105,214 research outputs found

    Increasing Laying Performances and Egg Vitamin a Content Through Zinc Oxide and Phytase Enzyme Supplementation

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan performan ayam petelur dan kandungan vitamin A dalam telur ayam yang diproduksi dari ayam yang diberi ransum berkadar asam fitat tinggi yang berasal dari dedak padi. Penelitian ini menggunakan 162 ekor ayam petelur strain ISA-Brown umur 18 minggu dan dipelihara sampai umur 33 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri atas 6 ekor ayam. Faktor pertama (A) adalah suplementasi Zn dalam bentuk ZnO (0, 252 dan 567 mg ZnO/kg ransum), faktor kedua (B) adalah suplementasi enzim fitase (0, 300 dan 400 unit fitase/kg ransum). Data performan ayam petelur dianalisis sidik ragam (analyses of variance/ANOVA), sedangkan data vitamin A dalam telur dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ZnO maupun enzim fitase dalam ransum tidak mempengaruhi produksi telur hen day, konsumsi ransum, konversi ransum dan berat telur. Suplementasi ZnO maupun enzim fitase dalam ransum meningkatkan kandungan vitamin A dalam telur. Telur ayam yang diberi ransum dengan perlakuan suplementasi 252 mg ZnO/kg ransum mengandung vitamin A paling tinggi

    PERANCANGAN MESIN PERONTOK BULU AYAM

    Get PDF
    Tujuan dari perancangan mesin perontok bulu ayam adalah merancang alat untuk membantu proses perontokan bulu-bulu ayam dalam jumlah banyak secara cepat, yang biasanya masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Selain itu untuk menghasilkan desain konstruksi mesin yang baik dengan gambar kerja yang mudah dipahami dan dikerjakan, serta untuk menentukan harga produk mesin perontok bulu ayam. Konsep perancangan mesin ini mengacu pada konsep perancangan Pahl dan Beitz yaitu dengan beberapa tahapan, antara lain perencanaan dan penjelasan tugas, perencanaan konsep produk, pemberian bentuk pada produk, hingga menghasilkan detail desain berupa dokumen pembuatan produk (gambar kerja). Langkah yang dilakukan dalam proses perancangan mesin perontok bulu ayam ini adalah dengan perhitungan gaya yang terjadi pada mesin, daya motor yang dibutuhkan, pemilihan jenis transmisi, hingga menentukan bahan komponen yang dibutuhkan. Hasil perancangan adalah desain dan gambar kerja produk mesin perontok bulu ayam. Mesin perontok bulu ayam ini berdimensi panjang x lebar x tinggi yaitu 570 x 570 x 1210 mm. Kapasitas produksi mesin ini adalah ± 8 ekor/menit. Sumber penggerak mesin ini menggunakan motor listrik dengan daya ½ HP dengan kecepatan 1400 rpm. Kecepatan motor tersebut direduksi menjadi 250 rpm. Sistem transmisi menggunakan komponen reduktor berupa puli, V-belt, dan roda gigi payung. Poros yang digunakan dari bahan St 37 berdiameter 1 in. Bahan tabung perontok dan piringan pemutar menggunakan Stainless Steel agar tahan terhadap korosi. Rangka meja menggunakan bahan baja profil ∟ berukuran 40 x 40 x 3 mm. Sedangkan bahan casing menggunakan plat alumunium. Taksiran harga jual mesin yang ditawarkan adalah Rp. 3.200.000,00

    Analisis Penawaran dan Permintaan Telur Ayam Ras di Sumatera Utara

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan telur ayam ras di Sumatera Utara, sehingga memperoleh keseimbangan harga telur ayam ras di Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder periode tahun 1997-2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan berbagai sumber lainnya.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS dan analisis keseimbangan harga. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran telur ayam ras di Sumatera Utara adalah harga telur ayam ras dan populasi ayam ras petelur. Harga telur ayam ras dan populasi ayam ras petelur berpengaruh nyata terhadap penawaran telur ayam ras. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Sumatera Utara adalah harga telur ayam ras, produksi telur ayam ras, dan pendapatan perkapita terhadap permintaan telur ayam ras. Harga telur ayam ras, produksi telur ayam ras, dan pendapatan perkapita berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras. Keseimbangan penawaran dan permintaan telur ayam ras di Sumatera Utara terjadi pada saat harga telur ayam ras sebesar Rp 6.879.506/Ton dan jumlah telur ayam ras sebesar 81.460,893 Ton

    MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DI PETERNAKAN PT. SARI UNGGAS FARM DI KABUPATEN SRAGEN

    Get PDF
    Kegiatan Magang ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai Maret 2009 dengan judul Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur. Pemeliharaan ayam petelur berlokasi di peternakan PT. Sari Unggas Farm Dukuh Jatirejo, Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Pemilihan judul magang Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur mengigat kebutuhan telur masyarakat semakin meningkat dan untuk memenuhi permintaan telur tersebut di butuhkan pemeliharaan ayam yang intensif sehingga penulis ingin mengetahui pemeliharaan ayam petelur yang baik yang ada di Kabupaten Sragen. Manajemen pemeliharaan ayam petelur merupakan kegiatan untuk mengetahui pemeliharaan ayam petelur mulai dari penyampuran pakan, pemberian pakan, pengobatan dan penyeleksian telur sehingga dapat mengetahui manajemen pemeliharaan ayam tersebut baik atau tidak. Hasil dari magang yang di lakukan di peternakan ayam petelur PT. Sari Unggas Farm yaitu ayam petelur yang di pelihara ayam fase starter, grower dan layer dengan kapasitas total 46. 219 ekor. Strain ayam yang di pelihara adalah Hy line yang berasal dari distributor di Solo dan DOC setiap kali masuk sebanyak 4284 ekor. Kandang DOC berjumlah dua pen, grower satu pen dan layer 40 pen. Lama pemeliharaan fase starter 0-5 minggu, grower 5-12 minggu dan layer 18-85 minggu. Peralatan pakan dan minum fase starter dan grower masih manual. Litter kandang DOC tidak menggunakan sekam, tetapi cukup dengan koran sebanyak 9 lembar. Kandang ayam grower tiap kotak berisi 2 ekor dan untuk ayam layer 1 ekor. Pencahayaan ayam grower pada malam hari tidak ada. Ayam petelur mulai bertelur ketika berumur 18 minggu. Pakan ayam DOC dalam bentuk pakan jadi dari pabrik. Pakan ayam grower dan layer mengunakan ransum yang di beli dari pabrik dan di campur dengan jagung, bekatul, grit dan contramol. Setiap hari produksi telur rata- rata 1.800 Kg. Ayam afkir di jual kepada pedagang di sekitar Solo. Kata Kunci : Ayam Petelur, Strain, DOC, Kandang, peralatan, Litter, Pencahayaan, Bertelur, Pakan, Afkir

    Pengkajian Residu Tetrasiklin dalam Daging Ayam Pedaging, Ayam Kampung dan Ayam Petelur Afkir yang Dijual di Kota Kupang

    Full text link
    Konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia meningkat 10% per tahun. Antibiotika selama ini digunakan untuk pengobatan dan sebagai imbuhan pakan agar hewan ternak bebas penyakit sehingga proses pertumbuhan ternak tidak terhambat. Untuk memastikan produk pangan aman untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan Batas Maksimum Residu (BMR) yang tercantum dalam SNI 01- 6366-2000 yang menetapkan bahwa batas cemaran residu golongan tetrasiklin pada produk hewan ternak yaitu sebesar 0,1mg/kg pada daging dan 0,05mg/kg pada telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan residu tertrasiklin didalam daging ayam pedaging, ayam kampung dan ayam petelur afkir yang dijual di Kota Kupang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Pengambilan sampel dilakukan di pasar tradisional di Kota Kupang yaitu Pasar Inpres, Pasar Oeba dan Hypermart. Pemeriksaan sampel akan dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP) Bogor dengan Metode Uji Tapis (Screening Test) Residu Antibiotik pada daging ayam secara Bioassay. Penelitian ini menggunakan 15 sampel daging dada ayam yang terdiri dari 5 daging ayam pedaging, 5 daging ayam kampung, dan 5 daging ayam petelur afkir. Hasil pengujian sampel menunjukan bahwa dari 15 sampel terdapat 2 sampel yang positif tetrasiklin yang terdiri dari 1 sampel (20%) ayam kampung dan 1 sampel (20%) ayam petelur afkir. Sampel yang berasal dari ayam pedaging, tidak ditemukan residu tetrasiklin

