kurang tepat pada bayi dibawah 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan tentang pemberian MPASI terhadap pengetahuan dan perilaku ibu dalam upaya pencegahan stunting di wilayah kerja puskesmas singotrunan Kabupaten Banyuwangi tahun 2022. Metode Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan populasi sebanyak 45 responden dan menggunakan tekhnik purporsive sampling dengan sample 30 responden, analisis yang digunakan univariate dan bivariat dengan wilcoxon sign rank  p> α = 0,05. Hasil Penelitian diperoleh nilai signifikan p<0,5 maka 0,000 < 0,05 yang bermakna Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan Pendidikan kesehatan tentang pemberian MPASI terhadap pengetahuan dan perilaku ibu dalam upaya pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Singotruna Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022.   &nbsp

    PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING (MP) ASI DALAM PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA

    Get PDF
    ABSTRAKMasa bayi sering dipandang sebagai masa yang membutuhkan peran orang tua untuk menyatukan tumbuh kembang anak. Dalam laporan RISKESDAS 2018 balita gizi kurang di Indonesia tercatat sebesar 17.7%  masih dibawah taret RJPMN yaitu 17%. Masalah tersebut muncul bukan hanya karena kekurangan pangan namun bisa dari faktor lain seperti pemberian MP-ASI yang tidak adekuat tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang ada diusianya dan penyapihan dini. Tidak banyak ibu yang mengetahui cara pemberian gizi seimbang melalui MP-ASI, sehingga berdampak pada masalah pemenuhan gizi pada balita yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI yang tepat untuk memberikan gizi yang tepat pada bayi. Metode: penyuluhan, diskusi, tanya jawab, serta pretest dan posttest. Hasil:terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita yang memiliki pengetahuan baik sebesar 33,4% yaitu dari 41,6% meningkat menjadi 75%, Kesimpulan: terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MPASI)yang tepat sebagai upaya pencegahan gizi buruk setelah diberikan penyuluhan Peserta yang hadir dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ibu banyak bertanya, terutama bagaimana membuat MPASI. Kata kunci: gizi buruk; MP-ASI; bayi ABSTRACTInfancy is often seen as a period that requires the role of parents to unify the child's growth and development. In the 2018 RISKESDAS report, malnutrition in Indonesia was recorded at 17.7%, still below the RJPMN target of 17%. This problem arises not only because of food shortages but can also be caused by other factors such as inadequate complementary feeding, not in accordance with the nutritional needs of their age and early weaning. Not many mothers know how to provide balanced nutrition through MP-ASI, so that it has an impact on nutritional fulfillment problems in toddlers which can hinder children's growth and development. The purpose of this service is to increase mother's knowledge about giving proper MP-ASI to provide proper nutrition to babies. Methods: counseling, discussion, question and answer, and pretest and posttest. Result: there was an increase in the knowledge of mothers who had good knowledge of 33.4%, from 41.6% increased to 75%, Conclusion: there was an increase in mother's knowledge about appropriate complementary foods for ASI (MPASI) as an effort to prevent malnutrition after being given counseling The participants who attended enthusiastically took part in the activity. Mom asked a lot, especially how to make solids. Keywords: malnutrition; MP-ASI; babie

