89,410 research outputs found

    Jihad re-examined: Islamic law and international law

    Get PDF
    The Arabic term jihad, which means striving, endeavouring, and struggling, has widely been conceptualised to include ‘armed struggle’ as one of the forms of jihad. Jihad has been used by political leaders in some Islamic States or increasingly by non-State actors either to justify the use of force (e.g. Al-Qaeda’s 1996 ‘Declaration of War against the Americans Occupying the Land of the Two Holy Places’, and the 1998 World Islamic Front pronouncement signed by Osama bin Laden and Ayman al-Zawahiri, among others, declared ‘jihad against Jews and Crusaders’) or to condemn the use of force as unlawful. Jihad has inspired many recent armed conflicts including that of the resistance to the US war against Afghanistan in 2001, the US-UK invasion and occupation of Iraq in 2003, the struggle for self-determination in Kashmir since 1947, the Palestinian struggle for reclaiming land from Israel since 1948 and the on-going armed conflict in Somalia. In recent times, the application of jihad to justify the use of force or its condemnation has raised questions regarding the compatibility of the jihad concept as conceptualised in Islamic law or by leaders of some Muslim groups with modern norms of international law as enunciated in the United Nations Charter. This article seeks to examine the evolving concept of jihad in Islamic law, its contemporary application and its compatibility with international law, in particular the relationship between jihad, freedom of religion/belief, and the prohibition on the use of force

    Model Pendidikan Jihad Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta dan Pondok Pesantren Darusy Syahadah Boyolali 2015-2016

    Get PDF
    Surely Islam can not be separated from jihad. In late word jihad has been very attached to terrorism, especially after the events of September 11, 2001 and other events that is labeled jihad. Ulama differ in meaning in jihad it self, most interpret jihad specifically that war and others interpret jihad in general, which includes any attempt to elevate Islam. The purpose of this study was to know jihad meaning of Ta'mirul Islam boarding school leader and Darusy Shahadah boarding school leader, the model and the differences and similarities of education are applied at jihad in Ta'mirul Islam Boarding School and Darusy Syahadah boarding school 2015-2016. Type of research is a field research with qualitative methods with primary and secondary data sources, that obtained from informants in Ta'mirul Islam Boarding School and Darusy Syahadah boarding school, this data collection techniques used interviews, observation and documentation. Data analysis technique used inductive method. These results indicate that: Ta'mirul Islam boarding school leader said that meaning of jihad in accordance with the theory of Yusuf Qordowi as seriusly form of doing things, as the meaning of jihad which is derived from the word "jahada-yajhadu" that means seriously. As for that Ta'mirul Islam boarding school avoids the sense of narrowing the meaning of jihad as war. Darusy Syahadah boarding school recognizes both the meaning of jihad, either in a general sense that is jihad in upholding the religion of God with various kinds appropriate to the circumstances of the times, and still looks jihad with war that must be planted in deep inside a Muslim. Jihad educational model those are applied in Ta'mirul Islam boarding school namely: Jaulah, mujahādah, education, social Jihad, economics Jihad, education organization, said the right words to despotic leaders, the devotion of one year after graduation. Darusy Syahadah applied namely: physical Jihad, passions jihad, faith jihad, social jihad, propaganda jihad, education jihad, media jihad. Similarities of jihad education model between both boarding are namely: propaganda jihad, second: passions and devils jihad, third: amar ma‘rūf nahī munkar, fourth: education jihad. The difference between them are Ta'mirul Islam boarding school used of economic jihad jihad and said the right words to despotic leader, while Darusy Syahadah did not. Darusy Syahadah boarding school implemented physical education model while Ta'mirul Islam boarding school did not apply that model, even it avoided understanding of jihad educational model that means as war