    Prospek Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Sebagai Usaha Ekonomi Di Pedesaan

    Full text link
    Indonesia mempunyai kurang lebih 200 juta ayam buras. Potensi yang sangat besar ini ternyata belum diusahakan secara intensif.Tulisan ini merupakan tinjauan tentang ayam beras di Indonesia berdasarkan hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan tinjauan khususnya diarahkan apakah USAha ayam beras secara intensif memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sumber lapangan kerja dan pendapatan? Pertanyaan ini muncul karena sifat-sifat ekonomi ayam buras relatif lebih rendah dibandingkan ayam ras,tetapi nilai ekonomi produksi ayam buras relatif jauh lebih tinggi terutama karena bebas residu kimia dan antibiotika. Hasil studi menunjukan bahwa ayam buras dapat diusahakan sebagai USAha ekonomi,sehingga peran aktif pemerintah sangat diperlukan dalam mendorong keberhasilan industri ayam buras dalam meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat pedesaa

    Perancangan Sistem Manajemen Jasa dan Analisis Kelayakan Restoran Ayam Goreng

    Full text link
    Bisnis penjualan makanan merupakan peluang bisnis yang baik untuk dikembangkan. Ayam goreng merupakan menu yang banyak digemari oleh konsumen khususnya di kawasan Surabaya Timur, sehingga peluang sukses sebuah restoran ayam goreng di kawasan Surabaya Timur ini cukup besar. Dari sekian banyak restoran ayam goreng yang telah ada, banyak restoran ayam goreng yang tidak memiliki sistem manajemen jasa yang baik. Hal ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen terhadap restoran ayam goreng tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas perancangan sistem manajemen jasa dan analisis kelayakan restoran ayam goreng. Tujuannya adalah untuk merancang sistem manajemen jasa yang baik dan menganalisis kelayakan USAha restoran ayam goreng tersebut. Penelitian ini dilakukan di kawasan Surabaya Timur. Restoran ayam goreng yang dirancang ini bukan restoran ayam goreng fastfood dan perancangan sistem manajemen jasa restoran mengacu pada model 8-P manajemen jasa. Perkiraan demand awal restoran ayam goreng ini adalah 1.917 konsumen. Dari demand tersebut perhitungan net profit per tahun restoran ayam goreng ini adalah Rp 127.159.445,00. Nilai NPV dari restoran ayam goreng ini dalam waktu 5 tahun adalah positif Rp 152.977.213,00. Hasil analisis sensitivitas dengan perkiraan biaya operasional naik, biaya sewa ruko naik menunjukkan bahwa USAha restoran ayam goreng ini layak untuk dijalankan

