692,503 research outputs found

    PATTERNS OF LANGUAGE CHOICE IN SEMARANG SOCIETY; STUDY ABOUT LANGUAGE SHIFT AND MAINTENANCE

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemilihan bahasa dalam empat domain (ranah) yaitu domain keluarga, perdagangan, pendidikan dan pemerintahan. Peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana penggunaan bahasa Jawa dan Indonesia dalam masyarakat diglosik Semarang. Dari hasil penelitian diketahui adanya pembagian peran dan fungsi penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Peneliti menemukan bahwa Bahasa Jawa terbatas dipakai dalam domain Keluarga secara dominan sedangkan bahasa Indonesia dominan digunakan di dalam ranah perdagangan, pendidikan, dan pemerintahan. Fenomena ini menunjukan persaingan bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dimana bahasa Jawa Ngoko sebagai ragam rendah, bahasa Jawa Krama sebagai ragam tinggi dan bahasa Indonesia sebagai ragam tinggi. Kesimpulan lebih menguatkan terjadinya pergeseran bahasa dibanding pemertahanan bahasa. Adanya perembesan bahasa pada domain keluarga yaitu dipilihnya bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan menurunya kuantitas dan kualitas kemampuan berbahasa jawa oleh generasi muda lebih membuktikan pada proses pergeseran Bahasa Jaw

    GRAMMATICAL INTERFERENCE OF JAVANESE LANGUAGE IN INDONESIA LANGUAGE BY KINDERGARTEN’S CHILDREN

    Get PDF
    Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multilingual yang menggunakan lebih dari satu bahasa dalam berkomunikasi, salah satu contohnya adalah masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang semenjak dini telah menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi yang berjudul “Grammatical Interference of Javanese Language in Indonesian Language by Kindergarten’s Children” ini merupakan sebuah penelitian mengenai interferensi bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dalam bahasa percakapan yang digunakan oleh murid TK untuk berkomunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis interferensi yang sering terjadi pada murid TK dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan interferensi tersebut. Penulis menggunakan teori dari Weinreich yang membedakan interferensi menjadi tiga, yaitu interferensi fonologi, grammatikal dan leksikal. Dalam penelitian yang menggunakan metode padan untuk menganalisa data ini, penulis menemukan adanya interferensi grammatikal dalam tutur bahasa yang digunakan murid TK. Interferensi yang terjadi merupakan interferensi dari bahasa Jawa kedalam bahasa Indonesia baik interferensi morfologi dan sintaksis. Interferensi morfologi terjadi pada proses pengimbuhan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, sedangkan interferensi sintaksis terjadi pada penggunaan partikel dan kata tugas dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Interferensi yang terjadi disebabkan oleh bilingualisme responden yang terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, kurangnya penguasaan responden terhadap prinsip berbahasa Indonesia yang baik dan lingkungan berbahasa reponden, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah, yang mendukung terjadinya interferensi. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multilingual yang menggunakan lebih dari satu bahasa dalam berkomunikasi, salah satu contohnya adalah masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang semenjak dini telah menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi yang berjudul “Grammatical Interference of Javanese Language in Indonesian Language by Kindergarten’s Children” ini merupakan sebuah penelitian mengenai interferensi bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dalam bahasa percakapan yang digunakan oleh murid TK untuk berkomunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis interferensi yang sering terjadi pada murid TK dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan interferensi tersebut. Penulis menggunakan teori dari Weinreich yang membedakan interferensi menjadi tiga, yaitu interferensi fonologi, grammatikal dan leksikal. Dalam penelitian yang menggunakan metode padan untuk menganalisa data ini, penulis menemukan adanya interferensi grammatikal dalam tutur bahasa yang digunakan murid TK. Interferensi yang terjadi merupakan interferensi dari bahasa Jawa kedalam bahasa Indonesia baik interferensi morfologi dan sintaksis. Interferensi morfologi terjadi pada proses pengimbuhan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, sedangkan interferensi sintaksis terjadi pada penggunaan partikel dan kata tugas dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Interferensi yang terjadi disebabkan oleh bilingualisme responden yang terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, kurangnya penguasaan responden terhadap prinsip berbahasa Indonesia yang baik dan lingkungan berbahasa reponden, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah, yang mendukung terjadinya interferensi

