This research aimed to provide a general overview of students' learning motivation in science at the junior high school level and to compare the level of learning motivation among students from three different schools: SMPN 27 Kerinci, MTsN 1 Sungai Penuh, and MTsS Siulak in the 2023/2024 Academic Year. The sample for this research consisted of 72 students, with 24 students from each school. The research utilized descriptive and comparative methods. Data on students' learning motivation were collected through the Students' Adaptive Learning Engagement in Science Questionnaire and analyzed descriptively and comparatively using the Kruskal-Wallis test. The results indicate that, overall, students exhibit high motivation to learn science, scoring 4.10 on a scale of 5.00. Additionally, students from the three different schools also demonstrated high average learning motivation, with scores of 4.26 (SMP N 27 Kerinci), 4.15 (MTsS Siulak), and 4.01 (MTsN 1 Sungai Penuh). Despite these differences, the Kruskal-Wallis statistical test revealed that the variations were not statistically significant (ρ=0.09). Furthermore, when examining each indicator separately, only one indicator, namely self-regulation (ρ=0.008), showed a significant difference. This distinction in self-regulation was influenced by students' perceptions regarding tasks in science learning, including their views on effort, persistence, punctuality, and a lack of discrimination regarding the form of tasks to be completed.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sains pada tingkat sekolah menengah pertama dan membandingkan tingkat motivasi belajar siswa dari tiga sekolah yang berbeda, yaitu SMPN 27 Kerinci, MTsN 1 Sungai Penuh, dan MTsS Siulak pada Tahun Ajaran 2023/2024. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 72 orang siswa yang terdiri dari 24 siswa dari setiap sekolah. Metode penelitian deskriptif dan komparatif diterapkan. Data mengenai motivasi belajar siswa dikumpulkan menggunakan Students’ Adaptive Learning Engagement in Science Questionnaire. Data akan dianalisis secara statistik deskriptif dan komparatif menggunakan Kruskal-Wallis test. Hasil menunjukkan bahwa secara keseluruhan, siswa memiliki motivasi belajar sains yang tinggi (4.10 dari skala 5.00). Selanjutnya siswa dari ketiga sekolah yang berbeda juga ditemukan dengan rata-rata motivasi belajar yang tinggi, yaitu 4.26 (SMP N 27 Kerinci), 4.15 (MTsS siulak), dan 4.01 (MTsN 1 Sungai Penuh). Walaupun terdapat perbedaan, hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa perbedaan tersebut tidak signifikan ( ). Selanjutnya hasil uji statistik Kruskal-Wallis untuk setiap indikator menunjukkan bahwa hanya satu indikator yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, yaitu regulasi diri, . Perbedaan yang signifikan dipicu oleh persepsi siswa terkait tugas dalam pembelajaran sains. Pandangan mengenai usaha, tidak menyerah, ketepatan waktu, dan tidak diskriminatif terhadap bentuk tugas untuk diselesaikan
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.