MINAT PETANI MENGADOPSI SHARING ECONOMY PEER-TO-PEER LENDING SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PERTANIAN

ENGLISHResearch on adoption of sharing economy in agribusiness is still scarce, particularly the research on adoption of peer-to-peer lending by farmers.  Some studies have shown that sharing economy offers benefits to the farmers, hence it is important to drive farmers to adopt sharing economy.  This study aims to investigate the factors that drive the behavioral intention of farmers to adopt sharing economy.  The form of sharing economy investigated in this study is peer-to-peer lending in farming funding.  This study uses variables of UTAUT2 to measure the acceptance toward technology used in sharing economy and Theoretical Model of Participation in the Sharing Economy to measure the acceptance towards the service of sharing economy itself.  Besides the variables of the aforementioned theories this study also includes new variables which are trust and values. The respondents of this research are 144 farmers in West Java, Indonesia who have not adopted peer-to-peer lending farming funding.  The data is analyzed using SEM, showing the results that there are three variables showing significant and positive correlation, which are hedonic motivation, price value and habit.   BAHASA INDONESIAPenelitian mengenai sharing economy di sektor agribisnis di Indonesia relatif masih sedikit, khususnya penelitian mengenai adopsi peer-to-peer lending oleh petani.  Beberapa penelitian mengenai sharing economy menunjukkan bahwa sharing economy memberikan manfaat bagi petani, oleh karenanya penting untuk mendorong adopsi sharing economy oleh petani.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mendorong timbulnya niat berperilaku di kalangan petani untuk mengadopsi sharing economy.  Bentuk sharing economy yang diteliti di dalam riset ini adalah peer-to-peer lending dalam pembiayaan pertanian.  Studi ini menerapkan variabel-variabel dari teori utama UTAUT 2 serta Model Teoretis Partisipasi Sharing Economy masing-masing teori tersebut untuk menginvestigasi faktor-faktor pendorong niat berperilaku mengadopsi sharing economy dari sisi teknologi serta dari sisi layanan sharing economy-nya sendiri.  Selain variabel-variabel dari kedua teori di atas penelitian ini juga menambahkan variabel kepercayaan (trust) dan nilai-nilai (values).  Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Barat, Indonesia,  dengan jumlah responden 144 petani yang belum mengadopsi sharing economy peer-to-peer lending. Hasil analisis data menggunakan SEM menunjukkan terdapat tiga variabel yang menunjukkan hubungan signifikan dan positif, yaitu motivasi hedonis (hedonic motivation), nilai harga  (price value), serta kebiasaan (habit)

PROPOSED CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR STUDYING NON-USERS RICE FARMERS' INTENTION TO USE COMMERCIAL BIOPESTICIDES PRODUCTS

Commercial biopesticide products have been developed for a long time in Indonesia, but until now the level of application is still relatively low. This paper aims to determine the factors that are expected to influence the intention of non-users rice farmers to use commercial biopesticide products. Furthermore, a conceptual framework of intention to use commercial biopesticide products is proposed. Based on the literature review of previous empirical studies in various contexts, this paper has explored the factors that influence the intention of using biopesticides. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) is employed as the main theoretical basis in this study which can be extended with relevant constructs to the research context (extended UTAUT2). The proposed conceptual framework recommends that non-users rice farmers' intention to use commercial biopesticide products is expected to be influenced by variables namely performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition, price value, perceived need, information publicity, and product marketing. This integrative conceptual framework is expected to have a theoretical contribution to understand the factors of non-users rice farmers’ intention to use commercial biopesticide products. In addition, it is beneficial for policymakers and managers to formulate and implement strategies to increase rice farmers' intention to use commercial biopesticide products

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menggunakan financial techology peer to peer lending service dalam menunjang keuangan keluarga: Pendekatan technology acceptance model

