Masalah interaksi sosial banyak terjadi pada kasus perkembangan salah satunya pada anak Dislogia Psikososial (Autisme Spectrum Disorder) yaitu gangguan perkembangan pervasive, dimana menunjukkan gejala gagalnya perkembangan kemampuan sosial yang kompleks. Selain itu masalah pada kasus autis adalah atensi, kontak mata dan masalah pragmatic sosial. Adapun tujuan dari studi kasus iniuntuk mengetahui apakah metode play theraphy efektif meningkatkan kontak mata pada klien autis spectrum disorder sebanyak 6 sesi selama 30 menit per sesi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan penanganan atau metode play theraphy. Sampel penelitian adalah 1 orang anak autis yang berusia 5 tahun . Teknik pengumpulan data adalah dengan cara dilakukannya pre test dan post test setelah diberikan terapi. Teknik analis dengan melihat rata-rata kemampuan klien dalam mempertahankan kontak matanya berhasil jika kemampuan kontak mata 3 detik, cukup berhasil kemampuan kontak mata 1-2 detik, tidak berhasil kemampuan kontak matanya 0 detik. Diperoleh dari hasil pretest dengan rata-rata kontak mata yaitu 0 detik, sedangkan untuk hasil postest diperoleh rata-rata kontak matanya 1,83 detik. (Association, 2013)Disimpulkan bahwa metode play theraphy dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kontak mata
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.