2,182 research outputs found
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MAN 4 Jakarta
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam tentang nilai-nilai karakter, pengimplementasian, serta faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dan menghambat pendidikan karakter.di MAN 4 Jakarta. Penelitian di MAN 4 Jakarta ini dilakukan selama 12 bulan sejak bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Juni 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MAN 4 Jakarta diterapkan secara bertahap dengan memperkenalkan nilai-nilai dasar etika dan akhlaq mulia seperti nilai religius, disiplin, mandiri, kreatif, ramah, peduli lingkungan, tanggung jawab, sopan dan jujur. Faktor yang mendukung implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu guru, kepala sekolah, siswa, dan orang tua, serta fasilitas yang memadai. Faktor yang menjadi kendala dalam implementasi pendidikan karakter terkait dengan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka dan dukungan dari orang tua. Cara mengatasi kendala tersebut dengan melakukan komunikasi yang baik kepada orangtua, melibatkan semua guru, melakukan evaluasi secara rutin dan menetapkan sanksi yang lebih tegas terhadap peserta didik yang tidak menerapkan pendidikan karakter.
Kata kunci : implementasi, pendidikan karakter, ekstrakurikuler, pramuka
Abstract
The purpose of this study is to find out in depth about character values, implementation, and factors that influence the success and inhibit character education in MAN 4 Jakarta. The research at MAN 4 Jakarta was conducted for 12 months from July 2018 to June 2019. This study used a qualitative approach with a case study method. The results showed that character education in Boy Scout extracurricular activities at MAN 4 Jakarta was implemented in stages by introducing basic ethical and noble values such as religious, disciplined, independent, creative, friendly, environmentally responsible, responsible, polite and honest. Factors that support the implementation of character education in extracurricular activities are teachers, principals, students, and parents, as well as adequate facilities. Factors that become obstacles in the implementation of character education are related to the time extracurricular implementation of scouts and support from parents. How to overcome these obstacles by making good communication to parents, involving all teachers, conducting routine evaluations and setting stricter sanctions on students who do not implement character education.
Keywords: implementation, character education, extracurricular, scou
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI MAN 4 JAKARTA
ABSTRAK
Tujuan penelitian: mengetahui secara mendalam: nilai-nilai karakter pengimplementasian, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penghambat pendidikan karakter di MAN 4 Jakarta. Tempat penelitian di MAN 4 Jakarta. Penelitian dilaksanakan selama 12 bulan sejak bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Juni 2019. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MAN 4 Jakarta dilakukan melalui penerapan atau penanaman pendidikan sesuai dengan landasan negara yaitu Pancasila, yaitu, nilai religius, disiplin, mandiri, kreatif, ramah, peduli lingkungan, tanggung jawab, sopan dan jujur. Cara menerapkan atau implementasi dilakukan secara bertahap dan memperkenalkan nilai-nilai dasar etika dan akhlaq mulia sebagai landasan dari karakter itu sendiri. Faktor pendukung Implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu guru, kepala sekolah, peserta didik, pihak keamanan sekolah serta fasilitas yang memadai. Kendala yang dialami Implementasi pendidikan karakter yaitu dana terbatas dan masih terdapat peserta didik yang memiliki masalah dalam bersikap yang kurang disiplin. Cara mengatasi kendala implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka secara totalitas.
Kata Kunci : Implementasi, Pendidikan Karakter, Ekstrakurikuler, Pramuka.
Abstract
The research objective was to get deep understanding of characters and values, the factors that influence the success and the barriers of implementing character education in MAN 4 Jakarta. The research was conducted for 12 months from July 2018 to June 2019. The method used was the case study with qualitative approach. The results showed that character education in Scout Extracurricular activities at MAN 4 Jakarta was carried out through the implementation or cultivating the values of Five Principles of Indonesia, Pancasila,i.e., religious values, discipline, independence, creative, friendly, environmental care, responsibility, polite and honesty. The implementation of character education is carried out in stages by introducing the basic values of ethics and noble morals as the the foundation of the character it self. Supporting factors for the implementation of character education in extracurricular activities are teachers, school principals, student, school, security, and adequate facilities. The barries experienced in the implementation of character education are limited funds and there are still students who have problems with discipline. Character education through scout extracurricular activities can overcome the constraints of implementing character education in totality.
