1,161 research outputs found

    PERUBAHAN LAJU ALIRAN SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR REBUSAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM) PADA MAHASISWA FKG UNSYIAH ANGKATAN 2016

    Get PDF
    ABSTRAKNama: Niken YuliaFakultas: Kedokteran GigiProgram Studi: Pendidikan Dokter GigiJudul: Perubahan Laju Aliran Saliva Sebelum dan SesudahBerkumur Rebusan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Pada Mahasiswa FKG Unsyiah Angkatan 2016Berkumur rebusan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) diketahui memiliki faktor yang dapat mempengaruhi laju aliran saliva seperti stimulus mekanik dan stimulus kimiawi. Beberapa masalah yang terjadi dalam rongga mulut akibat perubahan laju aliran saliva adalah mulut menjadi kering dan rentan terhadap terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan laju aliran saliva sebelum dan sesudah berkumur rebusan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala dengan jumlah subjek 37 orang mahasiswa FKG angkatan 2016. Pengumpulan saliva sebelum stimulasi, sesudah berkumur air mineral dan sesudah berkumur rebusan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) menggunakan metode spitting. Hasil uji T berpasangan menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari laju aliran saliva sebelum dan sesudah berkumur air mineral, laju aliran saliva sebelum dan sesudah berkumur rebusan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum), dan laju aliran saliva sesudah berkumur air mineral dan rebusan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) (

    PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE (ZINGIBER OFFICANALE ROSCOE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KUOK UPT BLUD PUSKESMAS KUOK TAHUN 2021

    Get PDF
    Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Kematian akibat PTM tertinggi disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yaitu sebanyak 39%. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi. Salah satu penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan terapi nonfarmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok. Jenis Penelitian yang digunakan  pre experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok dengan jumlah 15 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian didapatkan bahwga rata-rata tekanan darah sebelum diberikan air rebusan jahe sistolik 150,00 mmHg dan diastolik 95,00 mmHg, rata-rata tekanan darah setelah diberikan air rebusan jahe sistolik 127,00 mmHg dan diastolik 81,00 mmHg. Terdapat pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekaan darah pada penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok 2021 dengan p value 0,001 (<0,05). Diharapkan responden untuk dapat mengontrol tekanan darah ke pelayanan kesehatan secara rutin dan menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah serta mengupayakan mengkonsumsi air rebusan jahe sebagai pengobatan hipertensi

    PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE (ZINGIBER OFFICANALE ROSCOE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KUOK UPT BLUD PUSKESMAS KUOK TAHUN 2021

    Get PDF
      Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Kematian akibat PTM tertinggi disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yaitu sebanyak 39%. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi. Salah satu penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan terapi nonfarmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok. Jenis Penelitian yang digunakan  pre experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok dengan jumlah 15 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian didapatkan bahwga rata-rata tekanan darah sebelum diberikan air rebusan jahe sistolik 150,00 mmHg dan diastolik 95,00 mmHg, rata-rata tekanan darah setelah diberikan air rebusan jahe sistolik 127,00 mmHg dan diastolik 81,00 mmHg. Terdapat pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekaan darah pada penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok 2021 dengan p value 0,001 (<0,05). Diharapkan responden untuk dapat mengontrol tekanan darah ke pelayanan kesehatan secara rutin dan menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah serta mengupayakan mengkonsumsi air rebusan jahe sebagai pengobatan hipertensi

    PENGARUH AIR REBUSAN JAHE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEBING

    Get PDF
    Pada lansia, peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh peningkatan kekakuan arteri dan hilangnya jaringan elastis di arteri secara bersamaan.. Penatalaksanaan hipertensi dengan terapi nonfarmakologi salah satunya yaitu pemberian air rebusan jahe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tebing. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan bentuk Quasi experimen dengan rancangan control group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Menggunakan lembar observasi sebagai alat pengumpulan data. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic paired sample T-test. Hasil uji statistik nilai p-value = 0,000 < ? (0,05) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Pemberian air rebusan jahe dapat digunakan sebagai alternatif untuk menurunkan tekanan darah karena pembuatannya mudah dan bahan yang dibutuhkan juga terjangka

    PERUBAHAN POTENTIAL OF HYDROGEN (PH) SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR AIR REBUSAN JAHE MERAH (Z. OFFICINALE VAR RUBRUM) PADA MAHASISWA FKG UNSYIAH ANGKATAN 2016

