Jurnal Pendidikan Sejarah
Not a member yet
108 research outputs found
Sort by
Sejarah dan Dinamika Masyarakat Tionghoa di Saparua
Abstract: This study aims to explore the history of the arrival of the Chinese community in Saparua and identify the dynamics of the Chinese community's life in terms of social, economic, political, cultural and governance aspects in Saparua. Thus, it is hoped that this research can enrich the historiography of the relatively few Saparua Chinese in Maluku. The research method used is the historical method which consists of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography using theories and other relevant social science concepts. From this research, it is known that the Chinese community in Saparua has existed for a long time. This is evidenced by the existence of relics in the form of old Chinese graves, Chinese churches, and Chinese schools in Saparua. The social life of the Chinese community and the local community there still has a very good relationship. This can be seen by the use of the original clan in Saparua and the use of the Malay language of Saparua by the Chinese community. In addition, the Chinese people live their lives side by side with one another regardless of ethnicity and skin color. The Chinese community does not play an important role in politics or their government is more inclined to the economic field. This can be seen from their livelihood as a wholesaler of grocery, building materials and basic necessities. They do this economic activity every day so that the ethnic Chinese in Saparua are referred to by the local community as "Saparua Chinese". Thus the Chinese people in Saparua have considered themselves as Saparua people.Keywords: History, Dynamics, Chinese Society, SaparuaAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah kedatangan masyarakat Tionghoa di Saparua dan mengidentifikasi dinamika kehidupan masyarakat Tionghoa baik dari sisi sosial, ekonomi, politik, budaya dan pemerintahan di Saparua. Dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat memperkaya historiografi tentang etnis Tionghoa Saparua di Maluku yang masih relatif sedikit.metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan teori dan konsep ilmu sosial lain yang relevan. Dari penelitian ini diketahui bahwa masyarakat Tionghoa yang ada di Saparua telah ada sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan berupa kuburan tua cina, gereja cina, dan sekolah cina di saparua. Kehidupan sosial masyarakat Tionghoa dengan masyarakat lokal di sana masih memiliki hubungan yang terjalin dengan sangat baik. Hal ini dapat diketahui dengan penggunaan marga asli yang berada di Saparua dan penggunaan bahasa melayu saparua oleh masyarakat Tionghoa. Selain itu, masyarakat Tionghoa menjalani kehidupan mereka dengan saling berdampingan satu dengan yang lain tanpa membedakan etnis dan warna kulit. Masyarakat Tionghoa tidak memainkan peran penting dalam bidang politik atau pemerintahan mereka lebih cenderung pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari mata pencahrian mereka sebagai seorang pedagang kelontongan, bahan bangunan dan bahan sembako. Kegiatan ini ekonomi ini mereka lakukan setiap hari sehingga etnis Tionghoa di saparua disebut oleh masyarakat lokal dengan sebutan “Cina Saparua”. Dengan demikian masyrakat Tionghoa yang ada di Saparua telah menggangap diri mereka sebagai orang Saparua
Tragedi 13 Mei 1969 dalam Berbagai Perspektif
The purpose of this study is to describe the May 13, 1969 Tragedy according to various existing perspectives. The method used in writing this article uses stages that are usually standard in historical research, such as starting from selecting topics, gathering sources, verifying which contains historical criticism and the validity of sources, then proceeding to the interpretation stage and ending with writing. The results of this study are that the May 13, 1969 Tragedy was an event of racial riots between ethnic Malays and ethnic Chinese in Malaysia, especially in Kuala Lumpur, Selangor. The incident which was the result of the Opposition Party's victory