    Penggunaan Media Edukasi Online Untuk Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Umum Di Era Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Situasi COVID-19 menjadi salah satu tantangan bagi negara yang mempunyai masalah kesehatan yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya. Pandemi COVID-19 mengakibatkan penanggulangan stunting pada anak menghadapi tantangan cukup berat, diantaranya terkait dengan edukasi pencegahan stunting. Stunting di Indonesia masih membutuhkan penyelesaian holistik dan komprehensif. Di era pandemi COVID-19, diperlukan suatu pendekatan terencana untuk menurunkan stunting. Penelitian bertujuan mengidentifikasi efektivitas penggunaan media edukasi online untuk pencegahan stunting pada masyarakat umum di era pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan quasi experimental one shot pre-post group design. Pemberian edukasi online dilakukan melalui media poster, leaflet, dan booklet. Penelitian melibatkan 196 responden yang diambil secara acak. Responden berusia 12-60 tahun, berasal dari Aceh, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan. Pengumpulan data menggunakan google form, terdiri dari data demografi serta kuesioner pengetahuan dan sikap terkait pencegahan stunting. Pre-test dilakukan sebelum pemberian edukasi online, dan post-test dilakukan 3 minggu kemudian setelah dilakukan pemberian edukasi online. Analisis data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum mengikuti edukasi online, terdapat 59.2% responden memiliki pengetahuan baik dan 48.0% responden memiliki sikap mendukung terhadap pencegahan stunting. Lalu setelah dilakukan edukasi secara online, terdapat 87.8% responden memiliki pengetahuan baik dan 69.4% responden memiliki sikap mendukung terhadap pencegahan stunting. Hasil uji Wilcoxon (p<0.05) menunjukkan perbedaan signifikan hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan sikap responden. Pendekatan komprehensif melalui pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi online sangat diperlukan untuk memelihara pemahaman masyarakat mengenai pencegahan stunting sehingga dapat mencapai kualitas kesehatan masyarakat yang optimal

    A Counseling on Complementary Food to Mothers of Infants Aged 6--24 Months at A Community Clinic in Sukmajaya

    Get PDF
    MPASI, complementary food to breast milk, is food or drink containing nutrients, given to babies or infants aged 6-24 months, and given in stages according to the age and digestive capacity of the babies or infants to meet their nutritional needs other than breast milk. The objective of the activity was to improve the mothers’ knowledge of correct and good complementary food for their under-five-year-old infants in Sukmajaya, Depok 2018 and to determine the differences of these mothers’ knowledge about how to process and use ingredients for the complementary food before and after counseling. The method of this community service activity was through pre- and post-test designs. The results showed that the average score of mothers; knowledge before the counseling was 73.00 and after the counseling 79.43. The difference in the mean value between the first and second measurements was 6.43 and the results of the statistical test show the value of P value <0.05. Therefore, it can be concluded that there were significant differences between the pre-test (before counseling) and post-test (after counseling) scores. Based on the results of data processing and analysis, it was found that 66.66% of respondents experienced improving knowledge of complementary food, although the number was still below the target of 70%

    PENYULUHAN TENTANG 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DENGAN MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

    Get PDF
    Kekurangan asupan nutrisi pada masa kehamilan mempunyai dampak, salah satunya ialah anak yang lahir berat badan lahir rendah (BBLR) yang  disebabkan karena asupan ibu yang kurang pada saat kehamilan dan sering terkena penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan tentang 1000 hari pertama kehidupan  dengan media booklet terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan sesudah dilakukan penyeluhuan. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain One Group Pre-Post Test, adalah rancangan penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok subjek dan melakukan pengukuran sebelum dan sesudah memberikan perlakuan pada subjek yang dilaksanakan di Desa Lama Kecamatan Pancur Batu dilakukan pada bulan Januari 2020 – Juni 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di Desa Lama Kecamatan Pancur Batu dan ampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kandungan trimester I dan trimester II di Desa Lama Kecamatan Pancur Batu. Data identitas sampel dikumpulkan dengan mengisi formulir data identitas pada lembar kuesioner yang telah disediakan serta data pengetahuan dan sikap dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data menggunakan Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan pemberian media booklet secara signifikan meningkat rerata skor pengetahuan responden tentang 1000 HPK yaitu sebesar  32,7% dan skor sikap responden tentang 1000 HPK yaitu sebesar  18 %.  Secara kategorial, terdapat peningkatan dari “kurang” menjadi “cukup”

    Pengaruh Media Traffic Card dengan Metode Jigsaw untuk Meningkatkan Pola Asuh Balita Pencegahan Stunting

