61,691 research outputs found
PEMANFAAN EKSTRAK DAUN BIDARA LAUT (STRYCHNOS LIGUSTRINA BLUME) UNTUK PEMBUATAN HAIRTONIC
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil jadi hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut (strychnos lingustrina blume), dan (2) mengetahui kadar pH hair tonic yang paling disukai panelis, (3) mengetahui masa simpan hair tonic terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan variabel bebas jumlah penambahan ekstrak daun bidara laut yaitu : X1 (0,5gr), X2 (0,75gr), dan X3 (1gr). Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian dan kesukaan panelis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 10 orang panelis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hair tonic yang paling baik yaitu hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut 0,75gr (X2), dengan kriteria beraroma daun bidara laut, berwarna hijau kekuningan, homogen, dan terasa dingin dan mudah menyerap pada kulit. Ph hair tonic pada hari ke-7 yaitu memiliki kadar ph 6,58 dan pada hari ke-10 memiliki kadar ph 6,55. Hal tersebut berarti Hair tonic masih sesuai dengan SNI syarat hair tonic yaitu antara 3,0-7,0. Masa simpan hair tonic masih dapat digunakan sampai hari ke-10 karena jumlah mikroba masih sesuai dengan SNI hair tonic yakni dibawah 105. hasil angka lempeng total bakteri tersebut yaitu 3,2x101. Kata Kunci: Hair tonic, ekstrak daun bidara laut. Abstract The aim of this research is (1) to determine the effect of the results of being a hair tonic with the addition of strychnos lingustrina leaf extract different, on the physical properties of hair tonic and the panelists level of preference, (2) know the pH level of Hair tonic that panelists like best, (3) knowing the shelf life of the panelists most like. This research was an experiment, with the independent variable the amount of addition of strychnos lingustrina leaf extract namely : X1 (0.5gr), X2 (0.75gr), and X3 (1gr). Dependent variable, namely the physical nature of hair tonic which includes scent, color, homogeneity, impression of usage and panelist preference. Data collection technique is to use the method of observation conducted by 10 panelists. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. The results showed that the most preferred hair tonic by panelists was hair tonic with the addition of 0.75gr (X2) strychnos lingustrina leaf extract, with scented criteria for strychnos lingustrina leaf, yellowish green, homogeneous, and felt cold and easily absorbed on the skin. Hair tonic ph on the 7th day has a pH level of 6.58 and on the 10th day has a pH level of 6.55. This means that Hair tonic is still in accordance with SNI hair tonic requirements, which is between 3.0-7.0. The shelf life of hair tonic can still be used until the 10th day because the number of microbes is still in accordance with SNI hair tonic which is below105. the result of total bacterial plate count is 3.2x101. Keywords : Hair tonic, strychnos lingustrina leaf extract
PEMANFAAN EKSTRAK DAUN BIDARA LAUT (STRYCHNOS LIGUSTRINA BLUME) UNTUK PEMBUATAN HAIRTONIC
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil jadi hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut (strychnos lingustrina blume), dan (2) mengetahui kadar pH hair tonic yang paling disukai panelis, (3) mengetahui masa simpan hair tonic terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan variabel bebas jumlah penambahan ekstrak daun bidara laut yaitu : X1 (0,5gr), X2 (0,75gr), dan X3 (1gr). Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian dan kesukaan panelis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 10 orang panelis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hair tonic yang paling baik yaitu hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut 0,75gr (X2), dengan kriteria beraroma daun bidara laut, berwarna hijau kekuningan, homogen, dan terasa dingin dan mudah menyerap pada kulit. Ph hair tonic pada hari ke-7 yaitu memiliki kadar ph 6,58 dan pada hari ke-10 memiliki kadar ph 6,55. Hal tersebut berarti Hair tonic masih sesuai dengan SNI syarat hair tonic yaitu antara 3,0-7,0. Masa simpan hair tonic masih dapat digunakan sampai hari ke-10 karena jumlah mikroba masih sesuai dengan SNI hair tonic yakni dibawah 105. hasil angka lempeng total bakteri tersebut yaitu 3,2x101. Kata Kunci: Hair tonic, ekstrak daun bidara laut. Abstract The aim of this research is (1) to determine the effect of the results of being a hair tonic with the addition of strychnos lingustrina leaf extract different, on the physical properties of hair tonic and the panelists level of preference, (2) know the pH level of Hair tonic that panelists like best, (3) knowing the shelf life of the panelists most like. This research was an experiment, with the independent variable the amount of addition of strychnos lingustrina leaf extract namely : X1 (0.5gr), X2 (0.75gr), and X3 (1gr). Dependent variable, namely the physical nature of hair tonic which includes scent, color, homogeneity, impression of usage and panelist preference. Data collection technique is to use the method of observation conducted by 10 panelists. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. The results showed that the most preferred hair tonic by panelists was hair tonic with the addition of 0.75gr (X2) strychnos lingustrina leaf extract, with scented criteria for strychnos lingustrina leaf, yellowish green, homogeneous, and felt cold and easily absorbed on the skin. Hair tonic ph on the 7th day has a pH level of 6.58 and on the 10th day has a pH level of 6.55. This means that Hair tonic is still in accordance with SNI hair tonic requirements, which is between 3.0-7.0. The shelf life of hair tonic can still be used until the 10th day because the number of microbes is still in accordance with SNI hair tonic which is below105. the result of total bacterial plate count is 3.2x101. Keywords : Hair tonic, strychnos lingustrina leaf extract
PEMANFAAN EKSTRAK DAUN BIDARA LAUT (STRYCHNOS LIGUSTRINA BLUME) UNTUK PEMBUATAN HAIRTONIC
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil jadi hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut (strychnos lingustrina blume), dan (2) mengetahui kadar pH hair tonic yang paling disukai panelis, (3) mengetahui masa simpan hair tonic terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan variabel bebas jumlah penambahan ekstrak daun bidara laut yaitu : X1 (0,5gr), X2 (0,75gr), dan X3 (1gr). Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian dan kesukaan panelis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 10 orang panelis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hair tonic yang paling baik yaitu hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut 0,75gr (X2), dengan kriteria beraroma daun bidara laut, berwarna hijau kekuningan, homogen, dan terasa dingin dan mudah menyerap pada kulit. Ph hair tonic pada hari ke-7 yaitu memiliki kadar ph 6,58 dan pada hari ke-10 memiliki kadar ph 6,55. Hal tersebut berarti Hair tonic masih sesuai dengan SNI syarat hair tonic yaitu antara 3,0-7,0. Masa simpan hair tonic masih dapat digunakan sampai hari ke-10 karena jumlah mikroba masih sesuai dengan SNI hair tonic yakni dibawah 105. hasil angka lempeng total bakteri tersebut yaitu 3,2x101. Kata Kunci: Hair tonic, ekstrak daun bidara laut. Abstract The aim of this research is (1) to determine the effect of the results of being a hair tonic with the addition of strychnos lingustrina leaf extract different, on the physical properties of hair tonic and the panelists level of preference, (2) know the pH level of Hair tonic that panelists like best, (3) knowing the shelf life of the panelists most like. This research was an experiment, with the independent variable the amount of addition of strychnos lingustrina leaf extract namely : X1 (0.5gr), X2 (0.75gr), and X3 (1gr). Dependent variable, namely the physical nature of hair tonic which includes scent, color, homogeneity, impression of usage and panelist preference. Data collection technique is to use the method of observation conducted by 10 panelists. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. The results showed that the most preferred hair tonic by panelists was hair tonic with the addition of 0.75gr (X2) strychnos lingustrina leaf extract, with scented criteria for strychnos lingustrina leaf, yellowish green, homogeneous, and felt cold and easily absorbed on the skin. Hair tonic ph on the 7th day has a pH level of 6.58 and on the 10th day has a pH level of 6.55. This means that Hair tonic is still in accordance with SNI hair tonic requirements, which is between 3.0-7.0. The shelf life of hair tonic can still be used until the 10th day because the number of microbes is still in accordance with SNI hair tonic which is below105. the result of total bacterial plate count is 3.2x101. Keywords : Hair tonic, strychnos lingustrina leaf extract
PEMANFAAN EKSTRAK DAUN BIDARA LAUT (STRYCHNOS LIGUSTRINA BLUME) UNTUK PEMBUATAN HAIRTONIC