march consisting of the Malaysian People's Movement Party (Parti Gerakan) and the Democratic Action Party (DAP) resulted in riots that paralyzed the country. In understanding this event, there are several perspectives such as originating from the Official Sources of the Malaysian Government, the existence of provocation by the Communist group, the Government's failure to prosper the Malay ethnicity and the dynamics of Sino-Malay social and economic interaction. From several existing perspectives, it cannot be decided that the cause of the May 13, 1969 Tragedy was only due to a single cause but could also be caused by various triggering factors. These factors can be in the form of socio-economic inequality, political rivalry and security threats from communist groups.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Tragedi 13 Mei 1969 menurut berbagai perspektif yang ada. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan tahapan-tahapan yang lazimnya menjadi standard dalam penelitian sejarah seperti diawali dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi yang di dalamnya memuat atas kritik sejarah dan keabsahan sumber, kemudian dilanjutkan pada tahap interpretasi dan diakhiri dengan penulisan. Hasil penelitian ini adalah Tragedi 13 Mei 1969 merupakan peristiwa kerusuhan rasial antara etnis Melayu dengan etnis Tionghoa di Malaysia, khususnya di Kuala Lumpur, Selangor. Peristiwa yang merupakan dampak pawai kemenangan Partai Oposisi yang terdiri dari Parti Gerakan Rakyat Malaysia (Parti Gerakan) dan Democratic Action Party (DAP) mengakibatkan kerusuhan hingga melumpuhkan negara. Di dalam memahami peristiwa ini, terdapat beberapa perspektif seperti berasal dari Sumber Resmi Pemerintah Malaysia, adanya provokasi kelompok Komunis, Kegagalan Pemerintah dalam mensejahterakan etnis Melayu dan dinamika interaksi sosial dan ekonomi Sino-Melayu. Dari beberapa perspektif yang ada, tidak dapat diputuskan bahwa penyebab Tragedi 13 Mei 1969 hanya karena sebab tunggal tetapi dapat disebabkan juga dari berbagai faktor yang memicu. Faktor tersebut dapat berupa ketimpangan sosial-ekonomi, rivalitas politik dan ancaman keamanan dari kelompok komunis
Historiografi Hisab Rukyah
The development of Hisab-Rukyah is not widely disclosed academically because Falak Science does not currently have its place in society. The development of Hisab Rukyah, of course, must be re-expressed to show that this science has had a special place in the midst of Islamic history. The development of reckoning rukyah at the time of the Prophet Muhammad was still at the level of worship and was still simple. At the time of the Companions, the development of reckoning rukyah was also not much different, but during the Caliph `Umar Ibn Khattab the Islamic calendar system was successfully formulated. During the tabi`in period, the development of reckoning and rukyah reached the peak of its progress during the reign of the Abbasids, especially the caliphate of al-Ma'mun. This is marked by the emergence of important figures and their works which later influenced the development of reckoning rukyah after that even to this day. In the Middle Ages, reckoning rukyah had experienced a setback due to the chaos of the Islamic world at that time, works in the field of astronomy were destroyed in an attack by the Mongols, but after that reckoning rukyah was able to rise again until modern times we are experiencing now
The Ulama Writing: Books by Six Betawi Scholars (1869-2006)
Tulisan ini merupakan sebuah kajian sejarah atas tradisi menulis orang betawi yang seringkali dianggap tidak ada, karena kebudayaan orang betawi seringkali diidentikkan dengan kebudayaan bertutur. Kajian ini menekankan kepada aspek sejarah kebudayaan atau sejarah intelektual dengan fokus pembahasan kitab-kitab yang ditulis oleh enam ulama Betawi terkemuka, meliputi: Sayyid Usman bin Yahya, Guru Marzuki, Guru Manshur, KH. Abdullah Syafi’I, KH. Muhajirin Amsar dan KH. Syafi’i Hadzami. Pembatasan kajian dimulai pada 1869 yang ditandai penulisan kitab oleh Sayyid Usman bin Yahya dan diakhiri tahun 2003 lewat penerbitan kitab mizbahuz zullam karya KH. Muhajirin Amsar. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah, yang menghadirkan empat tahapan yakni: heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber atau bahan penelitian didapatkan lewat pengkajian dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta kajian atas kitab-kitab yang dihasilkan ulama-ulama tersebut. Kajian ini menghasilkan sebuah temuan bahwa kitab yang ditulis oleh ulama betawi kebanyakan adalah kitab fiqih atau hukum islam yang berdasarkan mazhab Syafi’i, yang bertujuan menjawab kebutuhan praktik ibadah. Kitab yang ditulis juga sangat beragam, dari kitab ringan hingga kitab syarah ulama-ulama terkemuka. Keberadaan kitab yang ditulis dengan bahasa arab, menunjukkan bahwa kemampuan intelektual orang betawi berada pada taraf internasional
Kota Bekasi: Suatu Analisis Pertumbuhan Ekonomi (2002-2012)
This research seeks to investigate Bekasi City's economic development from 2002 and 2012. The approach employed in this research is a descriptive analysis with an economic viewpoint. The main and secondary sources used were acquired, among other places, from the Bekasi City Government, the Bekasi City Statistics Center, the regional library in Bekasi City, and the national library. The heuristic and critical stages were utilized to gather the data needed for this investigation. The facts are then interpreted so that historical works can be presented. The results of the research show that Bekasi City's economy has evolved. Sectors like trade, industry, and agriculture all saw these changes. Because there is less and less land available for production, the development of the agricultural sector is showing signs of deterioration. 23,622 tons of paddy were produced in 2005. It decreased to 13862 tons in 2008. It decreased once again to 10,461 tons in 2012. The commercial sector is improving. Trade exports were worth 31698837. When compared to import value, which was 167814950 in 2008. It amounted to 122847383. The City of Bekasi currently has a surplus because of the changes in the market. The largest surplus, 152513254, sedangkan nilai impor perdagangan 167814950, sementara nilai impor 983515065 dan nilai impor perdagangan 860.667.682. Sementara sektor industri relatif stabil dari tahun 2002-2010 dimana jumlah industri rata-rata di atas 200 industri. Hanya tahun 2011-2012 yang cenderung turun menjadi dibawah 200 industri. Tercapainya nilai surplus dalam perdagangan itu didukung oleh transportasi yang memadai dan pertumbuhan penduduk terutama angkatan kerja. 
Peran Sunan Gunung Djati Dalam Islamisasi Masyarakat Kecamatan Mauk Kab. Tangerang
This study aims to examine the role of Sunan Gunung Djati in Islamization in the archipelago, especially in Mauk District. Sunan Gunung Djati is a member of a da'wah organization in Java which is incorporated in the Walisongo organizational unit, so Sunan Gunung Djati is active and plays a very important role in spreading Islam in Java. His preaching focuses on the western part of Java or better known as Tataran Pasundan, especially in the spread of Islam in Banten. It has a unique fact, namely that his name is known in the stories of the people of Banten, especially the stories of the people of the Mauk District, Kab. Tangerang. There is a lot of emphasis and belief of the people in Mauk District regarding the process of spreading Islam carried out by Sunan Gunung Djati, which then this folklore grows and lives in the culture of the community and becomes an oral tradition from generation to generation. Even though his role is carried out by his confidant, a name that lives on in society is a great and central figure in the Islamic world, namely Sunan Gunung Djati, so this research focuses on the role of Sunan Gunung Djati in Islamization in Mauk District. In this study using historical research methods, and also in the study using a philological approach.