    Get PDF
    Stunting masih menjadi masalah gizi yang terjadi di Indonesia. Hal ini menghambat pertumbuhan tubuh karena kekurangan zat gizi. Data stunting Kabupaten Muna tahun 2021 adalah 31,90%. Faktor stunting adalah kurangnya jumlah makanan yang dikonsumsi, infeksi, pola asuh yang kurang, dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh media traffic card dengan metode jigsaw untuk meningkatkan pola asuh balita mencegah stunting. Metode penelitian one-group pretest-posttest design. Teknik simple random sampling melibatkan 21 sampel ibu balita. Analisis data uji Wilcoxon. Hasil penelitian rata-rata pola asuh pemberian makan sebelum 61,9 dan sesudah perlakuan 87,6. Pola asuh rangsangan psiko-sosial sebelum 77,6 dan sesudah perlakuan 94,2. Uji statistik masing-masing p=0,000 (p<0,05). Ada pengaruh pola asuh pemberian makan dan pola asuh psiko-sosial terhadap media traffic card dengan pendekatan jigsaw untuk meningkatkan pola asuh balita mencegah stunting. Edukasi gizi dengan pendekatan jigsaw sangat menarik dan bermanfaat untuk diterapkan pada ibu balita karena menggunakan pembelajaran kooperatif berkelompok sehingga diharapkan dapat mencegah stunting

    PENGARUH KELAS AYAH TERHADAP PERILAKU PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI PADA BAYI RESIKO STUNTING DI KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang bagamaimana pengaruh kelas ayah terhadap pemenuhan gizi pada bayi resiko stunting di Kabupaten Sleman. Penelitian ini termasuk dalam penelitian percobaan (experiment research), sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ayah yang memiliki bayi baru lahir resiko stunting di Kabupaten Sleman sebanyak 1231 orang yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan gizi oleh ayah sebelum dan sesudah tanpa perlakuan kelas ayah (control) dengan nilai p-value sebesar 0,183 (p-value > 0,05). Ada pengaruh yang siginifikan terhadap pemenuhan kebutuhan gizi oleh ayah sebelum diberikan kelas ayah dan sesudah diberikan kelas ayah dengan nilai p-value sebesar 0,000 (p-value > 0,05)

    PENYULUHAN PENTINGNYA KESEHATAN IBU HAMIL UNTUK PENCEGAHAN STUNTING SELAMA KEHAMILAN DAN TUMBUH KEMBANG BAYI

    Get PDF
    Abstrak: Pemenuhan gizi pada ibu hamil (bumil) mempengaruhi kesehatan ibu yang tengah mengandung. Bumil yang sehat akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, termasuk mencegah kejadian stunting selama kehamilan. Janin di dalam kandungan dengan tumbuh kembang yang sehat mempengaruhi tumbuh kembang bayi saat dia telah lahir nanti. Bayi perempuan yang terlahir sehat dan bugar memberikan harapan bertumbuh kembang yang sehat termasuk organ reproduksinya, salah satunya tidak akan mengalami gangguan menstruasi nantinya. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan bumil tentang pentingnya asupan gizi bagi bumil. Dengan gizi yang baik, diharapkan dapat mencegah stunting pada bumil. Metode: Pelaksanaan pengabdian berupa penyuluhan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan postest sebelum dan sesudah pemberian materi penyuluhan. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pentingnya asupan gizi seimbang bagi bumil pada peserta. Terlihat dari kenaikan nilai postest menjadi 39% dengan nilai di atas 70 dari nilai pretes sebesar 35% yang nilainya di atas 70. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 40 orang yang terdiri dari kepala Dukuh Numpukan, PLKB, para kader Kesehatan, dan bumil. Pemberian penyuluhan menunjukkan mampu meningkatkan pengetahuan peserta pengabdian. Perlunya pemahaman asupan gizi bagi bumil yang senantiasa disampaikan berulang-ulang, demi mencegah kejadian stunting di masa yang akan datang.Abstract: Fulfillment of nutrition in pregnant women (pregnant women) affects the health of pregnant women. Healthy pregnant women will affect the growth and development of the fetus, including preventing stunting during pregnancy. The fetus in the womb with healthy growth and development affects the growth and development of the baby when he is born later. Baby girls who are born healthy and fit give hope for healthy growth and development including their reproductive organs, one of which will not experience menstrual disorders later. The aim is to increase pregnant women's knowledge about the importance of nutritional intake for pregnant women. With good nutrition, it is expected to prevent stunting in pregnant women. Methods: Implementation of service in the form of counseling. Evaluation is carried out by giving a pretest and posttest before and after giving the counseling material. The results showed an increase in knowledge of the importance of balanced nutritional intake for pregnant women among the participants. This can be seen from the increase in posttest scores to 39% with scores above 70 from pretest scores of 35% with scores above 70. The number of participants who attended were 40 people consisting of the head of Dukuh Numpukan, PLKB, health cadres, and pregnant women. Providing counseling shows being able to increase the knowledge of service participants. The need for an understanding of nutritional intake for pregnant women which is always conveyed repeatedly, in order to prevent stunting in the future

