Hikmah Journal of Islamic Studies
Not a member yet
    120 research outputs found

    TERAPI AMPUH MENCEGAH DAN MENGOBATI PENYAKIT BULLYING DI MEDIA SOSIAL ERA DIGITAL PERSPEKTIF AL-QUR’AN

    No full text
    AbstractThis article also aims to review prevention methods and strategies to stop bullying. This research method is library research. Library research is research where the data or materials needed to complete the research come from the library either in the form of books, encyclopedias, dictionaries, journals, magazines and so on. The results of this study indicate that: there are several ways to prevent bullying, according to the messages in the Al-Qur'an surah Al-Hujurat verse 11 and surah Al-Maidah verse 54. These two verses provide ethical solutions when using social media, namely: when using social media you should use good sentences, contain good messages, and don't call with bad names. Preventive actions offered: provide spiritual awareness about the importance of preventing bullying from an early age, support cooperation and break the cycle of conflict, eliminate inferior attitudes for victims of bullying and hone assertive abilities. AbstrakArtikel ini juga bertujuan untuk mengulas metode pencegahan dan strategi untuk menghentikan tindakan bullyingMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitian di mana data atau materi yang dibutuhkan untuk penelitian diperoleh dari sumber-sumber di perpustakaan, seperti buku, ensiklopedia, kamus, jurnal, majalah, dan lain sebagainya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai cara untuk mencegah perundungan, sejalan dengan pesan yang terdapat dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surah Al-Hujurat ayat 11 dan Surah Al-Maidah ayat 54. Kedua ayat tersebut memberikan solusi dalam beretika ketika menggunakan media sosial, yaitu: saat menggunakan media sosial hendaklah menggunakan kalimat yang baik, berisi pesan-pesan yang baik, dan tidak memanggil dengan panggilan yang tidak baik. Langkah-langkah pencegahan yang diajukan meliputi: menyebarkan kesadaran spiritual mengenai pentingnya mencegah bullying sejak dini, memfasilitasi kerjasama dan memutus siklus konflik, mengatasi rasa rendah diri pada korban bullying, serta mengembangkan kemampuan asertif.

    PETA PENCEGAHAN BULLYING PADA KEGIATAN MATSAMA DI MADRASAH IBTIDAIYAH

    No full text
    AbstractBullying behavior has a great impact on Madrasah Ibtidaiyah (MI) students. The government has made various efforts to prevent bullying. But in fact, there are still bullying behaviors in schools. This study aims to map efforts to prevent bullying behavior in Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) activities at MI Sananul Ula. This type of research is qualitative. Data were obtained from observations and interviews. The subjects of this study were the head of the madrasah, teachers and students of the madrasah. After research, the development of a Matsama program oriented towards bullying prevention carried out at MI Sananul Ula Daraman Bantul Yogyakarta can be mapped into three parts. 1) doctrination, 2) rationalization and 3) evaluation. In the process, there is a process of selecting class leaders who also act as agents of change. AbstrakPerilaku bullying memiliki dampak yang besar bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan bullying. Namun nyatanya masih saja terdapat perilaku bullying di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan upaya pencegahan perilaku bullying pada kegiatan Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) di MI Sananul Ula. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data diperoleh dari observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah kepala madrasah, guru dan siswa madrasah. Setelah dilakukan penelitian, pengembangan program Matsama yang berorientasi pada pencegahan bullying yang dilakukan di MI Sananul Ula Daraman Bantul Yogyakarta dapat dipetakan menjadi tiga bagian. 1) doktrinasi, 2) rasionalisasi dan 3) evaluasi. Dalam prosesnya, terdapat proses pemilihan ketua kelas yang juga bertindak sebagai agen perubahan

    ANALISIS TERMINOLOGI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM AL-QUR’AN