    Konsep jihad dalam film Sang Martir

    Get PDF
    Jihad dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Rasulullah Saw menganggap jihad sebagai puncak amalan, dikarenakan keutamaan jihad yang banyak tertera dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Kemuliaan jihad juga bisa dilihat dari menyatunya berbagai macam bentuk ibadah di dalam jihad. Begitu besar arti penting jihad dalam Islam, kalimat ini masih menimbulkan interpretasi negatif di kalangan Barat.merupakan sebuah ajaran Islam yang isunya sangat mendunia, terutama saat sebagian pihak mencoba mengkait-kaitkannya dengan isu terorisme. Banyak pihak, khususnya barat yang menganggap terorisme sama dengan jihad. Bagi sebagian pihak yang lain, khususnya masyarakat muslim dunia, justru tudingan itu dianggap menyudutkan, sebab Islam sendiri memiliki kriteria yang sangat ketat untuk diperbolehkannya menjalankan jihad.. Berangkat dari konsep-konsep tersebut tentu dapat dipahami bahwa adanya terorisme dengan mengatasnamakan jihad adalah ulah dari sebagian oknum umat Islam, bukan mewakili apa yang diajarkan dalam Islam. Di Indonesia sendiri sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia yang pernah mengalami peristiwa terorisme berkedok jihad beberapa kali juga mengeluarkan pendapat serupa dari mayoritas kaum muslimnya. Sikap tersebut bukan hanya muncul dari kalangan ulama saja, melainkan dari para sineas yang xi mencoba menggambarkan kegelisahan mereka atas terorisme berkedok jihad itu melalui karya film. Sang Martir adalah salah satu film karya Helfi Kardit. Martir sendiri merupakan istilah bagi kaum eskstrimis yang meninggal dalam jihad. Dalam bahasa Arab dan bahasa muslim lainnya disebut syahid salah satu film besutan sutradara Helfi Kardit yang mencoba memberikan pemahaman tentang jihad yang sesungguhnya dengan balutan drama yang bersifat entertain agar bisa diterima oleh khalayak luas. Maka dari itu penelitian ini mencoba menggali berbagai konsep jihad yang terkandung secara tersirat dalam film Sang Martir smenggunakan teknik analisis isi (content analysis). Analisis isi adalah suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih atas objek kajian untuk menangkap pesan yang bersifat tersirat. Selanjutnya pada bagian pembahasan akan dijelaskan secara utuh perihal konsep jihad yang terkandung dalam film Sang Martir sebagai sebuah cara pandang lain terhadap jihad yang seringkali disalahpahami oleh sebagian pihak. Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa konsep jihad yang terdapat dalam film tersebut merupakan jihad defensive, sehingga berbagai tindakan kekerasan yang mengatasnamakan jihad sangat bertentangan dengan jihad yang dimaksud dalam film ini

    Studi analisis pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang konsep jihad