    EDUKASI DAN DEMONSTRASI PENGOLAHAN BUBUR MANADO PADA IBU UNTUK PENCEGAHAN STUNTING

    Get PDF
    Abstrak: Masalah gizi terjadi akibat kekurangan asupan zat gizi pada anak dan kurangnya pengetahuan orang tua, sehingga perlu diberikan makanan tambahan bagi anak dan edukasi gizi bagi orang tua. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara pemberian edukasi dan demonstrasi pada ibu tentang stunting dan cara pengolahan bubur manado sebagai menu sehat untuk mencegah stunting melalui Poster dan Leaflet, memberikan informasi terkait cara mengolah dan pemberian bubur manado secara sehat dan tepat pada ibu bayi dan balita dan mengevaluasi tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta. Metode yang digunakan adalah Pre-Test, Edukasi, Demonstrasi pembuatan Bubur Manado, tanya jawab, dan Post-Test. Kegiatan ini bekerja sama dengan Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan jumlah peserta 31 ibu yang memiliki anak balita. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting dan cara pengolahan Bubur Manado untuk balita yakni, 18 Responden (58%) berpengetahuan baik; 9 Responden (29%) berpengetahuan cukup; dan 4 Responden (13%) berpengetahuan kurang.Abstract: Nutritional problems occur due to lack of nutritional intake in children and lack of parental knowledge, so it is necessary to provide additional food for children and nutrition education for parents. The purpose of this service is to provide education to mothers of children under five about stunting through posters and leaflets, provide information related to how to give healthy and correct complementary feeding to mothers of toddlers to prevent stunting, and evaluate the level of understanding and knowledge of mothers under five about giving Healthy and correct. The methods used were Pre-Test, stunting education, demonstration of making Manado porridge , question and answer, and Post-Test. The partners involved were the Head of the Kabila Health Center, the Midwives, and the Health Cadre. The results of the activity showed that 18 respondents (58%) had good knowledge; 9 respondents (29%) knowledgeable enough; and 4 respondents (13%) had less knowledge about stunting prevention materials and how to give healthy and correct food

    Pencegahan Stunting Melalui Family Empowerment bagi Ibu Hamil

    Get PDF
    Various factors cause stunting in children, one of which is the mother’s malnutrition during pregnancy. Mothers who have Chronic Energy Deficiency (CED) and anemia have a high potential of giving birth to children prone to stunting. This community service aims to increase the knowledge of pregnant women and increase the role of the family in preventing CED and anemia in pregnant women in the Sekaran Puskesmas area by developing a class program for pregnant women, making pocketbooks, and supporting educational media. The applied methods were assistance and counseling for pregnant women and parents, education for pregnant women and companions, anthropometry training for cadres and TPK, preparation of e-booklet media for pregnant women, and cooking demos for healthy menus for pregnant women. The results of this activity showed an increase in knowledge based on the pre-test results of pregnant women 80 by 27.3% and scores 80 by 72.7%. After carrying out the posttest, 100% of participants obtained 80 scores. This shows an increase in the incidence of CED and anemia in pregnant women. In the pre-test results for pregnant women’s companions, 10% of the results were obtained with a score of 80 and a score of 80 of 90%. After carrying out the post-test, all participants had 80 scores. Accordingly, Family Empowerment activities for pregnant women with CED and anemia can increase the knowledge of pregnant women and their companions regarding the handling and prevention of CED and anemia. Keywords: Family empowerment, Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency, Anemia, Stuntin
    • …
    corecore