KONSTRUKSI SOSIAL “LISO” TERHADAP BUKU KIRI

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada buku kiri merupakan hasil dari konstruksi sosial yang disebabkan berbagai faktor. Dimana konstruksi sosial terhadap buku kiri terjadi karena kekuasaan dan juga politik. Melihat realita permasalahan pada buku kiri, penindakan seperti pelarangan dan penghancuran buku yang berbau kiri pun tak terhindarkan. Masih terjadinnya justifikasi sepihak terhadap buku kiri hingga terjadinya sweeping menjadi permasalahan yang perlu diteliti. Mengingat buku sebagai sumber pengetahuan tentu harus dapat dipahami dan bukan di intervensi. Komunitas LISO (Lingkaran Solidaritas) sebagai komunitas mahasiswa yang berada di Universitas Airlangga, memiliki berbagai kegiatan untuk mewadahi mahasiswa dalam banyak bidang, terutama keilmuan. Salah satu kegiatan menarik yang dilakukan oleh LISO adalah membuka taman baca sebagai implementasi untuk mengajak mahasiswa membaca buku. Menariknya, koleksi buku yang dimiliki oleh LISO juga terdapat buku kiri. Dimana buku kiri masih dipandang negatif oleh masyarakat karena konstruksi sosial yang terbentuk. Selain itu LISO juga mengadakan diskusi sebagai kegiatan yang selalu mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konstruksi sosial yang dilakukan oleh LISO terhadap buku kiri dan juga bagaimana LISO memaknai buku kiri. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial oleh Berger dan Luckmann. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatakan fenomenologi. Metode dan pendekatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan buku kiri dengan melibatkan perspektif komunitas LISO

Similar works

Full text

thumbnail-image

Universitas Airlangga Repository

redirect
Last time updated on 29/12/2019

This paper was published in Universitas Airlangga Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.