    PENGARUH STRATEGI PAIKEM GEMBROT DAN MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PETUNJUK (KELAS VIII SMP N 1 TEMON, KULON PROGO)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa (1) kemampuan siswa menulis petunjuk yang diajar dengan strategi Paikem Gembrot lebih baik dibandingkan dengan kemampuan siswa menulis petunjuk yang diajar dengan strategi konvensional; (2) kemampuan siswa menulis petunjuk yang memiliki minat baca lebih tinggi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan siswa menulis petunjuk yang memiliki minat baca rendah; (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat baca dalam mempengaruhi kemampuan siswa menulis petunjuk. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Temon, Kulonprogo sebanyak 80 siswa, yaitu kelas VIIIA dan VIIIB. Pengambilan sampel menggunakan teknik Multistage Random Sampling. Teknik pengumpulan data kemampuan menulis petunjuk menggunakan tes praktik. Data minat baca menggunakan angket dengan skala Likert. Teknik analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalur. Uji validitas angket minat baca dengan rumus Product Moment, sedangkan uji reliabilitas angket minat baca dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) skor rata-rata kemampuan siswa menulis petunjuk dengan strategi Paikem Gembrot berbeda dengan strategi konvensional, dengan nilai masing-masing 8,43 dan 6,29. Perolehan hasil analisis statistik inferensial Fh sebesar 182,70 ˃ Ft sebesar 3,967 dengan taraf signifikansi 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis petunjuk yang diajar dengan strategi Paikem Gembrot lebih baik daripada yang diajar dengan strategi konvensional. (2) kelompok siswa yang memiliki minat baca tinggi dan yang memiliki minat baca rendah berbeda karena dipengaruhi oleh strategi pembelajaran. Nilai terendah 5,40; 9,63 nilai tertinggi untuk kelompok siswa yang memiliki minat baca tinggi, sedangkan nilai terendah 5,30; 9,60 nilai tertinggi untuk kelompok siswa yang memiliki minat baca rendah. (3) tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat baca dalam mempengaruhi kemampuan menulis petunjuk, dengan perolehan hasil Fh sebesar 2,71 ˂ Ft sebesar 3,967. Strategi pembelajaran Paikem Gembrot menghasilkan kemampuan menulis petunjuk lebih baik daripada strategi konvensional; kemampuan siswa menulis petunjuk yang memiliki minat baca tinggi lebih baik daripada kemampuan siswa menulis petunjuk yang memiliki minat baca rendah; dan tidak terdapat interaksi antara strategi Paikem Gembrot dan minat baca dalam mempengaruhi kemampuan siswa menulis petunjuk

    PENGEMBANGAN KAMUS BAHASA INDONESIA-JAWA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu kamus bahasa Indonesia-Jawa berbasis web yang memberikan informasi mengenai terjemahan kata bahasa Indonesia-Jawa, terjemahan kata bahasa Jawa-Indonesia, penulisan aksara Jawa dan unggah-ungguhing basa Jawa. Selain itu juga untuk mengembangkan keluaran antar muka yang mudah dimengerti oleh pengguna dan untuk mengetahui tingkat kelayakan kamus bahasa Indonesia-Jawa bagi masyarakat. Kamus bahasa Indonesia-Jawa berbasis web telah dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL dengan prosedur yang dilakukan adalah identifikasi kebutuhan, analisis kebutuhan, desain dan pengujian terhadap program kamus. Antarmuka untuk setiap kategori dibedakan menjadi menu administrator dan menu pengguna umum. Pengujian kamus bahasa Indonesia-Jawa berbasis web ini dilakukan dengan tahapan alpha dan beta dengan sampel diambil menggunakan sampling kuota sebanyak 30 orang dan sampling purposive sebanyak 2 orang yaitu ahli materi dan ahli media. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan metode wawancara dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif karena variabel yang digunakan bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kamus bahasa Indonesia-Jawa sudah dapat berfungsi sesuai dengan rancangan desain dalam memberikan informasi berupa terjemahan kata bahasa Indonesia-Jawa, Jawa-Indonesia, aksara Jawa dan Unggah-ungguhing basa Jawa. Kata yang tersimpan dalam sistem berjumlah total 999 kata. Berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi terhadap tingkat kelayakan kamus bahasa Indonesia-Jawa dilihat dari segi correctness, integrity dan usability adalah layak, sedangkan dari segi reliability adalah sangat layak. Penilaian pengguna terhadap tingkat kelayakan kamus bahasa Indonesia-Jawa dilihat dari segi correctness, reliability, integrity dan usability sebagian besar menjawab layak