Keywords : Implementation, Character Education, Extracurricular, Scout
Implementasi Nilai–nilai Karakter dalam Kegiatan Palang Merah Remaja di Sekolah Binaan Pmi
Penelitian ini bertujuan: mengimplementasikan nilai karakter dalam kegiatan PMR tingkat wira di sekolah binaan PMI Kota Malang. Jenis penelitian deskriptif kualitiatif yang dilaksanakan bulan Februari sampai April 2013 di SMAN 5 Malang, SMA Frateran Malang, SMKN 2 Malang, dan MAN Malang I. Teknik pengambilan data terdiri atas: wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan: Nilai Kemanusiaan keempat sekolah dengan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan dan donor darah; Nilai Kesamaan MAN I dan SMKN 2 menerapkan jiwa corsa, SMAN 5 menghilangkan batas senioritas, dan SMA Frateran melaksanakan outing; Nilai Kenetralan MAN I tidak membela organisasi manapun, SMKN 2 dan SMAN 5 memberikan santunan kepada siapapun, dan SMA Frateran boleh mengikuti ekstrakurikuler lain; Nilai Kemandirian MAN I dan SMAN 5 mengurus administrasi secara mandiri, SMKN 2 menerapkan disiplin waktu, SMA Frateran mengumpulkan kas; Nilai Kesukarelaan keempat sekolah dengan memberikan pertolongan tanpa imbalan; Nilai Kesatuan keempat sekolah dengan mempererat silaturahmi dengan warga sekolah; Nilai Kesemestaan MAN I berupa penyuluhan kesehatan, SMKN 2 dan SMA Frateran PMR selalu hadir di kegiatan sekolah, SMAN 5 mengirimkan duta untuk kegiatan nasional dan Internasional
IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN BERBASIS KARAKTER DALAM PENGUATAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA NEGERI 3 KEDIRI
Education is a process of guidance that is carried out consciously, knowledge, and values in students towards the formation of the main personality. It is not only the transformation of knowledge that is carried out but rather the formation of a strong personality. An intelligent nation is indeed needed in building a nation and a state, but intelligence alone is not enough if it is not balanced with a good and strong character. This study aims to describe and analyze the extracurricular values of character-based scouting in strengthening Islamic education material at MA Negeri 3 Kediri. For this reason, researchers are interested in conducting research on scouting extracurricular activities. There are 3 focuses in this research, namely: 1) How is the implementation of character-based scouting extracurricular activities in strengthening Islamic education material in MAN 3 Kediri? 2) What are the extracurricular values of character-based scouting in strengthening Islamic religious education material in MAN 3 Kediri? 3) What are the impacts of the implementation of character-based scouting extracurricular activities in strengthening Islamic religious education materials in MAN 3 Kediri? This research is a descriptive study with a qualitative approach to data collection techniques using observation, interviews, and documentation. While the data analysis technique uses domain analysis techniques with steps of data reduction, data display, and verification. The data validity test was carried out through a credibility test, transferability test, dependability test, and confirmability test. The results of the research show that from the implementation of scouting extracurricular activities, there is an education in scout extracurricular activities which have the main character values, namely religious, nationalist, independent, mutual cooperation, and integrity in accordance with Islamic religious education material
Pelaksanaan dan Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan peserta didik di SMP Negeri Se Kabupaten Karawang, dengan melihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peran kegiatan ekstrakurikuler, dan faktor pendukung serta penghambatnya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada SMP Negeri Se Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang, dengan estimasi waktu penelitian selama mulai dari Juni 2017 sampai dengan tanggal Oktober 2017. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh komponen SMP Negeri Se Kabupaten Karawang, dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Sampel dalam penelitian ini adalah SMPN 1 Karawang Barat, SMPN 1 Karawang Timur, SMPN 1 Cilamaya Wetan, SMPN 1 Banyusari dan SMPN 1 Jatisari. Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilaksanakan adalah: 1. Pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah cukup baik, ditandai dengan peran sekolah yang mensupport baik secara moril maupun materil. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler juga telah dilaksanakan di sekolah dan peserta didik dapat memilih kegiatan pengembangan diri sesuai minat dan bakatnya; 2. Perubahan perilaku kea rah yang lebih baik dirasakan ketika peserta didik telah mengikuti keiatan ekstrakurikuler, seperti prestasi belajar yang membaik, percaya diri, dan mereka yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terlihat lebih disiplin; 3. Faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler diantaranya semangat peserta didik yang begitu besar sedangkan penghambatnya adalah sarana dan prasarana yang belum begitu memadai, hanya di sekolah di perkotaan yang sarana prasarananya cukup memadai.