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil jadi hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut (strychnos lingustrina blume), dan (2) mengetahui kadar pH hair tonic yang paling disukai panelis, (3) mengetahui masa simpan hair tonic terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan variabel bebas jumlah penambahan ekstrak daun bidara laut yaitu : X1 (0,5gr), X2 (0,75gr), dan X3 (1gr). Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian dan kesukaan panelis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 10 orang panelis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hair tonic yang paling baik yaitu hair tonic dengan penambahan ekstrak daun bidara laut 0,75gr (X2), dengan kriteria beraroma daun bidara laut, berwarna hijau kekuningan, homogen, dan terasa dingin dan mudah menyerap pada kulit. Ph hair tonic pada hari ke-7 yaitu memiliki kadar ph 6,58 dan pada hari ke-10 memiliki kadar ph 6,55. Hal tersebut berarti Hair tonic masih sesuai dengan SNI syarat hair tonic yaitu antara 3,0-7,0. Masa simpan hair tonic masih dapat digunakan sampai hari ke-10 karena jumlah mikroba masih sesuai dengan SNI hair tonic yakni dibawah 105. hasil angka lempeng total bakteri tersebut yaitu 3,2x101. Kata Kunci: Hair tonic, ekstrak daun bidara laut. Abstract The aim of this research is (1) to determine the effect of the results of being a hair tonic with the addition of strychnos lingustrina leaf extract different, on the physical properties of hair tonic and the panelists level of preference, (2) know the pH level of Hair tonic that panelists like best, (3) knowing the shelf life of the panelists most like. This research was an experiment, with the independent variable the amount of addition of strychnos lingustrina leaf extract namely : X1 (0.5gr), X2 (0.75gr), and X3 (1gr). Dependent variable, namely the physical nature of hair tonic which includes scent, color, homogeneity, impression of usage and panelist preference. Data collection technique is to use the method of observation conducted by 10 panelists. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. The results showed that the most preferred hair tonic by panelists was hair tonic with the addition of 0.75gr (X2) strychnos lingustrina leaf extract, with scented criteria for strychnos lingustrina leaf, yellowish green, homogeneous, and felt cold and easily absorbed on the skin. Hair tonic ph on the 7th day has a pH level of 6.58 and on the 10th day has a pH level of 6.55. This means that Hair tonic is still in accordance with SNI hair tonic requirements, which is between 3.0-7.0. The shelf life of hair tonic can still be used until the 10th day because the number of microbes is still in accordance with SNI hair tonic which is below105. the result of total bacterial plate count is 3.2x101. Keywords : Hair tonic, strychnos lingustrina leaf extract
Kelayakan Hair Tonic Jahe Pada Jenis Rambut Rontok
This study aims to analyze a ginger-based hair tonic product in preventing hair loss. The hair tonic is made from natural ginger, which has been known for its potential in improving hair health and preventing hair loss. The study was conducted using a quantitative experimental method involving 12 female participants with hair loss issues. The participants were divided into a treatment group that used ginger hair tonic and a control group that used other commercial products proven effective in preventing hair loss. The results showed that the use of ginger hair tonic significantly reduced the hair loss rate in the participants of the treatment group. During the 2-week usage period, the participants reported increased hair thickness, significant reduction in hair loss, as well as improved shine and softness of their hair. Hedonic testing was also conducted to evaluate the users' preference for the ginger hair tonic. The results of the hedonic test showed that the majority of respondents liked the aroma and absorption power of the ginger hair tonic, but there were some uncertainties regarding the texture and color of the product. Nevertheless, the ginger hair tonic still showed potential as a preferred product among the majority of respondents. In further development, it is important to consider the feedback from the hedonic test to improve the formulation of the ginger hair tonic. This study provides promising preliminary evidence on the feasibility of using ginger hair tonic in naturally preventing hair loss
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) terhadap Sifat Fisik dan Masa Simpan Hair Tonic Rambut Rontok
