276 research outputs found
EDUKASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA KELOMPOK PEREMPUAN DI KOMUNITAS VIADOLOROSA KOTA KUPANG
Pendahuluan : Kanker payudara merupakan ancaman serius bagi kaum perempuan karena kasusnya terus meningkat yang disebabkan oleh 70% karena keterlambatan pasien dan 30% karena keterlambatan dalam penyediaan layanan kesehatan. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah upaya deteksi dini kanker payudara yang sangat penting bagi kaum perempuan. SADARI sangat bermanfaat tidak hanya untuk deteksi dini, namun juga untuk meningkatkan kesembuhan dan harapan hidup pasien serta meminimalisir pengeluaran biaya pengobatan. Namun demikian, SADARI belum menjadi salah satu perilaku sehat kaum perempuan termasuk kaum perempuan di Komunitas Viadolorosa. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan edukasi untuk meningkatkan perilaku SADARI sebagai upaya yang sangat bermanfaat untuk deteksi dini Kanker Payudara. Tujuan : Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan adan niat peserta dalam melakukan SADARI. Metode : Metode yang diguanakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kelompok dengan menggunakan metode ceramah.dan membagikan stiker pada peserta penyuluhan. Hasil : Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan tentang anatomi payudara, kanker payudara dan faktor risikonya serta niat peserta untuk melakukan SADARI
EDUKASI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) SEBAGAI DETEKSI DINI PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI
Abstrak: Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas kanker di seluruh dunia. Breast Self Exam (BSE)/ SADARI adalah metode yang direkomendasikan dinegara berkembang karena mudah, nyaman, pribadi, aman dan tidak memerlukan peralatan khusus. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi terkait SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, untuk dapat membedakan hasil pre dan post dilakukannya sosialisasi pengetahuan SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, peserta merupkan remaja Teluk Mata Ikan Kelurahan Sambau Kota Batam dalam kegiatan merupakan remaja putri dengan kategori umur 14-22 tahun sebanyak 30 orang. Hasil evaluasi nilai pre penyuluhan mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 19 orang (63,6%)dan post penyuluhan mayoritas remaja memiliki tingkat pengetahuan Baik sebanyak 21 orang (70%) tentang SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Abstract: Breast cancer is one of the leading causes of cancer morbidity and mortality worldwide. Breast Self Exam (BSE) / BSE is a method recommended in developing countries because it is easy, comfortable, private, safe and does not require special equipment. The purpose of this community service is to provide education related to BSE to Adolescents in the Early Detection of Breast Cancer. This method of community service activities is carried out online by using the zoom application, to be able to distinguish the pre and post results of the socialization of BSE knowledge to adolescents in the Early Detection of Breast Cancer. This community service activity method is carried out online by using a zoom application, participants are 30 people of the Teluk Mata Ikan, Sambau Village, Batam City. The results of the evaluation of the value of pre-counseling, the majority have less knowledge of 19 people (63.6%) and after counseling, the majority of adolescents have a Good level of knowledge as many as 21 people (70%) about BSE in Adolescents in Early Detection of Breast Cancer
Differences in Knowledge of Women of Fertilizing Age Before and After Education About Breast Self Examination Using Video in The Selabih Village Tabanan
The high number of cases of non-communicable diseases is the main cause of death in Indonesia in 2020, one of which is breast cancer. The problem of breast cancer in Indonesia can be overcome through breast self-examination. The aim of this research was to determine the difference in knowledge of women of childbearing age before and after education about breast self-examination using video in Selabih Village Tabanan. This research includes research Quasi Experimental by design One Group Pretest-Posttest. The number of samples used was 53 women of childbearing age. Data collection includes filling out a knowledge questionnaire pretest and posttest. Before being given education, the median score was 85 with score range of 65-100 and after being given education the median score increased to 90 with score range of 80-100. Analysis results used tests wilcoxon show p-value of 0.000 which can be concluded that there is a difference in knowledge of women of childbearing age before and after education about breast self-examination using video. The use of this educational video should be continued by midwives at local health centers as a medium of education for women of childbearing age so that they are able to do BSE regularly
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Bandongan terhadap Pengetahuan dan Sikap Santri dalam Pencegahan Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan serta sikap seseorang terhadap suatu penyakit. Salah satu metode pendidikan kesehatan yang efektif pada santri untuk mencegah terjadinya kanker payudara adalah metode bandongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan berbasis metode bandongan terhadap pengetahuan dan sikap santri dalam upaya pencegahan kanker payudara di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Sumur Dalam Kabupaten Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Sumur Dalam Kabupaten Probolinggo dengan jumlah 86 orang, menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai P-value pada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis metode bandongan terhadap pengetahuan dan sikap santri tentang kanker payudara sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan pada kelompok kontrol 1,000. Sikap santri tentang kanker payudara pada kelompok intervensi juga menunjukkan nilai signifikan 0,000, sedangkan pada kelompok kontrol 1,000. Kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan signifikan terhadap kelompok kontrol
EDUKASI PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA MELALUI DETEKSI DINI SADARI DI JORONG SUNGAI SARIAK
Kanker payudara merupakan kanker menempati urutan pertama di Indonesia serta salah satu penyumbang kematian pertama yang disebabkan oleh kanker. Tingginya jumlah angka kematian disebabkan karena sebagian besar dari penderita mengetahui penyakitnya setelah stadium lanjut karena pada stadium awal penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Jika sudah stadium lanjut maka penyakit kanker akan banyak menimbulkan komplikasi fisik dan kematian. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya pencegahan melalui deteksi dini sebagai langkah awal pencegahan kanker payudara sangat dibutuhkan sebelum masuk ke fase akhir yang sulit untuk diobati. Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini merupakan cara deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif, mudah dilakukan dan bisa diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa. Tujuan kegiatan ini untuk melakukan pendidikan kesehatan melalui SADARI untuk deteksi dini kanker payudara demi meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan perawatan dini. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2022 dengan melakukan penyuluhan tentang kanker payudara, cara melakukan pemeriksaan SADARI serta demonstrasi pemeriksaan SADARI. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta dibuktikan dengan 80% mampu menyebutkan kembali tentang definisi kanker payudara, 75% mampu menyebutkan kembali faktor resiko serta stadium kanker payudara, 85% peserta dapat menyebutkan kembali tentang definisi, tujuan dilakukan pemeriksaan, waktu yang tepat melakukan pemeriksaan, langkah-langkah pemeriksaan SADARI. Disarankan kepada peserta untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan dan melakukan upaya pencegahan kanker payudara khususnya dilingkungan anggota keluarga sendir
EDUKASI SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA GURU DAN SISWI
Abstrak: Kanker payudara menjadi perhatian global karena tingginya insiden di seluruh dunia. Peningkatan kesadaran akan kanker payudara sangat penting untuk membantu perempuan berisiko mencari perawatan medis untuk penyakit tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan terutama guru dan siswi mengenai cara deteksi dini kanker payudara. Sebelum kegiatan dilakukan, sosialisasi dilakukan di sekolah untuk mengetahui gambaran pengetahuan guru dan siswi di lokasi kegiatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 2 hari, pada hari pertama dilakukan silaturrahmi antara tim pengabdian dengan mitra serta sosialisasi kegiatan, sedangkan hari kedua dilakukan edukasi bahaya kanker payudara dan simulasi/praktik SADARI pada guru dan siswi di MAS Muallimin Muhammadiyah Makassar sebanyak 25 orang yang terdiri dari 10 guru dan 15 siswi. Sebelum dan setelah edukasi dilakukan pengisian kuesioner untuk melihat distribusi frekuensi pengetahuan peserta. Hasil akhir kegiatan memperlihatkan adanya perubahan skor pengetahuan peserta dimana sebelum edukasi didapatkan skor