    THE USE OF BAHASA INDONESIA AMONG SUNDANESE TEENAGERS IN CIHELEUT–BOGOR, WEST JAVA

    Get PDF
    Sundanese is a langugae which is used in Bogor, West Java as cultural identity. The use of Sundanese in Bogor is greatly decreasing because of the use of Indonesian as the national langugae. This phenomenon also leads up the teenagers in Bogor to use Bahasa Indonesia rather than Sundanese. Therefore this research is purposed to find out the certain domain in using Bahasa Indonesia, and the factors that influence the use of Bahasa Indonesia. To get the accurate results, the research is done by collecting the questioner from the teenagers. The observation about what kind of language which is used by the teenagers also supports to get explanation in detail. Therefore, the research concludes that Bahasa Indonesia has replaces Sundanese, which is vernacular language in Bogor. The research found out that the teenagers use Bahasa Indonesiain some certain domains. The factors that support the teenagers in using Bahasa Indonesia are their family, domain, attitudes, and the economic, social and political factors

    THE PHONOLOGICAL PROCESSES OF METATHESIS WORDS IN INDONESIAN SLANG LANGUAGEUSED BY JABOTABEK TEENAGERS

    Get PDF
    Remaja Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama mereka untuk percakapan sehari-hari, memodifikasi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dikenal dengan sebutan bahasa gaul. Bentuk dan variasi bahasa gaul ini bermacam-macam, salah satunya adalah bahasa Indonesia yang mengalami proses metatesis. Metatesis adalah proses fonologis dimana penutur mengubah posisi huruf dalam sebuah kata. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk menganalisis fenomena metatesis yang terjadi pada bahasa Indonesia yang digunakan oleh remaja JABOTABEK. Hal yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah munculnya proses fonologis lainnya ketika kata-kata dalam bahasagaul tersebut mengalami proses metatesis. Tujuan penulisan skripsi ini tidak hanya sekedar untuk mengetahui tipe-tipe metatesis dan proses fonologi yang terjadi pada bahasa gaul, namun juga untuk mengetahui alasan remaja-remaja JABOTABEK menggunakan variasi bahasa ini dalam berkomunikasi. Data yang digunakan merupakan kata yang mengalami proses metatesis. Metode pengambilan data menggunakan purposive sampling dan teori Sudaryanto metode simak yaitu observasi dan cakap.Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori dari Schane. Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat 2 tipe metatesis yang ditemukan dalam bahasa gaul yaitu metatesis dengan membalikkan seluruh bunyiyang ada dalam satu kata yaitu dari belakang ke depan dan metatesis yang hanya memindahkan beberapa bunyi saja. Adapun prediksi sistem bahasa tentang bagaimana seseorang membentuk kata baru dengan cara metatesis. Proses fonologis yang muncul setelah kata-kata dalam bahasa Indonesia tersebut mengalami proses metatesis adalah proses menghilangan konsonan, menambahan konsonan, penghilangan bunyi vokal, penurunan bunyi vokal, dan netralisasi. Alasan remaja JABOTABEK menggunakan kata-kata metatesis ini adalah karena mereka tinggal di lingkungan yang juga menggunakan kata-kata tersebut dalam berkomunikasi, membuat suatu kode agar orang lain yang tidak termasuk dalam remaja JABOTABEK tidak mengerti apa yang mereka katakan dan untuk meningkatkan derajat sosial mereka menjadi remaja yang gaul

