523 research outputs found
Lunturnya Permainan Tradisional
Zaman sekarang ini, semakin maju terknologi akan merubah secara perlahan pola pikir dan kehidupan sosial suatu masyarakat. Salah satunya permainan tradisional yang sudah perlahan luntur dan tergeser dengan adanya permainan modern. Dewasa sekarang ini, anak-anak lebih menyukai atau mengemari permainan modern dibanding dengan permainan tradisional. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bermain tidak lagi menjadi aktivitas fisik dalam daya tumbuh kembang seorang anak. Dalam penelitiannya ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menganalisis tentang fakta sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal, yang pertama adanya pergeseran budaya dan nilai terhadap suatu permainan, kedua, kurangnya ketertarikan permainan tradisional karena tidak adanya tantangan dalam suatu permainan dan ketiga, pengaruh lingkungan dan pola interaksi yang menyebabkan tingkatnya kontak langsung dengan anak-anak yang bermain permainan modern
LUNTURNYA KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 1 PURWODADI
The traditional game is the local wisdom of every region in Indonesia. Indonesia has a diversity of classic games with different characters in each area. The positive thing that is found in traditional games is that it can embed the noble values of the nation such as, the virtuous, spirit of cooperation/togetherness, honesty, and obedience to the rules. The exact amount of traditional games must continue to be preserved. The biggest challenge in defence is the development of difficult-to-be-dammed technology. Based on the background, this research wants to apply various traditional games in SMP Negeri 1 Purwodadi by reviewing the cause of the start-up, traditional games, students ' responses when traditionally used games, and the benefits that Acquired traditional games. Research method with a qualitative approach. Data collection techniques with observations and interviews. The results of this research are the first, and there are various causes of the traditional game if it is reviewed from the socio-cultural, environmental, legal, and historical aspects. Secondly, the enthusiastic response of students depicting that traditional games can also provide the satisfaction of playing during sophisticated technology. Thirdly, traditional game benefits can instil the sublime value of the nation
Implementasi Nilai Karakter Religius dalam Tradisi Bersih Desa
Penelitian ini memberikan gambaran pelaksanaan tradisi bersih desa di Kota Batu Jawa Timur yang mempunyai kandungan nilai-nilai karakter dalam budaya bangsa khususnya karakter religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data dianalisis menggunakan reduksi, display dan verifikasi data. Untuk mengecek keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi nilai karakter budaya bangsa dalam tradisi bersih desa khususnya nilai karakter religius sebagai berikut; (1) sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas karunia yang telah diberikannya kepada warga desa pada umumnya, (2) Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada leluhur desa yang telah “babad alas†atau bedah krawang di desa tersebut, sehingga mereka semua saat ini bisa menempati dan berkehidupan di desa tersebut, (3) Sebagai perwujudan kepercayaan atas adanya kekuatan alam yang tidak kasatmata yang melindungi desa tersebut seisinya yang diyakini dan disimbolkan sebagai pundhen, (4) Sebagai bentuk keinginan dan harapan untuk menolak segala bala’ atau sengkolo seperti penyakit, mara bahaya, prahara, tragedi. (5) Sebagai bentuk upaya nguri-uri budaya warisan nenek moyang yang penuh nilai kearifan local, (6) Sebagai bentuk ungkapan rasa sukacita dan kegembiraan warga masyarakat atas segala yang telah diperolehnya dalam satu tahun yang telah berjalan (hasil pertanian, perdagangan, keterampilan)
menumbuhkan jiwa nasionalisme anak usia dini melalui kegiatan bermain dengan media lapbook
Penelitian ini bertujuan untuk mencermati upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme anak usia dini melalui kegiatan bermain dengan menggunakan media Lapbook. Penelitian dilakukan di homeschooling Adiba Palembang, selama kurun waktu 3 bulan, yakni bulan September-Desember 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskritif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui tiga model, yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Berikutnya agar data yang diperoleh memiliki keabsahan dan memiliki derajad kepercayaan, maka peneliti menggunakan dua teknik, yakni ketekunan pengamatan dan trianggulasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Miles and Huberman yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan bermain menggunakan media Lapbook dapat dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme anak usia dini. Hal tersebut diantaranya tercermin dari sikap kemandirian, toleransi, saling menghargai, budaya antri, serta perasaan menjadi bagian dari sejarah ke-IndonesiaanPenelitian ini bertujuan untuk mencermati upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme anak usia dini melalui kegiatan bermain dengan menggunakan media lapbook. Penelitian dilakukan di Homeschooling Adiba Palembang, selama kurun waktu 3 bulan, yakni bulan September- Desember 2023. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskritif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui tiga model, yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh memiliki keabsahan dan memiliki derajad kepercayaan, maka peneliti menggunakan dua teknik, yakni ketekunan pengamatan dan trianggulasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Miles and Huberman yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan bermain menggunakan media lapbook dapat dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme anak usia dini. Hal tersebut diantaranya tercermin dari sikap kemandirian, toleransi, saling menghargai, budaya antri, serta perasaan menjadi bagian dari sejarah keindonesiaan.
