10 research outputs found
Analisis yuridis terhadap persoalan perlindungan anak dalam fenomena Youtuber Anak di Media Sosial Youtube
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Metode pengumpulan data yang dihimpun melalui teknik wawancara dan observasi. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripstif analisis dengan pola pikir deduktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, realita dalam kehidupan youtuber anak bahwasanya tidak ada tindakan pelanggaran hak yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Youtuber anak hanya mengalami dampak dari popularitasnya yang tidak dapat dihindari seperti mendapat komentar negatif atau cyberbullying. Namun, komentar tersebut hanya diketahui oleh orang tua dan disembunyikan dari channel youtubenya. Kedua, upaya orang tua untuk melindungi dan memenuhi hak youtuber anak telah sesuai dengan beberapa ketentuan pasal didalam peraturan hukum Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perkawinan, dan Kompilasi Hukum Islam. Adapun konten video youtuber anak juga telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2. Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis berharap kepada pihak orang tua youtuber anak untuk mempertahankan upaya perlindungan hak-hak youtuber anak yang telah dilakukannya tersebut agar anak-anak tetap terlindungi baik di media sosial maupun di lingkungan sekitarnya
Hak Untuk Dilupakan: Penghapusan Jejak Digital Sebagai Perlindungan Selebriti Anak dari Bahaya Deepfake
Child celebrities coming from Youtube, TikTok, and other social media are at high risk of being exploited and sexualized over their content. As Youtuber parents nonchalantly record their children without worries about exposing their privacy to the internet, predators lurk while seeking to exploit the minors at any moment’s notice. The loss of privacy experienced by child celebrities may contribute to the loss of self-ownership, even leading to cases of depersonalization where children become unable to separate their authentic identity from their celebrity persona. Furthermore, another concerning issue on disseminating child sexual abuse materials depicting child celebrities further threatening minors on the internet. Where regulations have been put in place to protect children in conventional manners, it is being challenged when facing the new Deepfake technology that can create artificially generated pornographic content using the child’s face. Through literary review over materials related to child celebrity’s privacy and the rampant use of Deepfake. This paper proposed that a crossover between Pornography Law, ITE Law, and Child Protection Law is required in adapting to these unconventional circumstances. Specifically, this paper explores the option to utilize “Hak Untuk Dilupakan” as stipulated under Article 26 of UU ITE to protect children’s privacy and prevent certain content from being further disseminated, either by delisting or through a take-down mechanism under court orders
ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA SINIAR (PODCAST) PADA KANAL YOUTUBE KEMAL PAHLEVI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Haqqi Bukhari (2024) : ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA SINIAR (PODCAST)
PADA KANAL YOUTUBE KEMAL PAHLEVI DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SMA
Siniar (Podcast) pada saat ini merupakan salah satu jenis video yang banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia. Salah satu jenis siniar (podcast) yang banyak diminati oleh masyrakat yaitu pada kanal youtube milik Kemal Pahlevi. Semakin banyak peminat dari jenis konten ini maka sangat menarik untuk di analisis dari segi kesantunan berbahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa siniar (podcast) yang terdapat dalam kanal youtube Kemal Pahlevi yang nantinya akan diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA materi teks ceramah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dari Leech yang memiliki 6 maksim yaitu maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan dan kesimpatian. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu konten bersama Deni Cagur dengan judul “sang penemu bakat fajar sadboy dan raja gombalan” dan konten bersama Hifdzi dengan judul “kok bisa Rigen Rispo lebih sukses dari Hifdzi”. Data dalam penelitian ini yaitu tuturan dari podcast Kemal Pahlevi. Teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan data yaitu metode simak dan catat. Agar lebih mudah dalam membantu mengumpulkan data ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu observasi, mengamati, transkripsi dialog, mengidentifikasi dan catat. Adapun teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu content analyst. Langkah-langkah dalam analisis data yaitu mengklasifiksikan, menganalisis dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya 3 tuturan maksim kebijaksanaan, 6 tuturan maksim kedermawanan, 10 tuturan maksim penghargaan, 24 tururan maksim pemufakatan, 6 tuturan maksim kesederhanaan dan 3 tuturan maksim kesimpatian. Implikasi dari penelitian ini sesuai dengan KD dari RPP materi teks ceramah yaitu siswa harus memperhatikan pemilihan bahasa yang sopan dalam membuat teks ceramah sesuai permasalahan aktual yang dipilih. Penggunaan bahasa yang santun dalam teks ceramah sangat penting agar dalam penyampaian tidak ada pihak yang merasa tersingggung.