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai Peran Sunan Gunung Djati dalam Islamisasi di Nusantara khususnya di Kecamatan Mauk. Sunan Gunung Djati merupakan anggota dari organisasi dakwah di Jawa yang tergabung dalam satuan organisasi Walisongo, dengan begitu Sunan Gunung Djati aktif dan amat berperan dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. Dakwahnya berfokus pada wilayah Jawa bagian barat atau yang lebih dikenal dengan istilah Tataran Pasundan, khusunya dalam penyebaran Islam di Banten memiliki fakta yang unik yakni namanya terkenang dalam cerita masyarakat Banten, terkhusus cerita masyarakat Kecamatan Mauk Kab. Tangerang. Banyak spekulasi dan keyakinan masyarakat di Kecamatan Mauk mengenai proses penyebaran Islam yang dilakukan oleh Sunan Gunung Djati, yang kemudian cerita rakyat ini tumbuh dan hidup dalam kebudayaan masyarakat dan menjadi sebuah tradisi lisan dari generasi ke generasi. Meskipun peranannya dijalankan oleh orang kepercayaannya, namun sebuah nama yang hidup dalam masyarakat adalah sosok yang agung dan sentral dalam dunia Islam yakni Sunan Gunung Djati, dengan begitu penelitian ini memfokuskan pada Peran Sunan Gunung Djati dalam Islamisasi di Kecamatan Mauk. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Historis, dan juga dalam kajiannya menggunakan pendekatan filologi
Optimalisasi Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah dalam Menciptakan Generasi Literat di Era Teknologi
Abstrak
Tulisan ini membahas tentang optimalisasi peran perpustakaan sebagai sumber pembelajaran sejarah dalam menciptakan generasi literat di era teknologi. Rumusan masalah yaitu bagaimana bentuk optimalisasi peran perpustakaan sebagai sumber pembelajaran sejarah untuk menciptakan generasi literat di era teknologi. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah akan mengkaji peranan perpustakaan dalam menghadapi tantangan baru dalam terciptanya generasi literat. Metode penulisan menggunakan studi kepustakaan serta penyajian data atau literatur review. Dalam tulisan ini menunjukan bahwa perpustakaan di era teknologi yang telah melek informasi memiliki tugas yang cukup sulit karena usaha, daya, dan biaya untuk penyediaan pelayanan serta fasilitas yang dibutuhkan oleh pemustaka masih sangat terbatas. Optimasi sistem automasi perpustakaan serta pengembangan perpustakaan digital merupakan strategi bagi pemustaka dalam memberikan solusi atas tantangan generasi digital, dan juga mulai diperhatikannya pengadaan sumber elektronik atau koleksi digital. Wawasan, keterampilan hard skills dan soft skills pustakawan haruslah ditingkatkan dan juga peningkatan terhadap sarana bagi generasi digital seperti colokan listrik, wifi/hotspot, kecepatan jaringan internet, perabotan yang informal dan santai, dan fasilitas audio video. Kolabirasi antara desain dan penataan ruangan hendaknya memperhatikan kenyamanan para pemustaka agar dapat saling berinteraksi dan berkolaboras
Penemuan Prasasti Sapit sebagai Bukti Kemajuan Peradaban Literasi Masyarakat Lombok
In the province of West Nusa Tenggara, no ancient objects in the form of inscriptions have been found. This is also supported by most research results stating that no inscriptions have been found in Lombok, but can only be found in Bali and Java. But in fact, the discovery of the Sapit inscription is evidence to refute these theories, and confirms that there is an inscription found in Lombok. The inscription is proof of the civilization of the people of Sapit Village before knowing writing to people who already knew writing. The purpose of this study is to reveal the discovery of the sapit inscription as evidence of the progress of the literacy civilization of the Lombok people. This research method uses a qualitative method to reveal the information found related to the Sapit Inscription. In general, the study of the inscription was carried out in three stages, namely data collection, data analysis, and data interpretation/interpretation. The results showed that the Sapit Inscription became a symbol of the evidence of literacy progress that had occurred in Lombok. In addition, the discovery of the Sapit inscription explains that the Lombok people has known writing since the 8th century, even long before that when referring to the discovery of the inscription.