 
Traditional Games and Traditional Sports Boalemo
This study aims to survey traditional games in Boalemo Regency, Gorontalo Province. This research is a qualitative research with the main procedure involving purposeful sampling with research subjects namely children, students, local government and local traditional leaders. The results of this study show that there are several types of traditional games in Boalemo Regency, namely Pa'I, Neka, Redi, Cur-cur Pal, Tera, Palapudu, Moyo, Tenggedi Lo Buawu, Alanggaya Molo'u, Pohayato Lo Dungo Tangi Lo Bindalo, Kura -kura, Tenggedi Lo Wawohu, Wayang Buang-Buang, Puppet Poko-Poko, Kuti-kuti, Use, Ponti, Jump Rope. Meanwhile, traditional game sports in Boalemo Regency, Gorontalo Province, namely Langga. The conclusion is that there are eighteen traditional games and one traditional sport in Boalemo Regency
EKSISTENSI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ERA MODERNISASI DI DESA PARENGAN KABUPATEN MOJOKERTO
Traditional games are the hereditary and joyful ones. Along with time development traditional games have changed in modern era, indicated with the emergence of new technologies and modern games. Modern games have changed the patterns of people’s behavior from congregational to individualistic. Modern games are always considered as the activity to spend leisure time which is interpreted as wasting money, while traditional games are not wasting. The research aims to determine the existence of traditional games in the technological development in society and the consequences caused by modern games. The method used was descriptive qualitative explaining a phenomenon existing in society and then analyzing it using qualitative analysis. The research theory used was Heiddeger’s Existence Theory. The results of study suggest that traditional games in Parengan village still exist even though only a few games are played amid modernization. Even though there are some changes in modern games in society, it is necessary to socialize the importance of hereditary traditional games. This is because traditional games are not lost or lost due to the incoming western culture
INCREASING INTEREST IN PARTICIPATING IN PHYSICAL EDUCATION LEARNING THROUGH PLAYING METHODS IN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
This research explores the influence of play methods on students\u27 interest in learning physical education at SDN 30 Mattirowalie. This research uses the Classroom Action Research (PTK) method which consists of 2 cycles. Each cycle consists of planning, implementation, action, observation and reflection. using research instruments in the form of pretest and posttest questionnaires. This research was carried out at SDN 30 Mattirowalie, Palopo City with a sample of 22 grade 5 students. Research findings show that the application of the play method significantly increases students\u27 interest in physical education. This can be seen from the average pretest score of 34.27, while the posttest score was 66.59. This method has proven effective in creating a more interactive and enjoyable learning experience, which encourages active student participation
THE FADING OF THE EXISTENCE OF MINANGKABAU LANGUAGE AND FOLKLORE IN THE ERA 4.0
Folklore is a tradition or culture of an ethnic group in Indonesia. The purpose offolklore is to share values, traditions, beliefs and other forms that provide an identity for a community group. Today (technology-based era) the effects of thedevelopment of modern media make Minangkabau folklore begin to fade itsexistence as a medium to share values, traditions, beliefs and other forms thatprovide an identity for a group of Minangkabau people. This is because folklore isnot a popular culture. Folklore is studied informally by interacting with others.Unlike folklore, popular culture is usually created or produced for a large audience and is usually disseminated through mass media, such as television, radio, magazines, internet and others. Therefore, to restore the existence of Minangkabau folklore in the Minangkabau Community, the role and support of all parties is needed. Both from the government, folklore, parents and the young generation of Minangkabau to preserve Minangkabau folklore.Keywords: Language, Folklore, Minangkabau
- …