Chimica et Natura Acta
Not a member yet
    234 research outputs found

    Pemanfaatan Zeolit Alam Bayah sebagai Katalisator Biodiesel dan Turunannya dan Adsorben Ammonium: Pengaruh Pretreatment

    Get PDF
    Katalisator dan adsorben seringkali digunakan di dalam sistem proses yang ada di industri, dalam rangka mendapatkan sistem proses yang efektif dan efisien. Penelitian ini mencoba melakukana kajian literatur guna mengetahui tingkat keefektivitasan penggunaan zeolit alam Bayah-Banten sebagai katalisator atau adsorben. Hal ini dilakukan karena zeolit alam bayah dari segi kuantitas sangat melimpah, tetapi pemanfaatannya masih sangat rendah khususnya di bidang industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan awal yang dilakukan terhadap zeolit alam bayah (ZAB) terhadap performanya sebagai katalisator pada reaksi biodiesel dan turunannya (sintesis triacetin dan solketal), serta adsorben pada proses penjerapan ammonium di dalam air.  Harapannya dengan ditulisnya artikel ini dapat memberikan informasi terkait kelebihan dan kekurangan dari zeolit alam bayah, sehingga dapat dijadikan informasi awal guna perbaikan atau mengadopsi metode yang telah diterapkan oleh peneliti sebelumnya yang dianggap baik ketika ingin digunakan sebagai katalisator maupun adsorben alternatif ke depan. Hasil kajian menunjukkan bahwa perlakuan awal yang dilakukan terhadap ZAB berdampak positif terhadap perannya sebagai katalisator pada sintesis biodiesel dan turunannya (pada sintesis triacetin dan solketal), dan sebagai adsorben dalam mereduksi ammonium di dalam air dengan tingkat persentase konversi reaktan dan persentase penjerapan yang tinggi

    Review: Mutasi pada DNA Mitokondria dan Pengaruhnya terhadap Diabetes Melitus Tipe 2 dan Kompleks Forforilasi Oksidatif

    Get PDF
    Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah akibat ketidakmampuan pankreas dalam mensekresikan insulin atau tidak bekerjanya reseptor insulin. Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, metabolisme, dan lingkungan yang berinteraksi satu sama lain dan berkontribusi dalam gangguan mekanisme kerja insulin. Studi ini mengulas tentang mutasi pada DNA mitokondria (mtDNA) serta mekanisme molekuler dan jalur yang terlibat dalam metabolisme insulin dan fosforilasi oksidatif serta kaitannya terhadap DMT2. Metode yang dilakukan dalam studi ini adalah penelusuran pustaka menggunakan basis data elektronik seperti Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed dengan kata kunci yang berhubungan dengan diabetes melitus, mutasi pada mtDNA, gangguan mekanisme fosforilasi oksidatif, serta kasus diabetes melitus yang disebabkan oleh mutasi pada mtDNA. Studi ini menunjukkan bahwa mutasi pada mtDNA dalam kompleks fosforilasi oksidatif (OXPHOS) berpengaruh pada mekanisme produksi ATP yang dibutuhkan pada sekresi insulin di sel β pankreas. Gangguan sekresi insulin ini menjadi salah satu penyebab keadaan hiperglikemia yang berujung penyakit diabetes

    TiO2-Activated Carbon Elaeis Guineensis Jacq Composite Degraded COD and BOD at Batua Raya Waterways

    Get PDF
    Activated carbon is an important material for purification, adsorbent and catalyst in the chemical industry. This research has been carried out to determine the photocatalytic activity of the modified catalyst and adsorbent TiO2-activated carbon for reduce of COD and BOD of canal water. Carbon composite was successfully synthesized with mixture of two materials that have different physical and chemical properties. Modification TiO2 with porous material was carried out to determine the optimum mass and contact time for reduce COD and BOD in waterways using photocatalysis method. Activated carbon have made from oil palm bunches through the carbonization process. The composite was tested the optimum TiO2-activated carbon with a ratio of 2:0.4 g which was applied into canal water for 60 minutes. The result showed that COD value was 99.65% and BOD 94.44%. The result of SEM data image showed that activated carbon blocked TiO2 clotting and spread on activated carbon. So that TiO2-activated carbon composite can be used to reduce of COD and BOD level in waterway

