Jurnal Produksi Tanaman
Not a member yet
    1828 research outputs found

    Aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L.)

    No full text
    Pupuk kandang dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan sumber penyediaan nutrisi untuk mendukung produksi kedelai. Tujuan penelitian ini yaitu mempelajari interaksi serta konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kandang kambing yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2023 di Dadaprejo, Junrejo, Kota Batu. Adapun bahan yang digunakan yaitu kedelai varietas Grobogan, pupuk kandang kambing, Urea 75 kg ha-1, SP 36 100 kg ha-1 dan KCl 100 kg ha-1, PGPR, pestisida lamda sihalotrin. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama konsentrasi PGPR  terdiri dari 3 taraf yaitu 0 ml l-1, 15 ml l-1, 20 ml l-1. Faktor kedua yaitu dosis pupuk kandang kambing terdiri dari 3 taraf: 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, 15 ton ha-1. Variabel pengamatan: tinggi tanaman, jumlah, luas daun, umur berbunga, terbentuk polong, jumlah polong, bobot polong, biji, kering tanaman dan hasil panen. Data dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf 5%. Hasil berbeda nyata dilanjutkan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara konsentrasi PGPR dan pupuk kandang kambing. Konsentrasi PGPR 20 ml l-1 dapat meningkatkan variabel pertumbuhan kedelai: tinggi tanaman, jumlah, luas daun, umur berbunga dan terbentuk polong. Peningkatan variabel hasil: jumlah polong, bobot polong, bobot kering total dan bobot biji per tanaman. Pemberian dosis pupuk kandang kambing 15 ton ha-1 mampu meningkatkan variabel pertumbuhan kedelai: tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Variabel hasil diantaranya: jumlah polong, bobot polong, bobot kering total dan bobot biji per tanaman

    Analisis Regresi dan Korelasi Beberapa Karakter Morfologi dan Agronomi pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Generasi F3

    No full text
    Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman hortikultura penting di dunia yang banyak khasiat dan digemari karena rasa, nutrisi, serta bernilai ekonomis. Rerata produksi melon di Indonesia tahun 2017- 2021 menurun 20,1% dibanding tahun 2014. Minimnya variasi melon lokal dan bergantung benih impor mempengaruhi dominasi di pasar. Keragaman dan kualitas hasil buah menjadi faktor minat konsumen, alasan konsumsi buah-buahan impor sebesar 24% karena variasi buah. Upaya merakit varietas unggul memerlukan karakter penting sebagai pertimbangan seleksi yang efisien. Informasi tersebut bisa didapat dari analisis regresi dan korelasi antar karakter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fungsi regresi dan nilai koefisien korelasi antar karakter tanaman melon. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2023 di greenhouse Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Bahan utama penelitian yaitu populasi F3 hasil persilangan varietas Melindo dengan Madesta. Percobaan menggunakan 100 tanaman yang ditanam dalam polybag pada rancangan tanpa blok. Pengambilan data kuantitatif dari 20 sampel acak meliputi data panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, panjang tangkai daun, dan jumlah buah per tanaman. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan beberapa fungsi regresi linier yang bersifat nyata taraf 5% yaitu hubungan panjang tanaman dengan jumlah daun, panjang tanaman dengan diameter batang, panjang tanaman dengan luas daun, jumlah daun dengan panjang tanaman, jumlah daun dengan diameter batang, jumlah daun dengan luas, diameter batang dengan panjang tanaman, diameter batang dengan jumlah daun, luas daun dengan panjang tanaman, dan luas daun dengan jumlah daun. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi tertinggi yaitu hubungan karakter panjang tanaman dengan jumlah daun (r = 0,9264)

    Peningkatan Hasil Dua Varietas Buncis Tipe Tegak (Phaseolus vulgaris L.) dengan Pemberian Fosfor

    No full text
    Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman polong-polongan dengan kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan pemberian fosfor serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2023 di Kebun Percobaan Agrotechnopark (ATP) Universitas Brawijaya yang terletak di Kromengan, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah jenis varietas (V) dan faktor kedua adalah pupuk P2O5 (P) yang diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Kemudian dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5% jika uji F menunjukkan pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara varietas dan pemberian pupuk fosfor terhadap tanaman buncis. Perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Sementara itu, pada perlakuan pemberian fosfor P100 (100 kg ha-1) menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya pada parameter jumlah bunga per tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan hasil panen. Perlakuan yang memiliki hasil paling tinggi atau dengan kata lain tingkat pertumbuhannya yang paling baik adalah varietas Balitsa 3 dan pemberian fosfor P100 (100 kg ha-1)

    Pengaruh Komposisi Media Tanam Limbah Baglog Jamur Tiram dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Tanaman Marigold (Tagetes erecta L.).