Hair Tonic merupakan salah satu kosmetika perawatan rambut yang dapat membantu menyuburkan rambut. Daun mangkokan dikenal sebagai herbal yang mampu mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa tanin, saponin, flavonoid yang berpotensi sebagai bahan penumbuh rambut. Hair Tonic dari ekstrak daun mangkokan adalah salah satu inovasi hair tonic yang memanfaatkan ekstrak daun mangkokan sebagai bahan aktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic untuk rambut rontok (2) Mengetahui masa simpan dari hasil terbaik hair tonic. Jenis penelitian adalah eksperimen, variabel bebas adalah jumlah ekstrak daun mangkokan yang ditambahkan yakni : X1 (2,5%), X2 (5%), X3 (7,5%). Variabel terikat berupa sifat fisik hair tonic rambut rontok yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan tingkat kesukaan panelis. Variabel kontrol yaitu minyak aromatik bunga sedap malam 0,5% pada setiap sampel, jenis daun yang digunakan adalah daun mangkokan tua, alat dan proses pembuatan hair tonic. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi oleh 30 orang panelis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS anava tunggal dan uji Duncan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan kesukaan panelis. Hasil terbaik hair tonic terdapat pada penambahan ekstrak daun mangkokan 2,5% (X1) dengan kriteria tidak beraroma daun mangkokan, berwarna kuning kehijauan, homogen, terasa dingin dan mudah menyerap saat diaplikasikan ke permukaan kulit, dan paling disukai oleh panelis. PH hair tonic memiliki rata-rata 5,59 yang artinya netral sehingga sesuai dengan pH kulit. Masa simpan X1 dapat digunakan hingga hari ke-7 karena jumlah jamur (1,5×101) dan bakteri (7,7×104) yang masih berada dibawah SNI batas maksimal mikroba pada hair tonic yakni 105. Kata Kunci : Hair tonic Ektrak Daun Mangkokan, Sifat fisik, Masa simpan
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) terhadap Sifat Fisik dan Masa Simpan Hair Tonic Rambut Rontok
Hair Tonic merupakan salah satu kosmetika perawatan rambut yang dapat membantu menyuburkan rambut. Daun mangkokan dikenal sebagai herbal yang mampu mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa tanin, saponin, flavonoid yang berpotensi sebagai bahan penumbuh rambut. Hair Tonic dari ekstrak daun mangkokan adalah salah satu inovasi hair tonic yang memanfaatkan ekstrak daun mangkokan sebagai bahan aktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic untuk rambut rontok (2) Mengetahui masa simpan dari hasil terbaik hair tonic. Jenis penelitian adalah eksperimen, variabel bebas adalah jumlah ekstrak daun mangkokan yang ditambahkan yakni : X1 (2,5%), X2 (5%), X3 (7,5%). Variabel terikat berupa sifat fisik hair tonic rambut rontok yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan tingkat kesukaan panelis. Variabel kontrol yaitu minyak aromatik bunga sedap malam 0,5% pada setiap sampel, jenis daun yang digunakan adalah daun mangkokan tua, alat dan proses pembuatan hair tonic. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi oleh 30 orang panelis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS anava tunggal dan uji Duncan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan kesukaan panelis. Hasil terbaik hair tonic terdapat pada penambahan ekstrak daun mangkokan 2,5% (X1) dengan kriteria tidak beraroma daun mangkokan, berwarna kuning kehijauan, homogen, terasa dingin dan mudah menyerap saat diaplikasikan ke permukaan kulit, dan paling disukai oleh panelis. PH hair tonic memiliki rata-rata 5,59 yang artinya netral sehingga sesuai dengan pH kulit. Masa simpan X1 dapat digunakan hingga hari ke-7 karena jumlah jamur (1,5×101) dan bakteri (7,7×104) yang masih berada dibawah SNI batas maksimal mikroba pada hair tonic yakni 105. Kata Kunci : Hair tonic Ektrak Daun Mangkokan, Sifat fisik, Masa simpan
PENGARUH JUMLAH AIR BONGGOL PISANG KLUTUK TERHADAP SIFAT FISIK DAN MASA SIMPAN HAIR TONIC RAMBUT RONTOK
Hair tonic merupakan salah satu jenis kosmetik untuk perawatan rambut rontok. Bahan alami seperti bonggol pisang bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Oleh sebab itu, air bonggol pisang klutuk dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan hair tonic.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah air bonggol pisang klutuk (Musa Balbisiana Colla) terhadap sifat fisik hair tonic rambut rontok yang meliputi aroma, warna, dan ada tidaknya endapan yang terjadi, serta masa simpan hair tonic rambut rontok yang diuji secara mikrobiologi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah air bonggol pisang klutuk dengan variasi 4%, 8%, dan 12%. Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic meliputi aroma, warna,dan ada tidaknya endapan, serta masa simpan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui pengamatan sifat fisik yang dilakukan oleh 30 panelis, serta diuji mikrobiologi untuk mengetahui masa simpan. Data hasil uji sifat fisik dianalisis dengan bantuan program SPSS 16 menggunakan uji anova tunggal, dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh. Hasil penelitian ini adalah semakin banyak jumlah air bonggol pisang klutuk, aroma yang dihasilkan semakin menunjukkan aroma bonggol pisang klutuk, warna yang dihasilkan semakin kekuningan, semakin banyak endapan yang terjadi, dan selama 12 hari tidak terdapat mikroba pada hair tonic air bonggol pisang klutuk. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh jumlah air bonggol pisang klutuk terhadap sifat fisik (aroma, warna, ada tidaknya endapan) dan tidak terdapat pengaruh terhadap masa simpan hair tonic. Hair tonic yang menunjukkan hasil terbaik adalah hair tonic dengan jumlah 8% air bonggol pisang klutuk, yaitu sedikit beraroma bonggol pisang klutuk, berwarna putih, agak kekuningan, jernih, dan terdapat sedikit endapan. Kata Kunci : hair tonic, air bonggol pisang klutuk, sifat fisik, masa simpan. Abstract Hair tonic is one kind of cosmetics for hair loss treatment. Natural ingredients such as banana tubers beneficial to nourish hair. Therefore, water klutuk banana tuber can be used as an ingredient in making hair tonic.The purpose of this study to determine the effect of the amount of water klutuk banana tuber (Musa balbisiana Colla) on the physical properties of hair loss hair tonic which includes smell, color, and presence or absence of sediment that occurred, and the shelf life of hair tonic hair loss microbiologically tested. This type of research is experimental. The independent variable in this study is the amount of water the banana klutuk tuber with variations of 4%, 8%, and 12%. Dependent variable, which includes the physical properties of hair tonic such as smell, color, and presence or absence of sediment, as well as shelf life. Data collection using observation by observation of physical properties by 30 panelists, and tested to determine the microbiological shelf life. Physical properties test data were analyzed with SPSS 16 using a single ANOVA test, followed by Duncan's test further to determine the effect of the difference. The results of this study are that more amount of water klutuk banana tuber, the resulting smell shows smell klutuk banana tuber, the resulting color is yellow, the more sediment is happening, and during 12 days there is no microbial hair tonic water contained klutuk banana tuber. The conclusions from this study are the influence of the amount of water klutuk banana tuber of the physical properties (smell, color, presence or absence of sediment) and there is no influence on the time of shelf life hair tonic. Hair tonic which showed the best result is hair tonic with 8% water quantity klutuk banana tuber, resulting in less flavorful klutuk banana tuber, white, slightly yellowish, clear, and there are little sediment. Keywords: hair tonic, water of klutuk banana tuber, physical properties, shelf lif
PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH ALPUKAT DAN MADU SEBAGAI BAHAN AKTIF HAIR TONIC UNTUK RAMBUT RONTOK
Abstrak: Hair tonic (tonik rambut) adalah sediaan kosmetik berbentuk cair yang merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya yang digunakan untuk membantu menguatkan, memperbaiki pertumbuhan dan menjaga kondisi rambut. Hair tonic terdiri atas campuran bahan dasar dan bahan aktif. Pada penelitian ini, campuran ekstrak buah alpukat dan madu digunakan sebagai bahan aktif hair tonic untuk rambut rontok. Hal ini karena alpukat mengandung asam oleat yang berfungsi untuk memperlambat kerontokan serta mempercepat pertumbuhan rambut dan madu mengandung pinocembrin yang berfungsi untuk menguatkan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) proporsi ekstrak buah alpukat dan madu yang sesuai kriteria hair tonic SNI. 2) uji kesukaan yang meliputi warna, aroma, dan kesan pemakaian hair tonic. 3) kadar pH dan jumlah mikrobiologi sesuai SNI pada hair tonic yang disukai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen pada pembuatan hair tonic ekstrak buah alpukat dan madu dengan proporsi 1 ml : 5 ml (H1), 3 ml : 3 ml (H2), 5 ml : 1 ml (H3). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui uji kesukaan pada 30 panelis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji anava tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proporsi ekstrak buah alpukat dan madu 3 ml : 3 ml (H2) merupakan produk yang sesuai kriteria SNI. 2) hair tonic dengan kriteria tampak bening dan berwarna kuning kehijauan, beraroma menthol dan khas alpukat serta khas madu, dan ketika digunakan pada kulit terasa kesat dan agak berminyak merupakan hair tonic yang disukai panelis. 3) produk H2 memiliki kadar pH 6,8 dan angka lempeng total 2,3 10¹, serta negatif dari bakteri staphiloccocus aureus, psedomonas aeruginosa dan candida albican sesuai ketentuan SNI. Hal ini menunjukkan bahwa produk H2 dimungkinkan dapat digunakan untuk mengatasi rambut rontok .
