419 research outputs found
EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER GOTONG ROYONG KELAS XI TKRO DI SMK NEGERI 1 BUMIJAWA
Chaerudin Abdul Fathir, 2024, “Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Metode
Sosiodrama Untuk Meningkatkan Karakter Gotong Royong Peserta Didik
SMK Negeri 1 Bumijawa”
Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Metode Sosiodrama, Gotong Royong
Pendidikan adalah suatu hal yang penting yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, guna mengembangkan potensi yang terdapat pada setiap individu.
Salah satu layanan dalam bimbingan konseling yang dapat membuat suasana menjadi
hidup dan interaktif adalah menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan metode
sosiodrama. Bimbingan kelompok adalah layanan yang menggunakan dinamika
kelompok yang berjalan di bawah bimbingan pemimpin kelompok atau konselor
dengan tujuan menekankan upaya bimbingan terhadap individu melalui kelompok.
Dan sosiodrama adalah teknik bermain peran yang dilakukan secara spontan
dengan permasalah- permasalahan sosial tanpa menggunakan naskah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sikap gotong royong pesera didik sebelum dan sesudah
diberikan layanan serta efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan metode
sosiodrama untuk meningkatkan karaker gotong royong pesera didik.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif, dengan metode kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis
data bersifat kuantitatif/statistik. Sedangkan sampel dari kalangan peserta didik yang
memperoleh KIP total 10 peserta didik. 10 sampel penelitian tersebut dibagi menjadi 2
kelompok, 5 sampel akan dijadikan subjek penelitian yang akan diberikan perlakuan
dan 5 lainnya dimasukan ke kelompok kontrol. Instrumen pada penelitian ini
menggunakan wawancara dan kuesioner untuk melihat kevalidan dan keefektifan dari
metode yang dikembangkan.
Hasil penelitian, uji normalitas dengan pendekatan Kolmogorov-Smirnov
juga menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai asymp. Sig.
sebesar 0.929, lebih besar dari 0.05. Dengan demikian, data pre-test ini valid dan
dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Temuan dari hasil post-test menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam perilaku kooperatif peserta didik. Rata-rata skor
post-test meningkat sebesar 52% dibandingkan dengan skor pre-test.
Kesimpulanya menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan berhasil
meningkatkan perilaku gotong royong di kalangan peserta didik. Pada kelompok
eksperimen, terdapat peningkatan nilai yang signifikan dari pre-test ke post-test,
dengan nilai rata-rata meningkat dari 68 menjadi 92.20. Pada kelompok kontrol yang
tidak menerima perlakuan khusus, juga terdapat peningkatan nilai dari pre-test ke post
test, namun peningkatannya tidak sebesar pada kelompok eksperimen. Nilai rata-rata
meningkat dari 67.60 menjadi 79.40. Ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan
pada kelompok eksperimen memiliki efektivitas yang lebih baik dalam meningkatkan
nilai dibandingkan tanpa perlakuan
PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING DALAM MENINGKATKAN SIKAP TOLERANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK DI DESA KEPUTRAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2020
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial anak yang . Keterampilan sosial anak adalah
kemampuan untuk melakukan adaptasi sosial dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan menjaga
hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain. Kemampuan itu antara lain:Kemampuan
membangun hubungan kooperatif, kemampuan memiliki kepekaan sosial, kemampuan menyesuaikan diri,
kemampuan untuk berkomunikasi. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Layanan
Konseling Kelompok dengan Teknik Modelling Dalam meningkatkan Keterampilan sosial pada Anak di desa
Kaputran Kabupaten Pringsewu tahun 2020.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimental design dengan desain Non
equivalent control grup design. Sampel dalam penelitian berjumlah 16 Anak di Padepokan Seni dan
Pencak silat Desa Kaputran Pringsewu tahun 2020 yang memiliki masalah dalam keterampilan
sosialnya.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument angket, wawancara,
observasi dan dokumentasi sebagai teknik pendukung.Hasil rata-rata skor keterampilan sosial sebelum
mengikuti konseling kelompok dengan teknik modelling adalah 56.88 dan setelah mengikuti konseling
kelompok dengan teknik modelling meningkat menjadi 98.75. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks yang dilakukan dengan menggunakan Statistic Product and Service