Kata kunci : Pembinaan karakter disiplin, peserta didik, ekstrakurikule
Implementasi kegiatan Pramuka Sebagai Sarana Meningkatkan Kedisiplinan Pada Peserta Didik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kegiatan pramuka sebagai sarana meningkatkan kedisiplinan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, pengkodean (coding), penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kegiatan pramuka sebagai sarana meningkatkan kedisiplinan secara umum sudah cukup baik dilaksanakan. Pelatih memberikan materi kepada peserta didik, setelah penyajian materi, peserta didik memiliki kesempatan untuk menerapkannya dalam praktek. Kegiatan-kegiatan pramuka dapat meningkatkan kedisiplinan melalui latihan baris berbaris, Upacara, kegiatan berkemah, lomba keterampilan pramuka, gerak jalan, penugasan kelompok dan kegiatan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari disiplin dalam waktu bahwa peserta didik harus bisa mengelola waktu dengan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Disiplin berpakaian bahwa peserta didik harus menggunakan pakaian sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah. Disiplin belajar bahwa peserta didik harus lebih termotivasi untuk belajar secara tekun dan disiplin dalam lingkungan bahwa harus selalu menja lingkungan sekolah agar menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif
PENGUATAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MELALUI ORGANISASI PRAMUKA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA MADIUN
Strengthening character is an illustration of human qualities that must be developed by educational units, and is the basis for developing national character. Responsibility is a person's awareness of carrying out an activity and being willing to take risks as a result of the action. Scouting as an organizational activity in schools is very relevant to strengthening the character of responsibility. The aim of this research is to determine the implementation and obstacles to strengthening the responsible character of Scout organizational activities carried out at MAN 2 Madiun City. This research uses descriptive qualitative research, meaning it is to present a complete picture of an event or is intended to clarify a phenomenon that is occurring. Data collection techniques in this research used observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The theoretical basis for this research is the theory of character formation by Thomas Lickona.
The results of the research show that strengthening the character of responsibility through the MAN 2 Madiun City Scout organization cannot be separated from the guidance of parents, school principals, Scout leaders and older brothers on the shelf council. Strengthening the character of responsibility through work programs or activities, namely routine Fridays, reception of visiting guests, inauguration of Bantara, inauguration of implementing, large camps, and hiking. During the process of strengthening the character of responsibility in students, there are obstacles that are difficult for students to manage, even hot weather. which makes it less supportive of outdoor Scout activities. So there is a need for strategies such as socialization, firmness when there are students who do not obey orders, and creating meeting or evaluation forums for discussion.Penguatan karakter merupakan gambaran tentang kualitas manusia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan karakter bangsa. Tanggung jawab merupakan kesadaran seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, dan bersedia menjalani resiko akibat perbuatan. Pramuka sebagai salah satu kegiatan organisasi di sekolah sangat relevan dengan penguatan karakter tanggung jawab. Tujuan penelitian ini mengetahui pelaksanaan dan hambatan penguatan karakter tanggung jawab kegiatan organisasi Pramuka yang dilaksanakan di MAN 2 Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan kualitatif bersifat deskriptif maksudnya untuk menyajikan gambaran secara lengkap mengenai suatu kejadian atau dimaksudkan untuk mengklarifikasi suatu fenomena yang terjadi. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekhnik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Landasan teori pada penelitian ini adalah teori pembentukan karakter oleh Thomas Lickona.
