6,247,963 research outputs found
POLA KOMUNIKASI NONVERBAL ANAK TUNARUNGU WICARA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SMPLB B,C,D YPAC) KALIWATES JEMBER
ABSTRAK
Juma’ati, 2016 : Pola Komunikasi Nonverbal Anak Tunarungu Wicara di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SMPLB B,C,D YPAC) Kaliwates Jember
Hakikat komunikasi adalah sebuah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Salah satu bentuk komunikasi yakni komunikasi nonverbal yang digunakan peserta didik tunarungu wicara yang memiliki hambatan pendengaran dan bicara.
Fokus penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pola komunikasi anak nonverbal tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember?,
2. Apa faktor penghambat dan pendukung proses komunikasi anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember?
Tujuan penelitian ini diantaranya: 1. Untuk mendeskripsikan pola komunikasi nonverbal anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember, 2. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung proses komunikasi anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember.
Pendekatan penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Jenis penelitian field research, subyek penelitian purposive, teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses komunikasi nonverbal yang dilakukan anak tunarungu wicara ringan menggunakan kinesik dan vokalik, dan fungsinya ialah sebagai repitisi. Sedangkan anak tunarungu wicara berat menggunakan kinesik dan ruang, dan bahasa nonverbal difungsikan sebagai subtitusi. Peneliti juga menemukan pola komunikasi interaksionisme simbolik pada anak tunarungu wicara ringan dan berat, yaitu language, self dan mind, karena mereka berkomunikasi hanya pada sesama tunarungu, tidak banyak melakukan interaksi dengan masyarakat luas. 2. Faktor hambatan yang sering dialami oleh siswa tunarungu wicara adalah (1) gangguan mekanik, yaitu suasana kelas yang gaduh, (2) sering berprasangka buruk sehingga komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa kurang efektif, (3) Kepentingan, siswa tunarungu wicara lebih senang dengan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan faktor pendukung proses komunikasi nonverbal anak tunarungu wicara adalah bahasa nonverbal dan alat peraga
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI OJUNG PADA MASYARAKAT DESA TONGAS KULON, TONGAS, PROBOLINGGO
Nur Ma’rifah, 2016: Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Ojung pada Masyarakat Desa
Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo.
Perlu diketahui di era Globalisasi saat ini sebagian besar masyarakat Madura masih
kental dengan adat dan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka, termasuk
masyarakat Desa Tongas Kulon khususnya di Dususn Gunung Tugel, Tongas, Probolinggo
yang seluruh masyarakatnya adalah petani padi ini, mereka masih cukup kuat dalam
memegang tradisi. Di Desa Tongas Kulon ada salah satu tradisi yang berkembang, yaitu
tradisi ojung. Ojung merupakan tradisi yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat
dusun Gunung tugel. Dalam meminta hujan dan terhindar dari balak pun mereka masih
banyak menggunakan perhitungan dan pertimbangan. Contoh pada saat terjadinya musim
kemarau yang berkepanjangan sehingga diperlukannya ritual ojung. Sehingga peneliti
melakukan penelitian yang bertempat di Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo karena
memang di desa tersebut masih menjaga tradisi ojung dengan mengutamakan adanya nilainlai
islami
untuk
diterapkan
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana nilai-nilai akidah dalam tradisi ojung? 2)
Bagaimana nilai-nilai ibadah dalam tradisi ojung? 3) Bagaimana nilai-nilai akhlak dalam
tradisi ojung?. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai
pendidikan Islam dalam tradisi ojung pada masyarakat Desa Tongas Kulon, Tongas,
Probolinggo.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
deskriptif. Sumber datanya adalah informan yang mengetahui tentang penelitian ini,
diantaranya adalah Kepala Dusun Gunung Tugel, tokoh agama, dan Masyarakat.