pretest pengetahuan dengan nilai rata-rata 55, setelah edukasi didapatkan skor pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata 73. Ini memperlihatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara secara mandiri setelah dilakukan edukasi.Abstract: Breast cancer is a global concern due to its high incidence worldwide. Increased awareness of breast cancer is essential to help at-risk women seek medical treatment for the disease. This community service activity was carried out to increase knowledge, especially teachers and female students, about how to detect breast cancer early. Before the activity was carried out, socialization was carried out at the school to find out the description of the knowledge of teachers and students at the location of the activity. This service activity was carried out for 2 days, on the first day a friendship was held between the service team and partners and socialisation of activities, while the second day was carried out education on the dangers of breast cancer and simulation / practice of SADARI for teachers and students at MAS Muallimin Muhammadiyah Makassar as many as 25 people consisting of 10 teachers and 15 students. Before and after education, a questionnaire was filled in to see the frequency distribution of participants' knowledge. The final results of the activity showed a change in the participants' knowledge score where before education the pretest knowledge score was obtained with an average value of 55, after education the participants' knowledge score was obtained with an average value of 73. This shows that there is an increase in knowledge about breast cancer and breast self-examination after education
Peningkatan Perilaku SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada Perempuan Terhadap Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara
Breast cancer is a type of cancer with the highest incidence rate in the world. There are 2.3 million women worldwide diagnosed with breast cancer and 685,000 of them will die by 2020. Although the death rate from breast cancer has started to decline in several developed countries, breast cancer is still a serious problem in several developing countries. BSE behavior has an important role as an effort to detect early breast cancer so as to minimize the risk of breast cancer. BSE behavior (Breast Self-Examination) has an important role as an effort to detect early breast cancer so as to minimize the risk of breast cancer. The purpose of implementing this community service is to provide education to the people of Sukajadi, Prabumulih City, about behaviors that can detect breast cancer early. The target for community service is women in the age range of 20 years to 50 years. The method used is by conducting e-counseling to women aged 20 to 50 years in Sukajadi Village, Prabumulih City by showing videos of BSE steps and distributing posters of BSE steps. Based on the results of the pre test, it is known that there are still participants who have sufficient to less understanding, namely 38.67. The percentage of evaluation results after being given education, the participants' understanding increased, namely they were included in the very good category 27.05%, the good category was 58.12% while those belonging to the category of less to sufficient understanding of BSE decreased, namely 14.83%. Thus it is known that after being given education there is an increase in the understanding of counseling participants about BSE behavior. The next community service plan is expected to go directly into the community, especially for women who are at high risk of suffering from breast cancer to minimize the adverse effects of breast cancer.
ABSTRAK
Kanker payudara termasuk jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi di dunia. Terdapat 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosa mengalami kanker payudara dan 685.000 diantaranya meninggal dunia pada tahun 2020. Meskipun angka kematian akibat kanker payudara sudah mulai menurun di beberapa negara maju, namun di beberapa negara berkembang kanker payudara masih menjadi masalah serius. Perilaku SADARI memiliki peranan yang penting sebagai upaya deteksi dini kanker payudara sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya kanker payudara. Perilaku SADARI (Periksa Payudara Sendiri ) memiliki peranan yang penting sebagai upaya deteksi dini kanker payudara sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya kanker payudara. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat in iadalah memberikan edukasi kepada masyarakat Sukajadi Kota Prabumulih tentang perilaku yang dapat mendeteksi secara dini terjadinya Kanker Payudara. Sasaran pada pengabdian kepada masyarakat ini perempuan pada rentang usia 20 tahun sampai 50 tahun. Metode yang dilakukan adalah dengan cara melakukan penyuluhan ekepada perempuan usia 20 sampai 50 tahun di Kelurahan Sukajadi Kota Prabumulih dengan pemutaran video langkah-langkah SADARI serta membagikan poster langkah-langkah SADARI. Berdasarkan hasil pre test diketahui juga masih ada peserta yang memiliki pemahaman yang cukuo hingga kurang yaitu sebesar 38,67. Persentase hasil evaluasi setelah diberikan edukasi, pemahanan peserta mengalami peningkatan yaitu termasuk dalam kategori sangat baik 27,05 %, kategori baik 58,12 % sedangkan yang termasuk kategori kurang hingga cukup pemahaman tentang SADARI mengalami penurunan yaitu 14,83 %. Dengan demikian diketahui bahwa setelah diberikan edukasi terdapat peningkatan pemahaman peserta penyuluhan tentang perilaku SADARI. Rencana pengabdian kepada masyarakat selanjutnya adalah diharapkan dapat terjun langsung ke masyarakat khususnya kepada para perempuan yang beresiko tinggi menderita kanker payudara untuk meminimalisir akibat buruk dari kanker payudara.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
Data from Riskesda in 2013 and 2018 shows an increase in the prevalence of cancer in Indonesia from 1.4% to 1.49%. The prevalence of cancer in Indonesia based on age groups shows that a significant increase begins to occur at ages above 35 years. Screening is a government effort or a simple and easy test carried out on healthy populations with the aim of distinguishing people who are sick or at risk of contracting disease from healthy people. One form of increasing public awareness about the symptoms and signs of cancer is providing public education about breast self-examination (BSE). Counseling was carried out to 15 female students at SMP Muhammadiyah 8 Surakarta and the results showed that 100% of the students were able to do BSE themselves.
ABSTRAK
Kanker payudara adalah jenis kanker yang menduduki urutan kedua terbanyak di dunia pada wanita. Berdasarkan survei dari World Health Organization (WHO) di tahun 2018, kanker payudara dialami oleh 8% hingga 9% wanita di dunia (WHO, 2018). Tahun 2018 kanker payudara menyebabkan kematian kedua dari total keseluruhan semua jenis kanker (348.809 kasus) pada wanita di Indonesia, kanker payudara menyumbang sebesar 58.256 (16,7%) (Kemenkes RI, 2021). Skrining adalah upaya pemerintah atau tes yang sederhana dan mudah yang dilaksanakan pada populasi masyarakat sehat yang bertujuan untuk membedakan masyarakat yang sakit atau beresiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat. Salah satu bentuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang gejala dan tanda-tanda kanker salah satunya adalah pemberian edukasi masyarakat tentang pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI). Penyuluhan dilakukan kepada siswi di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta sebanyak 15 siswi didapatkan hasil bahwa 100 % siswa sudah dapat melakukan SADARI sendiri.
EDUKASI DAN PEMERIKSAAN SADARI PADA REMAJA PUTRI DI UPT SMP NEGERI 20 - GRESIK
Young women, especially those who have experienced menstruation, are considered that the reproductive organs are mature and have developed. According to GLOBOCAN data, the International Agency for Research on Cancer (IARC) in 2012 found that breast cancer was cancer with the highest percentage of new cases, amounting to 43.3%, and the rate of deaths due to breast cancer was 12.9%. This community service is to detect breast cancer in teenagers as early as possible by breast self-examination (BSE), so teenage women advise to do it themselves before and after menstruation because they know their standard breast structure. Therefore, if there is a lump or any other normal thing, then they will immediately realize it and do consultations, especially in the elderly. This examination should begin periodically every month so that the lump can be found at an early stage and can quickly if a lump or other abnormality in the breast is exposed. The method used in the form of training demonstrations and simulations of breast self-examination movements. Participants consisted of 123 students, and all of them had menstruated. The results obtained from education and breast self-examination are good knowledge 4.07% of students, unified enough 82.93% of students, and less than 13% knowledge. It means that there are still many students who are knowledgeable enough about the importance of early breast self-examination in conducting early detection of breast cancer
- …