Mahasiswa yang mengalami hopelessness akan merasa bahwa dirinya terperangkap dalam situasi tidak adanya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi, maka dapat mengarah pada keyakinan bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri dari penderitaan adalah dengan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendalam terkait hopelessnes yang terjadi pada mahasiswa yang memiliki ide bunuh diri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan dianalisis menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penelitian ini menemukan bahwa dimensi-dimensi hopelessness seperti feeling about the future, loss of motivation, dan future expectation memberikan gambaran bagaimana perasaan putus asa dapat mempengaruhi pandangan individu. Dimensi hopelessness yang paling banyak muncul dalam penelitian ini adalah dimensi loss of motivation yang menggambarkan bahwa kelima subjek merasa putus asa, hilang harapan, hilang minat, dan kurang bersemangat dalam menjalani hari sehingga memunculkan pemikiran untuk mengakhiri hidupnya. Dimensi loss of motivation memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam munculnya ide bunuh diri pada subjek, sehingga perlu untuk meningkatkan motivasi dengan memperkuat dukungan sosial
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.