    Get PDF
    ABSTRAKNama: Rani Nurzaini HarahapProgram Studi : Pendidikan Dokter GigiFakultas: Kedokteran GigiJudul: Perubahan Potential of Hydrogen (pH) Saliva Sebelum danSesudah Berkumur Air Rebusan Jahe Merah (Z. officinale varrubrum) Pada Mahasiswa FKG Unsyiah Angkatan 2016Potential of Hydrogen (pH) adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan yang menunjukkan apakah larutan bersifat asam, basa, atau netral. Faktor yang mempengaruhi pH saliva diketahui adalah stimulus kimiawi dan stimulus mekanik. Salah satu bahan herbal yang diketahui dapat meningkatkan pH saliva adalah jahe merah. Jahe merah (Z. officinale var rubrum) dalam bentuk air rebusan merupakan salah satu contoh minuman herbal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan pH saliva mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala angkatan 2016 sebelum dan sesudah berkumur air rebusan jahe merah (Z. officinale var rubrum). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala angkatan 2016. Subjek yang termasuk dalam kriteria inklusi sebesar 37 orang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan desain analytic experimental pre-test and post-test. Analisis data untuk penelitian ini adalah dengan uji statistik T-Test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa air rebusan jahe merah (Z. officinale var rubrum) dapat meningkatkan pH saliva

    Pengaruh Rebusan Air Jahe terhadap Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Kanigoro Kabupaten Blitar

    Get PDF
    Mual muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan dan dapat menjadi hiperemesis gravidarum sehingga meningkatkan resiko terjadinya gangguan kehamilan. Rebusan air jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan air jahe terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Kanigoro Kabupaten Blitar. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif dengan quasy eksperimental design dengan rancangan time series design. Total sampelnya adalah 20 responden. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Pada penelitian ini, data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (p<0,05). Tingkat mual muntah sebelum mengkonsumsi rebusan air jahe pada tingkat mual muntah sedang sebesar 80% sedangkan sesudah mengkonsumsi rebusan air jahe mengalami penurunan tingkat mual muntah sebesar 100 % responden pada tingkat mual muntah ringan. Hasil dari variabel antara sebelum dan sesudah mengkonsumsi rebusan air jahe 0,0000 (p<0,05), ini menunjukkan bahwa ada pengaruh rebusan air jahe terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Kanigoro Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk ibu hamil dapat menggunakan rebusan air jahe sebagai obat tradisional yang dapat mengatasi mual muntah pada kehamilan dan dapat mengolah varian lain dari tanaman jahe yang dapat digunakan untuk menurunkan frekuensi mual muntah pada kehamilan

    Pemberian Inhalasi Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Dan Rebusan Air Jahe Terhadap Frekuensi Mual Muntah (Emesis Gravidarum)

    Get PDF
    Ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan dapat terkenadehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya dengan melalui tindakan nonfarmakologi yaitu dengan pengobatan minuman jahe atau inhalasi jeruk purut dapat mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil. Desain penelitian ini mengunakan eksperimen dengan Two Group Pretest-Posttest . Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Macini Sawah kota Makassar sebanyak 30 orang dibagi menjadi 2 kelompok , dengan rincian 15 orang di berikan tindakan Inhalasi Jeruk purut dan 15 orang lainnya di berikan minuman rebusan jahe. Hasil penelitian menunjukkan bahwadari 15 responden sebelum diberikan air jahe, yang mengalami frekuensi mual muntah sebanyak 15 orang (100%) dan setelah diberikan air jahe yang mengalami frekuensi mual muntah ≥3 Kali sebanyak 2 orang (13,3%) dan mual muntah sebanyak 13 orang (86,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwasebelum diberikan terapi jeruk purut, rata-rata frekuensi mual muntah 4-5 kali. Hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,017 maka terdapat pengaruh pemberian rebusan air jahe dengan frekuensi mual muntah pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian Inhalasi Jeruk Purut dan rebusan air jahe berpengaruh terhadap mual muntah pada ibu hamil . Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan tambahan dan memotivasi tentang cara mengatasi mual muntah dalam memberikan obat non farmalkalogi dengan memberikan Inhalasi

    EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

    Get PDF
    Emesis gravidarum is a complaint that is often felt in the first trimester of pregnancy, this is due to hormonal changes, this can be Hyperemesis Gravidarum which can interfere with activity, nutritional disorders, electrolyte imbalance, dehydration and weight loss. Ginger boiled water is one of the non-pharmacological treatments for emesis gravidarum, the content of essential oils and gingreol in ginger can have a refreshing effect and inhibit the vomiting reflex. The purpose of this study was to determine the effectiveness of ginger boiled water against emesis gravidarum in first trimester pregnant women. This study was a pre-experimental study with a one group pretest-posttest design, conducted in July 2019 at the Tanjung Unggat Health Center. The population in this study were pregnant women in the first trimester who experienced emesis gravidarum with a total sample of 34 people. The research instrument used an observation sheet and analyzed with an independent T-test. The results showed that the average emesis gravidarum before being given ginger boiled water was 11.71 and the average emesis gravidarum after being given ginger boiled water was 5.12. The results of data analysis using paired sample t-test obtained p-value 0.000 (p &lt;0.05), so Ho is rejected and it can be concluded that the administration of ginger boiled water is effective in reducing emesis gravidarum. Recommendations for health workers to be able to provide information to pregnant women about the method and dosage of ginger boiled water that is safe for consumption to reduce nausea and vomiting.Emesis gravidarum merupakan keluhan yang sering dirasakan pada kehamilan trimester I, hal ini disebabkan adanya perubahan hormon, hal ini dapat menjadi Hyperemesis Gravidarum yang dapat menggaggu aktivitas, gangguan nutrisi, ketidak seimbangan elektrolit, dehidrasi dan penurunan berat badan. Air rebusan Jahe merupakan salah satu penatalaksanaan non farmakologis untuk emesis gravidarum, kandungan minyak astiri dan gingreol dalam jahe dapat menimbilkan efek menyegarkan dan menghambat reflek muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas air rebusan jahe terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1. Penelitian ini merupakakan penelitian&nbsp; pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest, Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2019 di Puskesmas Tanjung Unggat. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1 yang mengalami emesis gravidarum dengan jumlah sampel 34 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan di analisa dengan independent T-test.. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata emesis gravidarum sebelum diberikan air rebusan jahe adalah 11,71 dan &nbsp;rerata emesis gravidarum setelah diberikan air rebusan jahe adalah 5,12. Hasil analisa data dengan menggunakan paired sample t-test didapat p-value 0,000 (p &lt; 0,05), sehingga Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan jahe efektif terhadap penurunan emesis gravidarum. Rekomendasi terhadap tenaga kesehatan agar dapat memberi informasi kepada ibu hamil tentang cara dan dosis air rebusan jahe yang aman dikonsusmsi untuk menurunkan mual muntah

    Terapi rendam kaki dengan rebusan air jahe merah (zingiber officinale var rubrum rhizoma) untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi

    Get PDF
    Hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. Terapi non farmakologi yang dilakukan salah satunya mengaplikasikan rendam kaki dengan rebusan air jahe merah untuk menurunkan tekanan darah yang mengalami hipertensi. Tujuan studi kasus ini untuk melakukan pengelolaan asuhan keperawatan pada klien hipertensi dengan melakukan aplikasi rendam kaki dengan rebusan air jahe merah untuk menurunkan tekanan darah. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus berjumlah 2 klien yang memiliki kriteria inklusi subyek yang siap menjadi responden, yang memiliki kriteria tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Variabel studi kasus yaitu tekanan darah dan diukur menggunakan Sphymanometer digital. Intervensi rendam kaki dengan rebusan air jahe merah yang dilakukan selama 5 kali tindakan dalam 5 hari berturut-turut yang dilakukan selama 15 menit dengan rebusan air jahe merah bersuhu 40℃. Hasil dari penerapan rendam kaki dengan rebusan air jahe merah yaitu Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada klien studi kasus 1 yaitu 6 mmHg dan tekanan darah diastolik yaitu 5,4 mmHg. Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada klien studi kasus 2 yaitu 3 mmHg dan tekanan darah diastolik yaitu 2 mmHg. Skala nyeri klien  1 dari 4 menjadi 2, dan klien 2 dari 5 menjadi 3.  Intervensi ini merupakan salah satu manajemen terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi di Rumah Sakit, Klinik, maupun di rumah
    • …
    corecore