Pada daerah Provinsi NTB belum pernah ditemukan benda kuno berupa prasasti. Hal ini juga didukung oleh sebagian besar hasil penelitian menyatakan bahwa belum ada prasasti yang ditemukan di Lombok, tetapi hanya dapat ditemukan di daerah Bali dan Jawa. Namun kenyataannya, penemuan prasasti Sapit menjadi bukti untuk menepis teori-teori tersebut, dan menegaskan bahwa ada sebuah prasasti yang ditemukan di Lombok. Prasasti tersebut menjadi bukti peradaban masyarakat Desa Sapit sebelum mengenal tulisan menuju masyarakat yang sudah mengenal tulisan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap tentang penemuan prasasti sapit sebagai bukti kemajuan peradaban literasi masyarakat lombok. Metode penelitian ini menggunakan metode kulitatif untuk mengungkapkan mengenai informasi yang ditemukan terkait dengan Prasasti Sapit. Secara umum, kajian terhadap Prasasti dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penafsiran/interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prasasti Sapit menjadi simbol adanya bukti kemajuan literasi yang pernah terjadi di Lombok. Selain itu, dengan ditemukannya prasasti Sapit menjelaskan bahwa masyarakat Lombok mengenal tulisan sejak abad ke-8 bahkan jauh sebelum itu jika merujuk kepada penemuan prasasti tersebut
Analisis Perspektif Kolaborasi Najwa Shihab dan Gita Savitri Devi dalam Kebangkitan Wacana Feminisme Postmodern
The issue of gender inequality is still widespread today in Indonesia. For this reason, this article aims to explain how women as gender survivors in their efforts to achieve equal rights and their role against patriarchy in the social order of society. Especially in historical studies, there are many figures who fought for the issue of emancipation, such as R.A Kartini, Dewi Sartika and several mobilizing organizations. The figures of Najwa Shihab and Gita Savitri Devi are important figures in today's digital era in the effort to develop the feminism movement in Indonesia. The thoughts of the two figures have succeeded in influencing the millennial generation to uphold gender equality in various aspects of social life.
Isu ketimpangan gender masih merebak sampai saat ini di Indonesia. Untuk itu artikel ini bertujuan untuk memaparkan mengenai bagaimana cara perempuan sebagai gender penyintas dalam upayanya meraih persamaan hak dan peranannya melawan patriarki di tatanan sosial masyarakat. Khususnya pada kajian sejarah banyak sekali tokoh yang memperjuangkan isu emansipasi ini seperti R.A kartini, Dewi Sartika dan beberapa organisasi penggerak. Sosok Najwa Shihab dan Gita Savitri Devi menjadi tokoh penting di era digital saat ini dalam upaya perkembangan pergerakan feminisme di Indonesia. Pemikiran kedua tokoh tersebut berhasil mempengaruhi generasi milenial untuk menegakan kesetaraan gender pada berbagai aspek kehidupan bermasyarakat
Pembelajaran Sejarah dalam Perspektif Generasi Z: Studi Kasus Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 42 Jakarta
Pembelajaran sejarah sering dipandang sebelah mata dan menjadi sorotan tajam karena tidak memberikan manfaat secara langsung layaknya ilmu-ilmu pasti. Bahkan dalam beberapa literatur dipaparkan secara eksplisit bahwa sejarah itu membosankan, padahal di masa sekarang terjadi begitu banyak perubahan sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sudut pandang seseorang terhadap ilmu sejarah juga dapat berubah. Generasi Z yang lahir pada kisaran waktu antara tahun 1995 sampai dengan 2010 dan memiliki kedekatan tinggi dengan teknologi, sehingga membuat mereka lebih mudah dalam mengakses berbagai macam informasi, tidak terkecuali dalam permasalahan ini yaitu sejarah. Mengacu pada problematika tersebut, maka penelitian ini lahir untuk mengkaji lebih mendalam terkait dengan pandangan generasi Z terhadap pembelajaran sejarah. Dalam peneltian ini sampel yang diambil berupa siswa di SMA Negeri 42 Jakarta, dikarenakan siswa di sekolah ini memenuhi berbagai macam kriteria yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dan mengambil model milik Robert K. Yin, penelitian ini dilaksanakan. Proses pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: (1) Generasi Z di SMA Negeri 42 Jakarta; (2) Problematika Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 42 Jakarta; (3) Model dan Media Pembelajaran Sejarah yang diterapkan di SMA Negeri 42 Jakarta; (4) Pandangan Generasi Z terhadap Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 42 Jakarta. Kesimpulannya, pembelajaran sejarah di kalangan generasi Z, khususnya SMA Negeri 42 Jakarta mengalami perkembangan yang baik, terbukti dari pandangan generasi ini yang sadar akan pentingnya nilai sejarah