    No full text
    Tanaman marigold menjadi salah satu tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat. Pertumbuhan tanaman marigold dipengaruhi oleh media tanam dan ketersediaan hara bagi tanaman melalui kegiatan pemupukan. Penggunaan media baglog jamur tiram sebagai media tanam dapat memperbaiki serapan hara dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Pengaplikasian pupuk NPK dengan dosis yang tepat dapat memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman sehingga dapat meningkatkan kualitas dan produksi tanaman marigold. Media tanam yang menyediakan serapan hara yang baik dapat membantu kinerja penyerapan unsur hara dengan efektif melalui kegiatan pemupukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari pengaruh komposisi baglog jamur tiram sebagai media tanam dan dosis pupuk terhadap pertumbuhan dan kualitas tanaman marigold (Tagetes erecta L.). Bahan yang dibutuhkan meliputi bibit Marigold Orange, limbah baglog jamur tiram, kompos limbah baglog jamur tiram, tanah, M21 Dekomposer, tetes tebu, polybag berukuran 20 x 18 cm2, pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan air. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Venus Orchid yang terletak di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan Juni hingga September 2023. Data yang didapatkan dianalisis ragam (ANOVA) 5%, apabila didapat pengaruh nyata dilanjut dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%. Penggunaan limbah baglog jamur tiram sebagai media tanam dan dosis pupuk NPK menunjukkan interaksi terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, diameter bunga, dan lama kesegaran bunga. Penggunaan limbah baglog jamur tiram sebagai media tanam dan dosis pupuk NPK yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, diameter bunga, dan lama kesegaran bunga marigold. Perlakuan komposisi media tanam 50% tanah + 50% kompos limbah baglog jamur tiram memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, diameter bunga, dan lama kesegaran bunga marigold

    Uji Ketahanan Kekeringan pada Galur Mutan Sorgum Generasi M4

    No full text
    Tanaman sorgum merupakan tanaman yang dapat memaksimalkan potensi lahan marginal di Indonesia. Sorgum merupakan tanaman serealia yang berasal dari Afrika dan dapat diolah menjadi pakan ternak hingga nasi. Varietas yang diedarkan di Indonesia merupakan introduksi dan telah dilakukan pemuliaan tanaman oleh kementerian pertanian. Perakitan varietas unggul dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber keragaman genetik salah satu caranya adalah dengan pemuliaan tanaman mutasi. Mutasi merupakan teknik yang digunakan untuk perbaikan karakter pada tanaman dengan sumber tetua yang terbatas. Karakter unggul dari sebuah tanaman mutan juga perlu diuji salah satunya dengan uji cekaman kekeringan.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Agustus 2021 pada Pasar Jumat PAIR-BATAN. Penelitian ini menggunakan Augmented Design dengan galur mutan generasi M4 (38 galur) dibandingkan 3 varietas yang telah beredar yaitu benih sorgum varietas Numbu (unggul nasional), samurai 1 (rentan terhadap kekeringan), Super-1 (induk). Variabel pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah ruas, panjang malai, berat malai, berat biji per malai, umur bunga, umur panen, biomassa tanaman, kerapatan stomata. Data dianalisis dengan ANOVA pada taraf 5% dan  uji LSI (Least Significant Increase). Berdasarkan hasil penelitian terdapat beda nyata hanya pada variabel pengamatan jumlah daun. Pada beberapa galur mutan generasi M4 yaitu galur mutan M1, M6, M8, M12, M16, M22 dan, M33 memiliki rerata jumlah daun lebih tinggi dan berbeda nyata dengan varietas pembanding yaitu Numbu (C1), Super-1 (C2), dan Samurai-1(C3). Sedangkan pada galur mutan M17 dan M42 hanya lebih tinggi dan berbeda nyata terhadap varietas Super-1(C2)

    Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Waktu Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Varietas Vima 1 (Vigna radiata L.).