    No full text
    AbstractThis article aims to analyze the terms in the Qur'an related to educators and students. With the literature study method used in this study, it was revealed that educational and learning activities are essentially an interaction between educators and students; educators are the party that conveys knowledge, experience and values, while students are the party who seeks and receives that knowledge, experience and values. A number of signs must be maintained in the interaction process, so that education and learning activities are well created. Students in this context are not only as objects, but subjects of education. The Qur'an as a guide for human life regulates life from various aspects ranging from social, economic, worship, educational aspects and so on. In the aspect of education, the Qur'an emphasizes the importance of studying and the degree of knowledgeable people, educational objectives, teaching methods, to the importance of students in the world of education. Education is guidance carried out by an adult to the educated in growth so that he has personality which is Islamic. Students formally are people who are in the phase of growth and development both physically and psychologically, growth and development are characteristics of students who need guidance from an educator. In this case, educators have an important role for the continuity of education, whether or not educators have a major influence on educational outcomes for students who are the most important objects in education. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menganalisis istilah-istilah dalam al-Qur’an yang terkait dengan pendidik dan peserta didik. Dengan metode studi pustaka yang digunakan dalam penelitian ini terungkap bahwa aktivitas pendidikan dan pembelajaran hakikatnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik; pendidik sebagai pihak yang menyampaikan pengetahuan, pengalaman dan nilai, sedangkan peserta didik pihak yang mencari dan menerima pengetahuan, pengalaman dan nilai itu. Sejumlah rambu-rambu harus dipelihara dalam proses interaksi tersebut, sehingga aktivitas pendidikan dan pembelajaran tercipta dengan baik. Peserta didik dalam konteks ini bukan hanya sebagai objek, tetapi subjek pendidikan. Al-Qur’an  sebagai pedoman hidup manusia mengatur kehidupan dari berbagai aspek mulai dari aspek sosial, ekonomi, ibadah, pendidikan dan lain sebagainya. Dalam aspek pendidikan, al-Qur’an menegaskan tentang pentingnya menuntut ilmu, Tingginya derajat orang yang berilmu, tujuan pendidikan, metode pengajaran, sampai dengan pentingnya peserta didik dalam dunia pendidikan.Pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian yang Islami. Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Dalam hal ini pendidik mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan, baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan bagi peserta didik yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan.

    BUYA HAMKA DAN TRANSFORMASI SOSIAL: STUDI PARADIGMATIS ATAS AYAT-AYAT SOSIAL DALAM TAFSIR AL-AZHAR

    No full text
    AbstractThis article aims to examine and express thoughts related to social, economic, and political problems faced by Muslims and explore alternative solutions offered by Buya Hamka. This type of research is library research with descriptive analytical methods (descriptive research). But in terms of its purpose, this research includes exploratory research, which seeks to find factually, accurately and systematically the facts and data about the concept of social transformation that Hamka offers. From the results of the study, Hamka, in Tafsir Al-Azhar, Supports the Concept of Transformative Islam in a way; First, reinterpreting Islamic theology with an interpretation that makes speculative theoretical debates in Islamic theology more applicable to arouse human consciousness of their role on earth; Second, it supports Islam's partiality towards social, economic, and political conditions, and considers it to be as important as the divine side of Islam. Third, formulate an action of Islamic transformation through ta'muruna bi al ma'ruf , tanhawna 'an al-munkar, and tu'minuna billah, but emphasize more on tu' minuna billah.AbstrakArtikel ini bertujuan mengkaji dan menungkap pemikiran Buya Hamka terkait persoalan sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat Islam dan menggali solusi alternatif yang ditawarkan oleh beliau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif analitik (descriptive research). Namun dari segi tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian eksploratif, yang berupaya untuk menemukan secara faktual, akurat dan sistematis fakta dan data tentang konsep transformasi sosial yang ditawarkan Hamka. Dari hasil penelitian terbkuti Bahwa Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, Mendukung Konsep Islam Transformatif dengan cara; Pertama, menafsirkan ulang teologi Islam dengan penafsiran yang membuat perdebatan teoritis spekulatif dalam teologi Islam menjadi lebih aplikatif untuk menggugah kesadaran manusia atas peran mereka di muka bumi; Kedua, mendukung keberpihakan Islam terhadap kondisi sosial,ekonomi, dan politik, serta menganggap itu adalah hal yang sama pentingnya dengan sisi ketuhanan dalam Islam. Ketiga, merumuskan aksi transformasi Islam lewat ta'muruna bi al ma'ruf , tanhawna 'an al-munkar, dan tu'minuna billah, namun lebih menekankan kepada tu' minuna billah. 

