779 research outputs found

    Pertolongan Pertama Pada Remaja Tersedak (choking) Di SMA Muhammadiyah 3 Medan

    Get PDF
    Tersedak  merupakan  kondisi  gawat  darurat yang   harus   cepat   ditangani.   Tersedak   bisa dialami oleh semua golongan usia. Tersedak adalah penyebab utama keempat kematian yang tidak disengaja. Akibat kondisi tersedak seseorang akan mengalami gangguan atau penyumbatan pada saluran pernafasan dan bila dibiarkan terlalu lama dan tidak segera ditangani tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan  kecacatan maupun kematian. Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini diperlukan teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) penanganan tersedak. Teknik ini, selain harus dikuasai oleh petugas medis, juga penting diketahui oleh orangtua sebagai pertolongan pertama jika menemukan anak tersedak sebelum mendapatkan penanganan medis selanjutnya. Oleh karena itu orangtua perlu memiliki wawasan yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan oleh tim tentang pencegahan dan penatalaksanaan tersedak pada anak di rumah untuk mengurangi angka kejadian dan kemungkinan perburukan kondisi pada anak. Tujuan pengabdian  masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada remaja untuk mengetahui dan mengaplikasikan prosedur pertolongan pertama pada tersedak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan bagi siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Medan, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang pertolongan pertama tersedak mayoritas kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang pertolongan pertama tersedak didapatkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu sebanyak 80%

    Pendidikan kesehatan penatalaksanaan tersedak pada keluarga yang memiliki balita di Perumnas Wayhalim Bandar Lampung

    Get PDF
    Background: High risk in toddlers under 5 years old is very high risk for choking. Toddlers will explore and put foreign objects into their mouths so that they can easily choke. The prevalence of choking incidents in the Wayhalim area in 2021 was 67 toddler incidents and 2 toddlers died due to choking. Meanwhile, in 2022, from January to April, the number of choking incidents was 22 cases and 1 case died due to choking. Purpose: To implement interventions and discussions and to increase knowledge of choking management in families with toddlers. Method: This activity was carried out by providing health promotion using lecture techniques. Results: The average pre-intervention knowledge was 40.4% <50.0% lower than post-intervention knowledge of 82.8%>75%. Conclusion: There was an increase before health education was carried out and after health promotion was given. Keywords: Choking; Health Education; Toddlers. Pendahuluan: Risiko tinggi pada anak usia balita kurang 5 tahun sangat berisiko tinggi untuk mengalami tersedak. Balita akan mengeksplorasi dan memasukkan benda-benda asing ke dalam mulutnya sehingga dengan mudah mengalami tersedak. Prevelensi kejadian tersedak di Wilayah Wayhalim pada tahun 2021 sebanyak 67 kejadian balita dan terdapat 2 balita meninggal dunia karena tersedak. Sedangkan pada tahun 2022 terhitung dari bulan Januari sampai bulan April angka kejadian terseak sebanyak 22 kasus dan 1 kasus meninggal disebabkan karena tersedak. Tujuan: Untuk penerapan intervensi dan pembahasan serta dapat meningkatkan pengetahuan tatalaksana tersedak pada keluarga yang memiliki balita. Metode: Ā Kegiatan ini dilaksanakan dengan diberikan promosi kesehatan menggunakan teknik ceramah. Hasil: Rata-rata pengetahuan pre- intervensi sebesar 40.4% <50.0% lebih rendah dibandingkan pengetahuan post intervensi sebesar 82,8% >75%. Simpulan: Ada peningkatan sebelum dilakaukan pendidikan kesehatan serta setelah diberikan promosi kesehatan

    Hubungan Posisi Menyusui Dengan Kejadian Tersedak Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kota Manado

    Full text link
    : Choking is the incidence of emergency and requires immediate intervention, choking prone to occur in infants aged 0-6, one of the causes of choking in infants is a lack of proper breastfeeding position. Feeding position that is commonly used mother is standing, sitting, and lying on his side. The purpose of this study is to analyze the relationship breastfeeding positions with the incidence of choking in infants in Puskesmas Bahu Manado City. The research method is descriptive analytic retrospective study design. The sampling technique in this research is total sampling with 124 samples. The data collection is done by using a questionnaire and interview sheet. Processing data using computer program with Pearson chi-square test with a significance level of 95% (Ī± =, 005). The results using the Pearson chi-square analysis showed a significant correlation between the breastfeeding positions withthe baby choking incident (p = 0.000). Conclusionthere is a significant correlation of the incidence of chokingwith the breasfeeding position in Puskesmas Bahu, Manado. Suggestions for more attention to mothers to care about the proper positions used while breastfeeding so that the baby does not choke

