69,285 research outputs found

    Analisa Kegagalan Blade Baris Terakhir Pada Rotor Turbine Uap Tipe Condensing

    Get PDF
    Blades dari turbin uap merupakan komponen penting dalam pembangkit listrik. Analisa kegagalan blade turbin bertujuan untuk meningkatkan kehandalan sistem turbin secara umum. Kegagalan blade baris terakhir tekanan rendah yang terjadi pada turbine uap type condensing diawali dengan naiknya vibrasi secara mendadak pada area belakang dari 5μm menjadi 51μm. Analisa dan pengujian yang dilakukan adalah analisa steam purity, pengujian mechanical stress dan pengujian metallurgy (analisa material, fractography dan microstructure). Dari hasil analisa steam purity didapat bahwa kandungan silica/ SiO2 yang diambil dari beberapa titik pengambilan sample ditemukan melebihi dari batas maximum yang diperbolehkan sesuai dengan standard VGB (Vereinigung der Großkesselbesitzer)/ Asosiasi pengguna boiler ukuran besar di German; yaitu < 0.02 mg/l. Penuaan material ditemukan dari hasil pengujian yang dilakukan melalui analisa metallurgy microstructure

    ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN ASSEMBLY RACHET PRODUK FOLDING BED

    Get PDF
    ABSTRAK Hari Yudhotomo, L2H 098 685 : Analisa Moda dan Efek Kegagalan Assembly Rachet Produk Folding Bed ( Studi kasus di PT. Mega Andalan Kalasan yogyakarta) Folding Bed merupakan peralatan rumah sakit. Folding Bed merupakan tempat tidur pasien dengan sandaran kepala yang dapat diatur kemiringannya dan dapat dilipat yang merupakan produk baru yang dikembangkan PT. Mega Andalan Kalasan (selanjutnya disingkat PT. MAK). Sebagai peralatan rumah sakit Folding Bed dituntut mempunyai keamanan yang tinggi dan bebas dari kegagalan. Perusahaan berusaha menganalisa kegagalan produk sebelum mencapai konsumen. Untuk mendapatkan kualitas dan keamanan produk yang tinggi banyak karakteristik produk yang harus ditangani. PT. MAK harus memilih karakteristik produk yang harus didahulukan untuk diperbaiki. Permasalahan yang muncul adalah kelemahan apa yang ada di dalam desain produk Folding Bed, apa akibat-akibatnya, serta seberapa besar resiko terhadap keamanan pengguna, prioritas apa yang harus diperhatikan untuk mengurangi resiko kegagalan produk. Analisa bertujuan mengidentifikasi bahaya yang ditimbulkan selama penggunaan produk dan membuat daftar prioritas kegagalan. Daftar prioritas kegagalan dijadikan dasar prioritas tindakan perbaikan untuk mencegah kegagalan. Failure Moda Effects Analysis (FMEA) adalah tools yang direkomendasikan Medical Device Good Manufacturing Practices regulation dalam Pre-production Quality Assurance Planning Recommendations For Medical Device Manufacturers untuk menganalisa resiko peralatan kesehatan. FMEA design digunakan untuk analisa kelemahan desain produk. Analisa desain produk melibatkan perhitungan elemen mesin. Semua hal yang dapat mengakibatkan kegagalan selama pengoperasian diidentifikasi. Identifikasi meliputi : identifikasi moda-moda kegagalan yang potensial, identifikasi rating keparahan berdasarkan efeknya terhadap komponen lain, assembly, system, dan pengguna, identifikasi rating kejadian berdasarkan frekuensi kejadian kegagalan, identifikasi metode deteksi dan ratingnya berdasarkan efektivitasnya mendeteksi kegagalan. Ketiga rating dikalikan menghasilkan RPN (Risk Priority Number) yang merupakan angka yang menunjukan prioritas tindakan yang haurs diambil untuk pencegahan kegagalan. Hasil analisa dan pembahasan adalah angka prioritas kegagalan tertinggi 350 pada komponen gigi rachet dan kait dengan moda kegagalan patah yang mengakibatkan kecelakaan. Kegagalan disebabkan material komponen tidak kuat menahan beban. Tegangan geser ijin material komponen lebih kecil dari tegangan geser actual. Penggunaan material yang lebih kuat biss dipertimbangkan pemakaiannya. Metode deteksi yand ada belum efektif dalam mendeteksi moda-moda kegagalan. Penggunaan program Nastran direkomendasikan penggunaannya