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan faktor yang mempengaruhi penggunaan layanan Peer-to-Peer Lending Service pada ibu rumah tangga Malang Raya. Perceived Ease of Use, Perceived usefulness, Perceived risk dan literasi keuangan diprediksi merupakan faktor-faktor yang dapat menarik minat dan penggunaan Peer-to-Peer Lending Service oleh para ibu rumah tangga untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengaan Partial Least Square (PLS) sebagai alat analisis. Kuesioner dikembangkan menggunakan kerangka teori TAM (Technology Acceptance Model). Sampel yang digunakan dihitung menggunakan rumus slovin yaitu sebanyak 100 reponden. Kuesioner disebarkan secara langsung kepada Ibu Rumah Tangga yang ada di Malang Raya dan dari penyebaran kuesioner tersebut memperoleh hasil 121 kuisioner yang terjawab oleh Ibu Rumah Tangga di Malang Raya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Perceived Ease of Use tidak berpengaruh terhadap Intention to Use karena kemudahan yang ditawarkan oleh Pinjol tidak mempengaruhi minat seseorang untuk menggunakan aplikasi. Perceived usefulness, Perceived risk dan Literasi keuangan berpengaruh signifikan pada Intention to Use. Variabel perceived risk, literasi keuangan. Perceived Ease of Use menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh pada Actual System Use karena risiko yang ada, pengetahuan tentang aplikasi Peer-topeer lending service serta kemudahan aplikasi yang ditawarkan tidak mempengaruhi seseorang yang sudah menggunakan layanan Peer to peer lending service sedangkan Intention to Use dan Perceived usefulness berpengaruh signifikan pada Actual System Use. ABSTRACT This study investigates how peer-to-Peer Lending Services impact housewives in Malang City. Factors such as Perceived Ease of Use, Perceived usefulness, Perceived risk, and financial literacy are examined to understand their influence on housewives' interest in and utilization of peer-to-peer lending for managing family finances. This research uses a descriptive quantitative approach with Partial Least Square (PLS) as an analytical tool. The questionnaire was developed using the TAM (Technology Acceptance Model) theoretical framework. The sample used was calculated using the Slovin formula, which was 100 respondents. The questionnaire was distributed directly to housewives in Malang City and from distributing the questionnaire obtained the results of 121 questionnaires that were answered by housewives in Malang City. The results of this study indicate that the Perceived Ease of Use variable has no effect on Intention to Use because the convenience offered by Pinjol does not affect a person's interest in using the application. Perceived usefulness, Perceived risk and Financial literacy have a significant effect on Intention to Use. Variable perceived risk, financial literacy. Perceived Ease of Use shows results that have no effect on Actual System Use because the risks involved, knowledge of the Peer-topeer lending service application and the ease of application offered do not affect someone who has used the Peer to peer lending service while Intention to Use and Perceived usefulness have a significant effect on Actual System Use. مستخلص البحث تهدف هذه الدراسة إلى دراسة محددات العوامل التي تؤثر على استخدام خدمات الإقراض من نظير إلى نظير بين ربات البيوت في مدينة مالانج. ومن المتوقع أن تكون سهولة الاستخدام المدركة والفائدة المدركة والمخاطر المدركة والمعرفة المالية من العوامل التي يمكن أن تجتذب الاهتمام واستخدام خدمات الإقراض من نظير إلى نظير من قبل ربات البيوت للمساعدة في تلبية احتياجات أسرهن. يستخدم هذا البحث المنهج الكمي الوصفي باستخدام المربعات الصغرى الجزئية (PLS) كأداة للتحليل. تم تطوير الاستبيان باستخدام الإطار النظري TAM (نموذج قبول التكنولوجيا) وتم توزيعه مباشرة على 121 ربة منزل في مدينة مالانج. أظهرت نتائج هذا البحث أن متغير سهولة الاستخدام المدركة ليس له تأثير على نية الاستخدام، في حين أن المنفعة المدركة والمخاطر المدركة والمعرفة المالية لها تأثير كبير على نية الاستخدام. تظهر المتغيرات المخاطر المتصورة، ومحو الأمية المالية، وسهولة الاستخدام المتصورة نتائج ليس لها تأثير على الاستخدام الفعلي للنظام، في حين أن نية الاستخدام والفائدة المتصورة لها تأثير كبير على الاستخدام الفعلي للنظام

Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Dalam Ekonomi Sirkular

Perubahan paradigma dari ekonomi linear ke ekonomi sirkular membuka peluang besar dalam mengurai permasalahan lingkung�an, sosial dan sumberdaya ekonomi berbasis nilai tambah. Dengan paradigma prinsip CE peluang perdagangan internasional dan kerjasama antar negara sangat terbuka, apalagi negara-negara diberbagai kawasan, baik Barat, Eropa, Timur Tengah, dan bahkan Asia menjanjikan. Hal yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia saat ini tentu perlu membuat kebijakan yang mendorong dan keberpihakan pada pengolahan (remanufakturing) limbah industri dan perumahan yang ramah lingkungan supaya bernilai ekonomis, serta pengawasan yang ketat pada para pelaku usaha agar kesada�ran akan manfaatnya ekonomi sirkular berkelanjutan