Ketika Calonarang “Ngereh” Di Siang Bolong

Abstract

Ni Calonarang girang bukan kepalang karena anak kesayangannya, Ratna Mangali, dipersunting oleh raja Kediri, Airlangga. Tetapi kemudian gelora suka cita janda desa Dirah itu berbalik menjadi duka kecewa yang mengobarkan api amarahnya. Calonarang tersinggung berat dan sakit hati atas diusirnya Ratnamangali dari Kediri dengan tuduhan sebagai penganut ilmu hitam leak. Calonarang berang dan mengerang garang. Bersama murid-muridnya, Si Walu Nateng Dirah ini meneror negeri Kediri dengan mengerahkan leak ganas haus darah. Raja Airlangga menitahkan kepada patih andalannya, Maling Maguna, menghentikan prahara yang ditebar Calonarang dan mengembalikan ketenteraman rakyat Kediri. Kisah janda dari desa Dirah atau Girah itu lazimnya disimak masyarakat Bali pada tengah malam dalam sebuah seni pertunjukan yang disebut Calonarang. Tetapi pada Sabtu (16/4) lalu, Ni Calonarang dan murid-muridnya justru ngereh dan mengumbar ilmu hitamnya pada siang bolong. Tengoklah pementasan garapan seni yang bertajuk “Prahara Ing Kediri“ di panggung terbuka Balai Budaya Gianyar. Karya seni pentas besutan para seniman Sanggar Genta Manik, Desa Seronggo, Kecamatan Gianyar, itu menyihir ribuan penonton yang memadati Pawai Budaya serangkaian hari jadi ke-240 Kota Gianyar

Similar works

This paper was published in ISI Denpasar | Institutional Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.