    ANALISIS PROGRAM PUSPAGA (PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS II SDN GIRIPURNO 02 KOTA BATU

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji Program PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) dalam pengajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SDN Giripurno 02 Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Program PUSPAGA dalam pengajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas II dan mengidentifikasi faktor pendukungnya di SDN Giripurno 02 Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melibatkan pendidik kelas II SDN Giripurno 2 Batu sebagai subjek penelitian. Penelitian ini diperlukan 4 instrumen penelitian yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapang. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan/validasi data. Sedangkan keabsahan data dilakukan dengan Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program PUSPAGA di SDN Giripurno 02 Batu menawarkan 3 layanan dalam pengajaran Bahasa Indonesia kepada siswa kelas II Hak dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, pendidikan pemanfaatan waktu luang dan budaya. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa secara komprehensif dan efektif, hal ini dikaitkan dengan empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II. Penelitian ini menyoroti pentingnya Program PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa kelas dua dan menekankan peran lingkungan keluarga, pendidikan, dan kegiatan budaya. Implikasi dari penelitian ini menggaris bawahi pentingnya pengalaman belajar bahasa yang komprehensif dan efektif bagi siswa

    CODE MIXING AND CODE SWITCHING IN “COSMOPOLITAN INDONESIA” MAGAZINE

    Get PDF
    Penggunaan alih kode dan campur kode dalam bahasa penulisan kini kian marak di masyarakat Indonesia terutama pada penulisan artikel di majalah.Majalah Cosmopolitan Indonesia merupakan salah satu majalah yang banyak memuat alih kode dan campur kode pada artikelnya.Adanya variasi bahasa dalam penulisan artikel menggunakan alih kode dan campur kode mempermudah penulis menyampaikan pesan dan juga pembaca untuk mengerti isi pesan. Selain itu penggunaan alih kode dan campur kode dengan bahasa asing menjadikan suatu gaya hidup atau tren baru dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kegunaan dan faktor adanya alih kode dan campur kode yang terjadi di majalah Cosmopolitan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan final project ini adalah deskriptif kualitatif yang sistematis, nyata, dan akurat. Dalam pengumpulan data, penulis melakukan note taking dalam artikel di majalah Cosmopolitan Indonesia, kemudian meneliti pada setiap kalimat dan tuturan yang ada dalam artikel. Hasil penelitian final project ini ialah penggunaan alih kode dan campur kode dengan bahasa asing di majalah Cosmopolitan terjadi karena penulis ingin membuat pembaca lebih mudah menerima pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan sesuai dengan tren masa kini dan penggunaan bahasa yang lebih tepat dalam menyampaikan sesuatu

    The Use of Mother Tongue in General English Program for Teenagers in the Second and Fourth Levels

    Full text link
    This study reports the teacher's use of mother tongue (Bahasa Indonesia) in English as Foreign Language (EFL) classroom in Indonesia. The study was conducted in an English language course for teenagers, and focused more in the second and fourth level. It was revealed that beside English language, Bahasa Indonesia was used by the teachers as the medium of instruction for some functions: conveying and checking the meaning of words/sentences, explaining grammar, organizing tasks, maintaining discipline, and gaining contact with individual student; and the teachers' reason in using Bahasa Indonesia was to make sure that the students understand about what they delivered. In addition, some similarities and differences were found in the comparison of the second and fourth levels

    Learning Styles of Australian Teachers in Learning Bahasa Indonesia (Bipa) at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    Full text link
    This research examines the learning styles (Fleming, 1987) – visual, auditory, and kinesthetic (VAK) of Aus-tralian teachers in learning bahasa Indonesia (BIPA) at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. This research was undertaken to answer the following questions: (1) what kinds of learning styles performed by the Australian teachers in learning bahasa Indonesia at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? and (2) what kinds of categories of each learning style mostly reflected by the Australian teachers in learning bahasa Indonesia at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? The data were collected by doing short survey, classroom observations, questionnaires, and interviews with both students and teachers (Robson, 2002). The results of the study shows that (1) more participants were kinesthetic learners. Most of them learnt bahasa Indonesia best through a hand – on method, exploring the world around them, and often relying on what they could directly experience or perform; (2) Its categories mostly suited with the participants\u27 learning style: more time for outside learning, as the participants needed to know more about the language and practice it within its cultural context. Most of them enjoyed very much tasks which involve manipulating materials and objects. Finally, they also liked learning bahasa Indonesia through moving, doing, and touching
    • 

    corecore