342,868 research outputs found

    PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI SDN PASAREAN SUMEDANG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk meningkatkan knilai pelajarajn Ilmu Pengetahuan Alam, guru harus merancang pembelajaran secara khusus, khususnya penerapan metode pembelajaran, untuk meningkatkan nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan media gambar. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang bercirikan siklus. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. jumlah mahasiswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 20 orang. Hasil observasi kegiatan pembelajaran siklus 1 hasil belajar menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa materi rangka manusia. Hal ini terlihat dari hasil nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa dari rata-rata nilai data adalah 64, siklus I 74, dan siklus II 84. Dengan demikian penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam pada materi kerangka manusia

    PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM

    Get PDF
    Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pemberian pengalaman belajar kepada siswa yang menekankan pada pengalaman langsung, agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan proses analisis data lebih menekankan pada penyimpulan perbandingan tinjauan pustaka dari beberapa jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), selain itu dapat mengarahkan siswa menjadi aktif, melatih kerjasama dan tanggung jawab dalam kelompok sehingga dapat membangun rasa percaya diri siswa dan memotivasi siswa untuk saling meningkatkan perolehan poin kelompoknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Teams Games Tournament (TGT) dijadikan sebagai solusi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar

    Differences of Anxiety Levels between Students of Natural Sciences and Social Studies Major Based on School Environmental Factors in Senior High Schools with Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Scheme

    Get PDF
    Background: Senior High Schools with Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) scheme are senior high schools that pilot international standards in learning methods and high curriculum targets. This factor may lead to a rise of anxiety amongst students, both for students in Natural Sciences major and Social Studies major. There are three factors which cause anxiety in the school environment, namely: dissatisfaction towards the curriculum, the teacher, and the school management.Methods: This study used retrospective cohort design. Subjects were selected using the convenience sampling method. Natural Sciences students (n=32) and Social Studies students (n=14) had their anxiety level measured using the Taylor Manifest Anxiety Scale. The dissatisfaction towards the school environment factors was assessed using a school evaluation questionnaire.Results: The anxiety measurement showed that students in both Natural Sciences and Social Studies major experienced severe anxiety (Natural Sciences vs. Social Studies: 75% vs. 86%). The study results based on the school evaluation questionnaire showed dissatisfactions towards the three school environmental factors (curriculum factor, Natural Sciences vs. Social Studies: 59% vs. 64%; teacher factor, Natural Sciences vs. Social Studies: 3% vs. 43%; school management factor, Natural Sciences vs. Social Studies: 3% vs. 14%). The chi-square test results showed that the difference in the anxiety levels between the students of Natural Sciences and Social Studies majors was insignificant (p>0.05).Conclusions: Students of Natural Sciences and Social Studies majors of senior high schools with RSBI scheme experienced severe anxiety. However, there is no strong evidence that the school environment causes this severe anxiety. Keywords: Anxiety Level, Natural Sciences, Senior High School with RSBI Scheme, School Environment Factors, Social Studies Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Siswa Kelas Ilmu Pengetahuan Alam dan Siswa Kelas Sosial Berdasarkan Faktor Lingkungan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Rintisan Sekolah Bertaraf InternasionalLatar Belakang: Sekolah Menengah Atas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SMA RSBI) adalah sekolah menengah atas yang menggunakan standar internasional dalam metode pembelajaran dan kurikulum.  Faktor ini dapat menyebabkan kenaikan kecemasan di kalangan siswa, baik bagi siswa kelas Ilmu Pengetahuan Alam dan siswa kelas Ilmu Sosial. Ada tiga faktor yang menyebabkan kecemasan di lingkungan sekolah, yaitu: ketidakpuasan terhadap kurikulum, guru, dan manajemen sekolah.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Subjek dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling. Tingkat kecemasan siswa kelas Ilmu Pengetahuan Alam (n = 32) dan siswa kelas Ilmu Sosial (n = 14) diukur dengan menggunakan Skala Kecemasan Taylor Manifest. Ketidakpuasan terhadap faktor lingkungan sekolah dinilai menggunakan kuesioner evaluasi sekolah.Hasil: Pengukuran kecemasan menunjukkan bahwa siswa di kelas Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Sosial sama sama pernah mengalami kecemasan yang berat (Ilmu Pengetahuan Alam vs Studi Sosial: 75% vs 86%). Hasil penelitian berdasarkan kuesioner evaluasi sekolah menunjukkan ketidakpuasan terhadap tiga faktor lingkungan sekolah (faktor kurikulum, Ilmu Pengetahuan Alam vs Studi Sosial: 59% vs 64%; faktor guru, Ilmu Pengetahuan Alam vs Studi Sosial: 3% vs 43 faktor manajemen sekolah, Ilmu Pengetahuan Alam vs Ilmu Sosial;%: 3% vs 14%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kelas Ilmu Pengetahuan Alam dan siswa kelas Ilmu Sosial jurusan tidak signifikan (p> 0,05).Simpulan: Siswa kelas Ilmu Pengetahuan Alam dan kelas Ilmu Sosial di SMA RSBI mengalami kecemasan yang berat. Namun, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa lingkungan sekolah sebagai penyebab kecemasan yang berat ini.Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Ilmu Pengetahuan Alam, SMA RSBI, Faktor Lingkungan Sekolah, Ilmu Sosial DOI: 10.15850/amj.v1n2.34

