47 research outputs found
FISTULA ARTERI KORONER
Fistula arteri koroner (CAF) adalah struktur anatomi yang tidak biasa dengan adanya hubungan langsung dari satu atau lebih arteri koroner ke bilik jantung atau pembuluh darah besar. Insidensi CAF tidak dapat diketahui secara pasti karena kemungkinan ada terdapat banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan baru terdiagnosis ketika pasien melakukan angiografi koroner. CAF seringkali tidak bergejala, perkembangan penyakitnya bergantung dengan keparahan CAF yang biasa dapat dinilai dari ukuran fistula, perubahan hemodinamik pada ekokardiografi, adanya iskemia pada pencitraan perfusi miokard, dan anomali jantung terkait. Prinsip-prinsip pengelolaan CAF tergantung pada apakah pasien bergejala dan usia saat diagnosis
DOUBLE TROUBLE PADA HFREF: SEBUAH CERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN FISTULA KORONER MAKRO, SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB?
Fistula arteri koroner (FAK) merupakan suatu kondisi langka yang melibatkan komunikasi abnormal antara arteri koroner dan ruang jantung atau sirkulasi sistemik/pulmonal yang umumnya ditemukan secara tidak sengaja saat angiografi koroner. Sebagian besar kasus bersifat asimtomatik, sehingga konsekuensi hemodinamik yang signifikan cukup jarang dilaporkan. Laporan berikut membahas kasus gagal jantung kongestif berkaitan dengan FAK. Laki-laki 70 tahun datang ke Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Enam bulan yang lalu pasien masih bisa berjalan menaiki tangga hingga 2 lantai tanpa keluhan, tetapi baru-baru ini mengeluhkan sesak napas saat berjalan jarak dekat disertai ortopnea yang progresif. Tekanan darah 130/60 mmHg dengan laju jantung 84x/m. Saturasi oksigen 98% udara ruang dan didapatkan suara jantung tambahan S3 gallop. Hasil EKG menunjukkan irama sinus dengan aksis normal. Ekokardiogram transtorakal menunjukkan gambaran hipertrofi ventrikel kiri eksentrik dengan penurunan fraksi ejeksi 26%. Computed tomography (CT) jantung menunjukkan hasil beban plak kalsium berat disertai stenosis berat di D1 dan RCA proksimal (CAD-RADS 4A/V), hipoplastik RCA, dan juga menunjukkan adanya fistula arteri koroner dari LCx distal ke atrium kiri. Selain stenosis arteri koroner, dalam kasus ini, FAK secara hemodinamik dapat menjadi penyebab gagal jantung. Selama pemeriksaan tidak ditemukan adanya faktor penyebab munculnya FAK yang didapat, mengindikasikan FAK tersebut berasal dari kelainan kongenital dengan gambaran klinis yang muncul pada saat dewasa. Gambaran FAK ini dapat dikategorikan sebagai fistula makro tipe 1, yang bermuara ke ruang jantung (atrium kiri). FAK dari LCx ke atrium kiri secara fisiologis mirip dengan regurgitasi mitral. Sesak napas terjadi karena kelebihan volume di ventrikel kiri. Diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam analisis klinis dalam mendiagnosis FAK, sehingga komplikasi dan luaran yang merugikan dapat dicegah sedini mungkin
Pencitraan Resonansi Magnetik Kardiovaskular pada Penyakit Jantung Bawaan
Pencitraan merupakan suatu hal yang fundamental dalam diagnosis Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Pencitraan Resonansi Magnetis Kardiovaskular (Cardiovascular Magnetic Resonance/CMR) menjadi teknik penting dalam diagnosis dan tatalaksana penyakit kardiovaskular. Data contagious 3D yang merupakan kekuatan CMR sangat efektif memberikan gambaran lengkap patologi anatomi PJB sederhana ataupun kompleks. CMR dapat menyajikan gambar tiga dimensi dengan resolusi tinggi dan memungkinkan untuk rekonstruksi visualisasi kelainan jantung yang kompleks.
Saat ini pencitraan dengan menggunakan CMR menjadi tekhnik penting dan adekuat dalam menilai fungsi ventrikel, aliran dinamis intra kardiak, termasuk regurgitasi dan stenosis katup, aliran pembuluh darah besar, karakterisasi anatomi kelainan bawaan yang kompleks, terutama yang berhubungan dengan vena sistemik dan pulmonal, hubungan antar ruang jantung (atrioventricular connection, ventriculo-arterial connection). CMR juga dapat mengurangi jumlah prosedur kateterisasi diagnostik untuk evaluasi pre dan post tindakan intervensi bedah maupun non bedah, sehingga dapat meminimalisasi efek radiasi yang ditimbulkan oleh prosedur kateterisasi.
