379,376 research outputs found

    PENGARUH BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA ANGGOTA ASISTEN LOGISTIK KODAM ISKANDAR MUDA ACEH

    Get PDF
    PENGARUH BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA ANGGOTA ASISTEN LOGISTIK KODAM ISKANDAR MUDA ACEH* Bambang Karyawan Pinilih, Nasir, SyafruddinMagister Manajemen, Universitas Syiah Kuala, Indonesia*Corresponding Author : [email protected] ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji Pengaruh Beban Kerja Dan Dukungan Organisasi pada Kepuasan Kerja Dan Implikasinya Pada Kinerja Anggota Asisten Logistik Kodam Iskandar Muda Aceh. Populasi penelitian ini adalah anggota Asisten Logistik Kodam Iskandar Muda sejumlah 144 orang, Model penelitian di analisis menggunakan Struktural Equation Modeling (SEM). Hasil pengujian variabel penelitian pada Aslog Kodam Iskandar Muda membuktikan terdapat pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja anggota, Terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja anggota, Terdapat pengaruh beban kerja terhadap kinerja anggota, Terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja anggota, Kemudian terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja anggota, beban kerja berpengaruh terhadap kinerja anggota melalui kepuasan kerja anggota, dan dukungan organisasi berpengaruh terhadap kinerja anggota melalui kepuasan kerja anggota. Kepuasan kerja dalam hasil pengujian model berperan sebagai variabel partial moderation, dimana baik secara melalui atau pun tidak,variabel independent dapat mempengaruhi dependent. Temuan pada penelitian ini dapat berkontribusi pada pembaharuan teori dan secara praktikal juga menghasilkan solusi untuk objek penelitian. Kebaharuan penelitian ini terletak pada kombinasi model penelitian kausalitas sebelumnya, dengan objek yang baru. Batasan penelitian ada pada jumlah variable yang diteliti dan sekup penelitian.Keyword : Beban Kerja, Dukungan Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Anggota?The Effect Of Work Load And Organizational Support On Job Satisfaction And Its Implication In Performance Of The Member Of Kodam IM Logistic Assistant* Bambang Karyawan Pinilih, Nasir, SyafruddinMagister Manajemen, Universitas Syiah Kuala, Indonesia*Corresponding Author : [email protected] study was conducted to determine and test the effect of workload and organizational support on job satisfaction and its implications on the performance of a member of the Aceh Regional Military Command Logistics Assistant Iskandar Muda (Kodam IM Logistic Assistant). The study population was 144 members of the Kodam IM Logistic Assistant. The research model was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of the research prove there is an effect of workload on member job satisfaction, there is an effect of organizational support on member job satisfaction, there is an effect of workload on member performance, there is an effect of organizational support on member performance, then there is an effect of job satisfaction on member performance, workload effects member performance through member job satisfaction, organizational support affects member performance through member job satisfaction. The job satisfaction acts as partial mediator for two indirect hypothesis. These findings contribute academically, especially in the renewal of the theory of causality and can be a reference for practical leaders, especially those in the Kodam IM Logistic Assistant for Aceh. The novelty of this research lies in the combination of previous causality research models, with new objects. The limitation of the study is the number of variables studied and the scope of the study.Keyword : Workload, Organizational Support, Job Satisfaction, Member Performanc

    Analisis Kebutuhan dan Biaya Alat Berat untuk Pekerjaan Pemadatan Lapisan Permukaan Street-Race Circuit Mandalika

