Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies: Conference Series
Doi
Abstract
The marketing of agricultural products, especially potatoes, by farmers in Indonesia is usually done through middlemen. This situation puts farmers in a weak bargaining position because the middlemen will benefit more from the network they have. Institutionalisation is a solution to improve farmers' bargaining power. One of the agricultural economic institutions in Ngablak sub-district is PT Agro Lestari Merbabu, which also has a partnership with potato farmers. This study aims to analyse the institutional condition of the potato commodity marketing network in Ngablak sub-district and analyse the strategy of strengthening the Potato (Solanum Tuberosum) commodity marketing network in Ngablak sub-district. This research uses descriptive qualitative method and SWOT analysis to determine the strategy in strengthening the institutional marketing network. The results showed that the marketing network of potato commodities in Ngablak sub-district is managed by PT Agro Lestari Merbabu which works in partnership with local farmers and obtained four SO (Strength - Opportunity) strategies, three ST (Strength - Threat) strategies, three WO (Weakness - Opportunity) strategies, three WT (Weakness - Threat) strategies.Praktik pemasaran hasil pertanian, utamanya komoditas kentang yang dilakukan oleh petani di Indonesia biasanya masih melalui tengkulak. Keadaan ini menempatkan petani dalam bargaining position (posisi tawar) yang lemah karena keuntungan akan lebih banyak didapatkan oleh tengkulak dengan jaringan yang mereka milik. Pembentukan kelembagaan menjadi solusi meningkatkan daya tawar petani. Salah satu kelembagaan ekonomi pertanian yang terdapat di Kecamatan Ngablak adalah PT. Agro Lestari Merbabu yang juga melakukan kemitraan dengan petani kentang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kelembagaan jejaring pemasaran komoditas kentang di Kecamatan Ngablak dan menganalisis strategi penguatan kelembagaan jejaring pemasaran komoditas Kentang (Solanum Tuberosum) di kecamatan Ngablak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan analisis SWOT untuk menentukan strategi dalam penguatan kelembagaan jaringan pemasaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa jejaring pemasaran komoditas kentang di Kecamatan Ngablak dikelola PT Agro Lestari Merbabu yang bekerja sama sistem kemitraan dengan petani setempat dan diperoleh empat strategi SO (Strength – Opportunity), tiga Strategi ST (Strength – Threat), tiga strategi WO (Weakness – Opportunity), tiga strategi WT (Weakness – Threat)
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.