17605 research outputs found
Sort by
The role of electronic word of mouth, conventional media, and subjective norms on the intention to purchase Sharia insurance services
Abstract The aim of this study was to investigate the
effect of electronic word of mouth (eWOM) and conventional
media on subjective norms and intention to purchase
Sharia insurance in Indonesian Muslim society. The
research data consisted of 458 Muslim clients who were
members of an online community and also policy holders
of Sharia insurance in the three largest cities in Indonesia:
Jakarta, Semarang, and Surabaya. This study used purposive
sampling and structural equation modeling. The
research showed that eWOM and conventional media can
affect subjective norms. Additionally, subjective norms
have a significant effect on the intention to purchase among
Sharia insurance customers. This study validated the
importance of the variables of eWOM and conventional
media in influencing subjective norms and intention to
purchase. For Sharia insurance company management, this
study can serve as a very useful reference in drafting and
formulating campaign strategies. This study also justifies
the integrated relationship between eWOM and conventional
media with subjective norms and intention to purchase
Sharia insurance
Metode Full Costing Sebagai Penentu Harga Pokok Produksi dan Meningkatkan Akurasi Harga Jual pada Produk Kacang Atom (Studi Kasus di PT. Pandowo Utomo Food Kota Semarang)
Penerapan metode Full Costing melalui penghitungan harga pokok produksi sangat penting karena metode ini lebih rinci dalam memasukkan komponen-komponen biaya yang diperlukan dalam proses produksi. Hal ini dapat berpengaruh pada penentuan harga jual dan laba yang dihasilkan. Dengan metode Full Costing diharapkan dapat menjadi alat bantu bagi pihak perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi dan ketepatan harga jual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan hasil penghitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan dengan penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Full Costing, Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi pada PT. Pandowo Utomo Food dengan penghitungan harga pokok produksi menggunakan metode Full Costing menunjukkan adanya perbedaan hasil. Pada metode perusahaan sebesar Rp 234.455.853.65 sedangkan metode Full Costing sebesar Rp 247.508.308. Harga jual pada metode Full Costing sebesar Rp 15.469,27 sedangkan harga jual metode perusahaan sebesar Rp 14.653,49. Karena perbedaan dari hasil tersebut terletak pada biaya overhead pabrik yaitu pada metode full costing memasukkan biaya air, listrik, telepon serta biaya penyusutan mesin dan pemeliharaan mesin. Hal ini menyebabkan harga pokok produksi dan harga jual dengan menggunakan metode full costing menjadi lebih tinggi
UJI PENGGUNAAN ABC SYSTEM PADA HOTEL ARJUNA SEBAGAI TINDAKAN DALAM MENENTUKAN TARIF SEWA KAMAR HOTEL
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji penggunaan abc system pada hotel arjuna sebagai tindakan dalam menentukan tarif sewa kamar hotel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Activity Based Costing dalam perhitungan harga pokok kamar akan menghasilkan harga pokok kamar yang akurat, karena biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver. Hasil perhitungan harga pokok kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk jenis kamar Ekonomi (FAN) sebesar Rp 788.967. Untuk kamar Ekonomi (FAN & TV) sebesar Rp. 1.764.316. Untuk kamar (AC & TV) sebesar Rp. 1.601.104. Dari hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih harga pokok kamar yang telah ditentukan manajemen Hotel Arjunadengan hasil perhitungan menggunakan pendekatan Activity Based Costing. Untuk metode ABC pada kamar ekonomi (FAN), Ekonomi (FAN & TV) dan ekonomi (TV & AC) memberikan hasil perhitungan yang lebih kecil daripada harga pokok kamar yang telah ditentukan oleh pihak manajemen hotel. Yaitu dengan selisih harga untuk kamar ekonomi (FAN) sebesar Rp. 4.641. Untuk kamar Ekonomi (FAN & TV) sebesar Rp. 685.667. Untuk kamar ekonomi (TV & AC) sebesar Rp. 130.492. Terjadinya selisih harga dikarenakan pada metode Activity Based Costing, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang
Penelitian ini merupakan evaluasi dari Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengevaluasi dari sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang diterapkan pada Nagatomi Baby N Toys. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang mempunyai tujuan membuat deskripsi secara akurat, sistematis, dan faktual mengenai fakta penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang. Menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka yaitu dengan mempelajari serta mengaitkan literatur yang berhubungan dengan sistem pembelian dan penjualan, dan studi lapangan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Nagatomi baby N Toys Semarang menunjukkan bahwa Sistem informasi akuntansi pembeliannya kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi dalam pencatatan pembelian. Lalu pada sistem informasi akuntansi penjualannya juga kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi dalam pencatatan penjualan
PERANCANGAN STRATEGI KANVAS PADA PRODUK MOBIL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan suatu produk serta karakteristik apa yang dimiliki oleh produk tersebut. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah produk mobil di kelas MPV dan SUV. Sebagai langkah awal untuk menentukan produk sukses perlu dilakukan pendefinisian produk berdasarkan indikator market share dan angka penjualan. Analisis diawali dengan pemilihan produk sukses kemudian dicari faktor karakteristiknya untuk dibandingkan antara produk satu dengan produk lain di kelasnya. Kesuksesan produk dapat dilihat dari berapa banyak konsumen yang memilih dan menggunakan produk tersebut. Angka penjualan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angka penjualan mobil pada tahun 2015. Angka tersebut akan di olah dalam diagram pareto untuk diketahui produk yang masuk dalam 80% market share. Produk yang telah dipilih lalu di ukur dalam tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Faktor yang dibandingkan antara lain adalah atribut produk seperti harga, kinerja mesin, ukuran produk, merek produk, waktu peluncuran dan fitur yang dimiliki. Sedangkan karakteristik produk yang di ukur dilakukan menggunakan kuisioner. Setelah data telah di ukur dan di analisis kemudian di petakan menggunakan alat bernama kanvas strategi untuk mengetahui faktor-faktor apa yang unggul. Dari hasil analisis didapatkan faktor yang memepengaruhi kesuksesan produk adalah fitur keamanan, ukuran produk, waktu peluncuran, garansi pasca beli, berat body, dealer mobil dekat, harga dan produk yang ergonomis
Analisis Mengenai Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Objek yang dipilih pada penelitian ini adalah RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Adapun sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode Proposional Random Sampling yang kemudian didapat sampel sebanyak 130 responden. Data pada penelitian ini diperoleh dengan metode kuesioner yang diisi secara mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi dan pelatihan terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hasil dari penelitian ini membuktikan dan memberi kesimpulan bahwa: (1) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (3) pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (4) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (5) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (6) pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. serta (7) kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan