35 research outputs found
SELAI TALA BARAKKA SEBAGAI TEROBOSAN PENINGKATAN EKONOMI WARGA
Selama 28 hari, Aktivitas PkM ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, diawali dengan observasi dan diakhiri dengan pemeriksaan manfaat operasional. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang membantu perekonomian masyarakat karena dilakukan bersama dengan desa-desa yang ada di wilayah sekitar kampus. Keberhasilan dengan suatu produk diperlukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu ilustrasi pemanfaatan aset tetap (SDA) untuk lebih mengembangkan perekonomian daerah setempat adalah lompatan maju Selai Tala Barakka, seperti yang akan dianggap normal untuk lebih mengembangkan kemampuan pengganti karena aset tetap yang melimpah. Buah lontar (Borassus Flabellifer) dihasilkan di Desa Canrego, Kecamatan Polongbangkeng, Kabupaten Takalar. Selain mencegah buah aren membusuk karena menumpuk selama proses penjualan, pengolahan buah aren menjadi selai juga mencegah harga buah aren jatuh setelah panen. Pada saat panen, nilai buah sawit meningkat karena kedua faktor tersebut. Pengawetan selai buah sawit dapat diperlambat. Selai yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi kue, roti, dan kue kering. Produksi Selai Tala Barakka telah berhasil meningkatkan perekonomian warga melalui eksperimen
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Appakaramula (Studi Kasus di Lingkungan Tana-Tana Kel. Canrego Kec. Pol-Sel Kab. Takalar
Pokok permasalahan penelitian ini adalah Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Appakaramula (studi kasus dilingkungan Tana-Tana kel.Canego Kec pol-sel Kab.Takalar). Adapun sub masalah yakni: 1.) Bagaimana proses pelaksanaan Tradisi Appakaramula? 2.) bagaimana Tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan Tradisi Appakaramula masyarakat dilingkungan Tana-Tana kel Canego Kec pol-sel Kab.Takalar? Hasil .dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Appakaramula pada masyarakat lingkungan Tana-Tana pada dasarnya diperbolehkan dan telah berlangsung dari jaman dahulu hingga sekarang. Tradisi ini merupakan suatu Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku makassar dan pelaksanaannya masih bisa ditemui diperkampungan atau diperkotaan yang masih melaksanakan tradisi ini didalam keluarganya, namun ada pula beberapa keluarga yang sudah tidak melaksanakannya. Tradisi Appakaramula merupakan suatu tradisi yang dilaksanakan sebelum melakukan suatu kegiatan sebelum melaksanakan tradisi besar. Implikasi dari penelitian ini adalah bagaimana masyarakat yang memiliki pemahaman ilmu yang memadai seperti ahli hukum dan ustadz-ustadz yang memahami tentang hukum adat dan ilmu fiqih hendaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana pelaksanaan tradisi dalam islam. Kata kunci tradisi appakaramula, masyarakat tana-tan
Tinjauan Hukum Islam terhadap Tradisi Appakaramula (Studi Kasus di Lingkungan Tana-Tana Kel.Canrego Kec.Pol-Sel Kabupaten Takalar)
Hasil dari penelitian ini Tradisi ini merupakan suatu tradisi yang dilandaskan
dengan sebuah pengharapan doa-doa baik sebelum melaksanakan sesuatu hal yang
besar. Proses pelaksanaan tradisi appakaramula bangun rumah diawali dengan
1.)accini allo(melihat hari yang baik) 2.) buritta (mengundang masyarakat dan
pagawe sara‟) 3.) mempersiapkan segala jenis kebutuhan bahan untuk pelaksanaan tradisi appakaramula seperti pasabbi,jajjakkang,daun passili,kalompi, dan menyiapkan berbagai kue tradisional, 4) a‟rate 5) nganrenganre. Dan begitupula dengan proses pelaksanaan tradisi appakaramula menanam padi, yang menjadi pembeda hanyalah doa yang dibaca dan tidak terdapat proses a‟buritta.Tradisi appakaramula jika ditinjau pada hukum islam jika
dikaitkan dengan segala proses pelaksanaannya tradisi appakaramula ini
diperbolehkan dalam islam selagi ia tidak bertentangan dengan syariat islam