    STRATEGI PEMBINAAN MODERASI BERAGAMA SEBAGAI BENTENG EKSTREMISME DI MADRASAH

    No full text
    AbstractThis research aims to describe strategies of fostering religious moderation as a bulwark of extremism at the Islamic elementary school of Tarbiyatul Islamiyah Paiton Probolinggo. This research uses a qualitative approach and a case study type of research. This research was carried out at Islamic elementary school of Tarbiyatul Islamiyah Paiton Probolinggo, and was carried out from July to August 2023. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation studies. Meanwhile, the data analysis technique uses the Miles and Huberman model with three analysis steps, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this research indicate that the Strategy of Fostering Religious Moderation as a bulwark for extremism at Islamic elementary school of Tarbiyatul Islamiyah Paiton Probolinggo is: Integration of religious moderation values in the at Islamic elementary school curriculum, Integration of religious moderation values in learning, Exemplary role models for teachers, moderate-religious habituation in Islamic elementary school.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembinaan moderasi beragama sebagai benteng ekstrimisme di madrasah ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah Paiton Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah Paiton Probolinggo, dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Bulan Agustus 2023. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman dengan tiga langkah analisis, yaitu reduksi data, penyajian data dan penerikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembinaan moderasi beragama sebagai benteng ekstermmisme di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyah Islamiyah Paiton Probolinggo ialah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum madrasah, mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran, serta role model keteladanan tenaga pendidik dan habituasi religius-moderat di Madrasah

    ANALYSIS THE MASTERPIECE BY IMAM AL-ZAMAKHSHARI: A Study of Methodology and Interpretation on Tafsir Al-Kasyaf

    No full text
    AbstrakArtikel ini memberikan wawasan bahwa tafsir al-Kasyaf merupakan salah satu tafsir yang sangat bagus jika di nilai dalam segi bayan, balaghah dan aspek mukjizat lainnya dari al-Qur’an. Kedalaman ilmu dan kemampuan kebahasaan yang dimiliki oleh al-Zamakhsyari mampu mengeluarkan wajah baru serta keindahan al-Qur’an. Penelitian ini akan mengkaji perihal metodologis tafsir al-Kasyaf dan karakteristik penafsiranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan al-Zamakhsyari lewat tafsir al-Kasyaf sangat dipengaruhi oleh konteks yang melatarbelakangi lahirnya tafsir ini, hal ini bisa dilihat ketika berbicara mengenai masalah teologi dalam tafsirnya, maka akan terlihat dengan jelas bahwa al-Zamakhsyari membela prinsip aliran Mu’tazilah. Meskipun banyak ajaran mu'tazilah di dalamnya, hal itu merupakan konsekuensi logis dari ideologi mufassir.AbstractThis article provides an insight that the interpretation of al-Kasyaf is very good interpretation if it is assessed in terms of bayan, balaghah and other miraculous aspects of the Qur'an. The depth of knowledge and linguistic ability possessed by al-Zamakhsyari can bring out a new face and the beauty of the Qur'an. This study will examine the methodological issues of al-Kasyaf's interpretation and the characteristics of its interpretation. The results of the study show that al-Zamakhsyari's view through the interpretation of al-Kasyaf is greatly influenced by the context that is the background for the birth of this interpretation, this can be seen when talking about theological issues in his interpretation, it will be seen clearly that al-Zamakhsyari defends the principles of the Mu'tazilah sect . Even though there are many mu'tazilah teachings in it, this is a logical consequence of the mufassir's ideology.

    PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN SEKOLAH EFEKTIF: STUDI KASUS DI SEKOLAH SMART EKSELENSIA

    No full text
    AbstractThis research aims to describe and analyze: (a) the implementation of effective school management in Smart Ekselensia (b) the role of the principal in applying the principles of Effective School Management (c) the implicative development of effective school management in Smart Schools of Ekselensia.This research is a qualitative research which uses the approach of researching case studies in SMART Ekselensia schools, data collection is done by observation, structured interviews, and document studies. Data analysis is done by giving meaning and interpretation to the data that was successfully collected with descriptive qualitative analysis, from that meaning then the writer made the conclusion. The results showed that SMART Ekselensia Indonesia School has im-plemented effective school management with the form or patterns of planning, organizing, implementation of management principles in schools, direction, control and supervision conducted by the Principal of SMART Ekselensia. The implementation of effective school management in SMART Ekselensia School was done based on the following criteria:  First, there is a program manual document. Second, collaborative management cycle. Third, the existence of roles and efforts of the Principal in the development of effective school management. In addition, the implication is that the headmaster must have a clear ability  and vision in carrying out his functions.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (a) penerapan manajemen sekolah yang efektif pada Sekolah SMART Ekselensia (b) peran kepala sekolah dalam menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Sekolah Efektif (c) pengembangan implisatif manajemen sekolah yang efektif di Sekolah SMART Ekselensia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian studi kasus di Sekolah SMART Ekselensia, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara terstruktur, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna dan interpretasi terhadap data yang berhasil dikumpulkan dengan analisis kualitatif deskriptif, dari makna tersebut kemudian penulis membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah SMART Ekselensia Indonesia memiliki manajemen sekolah yang efektif dengan bentuk atau pola perencanaan, pengorganisasian, implementasi prinsip-prinsip manajemen di sekolah, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMART Ekselensia. Pelaksanaan manajemen yang efektif di Sekolah SMART Ekselensia dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: Pertama, ada dokumen manual program. Kedua, ada siklus manajemen kolaboratif. Ketiga, adanya peran dan upaya Kepala Sekolah dalam pengembangan manajemen sekolah yang efektif. Selain itu, implikasinya kepala sekolah harus memiliki kemampuan dan visi yang jelas dalam menjalankan fungsinya

    OPTIMALKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE DEBAT AKTIF

    No full text
    AbstractThis article presents an analysis of the implementation of the active debate method in the context of Islamic Religious Education at Darunnajah Banjarmangu Vocational High School (SMK), Banjarnegara. Employing a qualitative field research approach, the study utilizes observation, interviews, and documentation as information selection procedures. The findings of the research are threefold: 1) The active debate method has been comprehensively applied at SMK Darunnajah, fostering active student participation in the learning process. 2) The method's impact is evident in students' increased confidence to express opinions appropriately, although its applicability varies across topics in Islamic religious education. Notably, a notable improvement in academic scores is observed, exemplified by a rise from an average daily test score of 76.3 to 80.7 among class XI AKL students after the active debate method was implemented. 3) Inhibiting factors encompass insufficient student literacy levels and the presence of latent students, while supporting factors include students' enthusiasm for adopting new techniques and favorable infrastructure.  AbstrakArtikel ini menyajikan analisis penerapan metode debat aktif dalam konteks Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darunnajah Banjarmangu, Banjarnegara. Menggunakan pendekatan penelitian lapangan kualitatif, studi ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai prosedur pemilihan informasi. Temuan penelitian ini melibatkan tiga aspek utama: 1) Metode debat aktif telah diterapkan secara menyeluruh di SMK Darunnajah, mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. 2) Dampaknya terlihat dalam peningkatan kepercayaan diri siswa untuk menyatakan pendapat dengan tepat, meskipun aplikabilitasnya bervariasi tergantung pada topik dalam Pendidikan Agama Islam. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam skor akademis, seperti yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai rata-rata ujian harian dari 76,3 menjadi 80,7 pada siswa kelas XI AKL setelah metode debat aktif diterapkan. 3) Faktor penghambat melibatkan tingkat literasi siswa yang kurang memadai dan keberadaan siswa laten, sementara faktor pendukungnya mencakup antusiasme siswa dalam mengadopsi teknik baru dan infrastruktur yang mendukung