Metode penelitian menggunakan triangulasi sumber dan metode. Sedangkan Teknik
pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan metode observasi, interview, dan
dokumentasi, serta analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi
ojung pada masyarakat di Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo. Pertama, nilai-nilai
aqidah yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel dalam melaksanakan tradisi ojung
adalah adanya keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh setiap indvidu untuk
membentengi diri mereka masing-masing melalui adanya tradisi yang berkembang. Kedua,
nilai-nlai ibadah yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel yaitu, cara mereka untuk
berhubungan dan meminta kepada Allah SWT. adalah dengan melalui ibadah, yaitu dengn
cara shalat, pengajian yang di dalamnya diisi dengan membaca Al-Qur’an bersama dan
diakhiri dengan doa, bentuk hubungan antara sesama dilakukan dengan cara menciptakan
kerukunan yang harmonis, saling menghargai antar umat beragama, menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan. Ketiga, nilai akhlak yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel, mereka
memanfaatkan tradisi ini sebagai ajang tari silaturrahmi, menciptakan kerukunan, dan ikut
merasakan kebahagiaan atas karunia dari Allah SW
PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL ANTAR WARGA SEKOLAH DI SMP NEGERI 2 TEMPUREJO JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Shofiya Rahmana, 2015. Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Membina Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah Di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Dosen Pembimbing Drs. Sarwan M.Pd
Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Nomor 20 Tahun Pelajaran
2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan adanya pendidikan multikultural di SMP Negeri 2 Tempurejo
Jember, peserta didik akan diarahkan menjadi manusia yang berbudaya serta
memiliki sikap sosialisasi yang tinggi, saling menghormati dan menghargai
sesama manusia dalam segala perbedaan yang ada.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian dalam skripsi ini
adalah (1) Bagaimana konsep implementasi pendidikan multikultural dalam
membina hubungan sosial di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran
2015/2016? (2) Bagaimana implementasi pendidikan multikultural dalam
membina hubungan sosial antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo
Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? (3) Bagaimana evaluasi implementasi
pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar warga sekolah di
SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan bagaimana
konsep implementasi penidikan multikultural dalam membina hubungan sosial
antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran
2015/2016. (2) untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi cara membina
hubungan sosial warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun
Pelajaran 2015/2016. (3) untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi
implementasi pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar
warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif,
subjek penelitiannya menggunakan purposive sampling, sedangkan pengumpulan
datanya menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara dan
dokumenter. Untuk menganalisa data menggunakan analisis deskriptif interaktif
dan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Analisis data yang telah disimpulkan berdasarkan tanggapan dari
informan, bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai
perbedaan, pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan proses
di mana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi dan dengan adanya beberapa
penerapan kegiatan atau metode yang telah diterapkan dapat meningkatkan
sosialisasi siswa antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo-Jembe
IMPLEMENTASI METODE PEMBINAAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DI MTs NEGERI 2 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Rony Cahyadi, 2016: Implementasi Metode Pembinaan Karakter Siswa Melalui
Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Pengembangan pendidikan karakter dibagi dalam empat pilar, yakni
kegiatan belajar mengajar dikelas; kegiatan keseharian dalam bentuk
pengembangan budaya satuan pendidikan; kegiatan ko-kulikuler; serta kegiatan
keseharian di rumah dan masyarakat. Dalam prakteknya penerapan
pengembangan pendidikan karakter lebih banyak dilakukan di dalam kelas, karena
kelas merupakan tempat siswa mendapatkan suatu pengetahuan baru. Selain
didalam kelas kegiatan ko-kulikuler adalah media yang berpotensi untuk
pembinaan karakter siswa, salah satunya yaitu pembinaan karakter melalui
kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS), dimana OSIS merupakan wadah
bagi siswa untuk menanamkan suatu karakter dan mengembangkan potensi serta
prestasi peserta didik.
Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana implementasi metode
keteladanan dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan Organisasi Siswa
Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? 2) Bagaimana
implementasi metode pembiasaan dalam pembinaan karakter siswa melalui
kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran
2015/2016? 3) Bagaimana implementasi metode ikon dan afirmasi dalam
pembinaan karakter siswa melalui kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di
MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?
Penelitian ini mengguanakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini, adalah: observasi, wawancara, dokumentasi. Penentuan
informan penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis data yang
digunakan model Miles dan Huberman meliputi 1) reduksi data 2) penyajian data
3) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan
triangulasi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) Implementasi
metode keteladanan melalui kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember dilaksanakan
dengan kegiatan, berupa: a. Keteladanan disengaja (berpakaian rapi; menjunjung
nilai-nilai demokrasi dalam pemilihan ketua OSIS dan pengurus kelas; kerja
bakti/gotong royong; bersikap ramah dan saling tegur sapa); b. Keteladanan tidak
disengaja antara lain: berbicara sopan; bersikap empati sesama teman. 2)
Implementasi metode pembiasaan melalui kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember
berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan
tersebut, yaitu: a. kegiatan rutin (shalat dhuhur berjamaah, upacara bendera hari
Senin, kerja bakti bersama/Jumat bersih, memperingati hari besar islam); b.
kegiatan spontan (pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada
tempatnya, berbicara sopan). 3) Implementasi metode ikon dan afirmasi melalui
kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember yaitu dengan adanya gambar dan kalimatkalimat
positif yang dibuat OSIS MTs Negeri 2 Jember dan ditempelkan di
tembok serta mading sekola
PEMBELAJARAN FIQH ASWAJA BERBASIS KITAB KUNING (Studi Kasus SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember) TAHUN AJARAN 2015-2016
M. Syairozi, 2016 : Pembelajaran Fiqh Aswaja Berbasis Kitab Kuning Studi
Kasus: SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015-2016.
