FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Not a member yet
175 research outputs found
Sort by
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AUGMENTED REALITY VIDEO BERORIENTASI NILAI KARAKTER PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan prototipe, mengembangkan, dan menganalisis dampak dari penggunaan bahan ajar Augmented Reality Video pada mata kuliah bahasa Indonesia. Melalui penggunan bahan ajar ini, diharapkan sikap mahasiswa terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat meningkat. Dengan demikian akan tumbuh dan berkembang karakter cinta tanah air pada mahasiswa kita. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model 4-D. Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran. Hal ini meliputi 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan diseminasi (disseminate), tahap pengembangan ini sudah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepada peserta didik. Pada penelitian ini hanya dilakukan diseminasi terbatas, yaitu dengan menyebarluaskan dan mempromosikan produk akhir bahan ajar Augmented Reality Video berorientasi nilai karakter secara terbatas kepada semua dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia dan mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Teknik dan instrument pengumpulan data pada penelitian ini melalui penyebaran angket, wawancara, studi banding, dan FGD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji kelayakan terhadap penggunaan aplikasi Augmented Reality Video 90% Responden menjawab sangat mudah, dan 10% responden menjawab mudah. Dari 20 responden, 19 responden menjawab aplikasi AR ini dapat menginspirasi mahasiwa untuk lebih mencintai rasa cinta tanah air. Sehingga aplikasi Augmented Reality Video ini layak digunakan dalam proses perkuliahan khususnya pada mata kuliah Bahasa Indonesia.KATA KUNCI: Augmented Reality Video; Bahan Ajar; Bahasa Indonesia. DEVELOPMENT OF CHARACTER VALUE ORIENTED AUGMENTED REALITY VIDEO TEACHING MATERIALS IN INDONESIAN LANGUAGE COURSES ABSTRACT: This study aims to formulate a prototype, develop and analyze the impact of using Augmented Reality Video teaching materials in Indonesian language courses. Through the use of this teaching material, it is hoped that students' attitudes towards using the Indonesian language properly and correctly can improve. In this way, the character of patriotism will grow and develop in our students. The development model used in this research is 4-D model development. The 4-D (Four D) development model is a learning device development model. This includes 4 stages, namely the definition, design, development and dissemination stages. This development stage has been revised based on expert input and trials with students. In this research, only limited dissemination was carried out, namely by disseminating and promoting the final product of Augmented Reality Video teaching materials oriented towards character values on a limited basis to all lecturers who taught Indonesian language courses and students at IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Data collection techniques and instruments in this research include distributing questionnaires, interviews, comparative studies, and FGDs. The results of this research show that based on the results of the feasibility test on the use of the Augmented Reality Video application, 90% of respondents answered very easily, and 10% of respondents answered it was easy. Of the 20 respondents, 19 respondents answered that this AR application could inspire students to love their motherland more. So this Augmented Reality Video application is suitable for use in the lecture process, especially in Indonesian language subjects.KEYWORDS: Augmented Reality Video; Indonesian Language; Teaching Materials
PILIHAN KODE PELAKU INDUSTRI PARIWISATA DALAM INTERAKSI SOSIAL DENGAN WISATAWAN DI KABUPATEN BANGKALAN, MADURA
