65,225 research outputs found
Studi Perbandingan Penerapan Metode Demonstrasi dan Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara penerapan metode demonstrasi dan metode penemuan terbimbing dan apakah hasil belajar matematika melalui penggunaan metode demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan penggunaan metode penemuan terbimbing. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta. Kelas VA berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan kelas VB berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan metode penemuan terbimbing. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Untuk uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas tes. Teknik uji prasyarat data analisis menggunakan uji normalitas. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara penerapan metode demonstrasi dan metode penemuan terbimbing dan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan metode demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan penggunaan metode penemuan terbimbing. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas VA sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode demonstrasi adalah 77,17, sedangkan kelas VB yang menggunakan metode penemuan terbimbing memiliki nilai rata-rata 75,00.. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang menggunakan metode demonstrasi dan metode penemuan terbimbing dan hasil belajar matematika siswa kelas Vdengan menggunakan metode demonstrasi lebih baik daripada penggunaan metode penemuan terbimbin
KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANIMASI KARTUN 2D SISWA KELAS XI SMK AL ISLAH SURABAYA DI ERA NEWNORMAL
Skripsi ini membahas tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap kemampuan menggambar animasi kasrtun 2D pada siswa kelas XI SMK AL ISLAH Surabaya di era newnormal, dilatar belakangi oleh pandangan siswa bahwa menggambar animasi 2D itu sedikit sulit dan penguasaan siswa dalam menggambar animasi 2D masih rendah. Pada skripsi ini peneliti menggunakan metode demonstrasi yang dimana metode demonstrasi sendiri adalah metode pembelajaran yang memperagakan barang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa metode pembelajaran demonstrasi dapat mempengaruhi nilai hasil menggambar animasi kartun 2D. adapun hasil validitas dapat terlihat peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelaaran yaitu pre-test 51,67% menjadi 64,33% post test. Terdapat perbedaan hasil belajar sebelum menggunakan metode pembelajaran demokrasi yang dibuktikan melalui uji hipotesis menggunakan T-test dimana nilai signifikan menunjukkan 0,600 s/d 0,800 yang artinya ditolak dan diterima yaitu “ada pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar antara nilai rata-rata pre-test sebelum menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan nilai rata-rata post test setelah menggunakan metode pembelajaran demonstrasi siswa kelas XI MM 1 di SMK AL ISLAH Surabaya”
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas XII Pada Mata Pelajaran PAI di SMA N 1 Kec Payakumbuh
Metode pembelajaran adalah proses untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Macam-macam metode pembelajaran itu banyak salah satunya yaitu metode demonstrasi. Pentingnya metode demonstrasi diterapkan dalam pendidikan agama islam, karena metode ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman anak didik materi pernikahan kelas XII di SMP Negeri 1 Kec Payakumbuh. Dengan dilaksanakannya metode demonstrasi ini diharapkan bagi pendidik berperan sebagai penggerak dan juga pembimbing. Dan anak didik sebagai penerima dan juga dibimbing. Penelitian ini bertujuan supaya apakah menggunakan metode demonstrasi ini bisa meningkatkan hasil belajar PAI materi pernikahan pada anak didik kelas XII di SMA Negeri 1 Kec Payakumbuh . dalam penelitian ini menggunakan penelitian PTK yang mana mengguakan 2 siklus da nada 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Kec Payakumbuh dengan jumlah 34 orang siswa. Memperoleh data dari hasil tes, hasil pengamatan pelaksanaan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode demonstrasi ini pemahaman anak didik mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 2. Rata-rata penilaian yang diperoleh siklus 1 70,17, siklus 2 80,23. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa metode demonstrasi ini bisa dibuktikan bahwa pemahaman anak didik meningkat setelah menerapkan metode demonstrasi yang terjadi di siklus 1 dan siklus 2
Peningkatan Pembelajaran Matematika Materi Kemampuan Menentukan Lama Waktu suatu Kejadian Menggunakan Metode Demonstrasi
Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Matan Hilir Selatan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian siswa kelas III SDN 174582 Sitapongan Tapanuli Selatan. Langkah-langkah penelitian diimplementasikan dalam empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data dalam penelitian ini yaitu hasil pengamatan guru dan aktivitas siswa. Alat pengumpul data lembar pengamatan dan LKS. Hasil penelitian yaitu (1) Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran sebesar 19,64% kategori rendah. (2) Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 25% kategori sedang. (3) Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa sebesar 14,29% kategori rendah. (4) Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas mental siswa sebesar 3,25 (23,21%) kategori sedang. (5) Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas emosional siswa yaitu sebesar 3,3 (23,57%) kategori sedang
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENGONTROLAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PLAT DAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran mata diklat praktik plat dan las dengan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses dan perbandingan prestasi belajar praktik plat dan las antara kelas yang diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses dan kelas tanpa diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses.
Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas XI TFL 1 dan TFL 2 SMK Negeri 1 Seyegan berjumlah 34 dan 35 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen Design dengan skema Non-Equivalent Control Group Design model James H. McMillan dan Sally Schumacher. Siswa kelas XI TFL 1 merupakan kelas ekperimen, diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan dan siswa TFL 2 merupakan kelas kontrol, tanpa diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat peningkatan prestasi belajar pada siswa yang diberi metode demonstrasi dengan pengontrolan proses. Diperoleh data nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas TFL 1 (kelas eksperimen) semula 77,79 meningkat menjadi 89,79. Perolehan nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas TFL 2 (kelas kontrol) tanpa perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses juga mengalami peningkatan namun hanya sedikit, dari 76,80 menjadi 79,63. 2) Perbedaan prestasi belajar mata pelajaran praktik plat dan las busur antara kelas yang diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses dengan kelas yang tanpa diberi perlakuan metode demonstrasi dengan pengontrolan proses terjadi sangat signifikan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil postest kedua kelas, pada kelas TFL 1 (kelas eksperimen) diperoleh nilai rata-rata 89,79, sedangkan pada kelas kelas TFL 2 (kelas kontrol) diperoleh nilai rata-rata 79,63
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG RANGKAIAN LISTRIK DI SD NEGERI SINDANGSARI KOTA BOGOR
Penelitian ini beranjak dari fenomena yang terjadi di kelas bahwa rendahnyapemahaman dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA Tentang rangkaian listrik dengan Menggunakan metode demonstrasi. Oleh karena itu seorang guru perlu mempertimbangkan strategi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran IPA tentang rangkaian Listrik di kelas VI A SD Negeri Sindangsari Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020. (2) Mendeskripsikan proses peningkatkan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran IPA tentang rangkaian listrik sebelum dan sesudah menggunakan metode demonstrasi (3) Mengukur besarnya peningkatan hasil belajarpeserta didik tentang rangkaian listrik sesudah menggunakan metode demonstrasi di kelasVI A SD Negeri Sindangsari Kota Bogor Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapatmenjadi variasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga terbukti meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas VI A SD Negeri Sindangsari Kota Bogor. Sebelum menggunakan metode demonstrasi hasil belajar peserta didik hanya mencapai nilai rata-rata 64,22 kemudian terjadi peningkatan setelah menggunakan metode demonstrasi menjadi 72,64 pada siklus 1 dan 80,97 pada siklus 2. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi yang disesuaikan dengan materipembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar penggunaan metode demonstrasi disosialisasikan dan digunakan sebagai alternatif dalampembelajaran IPA di sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bogo
PENGARUH METODE DEMONSTRASI, CERAMAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 PROBOLINGGO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran metode demonstrasi dan metode ceramah juga mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah juga adanya interaksi antara pembelajaran metode demonstrasi dan metode ceramah mata pelajaran Seni Budaya kelas VIII SMP Negeri 7 Probolinggo. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Probolinggo dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel yang berupa pembelajaran metode demonstrasi dan pembelajaran metode ceramah dengan motivasi tinggi dan rendah. Teknik pengumpulan hasil tes setiap kelompok mengunakan analisis variasi (Anava) 2 jalur yaitu uji prasyarat analisis dan uji homogenitas. Metode penelitian menggunakan kuesioner atau angket dan tes yang berdasarkan hipotesis-hipotesis yang akan diuji kebenarannya dengan mempertimbangkan pemberian metode pembelajaran demonstrasi dengan pembelajaran ceramah. Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar pada pembelajaran demonstrasi dengan pembelajaran ceramah, ada pengaruh motivasi belajar siswa yang tinggi dan motivasi belajar siswa yang rendah dengan model pembelajaran demonstrasi dan pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar siswa juga ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran demonstrasi, ceramah dan motivasi belajar siswa tinggi dan motivasi belajar renda
HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE DISKUSI
Salah satu komponen keberhasilan pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik serta kemampuan guru dalam penggunaan metode tersebut. Metode demonstrasi jarang digunakan oleh guru karena dianggap sulit dalam penerapannya, sehingga guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, tanya jawab atau diskusi. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan diskusi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan metode diskusi dengan sampel 2 rombel di kelas VIII di SMP Negeri 21 Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian penelitian ini menggunakan desain eksperimental jenis post test equivalent group, yaitu desain dengan memberikan post test setelah kedua kelas diberi perlakuan. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil belajar peserta didik yang berasal dari kelompok pembelajaran dengan metode demonstrasi rata-rata 84,5 dengan standar deviasi 8,39 dan kelompok peserta didik dengan metode pembelajaran diskusi rata-rata skor 59,73. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode diskusi. Oleh karena itu disarankan bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk dapat menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih tinggi
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SALAT PADA ANAK USIA DINI
Penelitian ini bertujuan membahas mengenai keterampilan salat peserta didik sebelum penerapan metode demonstrasi pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa, keterampilan salat peserta didik setelah penerapan metode demonstrasi pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa, serta pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap keterampilan salat peserta didik pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa. Penelitian kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain one group pretest posttest design. Populasi penelitian berjumlah 46 orang dengan sampel penelitian sebanyak 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan salat peserta didik sebelum penerapan metode demonstrasi pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa berada pada kategori rendah, keterampilan salat peseta didik setelah penerapan metode demonstrasi pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa berada pada kategori sedang, serta terdapat pengaruh penerapan metode demonstrasi pada kelompok B TK Pusat PAUD Tunas Inti Baturappe Gowa
- …