Perkembangan zaman yang tak terkendali menjadi ancaman tersendiri bagi agama Islam, khususnya bagi putra putri ummat Islam yang rentan terseret arus modernisasi. Untuk menghadapi hal tersebut, peran pendidikan Islam sangat diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi umat Islam. Berbicara mengenai pendidikan Islam, erat kaitannya dengan pesantren dan salah satu referensi pesantren yang erat kaitannya dengan pendidikan Islam adalah kitab kuning. SMA Unggulan BPPT Darus Sholah adalah lembaga pendidikan formal di PP. Darus Sholah yang berkeinginan untuk terus melestarikan tradisi kitab kuning. Hal ini dapat dilihat dari materi Fiqh Aswaja yang menggunakan kitab kuning.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah (2) Apa faktor pendukung dan penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah (3) Bagaimana solusi untuk mengatasi faktor penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah.
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. (3) Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi fator penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview dan dokumenter. Dalam analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan (1) Pada proses pelaksanaan pembelajaran Fiqh Aswaja di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah, masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya adalah masih belum ada perangkat pembelajaran yang baku untuk materi ini. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran Fiqh Aswaja memiliki faktor pendukung yaitu: (a) Mayoritas siswa adalah santri PP. Darus Sholah (b) Dukungan dari institusi. Dan faktor penghambat yaitu: (a) Tidak adanya perangkat pembelajaran yang baku (b) Keterbatasan waktu (3) Adapun solusi yang diinginkan yaitu : (a) Guru mencari formula yang tepat untuk bisa menyatukan dua mata pelajaran Fiqh dan Aswaja dalam satu perangkat pembelajaran (b) Guru harus bisa memanage waktu (c) disediakan lebih banyak waktu (d) Diadakannya pembagian materi secara bertingkat (e) Diadakan buku panduan berjilid (f) Perlu ada penambahan sarana pra saran
IMPLEMENTASI PENDEKATAN INDIVIDUAL DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB-A TAMAN PENDIDIKAN DAN ASUHAN (TPA) BINTORO PATRANG JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Rini Eri Takiya, 2016: Implementasi Pendekatan Individual dalam Pembelajaran PAI
Bagi Siswa Tunanetra di SLB-A Taman Pendidikan Asuhan (TPA) Bintoro Patrang Jember.
Tidak ada perbedaan di hadapan Allah swt anak-anak yang normal dengan anak-anak
yang memiliki kekurangan fisik dan mental Pendidikan tidak hanya diberikan kepada orang
yang memiliki kelengkapan fisik tetapi juga diberikan kepada anak yang memiliki
kekurangan fisik salah satunya yaitu siswa tunanetra. Anak tunanetra dapat memperoleh
pendidikan khusus pada Sekolah Luar Biasa (SLB-A) TPA Bintoro Patrang Jember. Para
siswa normal membutuhkan berbagai Pendekatan dalam pembelajarannya, begitupun siswa
tuna netra yang membutuhkan lebih banyak Pendekatan agar mereka bisa menyerap
pelajaran yang disampaikan dengan maksimal. Salah satu pendekatan yang digunakan pada
siswa tuna netra yaitu Pendekatan Individual,
Fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perencanaan pendekatan individual dalam
pembelajaran (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember? (2)
Bagaimana pelaksanaan pendekatan individual dalam pembelajaran (PAI) bagi siswa tuna
netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember? (3) Bagaimana evaluasi pendekatan individual
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA
Bintoro Patrang Jember?
Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan perencanaan
pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa tuna
netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro
Patrang Jember (3) Untuk mendeskripsikan evaluasi pendekatan individual dalam
pembelajaran PAI bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember.
Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Adapun penentuan subyek penelitian menggunakan purposive sampling.
