Jurnal Produksi Tanaman
Not a member yet
    1772 research outputs found

    Pengaruh Aplikasi Rendaman Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy

    Get PDF
    Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penggunaan bawang merah sebagai bahan masakan Indonesia menghasilkan limbah berupa kulit bawang merah yang jarang dimanfaatkan dan sering dibuang. Kandungan hormon auksin, giberelin dan sitokinin pada kulit bawang merah menjadikan bahan tersebut berpotensi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dan konsentrasi rendaman kulit bawang merah yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat pada September hingga November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rendaman kulit bawang merah berpengaruh pada pertumbuhan pakcoy umur 21 HST dan 28 HST. Tidak ditemukan konsentrasi paling baik, karena konsentrasi rendaman kulit bawang merah 20%, 30%, dan 40% tidak menunjukkan perbedaan nyata. Rekomendasi aplikasi rendaman kulit bawang merah untuk mendukung pertumbuhan pakcoy adalah konsentrasi 20% diikuti dengan pemberian pupuk organik dengan dosis yang sesuai

    Pengaruh Pupuk Organomineral dan Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan dan Hasil Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni)

    Get PDF
    Stevia merupakan tanaman penghasil pemanis alami yang bebas kalori dan bersifat antioksidan dan non karsinogenik. Untuk menghindari defisiensi unsur hara, kegiatan pemupukan dilakukan untuk menyediakan nutrisi dalam tanah. Salah satu pupuk yang dapat digunakan adalah organomineral. Namun informasi mengenai perbandingan dosis pupuk organomineral dan pupuk anorganik yang tepat belum cukup banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pupuk organomineral dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil stevia dibandingkan dengan pupuk anorganik dan pupuk kandang sapi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2023 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang digunakan antara lain P0 (Tanpa pupuk), P1 (Organomineral 600 kg ha-1), P2 (Organomineral 1200 kg ha-1), P3 (Organomineral 1800 kg ha-1), P4 (Organomineral 2400 kg ha-1), P5 (NPK 50 kg ha-1 + Urea 50 kg ha-1), P6 (NPK 100 kg ha-1 + Urea 100 kg ha-1), P7 (NPK 150 kg ha-1 + Urea 150 kg ha-1), P8 (NPK 200 kg ha-1 + Urea 200 kg ha-1). Adapun variabel tanaman yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang bobot segar daun bobot kering daun, dan kadar gula. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan organoomineral dosis 2400 kg ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman stevia lebih tinggi dibandingkan pupuk anorganik dan tanpa pemupukan, kecuali dosis pupuk NPK 150 kg ha-1  + Urea 150 kg ha-1  dan NPK 200 kg ha-1  + Urea 200 kg ha-1. Pupuk organomineral dengan dosis tertinggi menghasilkan kadar gula 6,33% lebih tinggi dibandingkan tanpa pemupukan. Pupuk organomineral dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dalam memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman

    Pengaruh Perlakuan Hormo-Priming Terhadap Viabilitas Beberapa Galur Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)

    Get PDF
    Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan komoditas yang memiliki prospek usaha pengembangan yang bagus di Indonesia. Upaya yang bisa dilakukan guna mengembangkan potensi keberhasilan dalam berbudidaya ialah penerapan teknologi benih dengan hormo-priming guna meningkatkan mutu benih. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming dengan GA3 terhadap perkecambahan dan pertumbuhan jagung manis, telah dilaksanakan pada September-November 2022 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Malang. Uji perkecmbahan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial dengan 4 ulangan. Data hasil diolah menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara galur dan pemberian konsenterasi GA3 hanya terjadi pada panjang plumula, namun tidak dengan variabel lainnya. Pengaruh sepuluh galur jagung manis dan perlakuan GA3 nyata di hampir semua variabel pengamatan perkecambahan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa benih galur G9 dan G7 memiliki daya kecambah dan vigor yang baik. Perlakuan hormo-priming dengan GA3 pada konsenterasi 50 ppm merupakan konsenterasi paling efisien meningkatkan daya kecambah dan vigor benih

    Pengaruh Ekspresi Pertumbuhan Generatif Terhadap Krisan (Chrysanthemum morifolium) Potong Tipe Spray Akibat Pencahayaan Buatan