    Get PDF
    The Street-Race Circuit is being built in the Mandalika Tourism Special Economic Zone (KEK), Central Lombok, West Nusa Tenggara. The construction is targeted to be completed, before the MotoGP event on this circuit is implemented in 2021. One of the infrastructure related to this, which also really needs to be built to support the smooth running of the 2021 MotoGP is the development of access to the circuit location. The analysis carried out includes the calculation of heavy equipment productivity. Heavy equipment productivity is determined based on cycle times, production per hour, number of heavy equipment used, the amount of operating costs per hour. The analysis was carried out for the road surface layer work, namely the Asphalt Concrete Base Course (AC-BC) work. Based on the results of the analysis, it was found that the production for 1 unit of asphalt mixing plant (AMP) was 49.80 tons/hour and 9 units of dump trucks were 2.34 tons/hour. The spreader using the asphalt finisher can spread 109.18 tons/hour. As for the compactor, which is 18.55 tons/hour for 2 units of tandem rollers and 27.47 tons/hour for 1 unit of pneumatic tire roller. Other equipment is 9.96 m2/hour for air compressor and 2.74 liter/hour for asphalt sprayer. Meanwhile, in the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) work, several tools have the same productivity as the AC-BC job, namely asphalt mixing plant, air compressor and asphalt sprayer. Meanwhile, 13 units of Dump Trucks amounted to 2,338 tons/hour, 1 unit of asphalt finisher of 72,787 tons/hour, 3 units of tandem rollers of 12,367 tons/hour, and 1 unit of pneumatic tire roller of 18.31 tons/hour. The total cost of using heavy equipment for road surface layer work is Rp. 4,967,657,344. The total cost based on the contract document is Rp. 5,042,082,622. So that there is a difference in costs of Rp. 74,425,278.The Street-Race Circuit is being built in the Mandalika Tourism Special Economic Zone (KEK), Central Lombok, West Nusa Tenggara. The construction is targeted to be completed, before the MotoGP event on this circuit is implemented in 2021. One of the infrastructure related to this, which also really needs to be built to support the smooth running of the 2021 MotoGP is the development of access to the circuit location. The analysis carried out includes the calculation of heavy equipment productivity. Heavy equipment productivity is determined based on cycle times, production per hour, number of heavy equipment used, the amount of operating costs per hour. The analysis was carried out for the road surface layer work, namely the Asphalt Concrete Base Course (AC-BC) work. Based on the results of the analysis, it was found that the production for 1 unit of asphalt mixing plant (AMP) was 49.80 tons/hour and 9 units of dump trucks were 2.34 tons/hour. The spreader using the asphalt finisher can spread 109.18 tons/hour. As for the compactor, which is 18.55 tons/hour for 2 units of tandem rollers and 27.47 tons/hour for 1 unit of pneumatic tire roller. Other equipment is 9.96 m2/hour for air compressor and 2.74 liter/hour for asphalt sprayer. Meanwhile, in the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) work, several tools have the same productivity as the AC-BC job, namely asphalt mixing plant, air compressor and asphalt sprayer. Meanwhile, 13 units of Dump Trucks amounted to 2,338 tons/hour, 1 unit of asphalt finisher of 72,787 tons/hour, 3 units of tandem rollers of 12,367 tons/hour, and 1 unit of pneumatic tire roller of 18.31 tons/hour. The total cost of using heavy equipment for road surface layer work is Rp. 4,967,657,344. The total cost based on the contract document is Rp. 5,042,082,622. So that there is a difference in costs of Rp. 74,425,278