    Get PDF
    Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mendeskripsikan atau mengetahui pemahaman tentang jihad menurut pendapat Ibnu Taimiyyah yang terdapat dalam kitab: السّياسة الشّرعيّة في إصلاح الرّاعي والرّعيّة. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yang bertumpu pada kajian dan telaah teks. Penyajian datanya dilakukan secara kualitatif dengan teknik deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut pendapat Ibnu Taimiyyah, jihad mempunyai dua sudut pandang, pertama, jihad sebagai manifestasi ibadah, ini mempunyai arti bahwa jihad memerlukan tahapan-tahapan yang jelas berupa jihad yang paling dasar adalah dengan jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, apabila dengan jalan ini orang-orang fasik (Muslim yang membangkang dari ajaran Islam) masih meninggalkan kewajiban dan mengerjakan larangan, maka mereka harus diperangi. Kedua, jihad memerangi orang-orang kafir, untuk meninggikan agama Allah. Ibnu Taimiyyah memberi batasan yang sangat jelas terhadap jihad (qital) yang hanya ditujukan kepada ahli perang (tentara) yang memerangi Islam, bukan dengan lantaran alasan kekafiran mereka. Berdasarkan dari uraian diatas, kiranya dapat memberikan penjelasan bahwa upaya menempatkan “jihad” pada pengertian dan posisi yang sebenarnya dalam pemikiran umat Islam kelihatannya sangatlah mudah, meskipun pada kenyataan amaliahnya kaum Muslim masih sangat jauh pemahamannya dari pengertian jihad yang hakiki, seperti jauhnya pemahaman kaum Muslim dari hakikat hukum syara’ yang sesungguhnya. Dalam hukum Islam, jihad mempunyai makna yang sangat luas, yakni segala bentuk usaha maksimal untuk penerapan ajaran Islam dan pemberantasan kejahatan serta kedzaliman, baik terhadap diri sendiri maupun dalam lingkup sosial. Jihad (perang) hanya ditujukan kepada orang-orang yang memerangi Islam, namun jika dia bukan termasuk ahli perang seperti wanita, anak-anak, orang lanjut usia, orang buta, orang cacat dan sejenis mereka, maka tidak boleh diperangi. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan sebuah ‘illat yang menyangga bangunan jihad, ia merupakan bangunan induk dari jihad-jihad yang lain. Agama apapun tidak membenarkan adanya pembunuhan hanya karena beda agama. Sehingga orang kafir yang tidak mengadakan penyerangan terhadap Islam tidak diperbolehkan untuk diperangi. Dari pemaparan di atas, penulis hendak menegaskan kembali bahwa arti/makna jihad adalah perjuangan, bukan peperangan. Ia (jihad) bisa mengalami evolusi sesuai dengan konteksnya. Peperangan (qital) hanyalah salah satu corak dari model jihad yang sangat beragam

    Model Pendidikan Jihad Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Surakarta 2014-2015

    Get PDF
    ABSTRACT EDUCATION MODEL COTTAGE BOARDING TA'MIRUL ISLAMIC JIHAD SURAKARTA 2014-2015 M Nur Rochim infallible, G000130176, Department of Islamic Education (MT) Faculty of Islamic Studies, University of Muhammadiyah Surakarta. The purpose of this study was to determine the meaning of jihad according to Ta'mirul Islamic boarding school and education models applied jihad Ta'mirul Surakarta Islamic Boarding School from 2014 to 2015. This type of research is a field research with qualitative methods with primary and secondary data sources, ie data taken directly from the resources Ta'mirul Islamic boarding school leadership, care staff Ta'mirul Islamic Boarding School and Boarding School Ta'mirul Islam, this data collection technique using interviews, observation and documentation. Data analysis technique used is the deductive method, which is a way of thinking which is still a research tool since choosing, finding the problem of constructing a hypothesis, and conduct field observations to test the data. These results indicate that: 1) Boarding Ta'mirul interpret Islam in jihad in accordance with the theory of Joseph Qordowi as a form of earnestness in doing something, as the meaning of the language of jihad which is derived from the word "jahada-yajhadu" truly meaningful besungguh , The Islamic Boarding School Ta'mirul avoid the sense of narrowing the meaning of jihad is the jihad which means war, and Islamic Boarding School Ta'mirul split into three namely jihad: jihad with power, with the spirit of jihad (the heart) and the jihad with the mind. Educational model applied jihad Islamic Boarding School Ta'mirul namely: 1. Jaulah 2. mujahadah 3. Education 4. 5. Jihad economic social Jihad 6. Education organization. Keywords: Ta'mirul Islam, education jihad, meaning, models

    Этические аспекты джихада

    Get PDF
    The paper focuses on the ethical dimension of Jihad. Nowadays is common to put Jihad equal to terrorism. This paper tries to clear up what “Jihad” means, to trace its history and to define it in current terms. Author states that Jihad is not a war against Christians, Europe and the whole world to conquer all of them. Jihad is a number of ethical rules that should be scrutinized. Jihad being one of the most disputable terms in Islam that deserves to be clarified.В данной статье анализируются этические аспек­ты джихада. Многозначность термина дает возможность нескольких интерпретаций, что часто приводит к путанице в рассуждениях. Ак­цент сделан на этическую сторону проблемы, что включает в себя также рассмотрение связи между понятиями «джихад» и «терро­ризм», что особенно актуально в текущий момент
    corecore