    No full text
    Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan  tanaman legum penting ketiga di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan tanaman yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan terhadap kacang hijau meningkat seiring dengan banyaknya olahan makanan yang menggunakan kacang hijau. Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman kacang hijau adalah kekurangan unsur dalam tanah dan keberadaan gulma. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengoptimalkan produksi tanaman kacang  hijau adalah dengan pemberian pupuk NPK yang tepat, selain itu penyiangan gulma juga meningkatkan hasil produksi kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui interaksi dosis pupuk NPK dan waktu penyiangan gulma yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau varietas vima-1. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan percobaan faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama ialah perlakuan dosis pupuk NPK dan kedua ialah perlakuan waktu penyiangan gulma. Metode pengambilansampel berupa metode non destruktif. Analisis ragam menggunakan ANNOVA dengan taraf 5%. Uji Lanjut menggunakan beda nyata  terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis pupuk 250 kg.ha-1 memberikan hasil yang baik dan berpengaruh nyata terhadap bobot biji pertanaman dan bobot biji perhekta

    Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil dan Hasil 82 Genotipe Ercis (Pisum sativum L.) di Dataran Menengah

    No full text
    Ercis (Pisum sativum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman dari famili fabaceae yang dikenal sebagai tanaman pangan populer di dunia sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi. Produksi ercis di Indonesia masih tergolong rendah karena budidaya ercis masih terfokus pada dataran tinggi. Upaya pengembangan dan peningkatan produktivitas ercis dapat dilakukan dengan mengembangkan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan adaptif pada dataran medium. Analisis keragaman dan heritabilitas sangat berguna dalam pemuliaan tanaman melalui kegiatan seleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik dan heritabilitas pada karakter komponen hasil dan hasil 82 genotipe ercis di dataran menengah. Penelitian dilaksanakan di Desa Merjosari, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan Maret 2023 – Juni 2023. Penelitian ini menggunakan metode augmented design dengan perlakuan berupa 80 genotipe ercis lokal sebagai tanaman uji, dua varietas komersial sebagai tanaman cek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman dan heritabilitas pada ercis yang ditanam di dataran menengah memiliki nilai bervariasi. Karakter yang memiliki keragaman genetik tinggi yaitu panjang polong pertama sampai kedua, jumlah cabang, panjang tangkai daun sampai polong pertama, bobot polong per tanaman, bobot biji per tanaman, panjang spur, jumlah polong per tanaman, lebar leaflet, dan jumlah biji per tanaman. Heritabilitas memiliki nilai tinggi pada karakter lebar biji, jumlah maksimum bunga per tangkai, tebal biji, panjang polong, bobot polong per tanaman, jumlah biji per polong, bobot biji per tanaman, jumlah maksimum leaflet, lebar polong, panjang polong pertama sampai kedua, dan panjang stipula. Sehingga dalam seleksi genotipe yang adaptif pada dataran menengah harus berdasarkan karakter tersebut.  

    Dampak Variasi Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Berdasarkan Proyeksi Iklim Hingga Tahun 2100