Kata Kunci : Kesantunan Berbahasa, Siniar (Podcast), Kanal Youtube Kemal Pahlevi, Pembelajaran Bahasa Indonesia
ANALISIS PODCAST YOUTUBE PADA KNOWLEDGE SOCIETY REMAJA SMA NEGERI 1 KOTA PANGKALAN KERINCI (PODCAST YOUTUBE GRITTE AGATHA)
ABSTRAK
Nama : Elsa Fitri Anwar
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul : Analisis Podcast Youtube Pada Knowledge Society Remaja
SMA Negeri 1 Kota Pangkalan Kerinci (Podcast Youtube
Gritee Agatha)
Riset ini bertujuan untuk membahas mengenai analisis podcast
youtube pada knowledge society remaja SMA Negeri 1 kota
Pangkalan Kerinci dengan menggunakan Teori dari McLuhan
yaitu Teori Determinisme Teknologi. Terdapat dua kategori
ide dasar pada teori ini yakni bagaimana podcast youtube
dalam membangun perubahan cara berfikir dan perubahan
perilaku audiens. Riset ini menggunakan desain metode
metode penelitian kualitatif. Subyek dalam riset ini adalah 5
(lima) orang remaja SMAN 1 di Kota Pangkalan Kerinci yang
pernah mendengarkan ataupun tahu dengan channel podcast
youtube Gritte Agatha. Sedangkan objek dari penelitian ini
adalah channel podcast youtube milik Gritte Agatha. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Temuan dalam riset ini
menunjukan siswa yang sering menonton podcast youtube
Gritte Agatha merasa bahwa podcast youtube Gritte Agatha
bisa merubah pola pikir dan prilaku siswa. Siswa juga merasa
memiliki pengetahuan baru (knowledge society) setelah
menonton
Kata kunci : Podcast Youtube, Knowledge Society, Remaj
Optimalisasi Sinergi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Dengan Industri Di Era Digital
Kegiatan komunikasi adalah kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi dengan sesama. Cukup menarik jika komunikasi menjadi perbincangan dunia atau menjadi kajian sebuah ilmu sosial khususnya dalam ilmu komunikasi yang berkonsentrasi pada bidang media cetak, media elektronik, media baru, public relations, advertising, dan desain komunikasi visual. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Di era milenial, komunikasi dilakukan dengan berbagai cara karena perkembangan teknologi komunikasi yang
begitu pesat, sehingga menjadikan komunikasi sebagai alat penyampai pesan yang efektif dengan menggunakan multiplatform.
Kegiatan Jambore Nasional Komunikasi II - 2018 yang diselenggarakan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Jabodetabek di Universitas Negeri Jakarta,
27-28 Maret 2018, mengundang para akademisi di seluruh Indonesia, untuk mempresentasikan hasil penelitian melalui Call for Paper. Paper yang sudah dipresentasikan, dipublikasikan dalam bentuk prosiding. Dalam rangkaian yang sama, ASPIKOM Jabodetabek juga mengundang seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia untuk mengikuti kompetisi
lomba karya, yaitu: citizen journalism, penulisan esai, film dokumenter, fotografi jurnalistik, iklan layanan masyarakat, motion infographic, program public relations, short feature, serta lomba presenter dan news anchor. Lomba tersebut merupakan bentuk apresiasi ASPIKOM Jabodetabek untuk karya mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Dengan adanya kegiatan Jambore Nasional Komunikasi II - 2018, bukti nyata ASPIKOM JABODETABEK menjembatani para akademisi dan praktisi ilmu komunikasi serta seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia untuk terus berkarya demi kemajuan bersama Ilmu Komunikasi di Indonesia bahkan internasional
Komodifikasi wisata budaya dalam acara Jalan-Jalan dan Funventure Kompas TV
Keberadaan Kompas TV melalui program acara wisata budaya
dengan indeks kualitas paling tinggi dibandingkan dengan stasiun
televisi lainnya memiliki nilai tersendiri untuk ditelisik lebih
jauh. Apakah program acara dengan tema wisata budaya ini
mampu keluar dari geliat komodifikasi dalam proses produksinya,
mengingat posisi Kompas TV sebagai salah satu media swasta
yang tidak bisa melepaskan identitas mereka sebagai institusi
bisnis. Kajian ini akan mengupas secara komprehensif
representasi program wisata budaya sebagai medium informasi
budaya dari perspektif ekonomi politik media. Untuk membahas
masalah ini, teori yang digunakan ialah teori representasi dan
komodifikasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode
analisis tekstual melalui decoding dan encoding terhadap tanda-tanda di dalam sebuah teks yang dihasilkan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa program acara Jalan-jalan dan Funventure
Kompas TV belum mampu keluar dari bayang-bayang kapitalis
karena masih melakukan komodifikasi terhadap konten, khalayak,
dan pekerja medi
Corporate Social Responsibility, diantara Kewajiban atau Kebutuhan?