    In vitro antimicrobial screening of Manihot esculenta Sao Pedro Petro Extract and Identification of Active Compounds

    Get PDF
    Sao Pedro Petro cassava tubers (Manihot esculenta Ctro) are one of the cassava varieties, generally cultivated in tropical and subtropical areas. This plant has the potential to contain antimicrobial bioactive compounds. This research aimed to demonstrate the antibacterial activity of each fraction and subsequently identify the specific active fraction for in-depth analysis of its bioactive compounds. The evaluation of antimicrobial activity and the identification of bioactive compounds were conducted using the well-diffusion method and UPLC-QTOF MS (Ultra Performance Liquid Chromatography-Quadrupole Time of Flight Mass Spectrometry). Results indicated that the ethanol, n-hexane, and n-butanol fractions exhibited no inhibitory effects on the tested microorganisms. In contrast, the ethyl acetate fraction displayed the highest level of antimicrobial activity (Staphylococcus aureus ATCC 6538, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, and Candida albicans ATCC 1023). Further analysis of the ethyl acetate fraction revealed key bioactive compounds, including Coixol (phenol-group), Trigonelline and 2,6-Dimethyl quinoline (alkaloid-group), and Chebuloside-II (terpenoid-group). In summary, this pioneering research represents the first-ever exploration of the antimicrobial potential of cassava tubers, specifically focusing on the Sao Pedro Petro variety. The study not only underscores the antimicrobial properties of Manihot esculenta tubers but also identifies specific bioactive compounds within them, providing valuable insights into their potential therapeutic application

    Fraksinasi Isolat Fungi Tanah dari Biak-Papua BioMCC-f.T.7720 Berbasis Uji Aktivitas Penghambatan Enzim Dihydroorotate Dehydrogenase Plasmodium falciparum

    Get PDF
    Enzim dihydroorotate dehydrogenase Plasmodium falciparum (PfDHODH) merupakan target menarik untuk mencari kandidat antimalaria. Enzim ini beperan penting untuk kehidupan Plasmodium karena diperlukan dalam jalur biosintesis de novo pirimidin parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fraksi aktif ekstrak fungi yang menunjukkan penghambatan terhadap aktivitas enzim PfDHODH. Pada penelitian ini telah dilakukan skrining penghambatan aktivitas enzim PfDHODH terhadap 80 ekstrak fungi yang diisolasi dari tanah. Berdasarkan hasil skrining diketahui bahwa ekstrak butanol kaldu fermentasi isolat fungi BioMCC-f.T.7720 dari Biak, Papua menunjukkan penghambatan paling tinggi terhadap aktivitas enzim PfDHODH, dengan nilai penghambatan mencapai 90% pada konsentrasi 0,5 μg/mL dan tidak menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap enzim homolog manusia (HsDHODH). Metode pemurnian ekstrak akfif dilakukan dengan fraksinasi berbasis uji aktivitas terhadap ekstrak butanol isolat fungi tersebut. Ekstrak aktif dimurnikan dengan kromatografi kolom silika gel dan dilanjutkan dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) preparatif. Diperoleh 2 fraksi aktif, yaitu Fr2A-2 dan Fr2A-3 dengan puncak dominan pada waktu retensi (Rf)14.654 menit dan 15.060 menit, secara berturut – turut. Fraksi aktif menunjukkan penghambatan terhadap enzim PfDHODH sebesar 57,09% (Fr2A-2) dan 83,52% (Fr2A-3) pada konsentrasi 50 μg/mL. Fraksi Fr2A-3 lebih poten dalam menghambat enzim PfDHODH dibanding fraksi Fr2A-2, dengan nilai IC50 2,76 μg/mL

    Penentuan Jenis Senyawa Flavonoid pada Isolat Biji Kakao (Theobroma cacao L.) dalam Fraksi N-butanol dengan Aktivitas Antioksidan Tertinggi menggunakkan Metode Spektrofotometri UV-VIS

