722,837 research outputs found

    PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAYAM MERAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi terbaik penggunaan dosis pupuk kandang (pukan) kambing dan pupuk majemuk NPK terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah (Amarathus tricolor L.). Penelitian ini dilaksanakan di lahan UPTD Balai Benih Kentang Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada bulan Agustus sampai September 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Taraf perlakuannya adalah A (0 ton pukan kambing + 0 kg NPK/kontrol), B (10 ton pukan kambing + 250 kg NPK), C (10 ton pukan kambing + 500 kg NPK), D (10 ton pukan kambing + 750 kg NPK), E (20 ton pukan kambing + 250 kg NPK), F (20 ton pukan kambing + 500 kg NPK), G (20 ton pukan kambing + 750 kg NPK), H (30 ton pukan kambing + 250 kg NPK), I (30 ton pukan kambing + 500 kg NPK), dan J (30 ton pukan kambing + 750 kg NPK). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada perlakuan H (30 ton pukan kambing + 250 kg NPK) memberikan pengaruh terbaik untuk pertumbuhan tinggi tanaman bayam merah pada setiap umur pengamatan dengan rata – rata yaitu 7 HST setinggi 4,35 cm, 14 HST 7,89 cm, 21 HST 13,93 cm, dan 28 HST 21,10 cm, sedangkan perlakuan yang terbaik pada pengamatan jumlah daun yaitu pada perlakuan G (20 ton pukan kambing + 750 kg NPK) pada saat tanaman berumur 28 HST yaitu dengan nilai rata – rata sebesar 24,33 helai daun

    Studies of a three-stage dark matter and neutrino observatory based on multi-ton combinations of liquid xenon and liquid argon detectors

    Get PDF
    We study a three stage dark matter and neutrino observatory based on multi-ton two-phase liquid Xe and Ar detectors with sufficiently low backgrounds to be sensitive to WIMP dark matter interaction cross sections down to 10E-47 cm^2, and to provide both identification and two independent measurements of the WIMP mass through the use of the two target elements in a 5:1 mass ratio, giving an expected similarity of event numbers. The same detection systems will also allow measurement of the pp solar neutrino spectrum, the neutrino flux and temperature from a Galactic supernova, and neutrinoless double beta decay of 136Xe to the lifetime level of 10E27 - 10E28 y corresponding to the Majorana mass predicted from current neutrino oscillation data. The proposed scheme would be operated in three stages G2, G3, G4, beginning with fiducial masses 1-ton Xe + 5-ton Ar (G2), progressing to 10-ton Xe + 50-ton Ar (G3) then, dependent on results and performance of the latter, expandable to 100-ton Xe + 500-ton Ar (G4). This method of scale-up offers the advantage of utilizing the Ar vessel and ancillary systems of one stage for the Xe detector of the succeeding stage, requiring only one new detector vessel at each stage. Simulations show the feasibility of reducing or rejecting all external and internal background levels to a level <1 events per year for each succeeding mass level, by utilizing an increasing outer thickness of target material as self-shielding. The system would, with increasing mass scale, become increasingly sensitive to annual signal modulation, the agreement of Xe and Ar results confirming the Galactic origin of the signal. Dark matter sensitivities for spin-dependent and inelastic interactions are also included, and we conclude with a discussion of possible further gains from the use of Xe/Ar mixtures

    ANALISIS RENCANA KEBUTUHAN ALAT GALI-MUAT EXCAVATOR CATERPILLAR 320D2 DAN EXCAVATOR KOBELCO SK330 TERHADAP ALAT ANGKUT DUMP TRUCK HINO 500 FM260JD PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BIJIH NIKEL