CSR or we are familiar with Corporate Social Responsibility is a long-term investment program that is
implemented by a company to understand the substance of a sustainable development program of a
company. The legality that governs this provision is the government. In fact, in Indonesia, government
companies that implement this CSR program optimally are still rare. While the blue print for the provisions
is very clear. In contrast to private companies that make the concept of this CSR program as attractive
as possible because they are aware of the company’s needs in implementing this CSR program. Public
Relations or Public Relations in this case is as a CEO who must be able to design to execute this program
optimally. The position of PR is no longer just a firefighter when there is a conflict between the company
and stakeholders
Komunikasi dan Multikulturalisme di Era Disrupsi : Tantangan dan Peluang
Sebagai institusi pendidikan tinggi Ilmu Komunikasi yang berada di kota pendidikan, Program Studi Ilmu Komunikasi UMY dan UAD berniat untuk memberi kontribusi dalam perkembangan riset komuikasi melalui kegiatan program JCC. Hal ini dilatarbelakangi juga bahwa di Indonesia khususnya di Yogyakarta, dalam beberapa tahun terakhir menggeliat
industri media yang berbasis digital. Maka dari sinilah tema yang dipilih adalah Komunikasi dan Multikulturalisme di Era Disrupsi : Tantangan dan Peluang.
Prosiding berbentuk buku ini terbagi dalam dua tema besar yaitu pertama Multikulturalisme, Media Baru dan Masyarakat Digital, kedua Marketing dan PR Digital. Para pemakalah-pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tercatat kurang lebih 45 artikel terpilih untuk terbit baik di
Jurnal maupun dalam Prosidin
Analisa Perilaku Penonton Youtuber Cilik Di Indonesia Berdasarkan Komentar Di Media Sosial
Interferensi Bahasa Indonesia dalam Lirik Lagu Campursari
Istilah kontemporer untuk menandai perubahan dalam musik tradisional dan musik urban kekinian berpengaruh pada musik campursari. Tak hanya di instrumen dan garap musiknya, di dalam campursari pun terdapat fenomena penggabungan bahasa. Terkait dengan bahasa yang digunakan dalam lirik lagunya, campursari tampak selain masih mempertahankan bahasa Jawa, juga menggunakan bahasa-bahasa lain misalnya bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Dalam penelitian ini, akan dibahas bagaimana fenomena interferensi dan faktor penyebab interferensi bahasa Indonesia dalama lirik lagu campursari. Interferensi bahasa adalah sebuah kondisi ketika pengguna bahasa mengambil elemen/fitur dari satu bahasa untuk digunakan sebagai pelengkap/pembantu dalam penggunaan bahasa yang lain, dalam hal ini adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai pelengkap untuk penggunaan bahasa Jawa dalam lirik lagu campursari.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mendeskripsikan interferensi bahasa Indonesia dalam lirik lagu campursari dan penyebabnya. Terdapat tiga langkah dalam penelitian ini, yaitu tahap penjaringan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Penjaringan data dilakukan melalui metode metode simak/metode observasi. Adapun teknik dasar dalam penjaringan data melalui penyimakan adalah teknik sadap, yaitu video lagu campursari dan berbentuk tulis, yaitu transkripsi lirik lagu campursari. Teknik lanjutan dari teknik sadap adalah teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, terdapat teknik catat sebagai teknik lanjutan. Analisis dilakukan sesuai dengan pokok persoalan yang dikaji, yaitu identifikasi masalah, deskripsi kesalahan, uraian kesalahan, dan kuantifikasi kesalahan. Kemudian menganalisis faktor penyebab interferensi bahasa Indonesia dalama lirik lagu campursari.
Dari analisis data ditemukan beberapa interferensi pada lirik lagu campursari, yaitu interferensi dalam bidang fonologi dengan jumlah 6 data, morfologi dengan jumlah 12 data, sintaksis dengan jumlah 44 data, dan leksikal dengan jumlah 20 data. Jenis interferensi paling banyak adalah interferensi sintaksis, sedangkan paling sedikit adalah interferensi fonologi.
Penyebab terjadinya interferensi bahasa Indonesia dalam lirik lagu campursari adalah (1) kedwibahasaan pelafal/penutur bahasa, (2) Kebutuhan persamaan kata/sinonim, dan (3) prestise bahasa sumber dan gaya bahasa