Kesepian dan Kepuasan Hidup pada Perempuan Lanjut Usia di Panti Werdha

Abstract

Panti Werdha adalah suatu wadah atau sarana untuk menampung orang lanjut usia dalam satu institusi (Kadir, 2007). Ketidaktersediaan waktu anak untuk merawat orang tua di masa tuanya menjadikan Panti Werdha sebagai alternatif tempat bagi para lansia. Ketika keinginan tinggal di Panti bukanlah keinginan dari para lansia, ada perasaan “terbuang”, terasing, tidak lagi dicintai dan tidak dihargai dalam diri lansia. Faktor jarak yang tercipta antara para lansia dan anak mereka ketika tinggal di Panti merupakan suatu masalah tersendiri. Para lansia cenderung merasakan kesepian dalam dirinya dan hal tersebut secara tidak langsung berhubungan pada kepuasan hidup lansia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kesepian dan kepuasan hidup para perempuan lansia di Panti Werdha. Subjek penelitian adalah 20 orang perempuan lanjut usia, yang berusia 60 tahun keatas. Hasil uji hipotesis (pearson correlation) menunjukkan ada korelasi negatif antara kesepian dan kepuasan hidup pada perempuan lansia di Panti Werdha, dengan nilai r = - 0,469, sig. = 0,037 (p < 0.05). Hasil analisis regresi menunjukkan kesepian memiliki sumbangan efektif sebanyak 22% dalam memprediksi kepuasan hidup para lansia. 78% sisanya terdiri berbagai faktor lain yang juga memengaruhi kepuasan hidup para lansia. Aspek perasaan rendah diri dan aspek takut membuka diri merupakan faktor dominan dari kesepian yang cukup memengaruhi atau berhubungan dengan kepuasan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Aspek perasaan rendah diri memiliki sumbangan efektif sebesar 68,8% terhadap kepuasan hidup. Gabungan antara aspek perasaan rendah diri dan aspek takut membuka diri menghasilkan sumbangan efektif 76,4% terhadap kepuasan hidup. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kesepian para perempuan lansia di Panti Werdha maka semakin rendah tingkat kepuasan hidup lansia tersebut, begitu pula sebaliknya