    Get PDF
    Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid pada isolat biji kakao dalam fraksi n-butanol yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Sementara itu, pengujian penentuan jenis golongan senyawa flavonoid dilakukan secara kualitatif melalui metode pereaksi geser (NaOH 2M, NaOAc, H3BO3, AlCl3, dan HCl). Penentuan aktivitas antioksidan dilihat dari nilai AAI. Isolat 1 memperlihatkan nilai AAI sebesar 4,30±0,43 (sangat kuat), isolat 2 sebesar 3,75±0,23 (sangat kuat), isolat 3 sebesar 3,04±0,36 (sangat kuat) dan isolat 4 sebesar 1,35±0,05 (kuat). Hasil penentuan jenis flavonoid menggunakan pereaksi geser diperoleh hasil bahwa isolat 1 merupakan senyawa golongan flavanon atau dihidroflavonol dengan jenis 6,7-dihidroksi flavanon/ dihididroksi dihidroflavonol atau 7,8-dihidroksi flavanon/dihididroksi dihidroflavonol yang terdapat orto dihidroksi pada cincin A dan B

    Chemical Fingerprint Berbasis Spektroskopi Inframerah (ATR-FTIR) Dipadukan dengan Kemometrik Untuk Kontrol Kualitas Daun Kratom (Mitragyna Speciosa Korth.)

    Get PDF
    Kratom dijuluki sebagai daun narkotika dari Kalimantan yang memiliki berbagai efek biologi seperti antiinflamasi dan antinoseptif. Secara tradisional daun kratom digunakan untuk menambah stamina, mengobati diare, sakit perut, susah tidur, kolesterol, asam urat, dan diabetes. Permintaan daun kratom di pasaran begitu tinggi sehingga memunculkan masalah berupa pemalsuan daun tersebut dari tanaman yang memiliki kemiripan morfologi.Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode  analisis  untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi  daun kratom  dari daun jambu biji. Data hasil analisis ATR-FTIR dikombinasikan dengan analisis kemometrika untuk mengklasifikasikan serta mengelompokan data tersebut, sehingga dapat membedakan daun kratom dan daun jambu biji. Metode analisis ATR-FTIR yang dipadukan dengan analisis kemometrik melalui pemodelan PCA (Principal Component Analysis) dan PLS-DA (Partial Least SquaresDiscriminant Analysis) mampu membedakan daun kratom dan daun jambu biji. PCA dengan nilai PC 90% mampu mengelompokkan sampel daun kratom dan daun jambu biji. Model PLSDA berhasil memprediksi keaslian sampel uji daun kratom yang telah dicampur dengan daun jambu biji. Pembuatan model prediksi daun kratom dengan PLS menghasilkan R2 kalibrasi, R2 prediksi, RMSEC, dan RMSEV masing-masing sebesar 0,9068; 0,8641; 0,1366 dan 0,1666.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spektra ATR-FTIR dan kemometrik dapat digunakan untuk membedakan daun kratom dengan daun jambu biji serta mampu memprediksi keaslian daun kratom yang dipalsukan.

    Kinerja Inhibisi Antioksidan Ekstrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth.) pada Variasi Waktu Ekstraksi dan sebagai Bahan Tambahan Sabun Mandi Cair

    Get PDF
    Kulit menjadi salah satu organ penting dari tubuh manusia, sehingga perlu untuk dijaga dan dilindungi. Sabun mandi merupakan salah satu produk yang dapat membersihkan kulit, sehingga diharapkan selain dapat membersihkan kulit sabun mandi juga harus dapat melindungi kulit dari reaksi oksidasi. Daun miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth.)dapat dimanfaatkan sebagai salah satu zat tambahan dalam sabun mandi, hal ini karena daun miana memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan alami.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi ultrasonikasi dan pengaruh penambahan ekstrak daun miana terhadap inhibisi antioksidan dalam pembuatan sabun mandi cair. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu waktu ekstraksi (60, 90, 120, 150 dan 180 menit) dan konsentrasi ekstrak (0%, 1%, 2%, 3% dan 4%) dalam formula sabun, dengan menggunakan metode ekstraksi ultrasonikasi. Adapun proses ekstrasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil perhitungan rendemen tertinggi yaitu pada ekstraksi 150 menit, dengan nilai 2,30. %Inhibisi antioksidan tertinggi juga didapat pada ekstrak dengan waktu ekstraksi 150 menit, yaitu 81,486. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu y = -0,4427x4 + 4,9163x3 - 19,212x2 + 32,665x + 56,91 dan R² = 1. Kemudian untuk %inhibisi antioksidan sabun mandi cair yang paling tinggi yaitu pada sabun mandi dengan konsentrasi esktak daun miana 4% (v/v) yaitu sebesar 59,322. Dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu y = -1,1874x2 + 17,939x - 1,7731 dan R² = 0,9866. Hasil pengujian organoleptik dari 30 Panelis didapatkan bahwa konsentrasi ekstrak yang ditambahkan dalam sabun tidak mempengaruhi hasil pengujian organoleptik