Solution 20.0 for Windows, diperoleh nilai Asymp.Sig = 0.012<nilai signifikansi α = 0.05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terjadi peningkatan
keterampilan sosial yang signifikan setelah diberikan perlakuan.Implikasi dari hasil penelitian ini
adalah bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik modelling merupakan salah satu alternatif
yang dapat dipilih untuk diterapkan dan terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan keterampilan
sosial anak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa layanan konseling kelompok dengan modelling
dapat meningkatkan keterampilan sosial anak di padepokan seni dan pencak silat di Desa Kaputran
kabupaten Pringsewu tahun 2020
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa
Banyak siswa yang memiliki masalah dengan ketermpilan komunikasi lisannya, hal ini dapat di temukan di lingkungan sekolah mereka pada siswa kelas VII di MTs. An-Najah I. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ingin mengetahui: Pertama bagaimana penerapan layanan bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama dalam meningkatkan komunikasi lisan pada siswa kelas VII MTs. An-najah I Karduluk, kedua apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama dalam meningkatkan komunikasi siswa pada siswa kelas VII MTs. An-Najah I karduluk. Metode penelitian yang digunakan adalah PTBK. Penelitian ini dilaksanakan di MTs. An-Najah I karduluk dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas VII sebanyak 20 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus dan setiap siklus memiliki 3 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan siswa kelas VII MTs An-Najah I. Peningkatan kemampuan komunikasi lisan sebelum tindakan sebesar 46.6. Pada siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 76.09, terjadi peningkatan skor sebesar 29.49. Pada Siklus II diperoleh skor rata-rata 88.40, terjadi peningkatan skor sebesar 12.31 dari siklus I. Sehingga diperoleh peningkatan skor sebesar 41.8 dari pra tindakan hingga siklus II. Faktor pendukung adalah suasana kelas yang kondusif, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya alat-alat pendukung dalam pelaksanaan sosio drama.[Many students experienced oral communication skill problem. One of them is class VII students at MTs. An-Najah I who had low communication skill. Therefore, guidance and counseling services are needed to deliver by the school counselor. Group guidance service with sociodarama tecnique was considered to help increasing students’ communication skill. Based on that, there are two research focuses: First, how is the implementation of group guidance services using the sociodrama technique to improve students’ oral communication skill; second, what are the supporting and inhibiting factors in the implementation of group guidance service using the sociodrama technique in improving students’ communication skill. This research was an Action Guidance and Counseling Research in which conducted at MTs. An-Najah I Karduluk Sumenep with 20 students of grade VII as as the subjects. This research was carried out in 2 cycles and each cycle consist of 3 meetings. The data collection techniques were observation, interview, and documentation. Anda descriptive statistics used as the data analysis technique to find the average and qualitative descriptive analysis. The results of this study indicate that sociodrama technique can improve the oral communication skill of grade VII students of MTs An-Najah I. Students’ oral communication skill score before treatment was 46.6. Then in the first cycle they obtained an average score of 76.09, an increase in the score of 29.49. In Cycle II, an average score of 88.40 was obtained, there was an increase in the score of 12.31 from cycle I. Hence, the total increase was 41.8 from pre-action to cycle II. Moreover, supporting factors of the implementation of group guidance services using the sociodrama technique in improving students’ oral communication skill were a conducive classroom atmospherethe enthusiastic and excitement of the students. While the inhibiting factors were the lack of supporting and the restricted space for playing the sociodarama]
PENANAMAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR MELALUI METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Perkembangan zaman telah membawa pengaruh – pengaruh negatif bagi anak bangsa di Indonesia. Dimana terjadinya pelemahan karakter anak bangsa yang ditandai banyaknya kasus – kasus negatif yang dilakukan oleh pelajar. Kasus – kasus yang kini marak terjadi yaitu mengenai kasus bullying ,tawuran antar, pelecehan seksual, dan penyebaran foto – foto serta video tidak senonoh melalui grup oleh siswa. Tujuan artikel ini yaitu untuk memahami serta mengetahui tentang bagaimana cara menanamkan karakter kepada anak SD dengan metode pembelajaran yang interaktif yaitu sosiodrama didalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan kualitatif dengan penekanan pada penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini  mengacu pada penelitian yang menggunakan bahan pustaka untuk memperoleh data penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang tepat guna menanamkan nilai - nilai, karakter, budi pekerti serta moral baik dalam kehidupan sehari – hari anak melalui pendidikan Pancasila yang ada didalamnya. Dan diterapkannya metode sosiodrama dalam Pendidikan Kewarganegaraan bisa mendukung siswa dalam mencerna materi pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui berperan secara langsung dalam permasalahan sosial yang dihadapi. Melalui metode ini juga guru mengajarkan baimana cara anak berperiaku dalam berhubungan sosial. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, metode ini tepat digunakan oleh guru dalam upaya penanaman karakter untuk anak usia Sekolah Dasar
Pengembangan Prosocial Behavior Peserta Didik Jenjang Sekolah Menengah Pertama Melalui Teknik Bermain Peran
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana keefektifan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran dalam meningkatkan perilaku prososial peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Aspek prosocial behavior yang dikembangkan meliputi empati, kemurahan hati, kerja sama, dan kepedulian. Tahapan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini meliputi: a) Tahap pembentukan (the formation stage); b) Tahap orientasi (the orientation phase); c) Tahap transisi (the transition stage); d) Tahap kerja (the working stage); e) Tahap konsolidasi (the consolidation stage); f) Evaluasi dan tindak lanjut (evaluation and follor-up issues). Dalam penelitian ini, digunakan desan pre-experimental, yakni one-group pretest and posttest. Subyek penelitian adalah peserta didik jenjang Sekolah MenengahPOertama dengan tingkat Prosocial Behavior rendah sebanyak 10 orang, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui skala prosocial behavior yang dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan skor prosocial behavior peserta didik dari kategori rendah menjadi sedang dan tinggi. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.005 < 0,05 yang artinya penggunaan Teknik bermain peran dapat mengembangkan prosocial behavior peserta didik. Penggunaan Teknik bermain peran memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik dalam membangun interaksi positif pada situasi tertentu agar memperoleh pemahaman peranannya dalam lingkup masyarakat
Peningkatan Kepekaan Sosial Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Home Room Pada Siswa
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Home Room untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 2 Kudus, 2. Kepekaan sosial dapat ditingkatkan melalui layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Home Room Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 2 Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTBK dengan tahap: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi yang dilakukan dalam dua siklus penelitian, setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 2 Kudus, sebanyak 10 siswa yang mempunyai kekurangan dalam sikap kepekaan sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian peneliti menguraikan pada pra siklus anggota kelompok mendapatkan skor 185 dengan rata-rata 18,5 (37%) kategori rendah. Pada siklus I pertemuan ketiga mendapat skor 276 dengan rata-rata 27,6 (55,0%) dalam kategori cukup. Pada siklus II pertemuan ketiga mendapatkan skor 394 dengan rata-rata 39,4 (78,8%) kategori tinggi
Kontribusi Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Pengembangan Pendidikan Karakter Mahasiswa Prodi BKI Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UINSU Medan Tahun Akademik 2019/2020
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karakter mahasiswa
yang masih berada pada kategori yang belum baik. Tujuan
penelitian ini untuk melihat kontribusi dari layanan
bimbingan kelompok yang sudah pernah diberikan oleh
guru Bk/Konselor/Dosen BK dalam membina pendidikan
karakter mahasiswa. Sampel diperoleh dengan
pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling
(sampel bertujuan) yaitu mahasiswa yang sudah pernah
mendapatkan layanan bimbingan kelompok. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter
mahasiswa berada pada kategori sedang. Artinya bahwa
layanan bimbingan kelompok memiliki kontribusi yang
cukup baik untuk membina pendidikan karakter
mahasiswa
- …