    Kekuatan dan Permeabilitas Beton Abu Terbang Volume Tinggi

    Get PDF
    Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang properti dari beton abu terbang volume tinggi (ATVT) yang telah mengeras yang dibuat dengan mengganti sebagian semen Portland biasa (SPI) dengan abu terbang kelas C (ATC). Tujuan dari penelitian adalah untuk memeriksa perkembangan kekuatan dan permeabilitas beton ATVT terhadap waktu hidrasi. Tiga campuran beton ATVT, M1, M2, dan M3, dibuat dengan mengganti berturut-turut 40%, 50% dan 60% SPI dengan ATC, dalam perbandingan berat. Satu campuran kontrol, M0, dibuat dengan menggunakan 100% SPI. Proporsi campuran beton yaitu 1,0 perekat : 2,0 agregat halus : 3,0 agregat kasar dengan faktor air perekat sebesar 0,3. Pada setiap campuran ditambahkan 1,5% superplastisiser dari berat perekat. Uji yang dilaksanakan menyangkut kuat tekan, kuat tarik belah, dan permeabilitas pada umur 28, 56, dan 90 hari. Hasil uji menunjukkan bahwa kuat tekan, kuat tarik belah, dan impermeabilitas meningkat secara gradual dengan waktu hidrasi dan mampu mencapai yang dihasilkan oleh M0, terutama untuk campuran M1, setelah umur 90 hari. Mengacu pada hasil uji kuat tekan pada umur 28 hari, campuran beton ATVT tersebut dapat dipergunakan sebagai beton struktural. Kata-kata Kunci: Abu terbang kelas C, kuat tekan, kuat tarik belah, permeabilitas. Abstract This paper presents the result of research concerning the harden properties of high volume abu terbang (HVFA) concrete created by substituting ordinary Portland cement (OPC) with Class C fly ash (CFA). The goals of the research is to verify the strength and permeability evolution of the HVFA concrete with hydration time. Three HVFA concrete mixtures, M1, M2, and M3, were created by substituting OPC, by weight, with 40%, 50%, and 60% of CFA, successively. One control mixture, M0, was created by utilizing 100% OPC. The mix proportion of concrete was 1.0 binder : 2.0 fine aggregate : 3.0 coarse aggregate, and the water-binder ratio was 0.3. In each mixture, it was added 1.5% superplasticizer by binder weight. Tests conducted regarding compressive strength, splitting tensile strength and permeability at the age of 28, 56, and 90 days. The results show that the compressive strength, the splitting tensile strength and the impermeability of HVFA concrete improve gradually with hydration time and could reach those of M0, especially for M1 mixture, after 90 days of hydration. Based on the compressive strength test results at 28 days, the HVFA concrete mixtures could be used for structural concrete. Keywords: Class C fly ash, compressive strength, permeability, splitting tensile strength.Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang properti dari beton abu terbang volume tinggi (ATVT) yang telah mengeras yang dibuat dengan mengganti sebagian semen Portland biasa (SPI) dengan abu terbang kelas C (ATC). Tujuan dari penelitian adalah untuk memeriksa perkembangan kekuatan dan permeabilitas beton ATVT terhadap waktu hidrasi. Tiga campuran beton ATVT, M1, M2, dan M3, dibuat dengan mengganti berturut-turut 40%, 50% dan 60% SPI dengan ATC, dalam perbandingan berat. Satu campuran kontrol, M0, dibuat dengan menggunakan 100% SPI. Proporsi campuran beton yaitu 1,0 perekat : 2,0 agregat halus : 3,0 agregat kasar dengan faktor air perekat sebesar 0,3. Pada setiap campuran ditambahkan 1,5% superplastisiser dari berat perekat. Uji yang dilaksanakan menyangkut kuat tekan, kuat tarik belah, dan permeabilitas pada umur 28, 56, dan 90 hari. Hasil uji menunjukkan bahwa kuat tekan, kuat tarik belah, dan impermeabilitas meningkat secara gradual dengan waktu hidrasi dan mampu mencapai yang dihasilkan oleh M0, terutama untuk campuran M1, setelah umur 90 hari. Mengacu pada hasil uji kuat tekan pada umur 28 hari, campuran beton ATVT tersebut dapat dipergunakan sebagai beton struktural

    STUDI KASUS YAYASAN X: ANALISA HASIL EXIT QUESTIONNAIRE SURVEY

    Get PDF
    Studi kasus pada Yayasan X bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisa hasil exit interview questionnaire karyawan yang keluar pada tahun 2009 dan 2010. Studi kasus ini dilakukan atas dasar pentingnya melihat dimensi atau faktor yang ada, terutama yang berhubungan dengan faktor kepuasan atau ketidak puasan dalam karyawan bekerja didalam Organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data primer pada Yayasan X, dengan metode deskriptif. Subyek sebanyak 63 orang karyawan yang keluar pada tahun 2009 dan 125 orang karyawan yang keluar pada tahun 2010 pada posisi, level dan status yang berbeda. Hasilnya secara umum memperlihatkan bahwa ada 2 faktor yang seharusnya memotivasi kerja karyawan menjadi sebaliknya yaitu menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan, dan ada 2 faktor pula yang mengkonfirmasi alasan mengapa seorang karyawan menjadi tidak puas dan memutuskan untuk meninggalkan Organisasi. Saran-saran diajukan untuk melakukan penelitian selanjutnya untuk lebih memperdalam hasil analisa statistika deskriptif, sehingga penggambaran menjadi lebih mendalam; serta dapat memberikan saran yang akurat bagi organisasi

    PERANAN PSIKOLOGI LAYANAN DALAM MEMBANGUN KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN PELANGGAN MELALUI CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING

    Get PDF
    Peranan ilmu psikologi khususnya Psikologi Layanan untuk memahami gambaran kondisi psikologis atau psychograph dari karyawan maupun pelanggan telah lama diakui kegunaannya. Tiap orang dalam hal ini tiap karyawan maupun tiap pelanggan tentu mempunyai psychograph yang berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan tiap karyawan mempunyai konsep persepsi yang berbeda-beda tentang kualitas layanan, maupun efektivitas layanan. Pelanggan tentu saja juga akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap kualitas maupun efektivitas layanan, tergantung dari latar belakang budaya yang berbeda, pendidikan, tingkat sosial, pengalaman psikologis dan sebagainya. Hal tersebut tentunya menyulitkan pelaksana layanan, yang dalam hal ini adalah para karyawan, untuk membangun kepuasan, kepercayaan dan komitmen pelanggan. Sungguh suatu hal yang sulit, karena pada dasarnya manusia itu unik, tidak ada yang persis sama. Paper ini akan mengulas bagaimana peranan Psikologi Layanan dalam membangun konsep, dan persepsi yang sama untuk para karyawan terhadap kualitas layanan dan efektivitas layanan. Juga akan dibahas peranan Psikologi layanan untuk membangun kepuasan, kepercayaan dan komitmen pelanggan, yang dipadukan dengan konsep marketing yang mengutamakan pelayanan prima saat ini, yaitu konsep Customer Relationship Marketing (CRM). Pemahaman terhadap Psychograph Karyawan pada akhirnya akan sangat berguna dalam membangun kesamaan konsep maupun persepsi dari karyawan akan pentingnya kualitas dan efektivitas layanan yang merupakan kunci untuk penerapan Customer Relatioship Marketing. Sedangkan pemahaman terhadap Psychograph pelanggan, pada akhirnya akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan para karyawan terhadap pelanggan yang pada akhirnya merupakan kunci untuk membangun kepuasan, kepercayaan dan komitmen yang hendak dicapai melalui konsep Customer Relationship Marketing

    HUBUNGAN MANAJEMEN DIRI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN TETAP

    Get PDF
    Setiap perusahaan memiliki deskripsi pekerjaan yang berbeda, hal ini dapat mempengaruhi beban kerja yang diterima pada karyawan. Tingkat beban kerja yang berlebih dapat menciptakan stres kerja pada karyawan di dalam perusahaan. Manajemen diri sangat dibutuhkan untuk mengendalikan tingkat stres kerja yang dialami oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi hubungan antara manajemen diri dengan stres kerja pada karyawan tetap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengguanakan purpopsive sampling. Subjek pada penelitian ini berjumlah 201 yang merupakan karyawan tetap yang telah melewati masa percobaan bekerja selama maksimal 3 bulan, mendapatkan gaji minimal UMR daerah dan telah bekerja selama 1 tahun lebih. Alat ukur yang digunakan Self-Control and Self�Management Scale (SCMS) dan the new job stress scale. Uji analisis menggunakan uji korelasi spearman rho dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 27.0.1. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara manajemen diri dengan stres kerj

    HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat motivasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; (2) mengetahui tingkat prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; (3) mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja guru dan karwan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; dan (4) mengetahui besarnya sumbangan (kontribusi) motivasi kerja terhadap prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Penelitian ini juga termasuk penelitian populasi, dimana jumlah responden adalah seluruh guru dan karyawan yang berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket untuk motivasi kerja sedangkan prestasi kerja adalah dengan instrumen pemantauan yang diisi oleh Kepala Sekolah. Validitas instrumen di uji menggunakan Expert Judgment dan uji empiris menggunakan korelasi Product Moment. Reabilitas instrumen di uji menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji persyaratan analisis dan analisis korelasi dengan bantuan komputer program Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat motivasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dalam kategori tinggi dengan rata-rata 78,04; (2) tingkat prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dalam kategori tinggi dengan rata-rata 77,73; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dengan koefisien korelasi sebesar 0,510 yang termasuk dalam kategori cukup kuat; dan (4) sumbangan (kontribusi) variabel motivasi kerja terhadap prestasi kerja sebesar 26,01%, dan sisanya 73,99% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    What is Organisational Culture and How Can IT Be Managed Effectively

    Full text link
    Budaya organisasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan suatu organisasi dan memiliki dampak jangka panjang terhadap kinerja organisasi tersebut. Nilai, cerita dan pahlawan merupakan elemen-elemen yang saling berkaitan dalam membentuk budaya suatu organisasi. Budaya organisasi yang kuat bisa menjadi kekuatan penggerak sekaligus bisa meningkatkan motivasi karyawan-karyawan sehingga mereka akan memiliki persepsi dan sikap yang sama dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, karyawan akan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi tersebut. Oleh sebab itu, suatu organisasi harus mampu mengelola budaya organisasinya dengan efektif sehingga tujuan organisasi bisa tercapai dengan sukses
    corecore