    Get PDF
    PT. Jaya Bersama Sahabat merupakan perusahaan pertambangan bijih nikel yang terletak di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas alat gali-muat dan alat angkut, menghitung jumlah alat gali-muat dan alat angkut yang dibutuhkan serta menghitung faktor keserasian kerja dari masing-masing kombinasi kerja alat mekanis. Metode dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengamatan fakta perusahaan, identifikasi masalah, studi literature, pengamatan di lapangan, pengambilan data berupa data primer dan sekunder, perumusan, pengelolaan dan analisis data. Produktivitas kombinasi kerja antara Excavator Caterpillar 320D2 dengan Dump Truck Hino 500 FM260JD yaitu 2249,22 ton/hari untuk excavator dan 202,07 ton/hari untuk dump truck sedangkan produktivitas kombinasi kerja antara Excavator Kobelco SK330 dengan Dump Truck Hino 500 FM260 JD adalah 4058,17 ton/hari untuk excavator dan 263,57 ton/hari untuk dump truck. Jumlah kebutuhan alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi yaitu 2 unit excavator dan 13 unit dump truck jika menggunakan kombinasi kerja antara Excavator Caterpillar 320D2 dengan Dump Truck Hino 500 FM260JD dengan memiliki faktor keserasian kerja sebesar 0,62 dan jika menggunakan kombinasi kerja antara Excavator Kobelco SK330 dengan Dump Truck Hino 500 FM260JD maka dibutuhkan 1 unit excavator dan 10 unit dump truck dengan faktor keserasian kerja sebesar 0,69

    Pengaruh Kombinasi Pupuk Vermikompos dan NPK Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Servo

    Get PDF
    Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu jenis sayuran yang dibutuhkan masyarakat dalam keadaan organik. Untuk menghasilkan sayur tomat yang murni organik membutuhkan waktu serta proses yang cukup lama. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan tomat organik adalah dengan cara menurunkan kebutuhan pupuk anorganik pada tomat yaitu dengan mengkombinasikan pupuk organik dan anorganik pada lahan budidaya. Tujuan penelitian ini  adalah mengetahui kombinasi yang tepat antara pupuk vermikompos dan NPK dalam menurunkan kebutuhan pupuk anorganik serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil tomat. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Dadaprejo, Dusun Areng-areng, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada bulan April sampai Agustus 2018. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang digunakan yaitu; P1=0% Pupuk Vermikompos+100% NPK (tanpa Vermikompos+1 ton ha-1 NPK), P2=20% Pupuk Vermikompos+80% NPK (2 ton ha-1 vermikompos+800 kg ha-1 NPK), P3=40% Pupuk Vermikompos+60% NPK (4 ton ha-1 vermikompos+600 kg ha-1 NPK), P4=50% Pupuk Vermikompos+50% NPK (5 ton ha-1 vermikompos+500 kg ha-1 NPK), P5=60% Pupuk Vermikompos+40% NPK (6 ton ha-1 vermikompos+400 kg ha-1 NPK), P6=80% Pupuk Vermikompos+20% NPK (8 ton ha-1 Vermikompos+200 kg ha-1 NPK), P7 =100% Pupuk Vermikompos+0% NPK (10 ton ha-1 Vermikompos+tanpa NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Vermikompos 50%+NPK 50% (Vermikompos 5 ton ha-1+NPK 500 kg ha-1) merupakan hasil kombinasi terbaik karena mampu meningkatkan pertumbuhan tomat dan menghasilkan bobot buah paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu sebesar 48,3 ton ha-1 atau lebih tinggi sebesar 73,7% dari perlakuan yang memakai pupuk NPK saja

    Pengaruh Polatanam Sambiloto - Jagung Serta Dosis Pupuk Organik Dan Alam Terhadap Produksi Dan Mutu Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees)