    PERAN KELUARGA DALAM KUALITAS ANAK USIA DINI MENURUT PANDANGAN TAFSIR TARBAWI

    No full text
    AbstractThe family is the main pillar for children's education, the attitude of parents must also support the development of children's potential. The role of the family is very important in determining the quality of early childhood education. This study aims to determine the role of the family in the quality of early childhood in the view of tarbawi interpretation. This study used a qualitative method using a literature study approach (library research). The results of this study indicate that the attention given by parents to early childhood education is very important in helping children build a strong foundation, develop their potential, and help them achieve success in the future. The role of the family is very dominant in the quality of a child, for example. Parents provide emotional and physical support to their children, and encourage them to explore and learn through play. Tarbawi's interpretation of Surah Luqman verses 12-14 emphasizes the importance of character education in early childhood through teaching moral and religious values, and places an emphasis on the role of the family in fostering and educating their children to become a strong and empowered generation.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk memperkuat wacana pendidikan mengenai kontra radikalisasi dan intoleransi yang menjadi ancaman dunia pendidikan saat ini. Fenomena ini memerlukan upaya yang sistematis untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama atau Islam wasathiyah melalui pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, penelitian ini mengeksplorasi lebih jauh bagaimana ide-ide fundamentalisme, radikal, dan intoleransi dapat dilawan melalui landasan Islam wasathiyah dan pendidikan kontra-radikal dalam lingkungan pendidikan. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai wasatiyah Islam seperti moderasi (tawassuth), toleransi (tasamuh) dan persaudaraan (ukhuwah) perlu diterapkan dalam pendidikan dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dalam hubungannya dengan berbagai mata pelajaran.

    URGENSI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA

    No full text
    AbstractThe purpose of this study is to describe the urgency of learning Islamic Cultural History as a way to instill or improve student character. This research is qualitative research with a library research approach, with data sources coming from books, scientific articles published in journals, and so on. In Article 3 of Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System, it is stipulated that national education is the development of competencies related to the formation of people's lives and the formation of a dignified national disposition and civilization. National education develops the potential of students to have faith and piety in God Almighty, have a noble character, become healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, democratic, and responsible citizens. That is, it can be said that the purpose of education is not only to improve the cognitive abilities of students, but also to shape the character of students. This becomes important given the large number of juvenile delinquency phenomena or even criminal acts involving children. The results of this study show that the subject of Islamic Cultural History plays a vital role in the process of internalizing character education or instilling moral values to students. This is because even in the material provided, the value of this value can be learned from the Prophet Muhammad SAW, Khulafaurrasyidin, and other major Islamic figures.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan urgensi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai salah satu cara untuk menanamkan ataupun meningkatkan karakter siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan atau library research, dengan sumber datanya berasal dari buku, artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal, dan sebagainya. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan bahwa pendidikan nasional adalah pengembangan kompetensi yang berkaitan.  dengan pembentukan kehidupan masyarakat dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pendidikan nasional mengembangkan potensi peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, menjadi warga negara yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Artinya, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa, namun juga membentuk karakter siswa. Ini menjadi penting mengingat banyaknya fenomena kenakalan remaja atau bahkan tindak kriminal yang melibatkan anak-anak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memegang peranan yang vital dalam proses internalisasi pendidikan karakter atau penanaman nilai nilai moral kepada siswa. Hal ini karena di materi yang diberikan pun, nilai nilai tersebut dapat dipelajari dari Nabi Muhammad SAW, Khulafaurrasyidin, maupun tokoh-tokoh besar Islam lainnya. 

    68

    full texts

    120

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Hikmah Journal of Islamic Studies
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