    RASIO BERAT BURSA FABRICIUS DENGAN BERAT BADAN PADA AYAM ALPU (BURSA BODY WEIGHT RATIO IN ALPU CHICKENS)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio berat bursa Fabricius dengan berat badan pada ayam ALPU. Sampel yang digunakan adalah 72 ekor ayam ALPU yang terdiri dari 36 ekor ayam ALPU jantan dan 36 ekor ayam ALPU betina yang berumur 1-18 minggu. Penelitian ini dilakukan setiap minggu dengan cara menimbang berat badan ayam ALPU sebanyak 2 ekor jantan dan 2 ekor betina, kemudian ayam disembelih. Setelah ayam disembelih, bursa Fabricius pada masing-masing ayam dipisahkan dari bagian tubuh ayam dan ditimbang menggunakan neraca digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio maksimal pada ayam ALPU jantan terbesar terjadi saat ayam berumur 2 minggu sebesar 0,0032, sedangkan pada ayam ALPU betina rasio terbesar terjadi saat ayam berumur 4 minggu sebesar 0,0036. Dari hasil analisis menggunakan t-test dapat disimpulkan bahwa rasio berat bursa Fabricius dengan berat badan pada ayam ALPU jantan dan betina pada kelompok starter-grower signifikan (p0,05).Kata Kunci : Bursa Fabricius, Berat Badan dan Ayam ALPUABSTRACTThis study aims to determine the ratio of bursa body weight in ALPU chickens. The samples used were 72 ALPU chickens consisting of 36 males and 36 females aged 1-18 weeks. This study was observed weekly by weighing the weight of 2 males and 2 females ALPU chickens. Then, the chickens were slaughtered. After that, bursa of Fabricius on each chicken was separated from the chicken body part and weighed using a digital scale. The results of this study showed that the maximum ratio in male ALPU chickens was 0.0032 at the age 2 weeks, while the maximum ratio in female ALPU chickens was 0.0036 at the age 4 weeks. Based on the results of the analysis using t-test, it was concluded that bursa body weight ratio in male and female ALPU chickens in the starter to grower group was significantly different (P0.05).Keywords : Bursa of Fabricius, Body Weight and ALPU chicken

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Konsumen Pada Rumah Makan “Ayam-Ayam Resto” Di Solo

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasaan Konsumen Pada Rumah Makan Ayam-Ayam Resto Di Solo”. Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui apakah variabel kualitas pelayanan yang meliputi aspek fisik (phsical aspect), reliabilitas (reliability), interaksi personal (personal interaction), pemecahan masalah (problem solving), dan kebijakan (policy) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan Ayam-Ayam Resto di Solo dan mengetahui serta menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen pada rumah makan Ayam-Ayam Resto. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 responden dengan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti pada Rumah Makan Ayam- Ayam Resto dengan kriteria konsumen yaitu konsumen yang mengunjungi dan menikamti hidangan di ayam-ayam resto tersebut lebih dari satu kali. Metode analisis data digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t. Analisis berganda digunakan untuk menganalisis dan memprediksi variabel kriteria dari nilai beberapa variabel pemprediksi. Berdasarkan hasil uji F dimana nilai Fhitung > Ftabel hal ini menunjukkan bahwa variabel aspek fisik (physical aspect), reliabilitas (reliability), interaksi personal (personal interaction), pemecahan masalah (problem solving), dan kebijakan (policy) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen adalah variabel interaksi personal, dimana variabel independen dapat menerangkan varibel dependen di Rumah Makan Ayam-Ayam Resto Solo

    TEKNIK INSEMINASI BUATAN PADA AYAM BURAS

    Get PDF
    TEKNIK INSEMINASI BUATAN PADA AYAM BURASABSTRAKPelaksanaa teknik ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana proses Inseminasi Buatan (IB) pada ayam buras. Prosedur kegiatan yang di lakukan adalah di mulai dari pemilihan indukan ayam jantan dan betina yang baik, unggul, sehat dan tidak cacat, indukan dalam kondisi fase bertelur, kandang indukan jantan dan betina dipisahkan, kemudian ayam jantan dipuasakan sebelum pengambilan spermatozoa, selanjutnya ayam jantan diurut di daerah punggung untuk pengambilan sperma. Setelah itu sperma diencerkan dengan NaCl fisiologis dan dimasukkan ke dalam gun IB kemudian disuntikkan dengan posisi intra vagina pada ayam betina. Telur hasil IB dimasukan ke dalam mesin tetas selama 5 hari untuk melihat perkembangan embrio dengan candling (pemeriksaan) untuk menentukan keberhasilan IB. Kesimpulan Keberhasilan suatu IB pada ayam buras dipengaruhi oleh teknik IB pada ayam buras, indukan betina dalam fase bertelur, yang baik dan sehat, serta pengenceran spermatozoa ayam buras.Kata Kunci : inseminasi buatan, ayam buras
    corecore