    Analisis Kegagalan Baut Pengikat Gearbox Pada Lokomotif Kereta Rel Diesel Elektrik (Krde)

    Full text link
    Analisa kegagalan merupakan metode investigasi secara sistematis untuk mencari penyebab mekanisme kegagalan suatu komponen atau peralatan. Penelitian ini menjelaskan tentang analisa kegagalan baut pengikat gearbox pada lokomotif kereta rel diesel elektrik (KRDE). Baut mengalami patah pada pengoperasian selama 8 bulan. Baut berstandar SAE J429 Medium Carbon Grade 5 dengan dimensi panjang 6 inch, diameter luar (d) 25,4 mm, diameter efektif (d2) 23,34 mm, jarak bagi (p) 3,175 mm dan jumlah ulir 8/inch. Metode yang digunakan antara lain studi literatur, pengamatan visual dan pengumpulan data, analisa tegangan, uji komposisi, uji metalografi, uji kekerasan serta pengolahan data dan analisa hasil pengujian. Dari hasil pengamatan visual terlihat adanya tanda beachmark yang sering dijumpai di kasus patah lelah dan kehadirannya pertanda positif bahwa material uji mengalami patah lelah. Tegangan geser yang terjadi sebesar 96,71 MPa dan safety factor (Sf) sebesar 3,5. Dari uji komposisi terlihat bahwa baut sesuai dengan standar SAE J429. Namun uji kekerasan menunjukkan nilai kekerasan yang tidak sesuai yaitu antara 23,5 – 28,88 HRC. Diperkuat dengan uji metalografi yang memperlihatkan ukuran butir tidak merata dan fasa yang berupa ferrite dan perlite. Disimpulkan bahwa baut mengalami kegagalan akibat patah lelah yang dipercepat dengan proses quench and temper yang tidak sempurna pada saat baut diproduksi

    Analisa Kegagalan Pada Spindle Mesin Batch Centrifugal

    Full text link
    Failure analysis was conducted on the failure shaft of batch centrifugal. In the analysis the stress analysis was used to know the stress distribution, and in conjuction with stress analysis the life time of the component can be estimated. In addition, the fractography anlaysis together with mechanical properties test were carried out to understand the mechanism of the failure. With respect to the result of analysis shows that the failure was caused by fatigue crack initated on the surface of shaft due to the inhomogeneus mechanical properties, in this case, the hardness is lower than that on sub surface of the shaft. Besides that, the stress concentration was found take place on the surface of shaft on which the crack was initated. Further, it was known that during machining process, the material of shaft was heated on elevated temperature on the surface to ease the process. The heating reduced the hardness as well as the strength of the material

    Analisa Kegagalan Sinkron pada Paralel Dua Generator

    Get PDF
    Genset adalah pembangkit listrik yang dibuat untuk membantu sebuah tempat atau gedung ketika PLN padam atau sedang ada gangguan dan tidak bisa mensuplai daya listrik untuk kebutuhan gedung. karena sangat pentingnya daya listrik yang di butuhkan bagi gedung maka gedung apartemen sudirman park memiliki tiga genset untuk suplai daya. Daya yang dibutuhkan untuk gedung hanya 3450 KVA sanggup di suplay dengan dua genset. tetapi disini permasalahannya gagalnya sinkron genset 1 dengan genset 2 secara paralel. Dan itu dapat mengganggu suplai daya listrik untuk gedung. Penyebab gagal sinkronnya genset 1 dengan genset 2 ialah dari terjadinya RPM dan Frequensi yang tidak stabil yang menyebabkan relay pada genset 1 dan auto charger baterai pada genset 1 rusak. Disini penulis ingin menjelaskan lebih detail cara penyelesaian masalah gagal sinkronnya genset 1 dengan genset 2

