20,145 research outputs found
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TAHU YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN PROBIOTIK EM4 TERHADAP PERTAMBAHAN POPULASI DAPHNIA MAGNA
Pakan alami adalah makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa campur tangan manusia. Daphnia magna merupakan krustasea berukuran kecil atau disebut kutu air. Salah satu makanan daphnia magna yang bisa diberikan berupa ampastahu yang memiliki kandungan protein sebesar 27,55%. Daphnia magna biasanya memakan mikroorganisme yang tumbuh karena pemupukan sehingga diperlukan tambahan asupan protein yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme tersebut. Sumber protein dapat diperoleh dari ampas tahu. Ampas tahu merupakan limbah sisa hasil industri tahu yangterbuat dari kedelai yang memiliki kandungan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Daphnia magna. Upaya untuk meningkatkan kandungan gizi ampas tahu dapat dilakukan dengan menambahkan probiotik EM4 melalui prosesfermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pertumbuhan daphnia magna yang paling optimal setelah diberi ampas tahu yang difermentasi dengan dosis yang berbeda. Metode yang digunakan berupa eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan berupa pemberianampas tahu yang difermentasi pada media pemeliharaan Daphnia magna dengan dosis yang berbeda yaitu P0 (0 gr/ kontrol), P1 (20 gr), P2 (30 gr), P3 (40 gr). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh Perlakuan P2 dengan dosis 30 gr memberikan pertumbuhan daphnia magna tertinggi sebesar 1.460 ekor. Tingginya jumlah populasi daphnia magna yang diberi dosis 30 gr dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup Daphnia magna. Hasil penelitian yang diperoleh disimpulkan bahwa pemberian ampas tahu yang difermentasi dengan dosis 30 gr (P2) mampu memberi pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap pertambahan populasi Daphnia magna.Daphnia magna merupakan krustasea berukuran kecil atau sering disebut kutu air yang hidup di perairan tawar. Menurut Putri et al., (2015), kandungan gizi Daphnia magna sebesar 39,24% protein, 4,98% lemak, 4,32% karbohidrat, kadar abu 14,63%. Salah satu makanan daphnia magna yang bisa diberikan berupa ampas tahu yang memiliki kandungan protein sebesar 27,55% untuk mendukung pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pertumbuhan daphnia magna yang paling optimal setelah diberi ampas tahu yang difermentasi dengan dosis yang berbeda. Metode yang digunakan berupa eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan berupa pemberian ampas tahu yang difermentasi pada media pemeliharaan Daphnia magna dengan dosis yang berbeda yaitu P0 (0 gr/ kontrol), P1 (20 gr), P2 (30 gr), P3 (40 gr). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh Perlakuan P2 dengan dosis 30 gr memberikan pertumbuhan daphnia magna tertinggi sebesar 1.460 ekor. Tingginya jumlah populasi daphnia magna yang diberi dosis 30 gr dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup Daphnia magna. Hasil penelitian yang diperoleh disimpulkan bahwa pemberian ampas tahu yang difermentasi dengan dosis 30 gr (P2) mampu memberi pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap pertambahan populasi Daphnia magna
An assessment of the bioaccumulation of estrone in Daphnia magna
The bioaccumulation of estrone by Daphnia magna was determined. Direct uptake via the aqueous medium occurred within the first 16 hours. A bioconcentration factor of 228 was established over all temporal periods. Ingestion via Chlorella vulgaris gave a partitioning factor of 24 which may approximate to a biomagnification factor assuming steady state conditions. These preliminary results indicate that the partitioning to Daphnia magna via the food source, Chorella vulgaris is less significant than bioconcentration
The impact of detergents on the mortality of Daphnia magna
