STRATEGI COPING BERBASIS KEISLAMAN UNTUK MENINGKATKAN LOCUS OF CONTROL PADA MAHASISWA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Abstract

Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapapun termasuk mahasiswa. Ini akan berdampak pada psikis yang berpengaruh pada perilaku, pandangan, dan nilai locus of control korban. Strategi coping berbasis keislaman diperlukan agar mahasiswa korban kekerasan seksual dapat meneruskan kehidupannya dengan baik khususnya sebagai agent of change. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai-nilai locus of control sebagai penunjang melakukan langkah yang semakin baik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan studi kasus. Responden penelitian merupakan mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto berjumlah 5 orang yang ditentukan berdasarkan pada teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapat bahwa bentuk strategi coping berbasis keislaman yang dilakukan oleh responden tidak hanya bentuk ibadah yang dapat dilihat tetapi juga bisa berbentuk nilai-nilai keislaman yang terkandung pada tindakan yang dilakukan oleh responden. Bentuk strategi coping berbasis keislaman yang nampak yakni seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, tadabur Al-Qur’an, mendengarkan shalawat, berdoa, dan mengikuti kajian. Sedangkan bentuk strategi coping berbasis keislaman yang terkandung dalam tindakan yakni seperti membaca buku, mendalami makna menggunakan kerudung, berpositif thinking, mencoba mengambil pelajaran dari kejadian yang pernah terjadi dan melakukan afirmasi positif. Strategi coping berbasis keislaman yang dilakukan dapat membangun locus of control dimana responden sebagai pemegang kendali yang nampak pada tindakan responden. Penemuan yang didapat dari penelitian ini yakni pada awal melakukan strategi coping berbasis keislaman responden cenderung tidak memiliki arah yang jelas sebagai langkah dalam menghadapi peristiwa itu namun, seiring berjalannya waktu dengan keilmuan dan pemahaman yang bertambah juga faktor sosial, responden dapat memiliki strategi tertentu yang menjadi kekuatan sampai pada titik penerimaan