    Prediksi Epitop Sel T Sitotoksik dari Protein Selubung Virus Dengue melalui Pendekatan Imunoinformatika sebagai Kandidat Vaksin Dengue Berbasis Peptida

    Get PDF
    Infeksi virus dengue (DENV) menjadi ancaman kesehatan global yang terus mengalami peningkatan kasus pada setiap tahun terutama pada musim penghujan, di daerah beriklim tropis maupun subtropis. Vaksin dengue yang tersedia saat ini berbahan dasar virus yang dilemahkan dinilai memiliki potensi antibody-dependent enhancement (ADE) yang memicu terbentuknya badai sitokin, berujung pada kondisi imunopatogenik. Melalui pendekatan imunoinformatika, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peptida sebagai epitop potensial dari protein selubung DENV serotipe 1-4 yang dapat berinteraksi dengan salah satu HLA dominan dan paling banyak dipelajari yaitu HLA-A*02:01, serta HLA-A*24:02 dan HLA-A*24:07, keduanya merupakan HLA kelas I yang paling dominan di populasi Indonesia. Sebanyak 43 protein selubung DENV disejajarkan dan diamati nilai entropi untuk memilih satu urutan residu dari setiap serotipe DENV yang lestari. Penyaringan imunoinformatika dilanjutkan sampai mendapatkan peptida yang memenuhi kriteria seleksi epitop sebagai kandidat epitop vaksin dengue yaitu bersifat antigenik, tidak homolog dengan protein manusia, bukan alergen, dan tidak toksik. Didapatkan 20 peptida memenuhi kriteria diantaranya 10/20 untuk HLA-A*02:01 serta 4/17 dan 6/17 yang mengikat HLA-A*24:02 dan HLA-A*24:07 secara berurutan. Penelitian ini merupakan awal dalam perancangan vaksin peptida dengue yang masih harus dilanjutkan dan dibuktikan secara in silico dengan melihat interaksi molekuler tiga dimensi antara kandidat epitop dengan masing – masing alel

    Studi Penambatan Molekul Senyawa Metabolit Sekunder Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) sebagai Kandidat Obat Antidiabetes Mellitus Tipe II

    Get PDF
    Diabetes Mellitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis yang prevalensinya semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu strategi terapi untuk pengobatan DM tipe II melalui penghambatan enzim α-glucosidase. Dalam beberapa tahun terakhir, pencarian obat antidiabetes alami semakin populer. Ekstrak batang kayu manis (Cinnamomum burmanni) diketahui berpotensi sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari batang kayu manis (Cinnamomum burmanni) yang paling potensial sebagai inhibitor α-glucosidase secara in silico. Sembilan senyawa metabolit sekunder hasil isolasi batang kayu manis dari penelitian sebelumnya dilakukan penambatan molekul terhadap enzim α-glucosidase kode PDB 2JKE dengan pembanding miglitol dan dianalisis berdasarkan energi pengikatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode PDB 2JKE valid dengan nilai RMSD 0,2912 Å. Berdasarkan analisis penambatan molekul, senyawa nerolidol memiliki score docking (-81,165) yang lebih kecil dibandingkan miglitol (-80,2642) sehingga secara teoritis senyawa nerolidol memiliki penghambatan yang lebih baik terhadap enzim α-glucosidase dibandingkan miglitol. Selain itu, profil ADMET menunjukkan bahwa nerolidol tidak melanggar Lipinski Rules dan tidak toksik

    231

    full texts

    234

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Chimica et Natura Acta
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