This study aimed to examine the impact of detergents on the mortality rate of Daphnia magna. For this purpose, we exposed one-day-old Daphnia magna for 24 hours to six nationwide consumed detergents, comprising of two dishwasher detergents, three washing-powders (one for hand wash and two for washing-machines) and one shampoo. The result of our study revealed that the dishwasher detergents had the greatest impact on the Daphnia magna mortality. One of these detergents containing 17% Linear Alkyl Benzene Sulfonate, 5% Deethanolamine and 2% Lauric acid Ethanolamid was the most lethal detergent in this study. The permissible concentration and the EC50 of this dishwasher detergent is 4.7 mg/1 and 7.5 mg/1, respectively. Studies in 1993 indicated that the concentration of Linear Alkyl Benzene Sulfonate in some part of Anzali Lagoon had been 8.9 mg/1, which is above the permissible level. Among the washing-powders, the washing-machine powders were the least lethal detergents for Daphnia magna (EC50 = 50.9), while the only tested shampoo was the least lethal (EC50 = 52) detergent for Daphnia magna correlation coefficient between logarithm of concentration of the detergents and the mortality rate of Daphnia magna were 79% - 99%
The Impact of Various Food Additive Chemicals on the Heart Rates of Daphnia Magna
The purpose of this experiment was to determine the effects that common food additive chemicals have on the heart rates of Daphnia magna, considering that there are health concerns for humans regarding numerous food additives. Various food additives that have different purposes were used, as was a control group. In order to conduct this experiment, solutions for each of these chemicals were created based on the concentrations found in processed food. Three Daphnia magna were exposed to each solution for 20, 25, and 30 minutes respectively, and the heart rate of each was recorded using a microscope. The hypothesis was that there would be no statistically significant difference between the heart rates of treated and untreated Daphnia magna, but that was disproven. The vast majority of the Daphnia magna had lower heart rates overall than their counterparts in the control group. Additionally, most of the Daphnia magna had heart rate patterns over time that differed from the control group, as well as different correlations with time
Effect of Combination of Quail Dung and EM4 on Population Growth of Daphnia Magna
This research discusses the effect of a combination of chicken manure and EM4 media on Daphnia magna population growth. Daphnia magna is a zooplankton organism that is often used in ecotoxicology and aquaculture research. Optimal cultivation media are essential for the growth and reproduction of D. magna. Chicken manure has been shown to increase Daphnia magna population density and growth rate. EM4 media, which consists of microorganisms, can help the decomposition process of organic materials and increase nutrient availability. In this study, four treatments were used, namely A (control), B (chicken manure 1.5 g/L + EM4 1 ml/L), C (chicken manure 2 g/L + EM4 1 ml/L), and D (chicken manure 3.5 g/L + EM4 1 ml/L). The results showed that the combination of chicken manure and EM4 media had a significant effect on Daphnia magna population growth. Treatment C (chicken manure 2 g/L + EM4 1 ml/L) gave the best results in terms of population density and growth rate. Chicken manure is also more effective than other chicken manure, such as chicken manure, cow manure, and goat manure, in increasing the growth and reproduction of Daphnia magna
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS HASIL FERMENTASI TEPUNG BIJI KEDELAI DENGAN RAGI TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI DAPHNIA MAGNA
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat terhadap laju pertumbuhan populasi Daphnia magna. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Aceh Besar, Juli 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiridari 4 taraf perlakuan dan 5 ulangan. Pemberian dosis yang di berikan berupa A= 0,02 gr/l, B= 0,04 gr/l, C=0,06gr/l, D=0,08 gr/l. Daphnia magna yang ditebar selama 16 hari dengan wadah uji berupa stoples (vol. 20 liter) dengan padat penebaran 10 ind/l. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukan bahwa pakan hasil fermentasi tepung kedelai dan ragi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan populasi Daphnia magna (
Analysis of The Use of Rice Washing Water and Fermented Cassava Peel Waste on Population Growth of Daphnia Magna