    PERTOLONGAN PERTAMA PENANGANAN TERSEDAK PADA ANAK PRA SEKOLAH

    Get PDF
    Penyempitan  jalan  napas bisa berakibat fatal jika itu mengarah pada gangguan serius oksigenasi dan ventilasi. Kondisi tersedak pada anak dapat menimbulkan situasi kegawatdaruratan respirasi yang jika tidak ditangani dengan segera dapat mengancam jiwa ataupun kecacatan anak. Penanganan yang dilakukan biasanya berhasil dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 95%. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui dan mengaplikasikan prosedur pertolongan pertama pada anak tersedak (choking). Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, demonstrasi dengan alat peraga dan tanya jawab. Kesimpulan didapatkan orangtua dan guru mampu mengetahui  dan mengaplikasikan pertolongan pertama pada anak tersedak (choking) sesudah diberikan pelatihan

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama dengan Teknik Heimlich Maneuver: Literature Review

    Get PDF
    Tujuan studi: Dalam study literature review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pertolongan pertama dengan teknik Heimlich Maneuver. Metodologi: penelitian ini berupa literature review dengan menggunakan traditional review. data yang akan digunakan dalam penelitian ini data sekunder yang didapatkan berupa 15 jurnal yang relevan dengan topik yang dilakukan dengan menggunakan database melalui Science Direct, Scientific Publication, PubMed, Research Gate, dan Google Scholar Hasil: 15 jurnal, artikel, atau naskah publikasi tersebut didapatkan bahwa 6 jurnal yang menunjukkan hubungan pengetahuan pertolongan pertama dengan teknik heimlich manuver, 1 jurnal yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pertolongan pertama terhadap tersedak, 1 jurnal yang menunjukkan bahwa heimlich maneuver efektif digunakan, 6 jurnal yang menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap pertolongan pertama heimlich maneuver pada tersedak kurang akan tetapi terdapat peningkatan pengetahuan ketika diberikan pembelajaran, 1 jurnal yang menunjukkan bahwa tersedak sering terjadi pada balita/anak ā€“ anak. Manfaat: penelitian dalam bentuk literature review ini diharapkan dapat bermanfaat dalam aspek yaitu manfaat keilmua

    PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DALAM MENANGANI KEJADIAN TERSEDAK PADA BAYI DI POSYANDU

    Get PDF
    Tersedak merupakan keadaan gawat darurat dimana terjadi penyumbatan saluran jalan nafas yang diakibatkan benda asing baik secara total atau sebagian. Penggunaan media video sebagai proses pembelajaran sangat cepat dan mudah diingat karena dalam pemberiannya responden tidak hanya mendengar materi tetapi juga melihat secara langsung melalui video. Mengetahui pengaruh media video terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menangani bayi tersedak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre eksperimen pendekatan one group pre test post test. Sampel yang diteliti sebanyak 54 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan nilai pengetahuan sebelum diberikan edukasi min 8 max 20, setelah diberi edukasi nilai min 14 max 21, nilai keterampilan sebelum edukasi min 3 max 5, setelah diberi edukasi min 5 max 11. Hasil P-value 0.01 < 0.05 yang artinya Ho ditolak sehingga ada pengaruh media video terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menangani tersedak pada bayi. Terdapat pengaruh pemberian edukasi menggunakan media video terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menangani kejadian bayi tersedak

    The Influence of Health Education about Handling Choking on Children through Booklet Media on the Knowledge Level of Posyandu Cadres in Karangsari Village

    Get PDF
    Background: Choking deserves attention because it often happens to children. The inappropriate handling of choking becomes a vigilance. Caution and handling of choking become crucial even to cadres of Posyandu (the centre for pre- and post-natal health care and information for women and for children under five) in Karangsari Village. Thus, providing them with health education is necessary.Objective: To identify the influence of health education about handling choking on children through booklet media on the knowledge level of Posyandu cadres in Karangsari Village.Research Methods: This is a quantitative research using pre-experimental design with one group pre-test and post-test design approach. The research sample was taken through a total sampling technique. There were 30 cadres fulfilling the inclusion and exclusion criteria. The research instrument consists of pre and post-test questionnaire, which was modified and had been tested for its validity and reliability.Research Result: The research result indicates that the knowledge average value obtained by the 30 respondents before being given health education is 61.50 and after being given health education is 88.00. The result of bivariate analysis using t-test sample paired test shows the p-value of 0.0001.Conclusion: There is an influence of health education about handling choking on children through booklet media on the knowledge level of Posyandu cadres in Karangsari Village

    Pengetahuan dan Keterampilan Bantuan Hidup Dasar Serta Penanganan Tersedak Pada Siswa SMA