Dan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisa data menggunakan deskriptif kualitatif. Dan keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Perencanaan pendekatan individual dalam pembelajaran
PAI bagi siswa tunanetra meliputi pengembangan rencana pelaksaaan pembelajaran yang
dikembangkan, di program serta disusun oleh guru masing-masing bidang study (2)
Pelaksanaan pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tunanetra. Dengan
langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: menyampaikan materi yang akan dipelajari,
bercerita dahulu sebelum menyampaikan materi, siswa menulis materi yang telah dijelaskan,
dan siswa mencari dan membaca dalil yang berkaitan dengan tema yang telah dijelaskan. (3)
Evaluasi pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi anak tunanetra dilakukan
dengan menggunakan evaluasi proses berupa evaluasi dengan pertanyaan lisan dan ulangan
harian, dan evaluasi sumatif dan formati
HAFALAN AL-QUR’AN JUZ 30 (JUZ ‘AMMA) SEBAGAI KEWAJIBAN BAGI PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-FATTAH PECALONGAN SUKOSARI BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Siti Khuzainiyah, 2016: Hafalan Al-Qur‟an Juz 30 (Juz „Amma) sebagai Kewajiban bagi Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso Tahun Pelajaran 2015/2016.
Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta
dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagainya.
Fokus penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana proses
pelaksanaan hafalan Al-Qur’an juz 30 yang diwajibkan bagi peserta didik di MI
Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso? 2. Bagaimana problematika hafalan
Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso? 3.
Bagaimana evaluasi hafalan Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan
Sukosari Bondowoso?.
Tujuan penelitian ini diantaranya: 1. Menganalisis proses pelaksanaan
hafalan Al-Qur’an juz 30 yang diwajibkan bagi peserta didik di MI Al-Fattah
Pecalongan Sukosari Bondowoso 2. Menganalisis problematika hafalan AlQur’an
juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso 3. Menganalisis
evaluasi hafalan Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari
Bondowoso.
Pendekatan penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Jenis
penelitian field research, penentuan subyek penelitian menggunakan purposive,
teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pelaksanaan
hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma) sebagai kewajiban bagi peserta didik di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan yaitu dilaksanakan setiap hari
sebelum materi dimulai, dibagi menjadi 3 kelompok, diikuti oleh setiap masingmasing
pembimbing hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma), dan penyetoran
hafalan dilaksanakan seminggu dua kali pada jam-jam istirahat dan sesudah sholat
dhuhur berjama’ah. Metode yang digunakan dalam hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz
‘amma) yaitu a. Metode Jama’i yaitu hafalan bersama-sama dengan cara peserta
didik mendengarkan dan mengikuti bacaan guru pembimbing, b. Setelah metode
jama’i selesai peserta didik menghafal dengan cara individu atau menghafal
sendiri, c. Dilanjutkan dengan menugaskan peserta didik untuk menghafal di
rumahnya masing-masing. 2. Problematika hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma)
sebagai kewajiban bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah
Pecalongan yaitu a. Tempat ngaji /latar belakang pendidikan, b. Tingkat IQ, c.
Keterbatasan waktu /ruang, d. Dukungan orang tua kurang maksimal dan e. Pengaruh lingkungan karena banyaknya permainan. 3. Evaluasi hafalan Al-Qur’an
juz 30 (juz ‘amma) sebagai kewajiban bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan yaitu dengan cara tes hafalan, tes tertulis dan imla
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNARUNGU DI SMPLB-BCD YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) KALIWATES JEMBER TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ABSTRAK
Fais Zatul Ismah. 2016: Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunarungu Di SMPLB-BCD Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
Pendidikan agama merupakan bagian terpenting yang harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik untuk menjadi manusia yang berahklak mulia (bermoral) sebab bangsa Indonesia sedang mengalami krisis yang berkepanjangan, terutama krisis moral, memiliki ilmu yang tinggi tanpa dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan dapat membahayakan dan merusak tatanan hidup umat manusia itu sendiri, karena akan melahirkan manusia-manusia yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan umum..
Fokus penelitian yang diteliti di skripsi adalah 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates jember 2016/2017? 2)Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates jember 2016/2017? 3)Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC)Kaliwates Jember 2016/2017?