    Full text link
    Tuntutan pengguna untuk mendapatkan produk tanaman herbalorganik mendorong upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia danmenggantikannya dengan pupuk organik dan alam. Penelitian lapanguntuk mendapatkan dosis pupuk organik pada pola tanam sambiloto –jagung telah dilaksanakan di KP Cicurug pada bulan Juni – Desember2006. Ukuran plot 3 m x 4 m dengan jarak tanam 30 cm x 40 cm (1tanaman/lubang tanam), ditanam dengan sistem bedengan. Penelitiandilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok yangdisusun secara faktorial. Sebagai faktor pertama adalah polatanam, terdiridari : (1) P0 = monokultur; (2) P1 = polatanam dengan jagung, jarak tanamjagung antar baris 150 cm dan dalam baris 20 cm. Sedangkan sebagaifaktor kedua adalah dosis pupuk per hektar, terdiri dari (a) D1 = 10 tonkompos + 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (b) D2 = 10 ton kompos+ 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, (c) D3 = 10 tonkompos + 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (d) D4 = 10 ton kompos+ 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, (e) D5 = 20 tonkompos + 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (f) D6 = 20 ton kompos +300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, (g) D7 = 20 tonkompos + 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (h) D8 = 20 ton kompos+ 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, (i) D9 = 10ton pupuk kandang + 200 kg urea + 200 kg SP36 + 100 kg KCl/ha.Perlakuan D9 merupakan dosis pupuk rekomendasi yang dipergunakansebagai pembanding. Dari parameter pertumbuhan yang diamati, hanyajumlah cabang yang dipengaruhi oleh perlakuan polatanam, dosis pupukorganik dan pupuk alam. Polatanam monokultur menghasilkan jumlahcabang lebih banyak dibandingkan pola tumpangsari dengan jagung.Jumlah cabang primer terbanyak 32,92 dicapai pada perlakuan 10 tonkompos + 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio. Produksi simplisiasambiloto pada pola monokultur (terbuka) pada panen pertama dan keduaberturut-turut adalah 507,57 kg/ha dan 797,56 kg/ha, lebih tinggi sekitar18% dan 15% dibandingkan dengan produksi simplisia pada polatumpangsari dengan jagung. Produksi jagung pipilan yang diperoleh daripola tumpangsari berkisar antara 3.278 – 4.134 kg/ha. Pada panen pertamaproduksi simplisia sambiloto tertinggi (614,87 kg/ha) diperoleh dariperlakuan dosis pupuk rekomendasi, sedang pada panen kedua (896,63kg/ha) dihasilkan pada dosis 20 ton kompos + 300 kg fosfat alam + 60 kgpupuk bio + 300 kg zeolit. Namun demikian produksi tersebut secarastatistik tidak berbeda nyata dengan produksi pada perlakuan dosis 20 tonkompos + 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, yaknisebesar 835,10 kg/ha. Semua perlakuan menghasilkan mutu simplisiasambiloto yang memenuhi standar MMI

    Search for Sterile Neutrinos with a Radioactive Source at Daya Bay

    Get PDF
    The far site detector complex of the Daya Bay reactor experiment is proposed as a location to search for sterile neutrinos with > eV mass. Antineutrinos from a 500 kCi 144Ce-144Pr beta-decay source (DeltaQ=2.996 MeV) would be detected by four identical 20-ton antineutrino targets. The site layout allows flexible source placement; several specific source locations are discussed. In one year, the 3+1 sterile neutrino hypothesis can be tested at essentially the full suggested range of the parameters Delta m^2_{new} and sin^22theta_{new} (90% C.L.). The backgrounds from six nuclear reactors at >1.6 km distance are shown to be manageable. Advantages of performing the experiment at the Daya Bay far site are described

    Kajian Teknis Rasio Bahan Bakar Truk Hino Dan Daewoo Pada Pit Melon PT Nuasacipta Coal Investment di Samarinda, Kaltim.

