Tari Telek Anak-Anak Di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung

Abstract

Abstract Penelitian ini adalah sebuah pengkajian seni tari, yang menyangkut Tari Telek Anak-Anak di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung sebagai salah satu tarian sakral yang masih berlangsung sampai saat ini. Fokus dari penelitian ini adalah analisis tentang Bentuk dan Fungsi pertunjukan Tari Telek Anak-Anak di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menganalisa permasalahan yang diajukan menggunakan tiga teori, yaitu teori estetika, teori struktural, teori fungsional. Semua data yang disajikan dalam peneitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, membaca buku-buku yang terkait dengan penelitian tersebut, dan melalui dokumentasi. Hasil analisis data menunjukan, bahwa Tari Telek di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung ini asal usulnya tidak diketahui secara pasti, hal ini disebabkan oleh kurangnya data yang mengungkapkan asal mula tarian ini. Namun, menurut Bendesa Adat Jumpai menngatakan bahwa Tari Telek di Desa Jumpai diperkirakan mulai berkembang sekitar tahun 1935 sampai sekarang. Tarian ini dijadikan pelengkap upacara keagamaan di pura-pura di lingkungan masyarakat Jumpai, dan juga Tari Telek ini mempunyai hubungan erat dengan Barong Ket dalam pementasannya yang juga merupakan sesuhunan Desa Jumpai tersebut. Adapun perkembangan tersebut adalah mulai tahun 1935 tarian ini dipentaskan 15 hari sekali, yaitu setiap rainan Kajeng Kliwon, dan setiap ada upacara piodalan di pura yang ada di lingkungan Desa Jumpai. Tari Telek ini dibawakan oleh empat penari pria yang masih berusia anak-anak sampai memasuki masa truna bunga (akil balik). Keempat penari itu memakai topeng berwarna putih dengan karakter wajah yang lembut dan tampan serta diiringi Tabuh Bebarongan. Tarian ini tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa dirangkaikan dengan tari Jauk, Topeng Penamprat, Bhatara Gede (Barong), Rarung dan Bhatara Lingsir (Rangda). Seluruh unsur tarian itu berpadu membangun satu-kesatuan cerita yang utuh dengan durasi sekitar dua jam. Akhir pertunjukan diwarnai dengan atraksi narat/ngunying yaitu menusukkan keris ke dada yang bersangkutan maupun ke dada Bhatara Lingsir. Fungsi Tari Telek Anak-Anak Di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung adalah sebagai Tari Bebali, yaitu tari pelengkap upacara keagamaan di wilayah Desa Jumpai Kabupaten Klungkung. Kata Kunci: Tari Telek Anak-Anak, Bentuk Pertunjukan, Fungsi Pertunjukan

Similar works

This paper was published in ISI Denpasar | Institutional Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.