Hasil penelitian menunjukkan penguatan karakter tanggung jawab melalui organisasi Pramuka MAN 2 Kota Madiun tidak terlepas dari adanya bimbingan dari orang tua, kepala sekolah, pembina Pramuka, dan kakak dewan ambalan. Penguatan karakter tanggung jawab melalui program kerja atau kegiatan yakni jumat rutin, penerimaan tamu ambalan, pelantikan bantara, pelantikan laksana, kemah besar, dan hiking.Ketika proses penguatan karakter tanggung jawab pada peserta didik ditemui adanya hambatan peserta didik yang sulit diatur, bahkan cuaca panas yang membuat kurang mendukung adanya kegiatan Pramuka di luar ruangan. Sehingga perlu adanya strategi seperti adanya sosialisasi, adanya ketegasan ketika ada peserta didik yang tidak patuh yang diperintahkan, dan membuat forum rapat ataupun evaluasi untuk berdiskusi
Model Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kepramukaan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya
Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya salah satu madrasah yang sedang menuju madrasah inklusi. Peserta didik di madrasah ini terdiri dari beberapa jenis kategori peserta didik berkebutuhan khusus yaitu; kesulitan belajar, low vision, tuna daksa dan speech delay. Peserta didik yang tergolong berkebutuhan khusus ini mendapat perhatian yang sama dengan peserta didik reguler. Mereka juga berkewajiban mengikuti kegiatan ekstrakulikuler wajib (pramuka), dengan tujuan agar karakter mereka terbentuk dengan sempurna. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan model Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan kepramukaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya. Pendekatan penelitian ini adalah diksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini bahwa model Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kepramukaan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya dilakukan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam dasa dharma melalui tiga model yaitu model blok, model aktualisasi, model reguler. Implementasi model blok yaitu kegiatan kepramukaan dilakukan melalui perkemahan setahun sekali ajaran baru. Model aktualisasi yaitu kegiatan kepramukan yang diselenggarakan pada tiap minggu. Model reguler adalah kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.Madrasah Ibtidaiyah Al-HidayahMargorejo is one of the inclusive schools. There are four types of students with special needs in this school: students with learning difficulties, students with low vision, students with visual impairment, and students with speech delay. Students with special needs in this school get the same attention as regular students. They are also obliged to participate in extracurricular activities (scouts) with an aim that their characters are perfectly formed. Based on that description, the aim of this research is to describe the Model of Empowering Character Education through Scouting Activities for Students with Special Needs at Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya. This research uses descriptive qualitative approach. Data Collection Techniques used in this research were interview, observation, and documentation. The results of this research indicate that Empowering Character Education through scouting activities for students with special needs at Madrasah Al-Hidayah Margorejo Surabaya is carried out by actualizing the character values in Dasa Dharma through three models: block model, actualization model, and regular model. Block model is implemented through camping program held once a year, specifically in the new academic year. Actualization model is implemented through scouting activities that is held every week. Regular model is implemented through voluntary activities based on students’ interests conducted by gugus depan
MANAJEMEN PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT PESERTA DIDIK DI MAN 1 BENER MERIAH
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan bakat dan minat peserta didik di MAN 1 Bener Meriah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: observasi di MAN 1 Bener Meriah, wawancara kepada kepala madarasah, keisswaan dan juga pembina kegiatan ekstrakulikuler dan dokumentasi dari kegiatan siswa. Subjek penelitian ini meliputi kepala madrasah, wakil kepala bagian kesiswaan, guru pembina ekstrakulikuler. Analisis data dengan menggunakan deskriptif kualitatif yang dimulai dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pengembangan minat dan bakat peserta didik dilakukan dengan melakukan penggalian informasi melalui konselor dan dilanjutkan dengan Tes Potensi Akademik atau Tes pembekalan Akademik. Perencanaan bakat dan minat peserta didik MAN 1 Bener Meriah dilakukan pada awal tahun ajaran baru dalam rapat pergantian OSIM, hal ini tidak lepas juga melibatkan kepala madarasah, wakil kesiswaan, pembina OSIM dan pembina ekstrakulikuler; (2) Pelaksanaan pengembangan minat dan bakat peserta didik dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan ataupun yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan pengembangan minat dan bakat di MAN 1 Bener Meriah, dilakukan dengan kegiatan esktrakulikuler, yang terdiri dari ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekatrakulikuler wajib adalah kegiatan ekstrakulikuler pramuka, sedangkan ekstrakulikuler pilihan antara lain bidang kesenian dan olahraga; (3) Evaluasi yang dilakukan di MAN 1 Bener Meriah, dilakukan oleh pihak sekolah dan pembina ekstrakurikuler yaitu dengan melakukan evaluasi pada setiap tiga bulan sekali dan evaluasi juga dilakukan oleh pelatih setelah melaksanakan latihan ekstrakurikuler. evaluasi pengembangan minat dan bakat peserta didik dinilai oleh pembina atau pelatih kegiatan ekstrakulikule
- …