    Epistemologi Islam: Perspektif Empirisme dan Rasionalisme

    Get PDF
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, tetapi banyak disalahgunakan dalam fungsinya dari arah pencapaian tujuan ilmu pengeta­huan berupa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Berbagai krisis yang dialami oleh ummat manusia diakibatkan dari perkembangan ilmu dan teknologi yang mengabaikan kepentingan jangka panjang yakni kelestarian alam tempat manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.  Ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus berpijak pada tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan ummat manusia dengan landasan moral dan etika. Karena itu epistemologi yang mesti dikembangkan adalah apa yang dapat diketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how do we know it”.  Indra dan akal secara bersama-sama memperkuat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ilmu yang niscaya dalam kehidupan. Tuhan adalah sumber dari segala obyek yang diilmui. Dua obyek ilmu yang sifatnya berdimensi syah{a<<>dah dan gaib menuntut adanya yang memungkinkan terjadinya kontak dengan kedua alam itu. Ilmu diperoleh melalui indra (indra lahir dan indra batin) disebut ilmu yang empiric. Sedang pengetahuan akal atau rasioanlisme , yakni pengetahuan yang diperoleh melalui akal untuk mengenal dan menyelami tanda-tanda kebesaran Tuhan dalam alam ciptaan-Nya serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Informasi tentang indra dan akal diambil dari al-Qur’an dengan mengkaji ayat-ayat epistemologi secara bersama-sama untuk mengem­bangkan ilmu pengetahuan. &nbsp

    MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa pada mata  pelajaran ilmu pengetahuan alam melalui model pemebelajaran snowball throwing . Penelitian ini  dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam .  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran snowball  throwing dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat pada mata pelajaran ilmu  pengetahuan alam di kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Sendayan. Penelitian ini merupakan  penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali  pertemuan dengan empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan  refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Sendayan  dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan  kemampuan mengemukakan pendapat siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam . Data  dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian  menunjukkan hasil mengemukakan pendapat siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  sebelum tindakan diperoleh rata-rata 60% dengan kategori Kurang Baik. Lalu pada siklus I nilai  rata-ratanya meningkat menjadi 69% dala kategori Cukup Baik. Dan pada siklus II meningkat  kembali menjadi 84% dan sudah termasuk dalam kategori Sangat Baik.

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Kemampuan siswa Indonesia terutama pada keterampilan berpikir tingkat tinggi masih dalam kategorirendah yaitu hasil PISA 2018 dimana Indonesia menduduki peringkat 70 dari 78 negara yang mengikutiOECD dengan nilai rata-ratanya 396. Rendahnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam juga ditemui pada hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional kelas VI SDNegeri Purwokerto 01, dimana selama empat tahun terakhir mengalami penurunan yang drastis. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam terpadu berbasis higherorder thinking skills dan mengetahui karakteristik, kevalidan dan keefektifanbahan ajar Ilmu PengetahuanAlam terpadu berbasis higher order thinking skills. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembanganyang menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Nana SyaodihSukmadinata. Hasil penelitian menunjukkan kevalidan bahan ajar dari aspek kelayakan isi 86,25%, aspekkelayakan penyajian 90,00%, aspek penilaian bahasa memperoleh penilaian 93,18% dan aspek penilaianhigher order thinking skills Ilmu Pengetahuan Alam memperoleh penilaian 83,92% dengan kriteria sangatvalid. Keefektifan bahan ajar ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dankelas kontrol sebesar 1,6. Berdasarkan perhitungan mean bahwa rata-rata postes kelas eksperimen lebihtinggi daripada mean postes kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar higher orderthinking skills Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas eksperimen lebih meningkat bila dibandingkan denganhasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa pada kelas kontrol

    PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

    Get PDF
    Pengembangan teknologi digital dengan sangat pesat membawa banyak manfaat, untuk membantu kita di dalam kegiatan berinteraksi, bekerja, bermain dan juga belajar. Tujuan penelitian yang dilakukan penulis ini adalah untuk mengkaji pengembangan teknologi sebagai media yang inovatif dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Ilmu pengetahuan alam atau sering disebut dengan IPA merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang akan selalu ada untuk dipelajari, karena ilmu pengetahuan alam (IPA) memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini relevan dengan manfaat dari adanya pengembangan teknologi digital. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kajian kepustakaan (library research), dengan melakukan litelatur yang sesuai untuk mengetahui jawaban dari penelitian yang akan dilakukan dan dituliskan dalam bentuk deskriptif.Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan digital yang terus-menerus mengalami peningkatan dapat dimanfaatkan pendidik sebagai media pembelajaran yang inofatif, terkhusus dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) ini yang telah penulis kaji. Dan untuk memaksimalkan penggunaan dari media pembelajaran, pendidik dapat melakukan dengan memahami karakteristik, fungsi dan kebutuhan dalam pembelajaran dan lalu hal tersebut dapat menjadi batasan pendidik dalam pembuatan media pembelajaran

    Ilmu pengetahuan alam SMP/MTs Kelas VIII semester 1

    Get PDF
    Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Bila pada jenjang SD/MI, beberapa mata pelajaran digabung menjadi satu dan disajikan dalam bentuk tema-tema, maka pada jenjang SMP/MTs pembelajaran sudah mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran. Sebagai transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan ini masih belum dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya. Buku IPA Kelas VIII SMP/MTs ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang ilmu yang lain. Makhluk hidup digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh peserta didik SMP/MTs

    Ilmu pengetahuan alam: buku guru SMP/MTs Kelas VIII

    Get PDF
    Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Bila pada jenjang SD/MI, beberapa mata pelajaran digabung menjadi satu dan disajikan dalam bentuk tema-tema, maka pada jenjang SMP/MTs pembelajaran sudah mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran. Sebagai transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan ini masih belum dilakukan sepenuhnya bagi siswa SMP/MTs. Materimateri dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang utuh bagi siswa SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya. Buku IPA Kelas VIII SMP/MTs ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang ilmu yang lain. Makhluk hidup digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh peserta didik SMP/MTs
    corecore