Beberapa kesulitan timbul saat melakukan pemeriksaan CMR pada anak yang kecil. Diperlukan beberapa penyesuaian untuk menghasilkan kualitas gambar yang optimal, karena ukuran struktur jantung yang lebih kecil, frekuensi nadi yang lebih cepat, kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengikuti komando tahan nafas dan kurangnya kerjasama pasien.
Penggunaan klinis CMR tergantung dari usia dan kondisi klinis pasien. Pencitraan Resonansi Magnetik Kardiovaskular menjadi teknik utama terutama pada anak-anak yang cukup besar, remaja atau dewasa pada kelainan anatomi yang kompleks, dan evaluasi post operasi
ANALISIS CT SCAN CARDIA KLINIS CHEST PAIN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis CT Scan Cardia Klinis Chest Pain di rumah sakit Bhayangkara Makassar. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Pemeriksaan CT Scan Cardiac dengan klinis Chest Pain di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa teknik pemeriksaan CT Scan cardiac pada klinis Chest Pain di Instalasi Radiologi RS. Bhayangkara Makassar, sudah dapat mendiagnosis kasus Chest Pain dimana dilakukan serangkaian persiapan pasien dan teknik pemeriksaan antara lain yang perlu diperhatikan dalam CT Scan Cardiac yaitu Heart Rate pasien yang disarankan 50 β 70 bpm karena sangat berpengaruh untuk hasil citra nya dan dalam pemasukan bahan kontras menggunakan Teknik bolus tracking sebagai teknik pemasukan media kontras karena kemampuan dari teknik ini lebih sederhana dan sudah dapat menghasilkan gambaran pembuluh darah jantung dan penentuan nilai HU sudah tercover system pada komputer CT Scan serta untuk hasil citra dilakukan berbagai macam rekonstruksi seperti Retro Recon, Calcium Score, MIP, VRT, 3D, Coronary Tree, Angio View, Vessel Analisis
PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA BERBASIS FLASH
Rina Anggraeni, 2010. DEVELOPING CD LEARNING TO HUMAN
CIRCULATORY SYSTEM BASED ON FLASH. Final Project. 3rd
Diploma Program Computer Science Faculty of Mathematics and
Natural Sciences University of Sebelas Maret Surakarta.
To support education in Indonesia for student, it should be developed
CD multimedia-based learning about the Human Circulatory System.
The learning method has still been done manually, so it was needed
media that can be learned easily. The aim of this final project is to make
developing CD learning on Human Circulatory System based on flash.
Topics to be discussed in this animation are the anatomy of human
circulatory system, kind of human circulatory system, blood type,
disorders and diseases of the blood and how to maintain healthy blood.
The application was developed using Macromedia Flash 8 as the
main software and CorelDraw 12, Adobe CS 2 Photoshop, Best Edit Pro
as supporting software.
Result of the final task is to make an animated Human Circulatory
System learning interesting and informative CD. This application is
expected to assist students in comprehending the human circulatory
process in detail. It can be concluded that CD Learning to Human
Circulatory System Based on Flash has already been created.
Keywords: learning, human blood circulation, multimedia, flash
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi Dengan Pendekatan Riset
Buku ajar ini sebagai sumbangsih penulis untuk para
mahasiswa keperawatan untuk lebih memahami asuhan
keperawatan pada klien dengan penyakit hipertensi. Format
buku ini dipilih penulis untuk memudahkan mahasiswa dalam
memahami materi asuhan keperawatan system kardiovaskuler
khususnya penyakit hipertensi karena lebih sederhana dan
fleksibel.
Buku asuhan keperawatan pasien dengan penyakit
hipertensi ini berisi tentang konsep dasar system
kardiovaskuler, pengkajian system kardiovaskuler, konsep
dasar penyakit hipertensi, asuhan keperawatan klien dengan
hipertensi, serta penelitian tentang faktor risiko penyakit
hipertensi berbasis pedesaan. Buku ini menjelaskan secara
iv | Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
detail konsep dasar penyakit dan konsep dasar keperawatan
secara sistematis.
Berbagai literatur, gambar, ilustrasi penulis sertakan
untuk lebih memperkaya isi buku ini. Pada kesempatan ini,
penulis mohon maaf sekaligus izinnya kepada penulis yang
karyanya penulis jadikan rujukan atau bahan kepustakaan
dimana ada beberapa pemahaman, kutipan, tulisan dan gambar
yang diambil untuk melengkapi penulisan buku ini