Daphnia magna is a potential natural food source due to its nutritional content. The availability of Daphnia magna is not always consistent, posing a challenge to fish cultivation. An alternative solution is to use rice wash water and fermented cassava peel waste as a source of nutrition for Daphnia magna. Rice wash water contains soluble nutrients, while fermented cassava peel waste is rich in nutrients from the fermentation process. This research was conducted in the Fisheries Cultivation Laboratory, 1st Floor, Universitas Muhammadiyah Gresik, in April-May 2023. The research method employed was experimental with five treatments and three replications. P1= 0% rice wash water, 100% fermented cassava peel; P2= 25% rice wash water, 75% fermented cassava peel; P3= 50% rice wash water, 50% fermented cassava peel; P4= 75% rice wash water, 25% fermented cassava peel; P5= 100% rice wash water, 0% fermented cassava peel. Data analysis used analysis of variance and least significant difference test. The results showed that treatment P3 had the highest population density with an average of 2578 individuals. Additionally, treatment P3 also yielded the highest growth rate of Daphnia magna, reaching a value of 28.35. The population distribution across all treatments predominantly showed the total length class <100µm. Overall, the water quality within the temperature range of 26-28°C and pH range of 6.5-8 indicated optimal conditions for the growth of Daphnia magna
Kelimpahan Daphnia Magna yang diberi Pakan Azolla Microphylla Terfermentasi
Penelitian tentang Kelimpahan Daphnia magna telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai 5 Agustus 2019 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman. Tujuan dari penelitian adalah Mengetahui pengaruh Azolla microphylla terfermentasi sebagai pakan terhadap kelimpahan dan Laju Pertumbuhan Daphnia magna. Metode penelitian pakan untuk Daphnia magna adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, yaitu penggunaan kotoran ayam P0 : Kontrol menggunakan Kotoran ayam 0,25 gr/L, P1 : pakan Azolla microphylla terfermentasi 2 ml/L, P2 : pakan Azolla microphylla terfermentasi 4 ml/L, P3 : pakan Azolla microphylla terfermentasi 6 ml/L. Daphnia magna dikultur selama 15 hari dalam wadah dengan volume 3 liter. Parameter yang diamati adalah kelimpahan, laju pertumbuhan Daphnia magna dan kualitas air. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pakan Azolla microphylla terfermentasi (2 ml/L) dan pakan dengan kotoran ayam (0.25 g/L) dalam kultur Daphnia magna berpengaruh tidak berbeda nyata terhadap kelimpahan Daphnia magna. Pemberian pakan Azolla microphylla terfermentasi dan pakan dengan kotoran ayam (0.25 g/L) dalam kultur Daphnia magna tidak berbeda nyata terhadap Laju Pertumbuhan Daphnia magna. Pertumbuhan Panjang Daphnia magna 2,54-2.65 mm. Kualitas air selama penelitian yaitu suhu sebesar 22-25oC, DO 2,45-7,45 mg.L-1, dan pH 6
PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP POPULASI DAPHNIA MAGNA
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh air kelapa muda terhadap pertumbuhan populasi Daphnia magna terhadap pertambahan populasi keseluruhan dan laju pertumbuhan populasi Daphnia magna. Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial dengan empat taraf perlakuan berdasarkan bahan uji, yaitu penggunaan kotoran ayam (kontrol), 10 ml air kelapa muda, 30 ml air kelapa muda, dan 50 ml air kelapa muda dengan tiga kali ulangan. Organisme uji yang digunakan adalah Daphnia magna sebanyak 100 individu/liter. Hasil menunjukkan bahwa nilai pertambahan populasi keseluruhan tertinggi pada perlakuan 50 ml air kelapa muda yaitu 2952.38 ind/liter dan nilai laju pertumbuhan populasi tertinggi juga pada perlakuan D yaitu 1.07 individu. Hasil dari analisis sidik ragam (ANOVA) didapatkan yaitu pemberian kotoran ayam (kontrol), 10 ml air kelapa muda, 30 ml air kelapa muda, dan 50 ml air kelapa muda berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap pertambahan populasi keseluruhan Daphnia magna dan laju pertumbuhan Daphnia magna.Hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan 30 ml dan 50 ml air kelapa muda.Kata kunci: Air kelapa muda, pertambahan populasi, laju pertumbuha
- …