Rumah Adat Caile di Desa Pao Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa (Kajian Budaya)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah adat Caile merupakan rumah adat pertama yang dibangun oleh Dampangia pada tahun 1468 atau pertengahan abad 15 M di wilayah itu. Nama Caile diambil dari istilah bahasa Konjo “Assaile” yang berarti menoleh, hal ini berdasarkan sejarah bahwa setiap orang yang lewat akan menoleh untuk melihat rumah tersebut. Fungsi rumah adat Caile dibagi menjadi dua, pada masa kerajaan rumah adat Caile berfungsi sebagai tempat pelantikan raja dan orang-orang yang dipercaya sebagai pelaksana tugas pemerintahan. Adapun pada masa modern, Rumah adat Caile tidak lagi menjadi tempat pelantikan raja, tetapi sebagai tempat tinggal bagi keturunan Dampangia, tempat mengingat nenek moyang, serta sebagai museum yang menyimpan benda-benda peninggalan kerajaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam rumah adat Caile sebagai salah satu warisan budaya yang ikonik bagi masyarakat Pao memberikan pengaruh pada pola hidup masyarakat. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai religi dan spiritual, nilai filosofis, nilai budaya dan seni serta nilai kemasyarakatan
RUMAH ADAT BALLAK LOMPOA DI BONTONOMPO KELURAHAN CANREGO KECAMATAN POLONGBANGKENG SELATAN KABUPATEN TAKALAR
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Rumah Adat Ballak Lompoa Di Bontonompo Kelurahan
Canrego Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar”. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk dan fungsi dari arsitektur Ballak Lompoa di
Bontonompo. (2) Apa makna yang terkandung dalam arsitektur Ballak Lompoa di Bontonompo.
Jenis penelitian adalah kualitatif yang bersifat deskriptif ,yaitu penelitian yang menggambarkan
situasi tertentu berdasarkan data yang diperoleh secara terperinci melalui observasi dan
wawancara dengan informan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan sebanyak 8 (delapan) orang informan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Arsitektur tradisional Balla Lompoa di
Kelurahan canrego kecamatan Polongbangken Selatan Kabupaten Takalar memiliki tiga bagian
utama beserta fungsinya masing-masing, yaitu pammakkang atau loteng yang digunakan sebagai
tempat menyimpanan bahan makanan pokok yaitu padi dan juga untuk menyimpan gaukang atau
saukang milik penghuni rumah, kale ballak atau badan rumah yang biasa difungsikan sebagai
tempat pertemuan raja-raja, menyambut tamu, dan pada bagian badan rumah ini juga dibuat
kamar untuk keluarga raja, dan sedangkan pada bagian siring ballak atau kolong rumah
difungsikan sebagai tempat penyimpanan alat pertanian dan juga memelihara hewan ternak. (2)
Makna arsitektur ballak lompoa yaitu assulapak appak atau persegi empat mengandung makna
bahwa dunia ini berbentuk persegi empat dimana terdapat api, air, tanah, dan angina., Ulu ballak
assegitiga atau kepala rumah persegi tiga dimana sambulayang melambangkan strata sosial
antara raja, masyarakat biasa, dan budak., Arah bangunan yang menghadap keselatan dianggap
sebagai arah yang paling baik
Kata Kunci : Rumah adat, arsitektur tradisional, makna arsitektur
Manajemen Asuhan Kebidanan Perimenopause dengan Oligomenore pada Ny “S” di Puskesmas Pattallassang Kabupaten Takalar Tahun 2021”
Perimenopause adalah masa sebelum terhentinya menstruasi secara permanen, ditandai dengan beberapa gejala diantaranya siklus haid yang tidak teratur, hot flushes, serta gangguan tidur. Wanita dengan oligomenore memerlukan
asuhan kebidanan agar dapat mengatasi dampak dari silklus menstruasi memanjang seperti rasa cemas pada ibu
Data dari Puskesmas Pattallassang Kabupaten Takalar tahun 2019 ada 40 orang yang mengalami oligomenore. Kemudian pada tahun 2020 didapatkan 52 ibu perimenopause degan oligomenore. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Perimenopause dengan
Oligomenore pada Ny "S" di Puskesmas Pattallassang Kabupaten Takalar sesuai dengan metode 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil dari studi kasus yang dilakukan pada Ny "S" perimenopause dengan oligomenore, tidak ditemukan hambatan saat melakukan asuhan. Selama penelitian ibu pernah mengeluh merasa panas dan susah tidur dimalam hari tetapi setelah diberi pemahaman tentang perimenopause ibu sudah mengeluh lagi dan lebih bisa menerima keadaan.