    Get PDF
    Gawat darurat merupakan suatu kejadian yang terjadi secara mendadak sehingga megakibatkan seseorang memerlukan penanganan dan pertolongan secara cepat dan tepat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan masyarakat awam dan tenaga medis dalam menangani kasus gawat darurat yaitu dengan memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Basic Life Support (BLS) yang merupakan suatu usaha mencegah terjadinya henti jantung dan henti napas. Tujuan: penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui pengaruh Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SMAN 3 Mamuju. Penelitian ini menggunakanĀ  One-Group pre test-post test design guna untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak pada siswa SMAN 3 Mamuju. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 3 Mamuju dengan total responden sebanyak 35 siswa. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Paired t-test. Hasil uji statistic dengan Paired t-test terdapat pengaruh signifikan sebelum dan setelah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak dengan nilai signifikansi p value=0,001 Ā pengetahuan, keterampilan BHD P Value = 0,002 dan keterampilan penanganan tersedak P Value =0,001 dengan taraf signifikansi 0,05 (P0,05). Kesimpulan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan Bantuan Hidup Dasar dan keterampilan penanganan tersedak siswa SMAN 3 Mamuju sehingga diharapkan penanganan kasus gawat darurat yang dapat ditemui dilapangan dapat diatasi dengan cepat dan tepat

    Penatalaksanaan Benda Asing Kacang Pilus di Bronkus yang Mengalami Keterlambatan Diagnosis

    Get PDF
    Pendahuluan: Aspirasi benda asing adalah kejadian yang sering terjadi terutama pada anak-anak. Benda asing kacang-kacangan (eksogen organik) merupakan jenis benda asing trakeobronkial tersering pada anak. Kejadian ini dapat membahayakan nyawa sehingga diperlukan tindakan ekstraksi dengan segera. Keterlambatan diagnosis dapat terjadi dikarenakan kelalaian orang tua, gejala awal yang tidak khas dan kesalahan diagnosis awal yang dapat mengakibatkan kemungkinan komplikasi seperti inflamasi dan jaringan granulasi yang membuat gejala menjadi lebih berat. Bronkoskopi kaku merupakan standar emas diagnosis dan penatalaksanaan pada aspirasi benda asing organik.Ā  Laporan Kasus : Dilaporkan satu kasus benda asing di bronkus kanan pada seorang anak perempuan usia 1 tahun yang mengalami komplikasi inflamasi, jaringan granulasi dan pneumonia aspirasi. Pasien dilakukan tindakan bronkoskopi kaku pada minggu ke tiga setelah tersedak benda asing. Kesimpulan : Benda asing kacang pilus adalah benda asing organik yang dapat menyebabkan inflamasi, terbentuknya jaringan granulasi pada mukosa bronkus dan pneumonia yang akan timbul jika tidak segera ditatalaksana.Kata kunci: Aspirasi, kacang pilus, keterlambatan diagnosis, bronkoskopi kaku

    Primary Trauma Care PADA IBU RUMAH TANGGA DALAM PENANGANAN CEDERA PADA ANAK DI RUMAH DI KELURAHAN MAMAJANG DALAM KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Masalah kecelakaan pada anak balita di rumah tangga masih menjadi masalah yang memerlukan penangan yang tepat. Di Indonesia tingkat pengetahuan ibu rendah, sikap yang kurang baik dan tindakan ibu yang kurang tepat penyebab kejadian kecelakaan pada anak (Budi utomo 2008).Menurut penelitian Mulyanti,(2015) angka kecelakaan Balita 86% dari 50 responden jenis kecelakaan jatuh 70%, luka bakar 23%, tersetrum listrik 23 kasus, tersedak 43%, terkena benda tajam 33%, bahkan tersedak 43 kasus penelitian yang dilakukan oleh Kuchithawati, menyebutukan bahwa praktik pencegahan cedera yang dilakukan oleh orang tua yaitu berupa tindakan pengawasan yang masih rendah, merupakan faktor yang paling berperan terhadap kejadian cedera pada anakĀ  setelah factor lingkungana yang tidak aman.Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan keterampilan ibu tentang primary Trauma care dan mampu menolong dan mencegah terjadinya cedera pada anak, manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kemandirian ibu dalam memberikan pertolongan kepada anaknya bila terjadi cedera dan sasaran dari pengabdian ini adalah pada ibu-ibu yang memiliki balita.Hasil pengabmas adalah terjadinya peningkatan pengetahuan tentang Primary Trauma Care pada ibuĀ  dalam penanganan cedera pada anak, terjadi peningkatan keterampilan tentang Primary Trauma CareĀ  pada ibu dalam penanganan cedera pada anak, Ibu- ibu lebih percaya diri dalam menangani cedera pada anak bila terjadi kecelakaan.Ā Kata Kunci : Primary Trauma Care, ibu rumah tangg
    • ā€¦
    corecore