Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir).

Abstract

Peningkatan produktivitas tanaman sayuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan pemberian dosis pupuk dan cara pemupukan yang tepat. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik selain sebagai sumber hara dan sumber energi bagi aktivitas mikroba dalam tanah juga memiliki kelebihan, yaitu dapat memperbaiki kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah (Hartatik, 2006). Unsur hara yang terkandung dalam pupuk kotoran sapi yaitu 85% H 2 O; 0,40% N; 0,20% P 2 O 5 ; dan K 2 O 0,10%. Tanaman juga masih membutuhkan tambahan pupuk anorganik karena kandungan unsur hara pada pupuk organik kurang besar, sehingga ditambahkan pupuk anorganik agar tanaman dapat tumbuh maksimal. Pupuk anorganik umumnya mengandung unsur hara yang tinggi. pupuk anorganik terdiri dari pupuk urea, KCl, dan SP-36. Kadar N pada pupuk urea mengadung sekitar 46% (Sutedjo, 2008). Tujuan dari penelitian ialah Untuk m engetahui pengaruh kombinasi pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Hipotesis dari penelitian ialah Kombinasi pemberian pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 dan pupuk nitrogen 150 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat . Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Ngijo Kepuharjo, Karangploso, Malang mulai Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014 . Alat yang di gunakan dalam percobaan ini antara lain penggaris, timbangan analitik, papan label, kamera, tugal, alat tulis. Bahan yang diperlukan adalah benih kangkung darat varietas bangkok LP-1 , Urea, SP-36, KCl, pupuk kandang sapi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK) sebagai berikut S1 (pupuk kandang sapi 0 ton ha-1+pupuk urea 0 kg N ha-1), S2 (pupuk kandang sapi 0 ton ha-1+pupuk urea 50 kg N ha-1), S3 (pupuk kandang sapi 0 ton ha-1 + pupuk urea 100 kg N ha-1), S4 (pupuk kandang sapi 0 ton ha-1 + pupuk urea 150 kg N ha-1), S5 (pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + pupuk urea 0 kg N ha-1), S6 (pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + pupuk urea 50 kg N ha-1), S7 (pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + pupuk urea 100 kg N ha-1), S8 (pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + pupuk urea 150 kg N ha-1), S9 (pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + pupuk urea 0 kg N ha-1), S10 (pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + pupuk urea 50 kg N ha-1), S11 (pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + pupuk urea 100 kg N ha-1), S12 (pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + pupuk urea 150 kg N ha-1). Pengamatan pada tanaman kangkung darat dilakukan secara non destruktif meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan pengamatan panen meliputi bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi, analisis jaringan tanaman kangkung, indeks panen dengan mengambil contoh tanaman kangkung darat pada setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 10, 15, 20, 25, 30, dan 42 HST. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F dengan taraf 5%) untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan yang diberikan, jika terdapat hasil yang berbeda nyata, dilanjutkan dengan BNT dengan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen berpengaruh nyata pada pengamatan panjang tanaman umur 30 dan 42 HST, jumlah daun umur 25 HST, dan indeks panen. Hasil bobot segar konsumsi memiliki nilai yang hasil rendah pada perlakuan S

Similar works

This paper was published in bkg.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.