Tujuan penelitian ini adalah 1)Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates Jember; 2)Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLBBCD (YPAC) Kaliwates Jember; 3)Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian berbentuk deskriptif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan antara
lain: 1)Perencanaan pembelajaran PAI untuk anak tunarungu pada dasarnya sama
dengan sekolah pada umumnya, di SMPLB anak turunarungu mempunyai tingkat
kecerdasan dan pendengaran yang berbeda, oleh karena itu RPP disetiap anak
berbeda. Guru PAI membuat RPP sebanyak siswa yang ada di kelas. Hanya saja
guru di SMPLB sendiri mengumpulkan satu karena sebagai administrasi sekolah;
2)Pelaksanaan pembelajaran PAI bagi anak tunarungu haruslah di ulang-ulang
secara jelas dan perlahan serta tatapan seorang guru tidak boleh lengah dari siswa
agar siswa paham dengan ucapan yang dilakukan oleh guru, dan menggunakan
bahasa isyarat, bahasa bibir, dan mimik muka.; 3) Evaluasi pembelajaran PAI bagi
anak tunarungu di SMPLB melalui tes dan non tes. Tes yang harus diikuti
praktek, ulangan harian, sedangkan non tesnya dilakukan dengan cara guru
mengamati secara langsung perilaku maupun kemampuan akademik siswa selama
pembelajaran berlangsun
PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN REMAJA MELALUI PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN DI DESA TONGAS KULON, TONGAS, PROBOLINGGO TAHUN 2015/2016
Mujib Abdul Wafi, 2015: Peran Tokoh Masyarakat dalam Menanggulangi
Perjudian Remaja Melalui Pembinaan Mental Keagamaan di Desa
Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo.Tahun 2015/2016.
Peran tokoh masyarakat selain keluarga merupakan sosok yang sangat
penting untuk menenamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui suatu
pembinaan pada masyarakat terutama di kalangan remaja. Hal ini sesuai dengan
apa yang terjadi di dusun Bunot Tongas Probolinggo, bahwa apa yang terjadi di
kalangan remaja telah menjadikan dampak negatif bagi kaum mereka sendiri,
dengan perilaku yang menyimpang yakni para remaja melakukan perjudian
dengan aksi sabung ayam yang di dalamnya terdapat remaja-remaja yang ikut
serta menyaksikan bahkan ikut serta dalam perjudian sabung ayam tersebut. Jika
tidak ada penanggulangan atas perilaku remaja tersebut, maka akan mengalir
tanpa ada filterisasi terhadap generasi-generasi baru, sehingga remaja berikutnya
yang berada di Desa Tongas Kulon akan terkontaminasi dengan perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan ketentuan syari’at Islam. Dengan demikian
berdasarkan hasil pengamatan terhadap masyarakat Desa Tongas Kulon
khususnya Dusun Bunot sudah jelas sangat memprihatinkan akan generasi bangsa
yang berakhlakul karimah, dengan demikian diperlukannya tokoh masyarakat
yang akan memberikan pembinaan kapada remaja dengan siraman-siraman
rohaninya. Sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertempat di desa Tongas
Kulon, Tongas, Probolinggo karena memang di desa tersebut terlihat dari
fenomena dan kebiasaan para remaja yang terjadi di atas, yang cenderung bergelut
dengan lingkungan sekitar tanpa sadar memberi dampak negative telah mengubah
polapikir para remaja tersebut.
Fokus penelitian ini adalah:1). Apa saja bentuk kenakalan remaja di Desa
Tongas Kulon Tongas Probolinggo? 2) Bagaiman peran tokoh masyarakat dalam
menaggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo? 3)
Apa saja hambatan-hambatan dalam menanggulangi kenakalan remaja di Desa
Tongas Kulon Tongas Probolinggo?
Tujuan umum penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan bentuk kenakalan
remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo. 2) Mendeskripsikan peran
tokoh masyarakat dalam menaggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon
Tongas Probolinggo. 3) Mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam
menanggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi,
interview, dan dokumentasi, serta analisis datanya menggunakan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber dan teknik
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: Pertama, bentuk
perjudian remaja yang terjadi di Desa Tongas Kulon yakni melakuakn perilaku
menyimpang dengan melakukan perjudian sabung ayam. Kedua, peran tokoh
masyarakat dalam menanggulangi perjudian remaja dengan menggunakan strategi
yang bersifat preventif (pencegahan setelah terjadi pelanggaran) dan strategi yang
bersifat kuratif (penyembuhan setelah terjadi pelanggaran). Ketiga, hambatan
dalam menaggulangi perjudian remaja adalah anak remaja kurang memahami
dasar-dasar ajaran agama, orang tua kurang memerhatikan pendidikan sejak kecil,
tingkat pendapatan ekonomi orang tua yang rendah, orang tua mempunyai
kebiasaan yang negatif atau kebiasaan buruk yang menyimpang sehingga anaknya
mengikuti kebiasaan orang tuanya dan sulit untuk dihentika
- …