    Get PDF
    PT. Nuasacipta Coal Investment merupakan salah satu selaku pemegang Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara atau PKP2B di Samarinda , Prov. Kalimantan Timur. Pada kegiatan pertambangan, salah satu hal yang perlu diperhatikan ialah pengangkutan batubara oleh alat angkut dari stockpile menuju port. Masalah yang dihadapi saat ini adalah mengurangi rasio bahan bakar berlebih pada pengangkutan batubara pada alat angkut Hino 500 series Fm 260 FD dan Daewoo Novus K6D6F SE dari stockpile ke port. Jarak pengangkutan menuju adalah sekitar 8,2 km. Hal yang berpengaruh pada tingkat konsumsi bahan bakar adalah beban kerja alat, geometri, kondisi jalan angkut dan jarak tempuh pengangkutan batubara menuju port. Berdasarkan pengamatan kondisi kerja aktual, masih terdapat 11 segmen jalan angkut dengan kemiringan yang melebihi standar yaitu 8%, kondisi jalan angkut banyak yang rusak dengan amblasan roda lebih dari 5cm (medium severity). Metode evaluasi yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisis pengaruh kondisi jalan angkut terhadap meningkatnya rasio bahan bakar alat angkut. Untuk Hino 500 series Fm 260 FD dan Daewoo Novus K6D6F SE, setia penambahan 1% grade keadaan menanjak akan menambah konsumsi bahan bakar sebesar 0,0623 ltr/jam keadaan bermuatan sedangkan pada setiap penambahan 1% grade keadaan menurun akan mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 0,0029 ltr/jam keadaan kosong untuk Hino 500.Dan untuk Daewoo Novus penambahan 1% grade keadaan menanjak akan menambah konsumsi bahan bakar sebesar 0,0694 ltr/jam keadaan bermuatan sedangkan pada setiap penambahan 1% grade keadaan menurun akan mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 0,0062 ltr/jam keadaan kosong Konsumsi bahan bakar berdasarkan pemakaian rimpul untuk Daewoo Novus adalah 10,12 ltr/jam dan produksinya adalah 40,96 ton/jam. Sehingga Rasio bahan bakarntya adalah 0,25 ltr/ton.Sedangakan konsumsi bahan bakar berdasarkan pemakaian rimpul untuk Hino 500 adalah 5,67 ltr/jam dan produksinya adalah 36,73 ton/jam. Sehingga Rasio bahan bakarntya adalah 0,151 ltr/ton.Setelah dilakukan perbaikan kondisi jalan angkut pada medium severity atau amblasan roda tidak lebih dari 5 cm pada permukaan jalan angkut dan kemiringan jalan angkut disesuaikan dengan standar yaitu ≤8%, sehingga ratio bahan bakar alat angkut Daewoo Novus dan Hino 500 yaitu 0,24 ltr/ton dan 0,1510 ltr/ton

    Aplikasi Pupuk Nitrogen Dan Campuran Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Abu Boiler Terhadap Serapan Hara Npk Oleh Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)

    Full text link
    Rice production decreasingly in Riau can be caused by the loses of soil nutrient consequence due to soil leached, plant reserving and using of the same macro fertilizer continuously, that resulting unavailable nutrient for rice plant. The research aimed to get interaction among N fertilizer and mixture of Palm oil empty fruit bunch (POEFB) compost with boiler ash on growth and uptake N, P dan K by rice. The research has conducted in Rambai island village, Kampar Country, Riau province from December 2012 to March 2013. The method of research is experimentally with using a factorial completely randomized design with two factors. The first factor is N fertilizer with 2 level ( N1 = 100 kg N/ha and N2 = 200 kg N/ha). The second factor is POEFB compost mixed with boiler ash with 4 levels (A0 = without compost of POEFB and boiler ash, A1 = 5 tons/ha compost of POEFB + 500 kg boiler ash/ha, A2 = 5 tons/ha compost of POEFB + 750 kg boiler ash/ha and A3 = 5 tons/ha compost of POFEB + 1000 kg boiler ash/ha). The research of parameter are plant height, maximum number of tillers, dry weight to shoot and N, P, K nutrient uptake. The result showed that the application of 5 ton/ha compost of POEFB + 750 kg boiler ash/ha is tend to increase effect on plant height, maximum number of tillers, dry weight to shoot by rice compart 5 ton compost POEFB + 500 kg boiler ash/ha and control well the follow 100-200 kg N/ha. Nutrient uptake N, P and K by rice plants is tend to increase with increasing dosis 750 kg boiler ash/ha as mixing 5 ton/ha compost POEFB be compared mixed with 5 ton/ha compost POFEB and 500 kg boiler ash/ha or control well the follow 100-200 kg N/ha
    • …
    corecore