Kata Kunci: Hair tonic, Ekstrak buah alpukat, Madu, Rambut rontok, SNI
Abstract: Hair tonic is a liquid cosmetic which compound of chemical and/or other ingredients is use to strengthen, to improve growing and to protect hair condition. Hair tonic consist of basic and active ingredients mixture. In this research avocado extract and honey mixture is use as an active ingredient for hair loss hair tonic. Because, avocados contain oleic acid which serves to prevent hair loss and to accelerate hair growth, in the other side honey contains pinocembrin which serves to strengthen hair. The aims of this research was 1) the proportion of avocado extract and honey according to the criteria of SNI hair tonic. 2) Preference test including colour, aroma, and suggests the use of hair tonic. 3) pH level and microbiology number according to SNI criteria on preferred hair tonic. This research was experimental of hair tonic avocado extract and honey proportions were as follows 1 ml : 5 ml (H1), 3 ml : 3 ml (H2), and 5 ml : 1 ml (H3). The technique of observation used to collect the data preference test to the 30 panelists. The data was analyse technique with one way anova test. The result showed that 1) the proportion of avocado extract and honey 3 ml : 3 ml (H2) was the best criteria according to SNI. 2) hair tonic with proportion of avocado extract and honey 3 ml : 3 ml (H2) witch clear and greenish yellow color, has avocado, honey mixture and menthol smells, when it used on skin feel rough and rather oily was choice by panelists. 3) the product of H2 has a pH level 6.8 and total plate count 2.3 101, and negatively staphiloccocus aureus bacteria, pseudomonas aeruginosa, and candida albicans according to SNI. This research expressed that the hair tonic product of H2 can be used to prevent hair loss.
Keywords: Hair tonic, Avocado extract, Honey, Hair loss, SN
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) terhadap Sifat Fisik dan Masa Simpan Hair Tonic Rambut Rontok
Hair Tonic merupakan salah satu kosmetika perawatan rambut yang dapat membantu menyuburkan rambut. Daun mangkokan dikenal sebagai herbal yang mampu mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa tanin, saponin, flavonoid yang berpotensi sebagai bahan penumbuh rambut. Hair Tonic dari ekstrak daun mangkokan adalah salah satu inovasi hair tonic yang memanfaatkan ekstrak daun mangkokan sebagai bahan aktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic untuk rambut rontok (2) Mengetahui masa simpan dari hasil terbaik hair tonic. Jenis penelitian adalah eksperimen, variabel bebas adalah jumlah ekstrak daun mangkokan yang ditambahkan yakni : X1 (2,5%), X2 (5%), X3 (7,5%). Variabel terikat berupa sifat fisik hair tonic rambut rontok yang meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan tingkat kesukaan panelis. Variabel kontrol yaitu minyak aromatik bunga sedap malam 0,5% pada setiap sampel, jenis daun yang digunakan adalah daun mangkokan tua, alat dan proses pembuatan hair tonic. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi oleh 30 orang panelis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS anava tunggal dan uji Duncan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan ekstrak daun mangkokan terhadap sifat fisik hair tonic meliputi aroma, warna, homogenitas, kesan pemakaian, dan kesukaan panelis. Hasil terbaik hair tonic terdapat pada penambahan ekstrak daun mangkokan 2,5% (X1) dengan kriteria tidak beraroma daun mangkokan, berwarna kuning kehijauan, homogen, terasa dingin dan mudah menyerap saat diaplikasikan ke permukaan kulit, dan paling disukai oleh panelis. PH hair tonic memiliki rata-rata 5,59 yang artinya netral sehingga sesuai dengan pH kulit. Masa simpan X1 dapat digunakan hingga hari ke-7 karena jumlah jamur (1,5×101) dan bakteri (7,7×104) yang masih berada dibawah SNI batas maksimal mikroba pada hair tonic yakni 105. Kata Kunci : Hair tonic Ektrak Daun Mangkokan, Sifat fisik, Masa simpan
- …