    No full text
    Salah satu tantangan yang dihadapi dalam budidaya tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) adalah terjadinya pemanasan global yang berpotensi mengakibatkan peningkatan suhu di atmosfer, serta perubahan pada berbagai variabilitas iklim yang dapat mempengaruhi musim tanam, pertumbuhan, serta hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan peningkatan suhu atmosfer hingga tahun 2100 di dua wilayah sentra produksi berdasarkan model proyeksi iklim pada tiga skenario Representative Concentration Pathways (RCP), serta memproyeksikan produktivitas tanaman kentang di kedua lokasi tersebut berdasarkan hasil proyeksi iklim. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji variasi iklim pada dua titik lokasi, yaitu Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo dan dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2023. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi software Microsoft Excel 2013, CORDEX, ArcMap 10.8 dan NASA POWER. Bahan yang digunakan meliputi data historis curah hujan harian, suhu minimum harian dan suhu maksimum harian, serta data produktivitas kentang Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari : 1) uji validasi model proyeksi iklim yang digunakan, 2) proyeksi curah hujan dan suhu rata-rata, 3) analisis regresi linear berganda untuk memproyeksikan produktivitas tanaman kentang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada skenario RCP 2.6, tidak terdapat pola kenaikan rata-rata suhu atmosfer hingga tahun 2100, sementara terdapat pola kenaikan suhu 0,41-1,21°C dan 1,26-2,23°C pada skenario RCP 4.5 dan RCP 8.5. Terdapat peningkatan produktivitas tanaman kentang di Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo berasarkan proyeksi produktivitas hingga tahun 2100. Sementara itu, terjadi penurunan produktivitas tanaman kentang di Kecamatan Poncokusumo pada skenario RCP 2.6 dan RCP 4.5. Berdasarkan skenario RCP 8.5, terjadi pola peningkatan produktivitas yang lebih tinggi di Kecamatan Poncokusumo dibandingkan degan Kecamatan Tosari

    Pengaruh Populasi Tanaman dan Pupuk NPK Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

    No full text
    Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang bernilai ekonomi tinggi. Permintaan cabai rawit disetiap tahunnya mengalami peningkatan, namun produktivitas cabai rawit mengalami penurunan. Penyebab turunnya produktivitas cabai rawit antara lain pemberian dosis pupuk yang kurang tepat dan pengaturan populasi yang terlalu banyak. Sehingga perlu adanya pengaturan jarak tanam dan pemberian dosis pupuk yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari pegaruh jumlah populasi yang berbeda terhadap perumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit, peran dari berbagai macam dosis pupuk N, P dan K terhadap respon tanaman cabai rawit dan tanggapan tanaman cabai rawit terhadap pemupukan N, P dan K dengan jumlah populasi yang berbeda. Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian pupuk N, P dan K yang berimbang dengan jumlah populasi tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Apabila terdapat hasil berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Perlakuan populasi tanaman yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap dosis pupuk N, P dan K yang diberikan terhadap bobot buah ha-1. Pada populasi sedang mendapatkan hasil bobot buah 9,65 ton ha-1 lebih tinggi 16,85% dari populasi tanaman tinggi. Namun populasi sedang tidak berbeda nyata dengan perlakuan populasi rendah. Perlakuan dosis pupuk yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap bobot buah ha-1. Pada dosis pupuk 100% dapat meningkatkan hasil 17,26% yaitu 9,99 ton ha-1 lebih tinggi dari dosis pupuk 75%. Dosis pupuk 75% memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan dosis pupuk 50%

    Peran Pupuk Hayati Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Hitam (Glycine soja L.) Varietas Detam 4 Prida

    No full text
    Kedelai hitam (Glycine soja L.) merupakan bahan baku pembuatan kecap yang mengandung vitamin E, asam amino, antosianin dan antioksidan cukup tinggi. Pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam dapat ditingkatkan melalui ketersediaan unsur hara yang cukup. Pengaplikasian pupuk hayati cair (PHC) mampu mengikat unsur hara sehingga dapat terserap dengan baik oleh akar tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari interaksi antara konsentrasi PHC dengan dosis nitrogen pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2023 di Kelurahan Dadaprejo, Kec. Junrejo, Kota Batu. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu konsentrasi PHC, terdiri dari 3 taraf yakni P1: 10 ml L-1, P2: 15 ml L-1 dan P3: 20 ml L-1. Faktor kedua, yaitu dosis nitrogen, terdiri dari empat taraf yakni N1: 50 kg ha-1, N2: 100 kg ha-1, N3: 150 kg ha-1, dan N4: 200 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada parameter jumlah daun pada umur 42 HST. Pengaplikasian konsentrasi PHC 20 ml L-1 mampu meningkatkan jumlah daun dan bobot 100 biji. Pemberian dosis N 100 dan 150 kg ha-1 mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman

    1,753

    full texts

    1,828

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Produksi Tanaman
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