Model Tarikan Pergerakan dan Pola Sebaran Pergerakan pada Kawasan Industri Agrobisnis Jabung.

Abstract

Kecamatan Jabung merupakan salah satu daerah yang telah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Malang untuk dijadikan sebagai kawasan industri agrobisnis. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki tata guna lahan dan meningkatkan tarif ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. Hal tersebut mempunyai daya tarik tinggi bagi masyarakat. sehingga mengakibatkan tarikan pergerakan dan terdapat sebaran pergerakan yang cukup besar pada kawsan tersebut. Maka dari itu perlu adanya studi untuk mencari model tarikan pergerakan dan pola sebaran pergerakan untuk menjadi bahan peramalan model tarikan pergerakan dan pola sebaran pergerakan di masa mendatang sebagai penentuan kebijakan dalam pengembangan tata guna lahan yang berfungsi sebagai pusat kawasan industri agrobisinis di Kecamatan Jabung. Metode yang digunakan untuk memperoleh model tarikan pergerakan adalah metode analisis regresi dengan alat bantu software Microsoft Excel. Pengujian model meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji korelasi, uji regresi, menentukan R pada tiap hubungan variabel. Variabel bebas dari responden meliputi: Tingkat pendapatann per bulan, Tingkat penjualan sehari, Biaya yang digunakan menuju tempat tujuan, Usia, Jarak yang ditempuh, waktu yang ditempuh. Adapun variabel terikat adalah Jumlah perjalanan seminggu. Kemudian untuk hasil analisa pola sebaran pergerakan menggunakan metode Matriks Asal-Tujuan (MAT) mengutamakan jumlah pergerakan sesuai daerah asal-tujuannya. Data primer yang digunakan adalah hasil survei wawancara kuisioner kepada pegawai dan pengunjung di beberapa industri agrobisnis Kecamatan Jabung pada 10 Februari 2017 dengan kuesioner 238 responden untuk pegawai dan 185 responden untuk pengunjung industri agrobisnis di Kecamatan Jabung. Karakteristik responden untuk pegawai yang dominan adalah X1 pada kisaran Rp 2.500.000-Rp 3.000.000 sebanyak 55%, X2 pada kisaran >Rp 2.000.000 sebanyak 86%, X3 pada kisaran 30 tahun sebanyak 80%, X5 pada kisaran 0-5 km sebanyak 78%, X6 pada kisaran 0-10 menit sebanyak 71%, Y pada kisaran >3 kali sebanyak 92%. Sedangkan untuk pengunjung X1 pada kisaran 30 tahun sebanyak 49%, X5 pada kisaran 0-5 km sebanyak 58%, X6 pada kisaran 0-10 menit sebanyak 39%, dan Y pada kisaran 1 kali sebanyak 83%. Dari hasil studi diperoleh model tarikan pegawai adalah Y= -49,9719 + 0,0010 X2 + 8,3935 X4 + 4,8555 X5 (R= 0,7157), dimana Y= Jumlah perjalanan seminggu, X2= Tingkat penjualan sehari, X4= Usia, X5= Jarak yang ditempuh. Model tarikan pengunjung adalah Y= -10,4548 + 13,4527 X4 + 1,6248 X5 (R= 0,0464), dimana: Y= Jumlah perjalanan seminggu, X4= Usia, X5= Jarak yang ditempuh. Sedangkan pola sebaran pergerakan pegawai mendapatkan hasil pergerakan paling dominan adalah asal Desa Slamparejo menuju Desa Slamparejo yaitu sebanyak 23,11 % dan untuk pengunjung pergerakan paling dominan adalah asal Desa Jabung menuju Desa Jabung sebanyak 26,49 %

Similar works

This paper was published in bkg.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.