Kesimpulan dari studi kasus ibu perimenopause pada Ny "S" dengan oligomenore di Puskesmas Pattallassang Kabupaten Takalar. Dengan hasil asuhan keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam batas
normal hasil pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Sehingga dalam pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny "S" dengan hasil tidak ditemukannya kesenjangan
AN INTERNSHIP REPORT AT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG TAKALAR UNIT PATTALLASSANG
CHAPTER I
INTRODUCTION
A. Background
Welcoming the globalization era, known as free market, each individual has to prepare oneself to be realizable, especially in the field of science and technology. Ability to master the technology is required by both adequate knowledge and practices, in order to face the demanding global world which is that full of competition. In this case, the role of English is needed both in controls and communication technology to interact directly. As a means of global communication, English language should be actively controlled, whether oral or written communication.
With the free market, every individual is required to be reliable in communication. Language is very instrumental in mastering both technology-based communication and interacting directly. The use of English is very important to be able to adapt and keep pace with the increasingly advanced global development
TRADISI FOKOMPA KAMPANA’A DALAM PROSESI PEMINANGAN PADA MASYARAKAT SIOMPU BUTON SELATAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
The main issue of this research is how the implementation of the tradition of "fokompa kampana’a" in the engagement process in the Siompu District community of South Buton Regency from the perspective of Islamic law. This research is qualitative field research using Sharia and sociological approaches. The research results indicate that before the implementation of "fokompa kampana’a," two preliminary steps are taken, namely "posoloi" and "fotibua." The implementation of the tradition of "fokompa kampana’a" is conducted three times. First, "kafe’awutino lambu" as a proposal presentation. Second, "kafendua" is the formal engagement as a marker that both parties are engaged. Third, "woa’ano wua" or the engagement ceremony accompanied by the partial delivery of the dowry according to tradition. In general, the implementation of the tradition of "fokompa kampana’a" does not contradict Islamic law because many aspects align with Islamic teachings. Preserving the tradition of "fokompa kampana’a" as cultural wealth needs to be done while considering Islamic values and simplifying some processes and materials deemed burdensome according to the community's capabilities.Pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan tradisi fokompa kampana’a dalam prosesi peminangan pada masyarakat Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan perspektif hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah field research kualitatif dengan pendekatan syar’i dan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan fokompa kampana’a terlebih dahulu ditempuh dua langkah yairu posoloi dan fotibua. Pelaksanaan tradisi fokompa kampana’a dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, kafe’awutino lambu sebagai penyampaian pinangan. Kedua, kafendua adalah peminangan secara resmi sebagai penanda bahwa keduanya telah bertunangan. Ketiga, woa’ano wua atau upacara penyerahan pinangan disertai dengan penyerahan sebagian kecil mahar dalam adat. Pada umumnya pelaksaan tradisi fokompa kampana’a tidak bertentangan dengan hukum Islam karena banyak hal yang sesuai dengan ajaran Islam. Pelaksanaan tardisi fokompa kampana’a sebagai kekayaan budaya perlu dijaga dengan tetap memerhatikan nilai-nilai keislaman dan menyederhanakan beberapa prosesi dan materi yang dianggap memberatkan sesuai kemampuan masyarakat
Peran Penyuluh Agama Islam dalam Meluruskan Pemahaman Masyarakat tentang Uang Belanja Pernikahan di Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a. faktor yang menyebakan tingginya uang belanja pernikahan di kecamatan Polongbangkeng Selatan adalah 1)Strata sosial , 2) ekonomi, dan 3)Tingkat Pendidikan. b. Adapun upaya yang dilakukan Penyuluh dalam Meluruskan pemahaman Masyarkat mengenai uang belanja pernikahan yakni, bimbingan dan penyuluhan meliputi,, 1) bimbingan penyuluhan Islam, melalui kegiatan pengajian dan majelis taklim. 2) mengadakan suatu kegiatan seperti ceramah. 3) melalui diskusi. Dan 4) melalui suscatin
Monumen perjuangan di sulawesi selatan
Buku ini berisi tentang monumen-monumen perjuangan di sulawesi selatan beserta kondisi fisiknya. Dalam penulisan monumen perjuangan bangsa ini dipilih lima buah monumen perjuangan. Pemilihan ke lima buah monumen perjuangan yang berbeda-beda ini tetapi merupakan suatu peristiwa kesejarahan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, diharapkan dapat memberi gambaran pada kita bagaimana hebat dan gigihnya para pejuang di Sulawesi Selatan, serta betapa sengsaranya mereka dalam upaya mempertahankan kemerdekaan basil proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945