    Analisa Kegagalan Liner High Austenitic Manganese Steel Compartment-1 Rawmill Pada Industri Pengolahan Semen

    Get PDF
    Liner merupakan komponen yang sangat penting pada rawmill untuk proses pengecilan dimensi dan mixing material di industri semen. Rawmill IIIB Indarung IV PT.Semen Padang telah mengalami kegagalan pada komponen ini. Tipe material yang digunakan yaitu FEM A (1110 4 RI C) ialah baja austenitik paduan tinggi mangan (High Austenic Manganese Steel) sesuai seri ASTM 2004 A 128_A 128M_93 yang dicor dalam proses manufakturnya. Untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kegagalan material ini maka, dilakukan analisis kegagalan dalam aspek metalurgi berupa mikro visual, makro visual, uji kekerasan, uji impak, SEM, dan uji komposisi kimia. Dari hasil penelitian ini diperoleh data sifat mekanik berupa nilai kekerasan pada material yang mengalami kegagalan, yang telah mengalami perlakuan quench 940oC dan temper 400oC, dan material hasil normalizing 940oC. Analisa struktur mikro dan makro pada baja austenitik paduan tinggi mangan ASTM 2004 A 128_A 128M_93 dan analisa SEM/EDX menunjukkan penyebaran unsur yang terdapat pada permukaan patahan

    ANALISIS KEGAGALAN PIN BUCKET EXCAVATOR

    Get PDF
    Pin bucket excavator adalah komponen penting yang menunjang excavator untuk melakukan proses kerjanya yang menghubungkan antara bucket dan arm excavator. Pin bucket excavator telah mengalami kegagalan sebelum waktu yang sudah ditentukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyebab kegagalan, paktor pemicu kegagalan, meminimalkan kegagalan dimasa depan pada pin bucket excavator. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini dilakukanlah beberapa pengujian dan analisa dari pengujian visual dan fraktografi untuk melihat dimensi dan bentuk kerusakan pada pin buket kemudian dilakukan pengujian metalografi dan komposisi kimia untuk mengetahui Sifat-sifat material pin berdasarkan struktur makro/mikro dan komposisi kimia, selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan dan FEA analisis untuk mendapatkan kekuatan material dan intensitas gaya-gaya yang terjadi. Hasil dari analisa kegagalan menunjukkan pin mengalami kegagalan lelah, kemungkinan penyebab dari kegagalan tersebut adalah kurang tepatnya desain dan proses pengerjaan

    Analisa Kegagalan Baut Piston Vvcp Gas Kompresor Gemini Ds-504 Emp Malacca Strait Sa

    Full text link
    Berawal dari kegagalan baut piston VVCP gas kompresor Gemini DS-504 maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan tersebut. Tahapan investigasinya meliputi pengamatan makro, uji SEM, uji tarik, uji hardness, uji komposisi dan uji metalography selain itu dilakukan perhitungan manual analisa tegangan yang diterima baut. Dari pengamatan makro terlihat indikasi retak,daerah perambatan retak dan daerah patah akhir. Dalam uji komposisi terdapat beberapa unsur yang seharusnya tidak ada dalam baut. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa baut mempunyai kekuatan tarik yang tinggi melebihi spesifikasi yang seharusya begitupun dari hasil uji hardness nilai kekerasannya juga lebih tinggi dari yang seharusnya. Hasil metalography menunjukkan bahwa struktur mikro yang terbentuk yaitu temper martensit hal ini sesuai dengan standardnya sedangkan hasil uji SEM menunjukkan di daerah perambatan retak terdapat striasi dan di daerah patah akhir morfologinya terlihat kasar. Dalam perhitungan analisa tegangan menunjukkan baut masih aman terhadap kriteria kegagalan fatigue akibat beban kompresi tetapi dalam perhitungan teori buckling baut tidak sesuai. Dari hasil investigasi baut mengalami kegagalan dengan tipe patahan unidirectional bending, disebabkan tidak mampunya baut menerima beban kompresi sehingga terjadi buckling dan mnyebabkan baut mengalami kegagalan