    Get PDF
    ABSTRAK Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium) merupakan bunga potong yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki berbagai bentuk kelopak dan warna yang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respon pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan potong tipe spray melalui pemberian cahaya tambahan LED 9 watt dan CLF 20 watt selama fase hari panjang tanaman krisan. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah plastik pada bulan Januari hingga Maret 2023 di Desa Semanding, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, provinsi Jawa Timur dengan ketinggian 1200 mdpl. Lampu LED (9 watt) memberikan pengaruh pada panjang tangkai yang lebih tinggi dibandingkan CLF (20 watt) pada krisan potong tipe spray. Tetapi tidak menunjukkan ekspresi yang berbeda pada variabel jumlah daun, luas daun, indeks klorofil, diameter bunga, diameter batang,  jumlah total bunga, jumlah bunga mekar, jumlah kuncup bunga, dan vase life. Penyinaran menggunakan LED 9 watt menunjukkan tinggi tanaman dengan 7,37% lebih besar dari CLF 20 watt, meskipun pada dua perlakuan menunjukkan tanaman krisan potong yang telah mencapai Standar Nasional Indonesia.                                                                                ABSTRACT Chrysanthemum morifolium is a cut flower that is very popular in Indonesia because it has various shapes of petals and attractive colors. This study aimed to study the growth and flowering response of spray-type cut chrysanthemum plants by providing additional light of 9-watt LED and 20-watt CLF during the long day phase of chrysanthemum plants. This study aimed to study the growth and flowering response of spray-type cut chrysanthemum plants by providing additional light of 9-watt LED and 20-watt CLF during the long day phase of chrysanthemum plants. This activity was carried out in a plastic house from January to March 2023 in Semanding Village, Tutur District, Pasuruan Regency, East Java province with an altitude of 1200 meters asl. LED light (9 watts) had a higher effect on stalk length compared to CLF (20 watts) on spray-type cut chrysanthemums. But it did not show different expressions for the variables number of leaves, leaf area, chlorophyll index, flower diameter, stem diameter, total number of flowers, number of blooms, number of flower buds, and vase life. Illumination using a 9 watt LED showed plant height 7.37% greater than CLF 20 watts, although the two treatments showed cut chrysanthemum plants that had reached the Indonesian National Standard

    Pengaruh Pemberian Urea dan Volume Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)

    Get PDF
    Tanaman kumis kucing jarang dibudidayakan petani karena nilai jual yang rendah. Kandungan simplisia dalam tanaman kumis kucing masih rendah akibat proses budidaya yang kurang baik. Pemberian unsur nitrogen dan frekuensi penyiraman dapat menjadi upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil serta kandungan flavonoid tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 hingga April 2023, di Green House Lahan Percobaan Jatimulyo pada ketinggian kurang lebih 460 mdpl dengan suhu 20Β°C-28Β°C dan kelembaban udara antara 50-80%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama ada dosis pupuk urea dengan 3 taraf, dan faktor kedua ada volume penyiraman dengan 3 taraf sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara dosis pupuk urea dan volume penyiraman terhadap kandungan flavonoid tanaman kumis kucing. Dosis pupuk urea dapat meningkatkan jumlah daun dan luas daun, sedangkan volume penyiraman dapat meningkatkan tinggi tanaman dan luas daun

    Uji Mutu Benih F2 Pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.)

    Get PDF
    Tanaman Melon (Cucumis melo L.) memiliki potensi ekonomi dan telah dibudidayakan di beberapa wilayah di Indonesia. Budidaya melon tidak mudah dan perlu penanganan intensif karena tanaman melon peka terhadap perubahan lingkungan dan rentan terserang penyakit. Untuk meningkatkan produksi sesuai kebutuhan masyarakat perlu adanya benih yang tersedia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian uji mutu benih untuk mendapatkan informasi benih yang berkualitas, sehingga petani dapat menghindari dari berbagai hal yang menimbulkan kerugian. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui mutu benih F2 pada tanaman melon (Cucumis melo L,). Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan Kebun Percobaan Jatimulyo, Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah timbagan analitik, jangka sorong, tray, botol sprayer, germinator, oven, desikator, cawan, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah benih F2 tanaman melon inbrida disertai dengan kertas label, kertas merang, plastic mika, spidol permanen, karet gelang, dan plastik klip. Data dari seluruh variabel hasil pengamatan kemurnian benih, uji kadar air benih, ukuran benih dan bobot 100 benih dianalisa menggunakan uji statistika deskriptif, sedangkan uji viabilitas dan vigor benih yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam atau Analysisof Variance (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian dari tujuh galur benih melon yang diamati, didapatkan hasil bahwa galur A memiliki viabilitas tinggi diantara galur lainnya

    Pengaruh Kombinasi Warna Naungan Dan Persentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)

    Get PDF
    Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tanaman sayuran yang mengandung vitamin A dan C, garam mineral serta antioksidan. Bayam merah dapat dibudidayakan untuk menghasilkan tanaman dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang tinggi dengan pemberian naungan sehingga memperoleh intensitas cahaya matahari yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan pemberian naungan berbagai warna dan persentase dengan tujuan mengatur masuknya panjang gelombang cahaya dan jumlah intensitas cahaya matahari yang akan diserap oleh tanaman, sehingga diketahui panjang gelombang berapa yang diserap oleh tanaman dan pengaruhnya pada kandungan ß-karoten pada bayam merah. Peralatan yang digunakan dalam penelitian berupa meteran, luxmeter, paranet, Leaf Area Meter (LAM), color chart RHS dan bahan yang digunakan adalah benih bayam merah varietas Mira, tanah, air, pupuk kandang kambing dan pupuk NPK mutiara. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, terdiri dari 7 perlakuan naungan yaitu tanpa naungan dan paranet berwarna putih, hijau, biru (masing-masing kerapatan 50% dan 85%). Faktor perlakuan menggunakan warna dan taraf kerapatan paranet berbeda dengan parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat segar konsumsi dan warna daun. Pengamatan dilakukan pada saat umur tanaman 10, 15, 20, 25 HST. Data penelitian dianalisa secara RAK dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji BNT pada taraf nyata 5%. Berdasaran penelitian yang dilakukan, diketahui perlakuan kombinasi warna naungan biru dengan kerapatan 50% memberikan hasil yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi

    Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) terhadap Perbedaan Populasi dan Waktu Tanam Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Sistem Tumpangsari

    Get PDF
    Sistem tumpangsari jagung dengan kacang-kacangan memiliki keuntungan yakni meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya lahan, meningkatkan volume dan frekuensi panen dibandingkan dengan sistem monokultur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022 hingga Februari 2023 di Agrotechnopark Jatikerto, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan serta dilakukan penanaman monokultur kacang hijau untuk menghitung NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan populasi dan waktu tanam tanaman kacang hijau menunjukkan bahwa pada sistem tanam monokultur dan sistem tanam tumpangsari tidak berpengaruh nyata pada hasil bobot tongkol tanaman jagung. Hasil bobot tongkol tanaman jagung pada sistem tanam monokultur populasi 53.333 tanaman ha-1 sebesar 5,89 ton ha-1 dan pada sistem tanam monokultur populasi 61.538 tanaman ha-1 menghasilkan bobot tongkol tanaman jagung sebesar 5,77 ton ha-1, sedangkan pada sistem tanam tumpang sari antara jagung populasi 53.333 tanaman ha-1 dengan tanaman kacang hijau 2 mst menghasilkan bobot tongkol jagung sebesar 7,55 ton ha-1 dan sistem tanam tumpang sari antara jagung populasi 61.538 tanaman ha-1 dengan tanaman kacang hijau 2 mst menghasilkan bobot tongkol jagung sebesar 7,10 ton ha-1. Sehingga sistem tanam antara monokultur dan tumpangsari tidak menyebabkan persaingan antara tanaman utama dan tanaman sela. Namun, perlakuan sistem tanam tumpangsari antara jagung populasi 61.538 tanaman ha-1 dengan tanaman kacang hijau 2 mst menghasilkan NKL yang paling tinggi yaitu 1,77. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem tanam tumpangsari lebih efisien dibandingkan sistem tanam monokultur

    Pengaruh pupuk kandang dan pupuk kalium pada pertumbuhan dan hasil jagunganis (zea mays saccharata sturt.) Varietas Talenta

    No full text
    Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan meninggalkan residu di dalam tanah sehingga dapat menurunkan kualitas tanah. Kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik dapat mengurangi dampak negatif akibat penggunaan pupuk anorganik serta dapat memperbaiki kualitas tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023 di Agrotechnopark Jatikerto, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan KCl 75% + 15 ton ha-1 pupuk kandang ayam meningkatkan panjang tanaman, luas daun, berat kering tanaman, diameter tongkol, total padatan terlarut, bobot segar tongkol dengan kelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot dan bobot tongkol per hektar. Perlakuan KCl 75% + 15 ton ha-1 pupuk kandang ayam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan KCl 250 kg ha-1 sehingga penambahan pupuk kandang dapat mengurangi penggunakan pupuk KCl. Hasil analisis R/C ratio menunjukkan bahwa perlakuan KCl 75% + 15 ton ha-1 menunjukkan nilai R/C ratio 1,40 sehingga usahatani jagung manis menggunakan perlakuan tersebut menguntungkan. Kata kunci: jagung manis, pupuk kandang ayam, pupuk kaliu

    Pengaruh Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Berbagai Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

    Get PDF
    Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) adalah tanaman jenis sayuran yang memiliki bentuk buah kecil dengan rasa yang pedas. Tanaman ini merupakan salah satu spesies dalam genus capsicum yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Berbagai usaha dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas cabai rawit. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman cabai rawit adalah dengan pemangkasan dan pemilihan varietas cabai rawit. Pemilihan varietas yang sesuai dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pemangkasan dapat mengefisienkan penggunaan nutrisi tanaman. Pemangkasan diharapkan mampu meningkatkan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2022 di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan pada beberapa varietas cabai rawit dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Perlakuan pangkas pucuk pada varietas Bhaskara dan Dewata 43 menunjukkan jumlah daun terbaik dibandingkan perlakuan lain. Varietas Bhaskara dengan perlakuan pangkas pucuk menunjukkan jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah buah, dan bobot buah per tanaman yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain

    1,751

    full texts

    1,772

    metadata records
    Updated in lastΒ 30Β days.
    Jurnal Produksi Tanaman
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! πŸ‘‡