    ANALISA KEGAGALAN PALU MINI PILE DRIVER

    Get PDF
    Indonesia memiliki karunia sinar matahari yang melimpah. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi hingga sore. Sinar matahari yang dipancarkan ini dapat diubah menjadi listrik DC dengan menggunakan panel surya (solar cell) dan diterapkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS memerlukan ruangan terbuka sebagai tempat menyimpan solar modul agar terpapar langsung oleh matahari. Untuk PLTS skala besar memerlukan tempat yang luas untuk menyimpan solar modul. Solar modul diletakkan pada tiang tiang penopang yang telah didirikan terlebih dahulu dengan menggunakan mini pile driver. Mini pile driver merupakan kendaraan untuk memancang tiang yang berukuran kecil (berdiameter 125 mm/125x125 mm persegi). Pada mini pile driver terdapat palu (hammer) yang berfungsi untuk memukul atau menekan sebuah tiang mini ke dalam tanah agar dapat berdiri tegak. Benturan dan tekanan yang berulang-ulang yang dialami oleh palu selama proses pemancangan mengakibatkan palu mengalami kerusakan sampai akhirnya tidak dapat dipergunakan kembali karena palu menjadi patah. Kegagalan-kegagalan yang sering terjadi pada palu mendorong untuk melakukan analisis pada kegagalan palu, supaya dapat memperoleh jawaban atas penyebab kegagalan tersebut. Dalam proses analisis meliputi beberapa pengujian yaitu pengujian fraktografi, melatografi, komposisi kimia, kekerasan dan analisa tegangan menggunakan Solidwork. Dari langkah-langkah analisis yang dilakukan diperoleh jawaban bahwa kegagalan palu disebabkan karena palu mengalami kelelahan (fatigue) akibat dari beban yang berulang-ulang, kelelahan tersebut dapat terlihat dari bentuk patahan pada permukaan palu yang diawali dengan adanya initial crack pada bagian permukaan luar. Melihat penyebab kegagalan yang terjadi pada palu, memerlukan penanganan khusus sehingga palu yang baru yang akan digunakan dapat memiliki masa pakai yang lebih lama. Solusi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kekuatan fatigue serta memperlambat timbulnya crack yaitu dengan cara memperhalus permukaan serta pengerasan permukaan (surface hardening) salah satunya dengan induction hardening

    Analisa Kegagalan Pada Fuel Intake Manifold Pesawat Terbang Boeing 737-500

    Full text link
    Fuel intake manifold merupakan komponen yang sangat penting di pesawat terbang dimana fuel intake manifold berfungsi sebagai penyalur bahan bakar yang akan dibawa ke engine. Pada tanggal 3 Agustus 2011 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditemukan crack sehingga terjadi kebocoran fuel pada saat refueling pesawat terbang Boeing 737-500 maskapai Garuda Indonesia. Pesawat terbang ini telah bekerja selama 27937 flight hours dan 25992 flight cycle. Maka dilakukan penelitian untuk menganalisa kegagalan fuel intake manifold yang bertujuan untuk mengetahui penyebab, mekanisme, dan meminimalisir kegagalan yang sama. Penelitian dimulai dengan analisa material dengan uji komposisi kimia, pengujian makroskopik dan mikroskopik, uji fraktografi, uji SEM-EDX, metalografi dan uji micro vickers hardness serta analisa data pendukung. Setelah melakukan pengujian dan analisa data, komponen yang terbuat dari die aloy casting A 360 dengan yield sebesar 170 MPa dan UTS 350 MPa. Hasil fractography dari analisis permukaan retakan didapat kegagalan dari fuel intake manifold adalah kegagalan fatigue fracture (kelelahan). Kegagalan fatigue dengan ciri-ciri retakan melewati batas butir , adanya striasi dan dimple (cekungan). Inisiasi retak terjadi saat refueling bahan bakar terjadi dipermukaan fuel intake manifold kemudian perambatan retaknya menjalar ke bawah
    corecore