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial dengan wisatawan di Kabupaten Bangkalan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena penelitian ini menjelaskan sesuai dengan tujuan penelitian. Data penelitian ini berupa tuturan yang mengandung pilihan kode pelaku industri pariwisata dengan wisatawan dalam interaksi sosial. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, catat dan interview. Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pola pilihan kode pelaku pariwisata dalam interaksi sosial dalam layanan wisata yaitu BI (bahasa Indonesia), campuran BI dengan bahasa asing (bahasa Inggris), campuran BI dengan BM (bahasa Madura), campuran BI dengan BAr (bahasa Arab), dan campuran BI dengan BJ (bahasa Jawa), BM (bahasa Madura). Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial meliputi partisipan, siapa yang berbicara dan yang diajak berbicara, latar belakang sosial, tema pembicaraan, fungsi pembicaraan, pengaruh teknologi, penyampaian maksud tertentu dan tujuan tertentu, dan kompetensi bahasa.KATA KUNCI: Pilihan Kode, Pelaku Industri Pariwisata, Sosiolinguistik, MaduraCODE CHOICE OF TOURISM INDUSTRY ACTOR IN SOCIAL INTERACTION WITH TOURISTS IN BANGKALAN REGENCY, MADURA ABSTRACT: This research aims to determine the code choice patterns of tourism industry actors in social interactions with tourists in Bangkalan Regency and the factors that influence them. This research is considered qualitative research because of this research explains in accordance with the research objectives. This research data is in the form of speech containing code choices from tourism industry actors and tourists in social interactions. Data collection in this research was observation, notes and interviews. This research analysis uses a contextual approach. The results of this research explain that there is a code choice pattern for tourism actors in social interactions in tourism services, namely BI (Indonesian), a mixture of BI and a foreign language (English), a mixture of BI and BM (Madurese), a mixture of BI and BAr (Arabic). ), and a mixture of BI with BJ (Javanese), BM (Madurese). Meanwhile, the factors that influence the choice of code for tourism industry actors in social interactions covers participants, who is speaking and who is being spoken to, social background, theme of conversation, function of conversation, influence of technology, conveying certain aims and objectives, and language competence. KEYWORDS: Code Choice, Tourism Industry Actors, Sociolinguistics, Madur
EKPLORASI DISCOVERY LEARNING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DI PERGURUAN TINGGI
ABSTRAK: Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya berpikir kemampuan mahasiswa di pendidikan tinggi. menggabungkan dua pendekatan antara Discovery Learning dan Lesson study untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mempromosikan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Melalui serangkaian tahapan Lesson Study terdiri dari: (1) tahapan perencanaan (plan), (2) tahapan pelaksanaan (do), dan (3) tahapan refleksi (see). Dosen merancang dan melaksanakan pelajaran Discovery Learning yang melibatkan mahasiswa dalam eksplorasi matakuliah membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, seperti analisis kritis, sintesis, dan pemecahan masalah. Dengan adanya Eksplorasi Discovery Learning berbasis Lesson study dalam matakuliah membaca menunjukkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi pada keterampilan membaca Mahasiswa mengalami peningkatan pada proses perkuliahan keterampilan membaca dikelas. EXPLORING DISCOVERY LEARNING BASED ON LESSON STUDY TO ENHANCE HIGHER-ORDER THINKING SKILLS IN HIGHER EDUCATION ABSTRACT: The aims of this research by the lower order thinking skills of students in higher education. Combining two approaches, namely Discovery Learning and Lesson Study, to create a learning environment that promotes higher order thinking skills. Through a series of Lesson Study stages, which consist of (1) Plan (2) Do, and (3) See, Lecturer designed and conducted Discovery Learning lessons that involved students in exploring the course material. The result indicates the Discovery Learning based Lesson study is effective in enhancing students' higher order thinking skills, such as critical analysis, synthesis, and problem-solving. The incorporation of Discovery Learning-based on Lesson Study in a reading course demonstrates that students' higher order thinking skills in reading course has improved during teaching learning process with the lecturer
DAMAR KAMBANG: RESISTANSI PEREMPUAN MADURA ATAS BUDAYA NORMATIF
ABSTRAK: Tulisan ini mendiskusikan perempuan Madura dalam novel Damar Kambang karya Muna Masyari, penulis asal Madura, yang melakukan perlawanan atas budaya normatif. Muna Masyari dikenalsebagai penulis Madura dengan karakteristik karya yang mengangkat budaya Madura. Dalam novel Damar Kambang, Muna Masyari menarasikan tiga perempuan dengan sudut pandang “aku” narator perempuan dalam pergulatan pernikahan. Metode close reading dengan teknik membaca dan mencatat digunakan untuk mengurai permasalahan penelitian. Data yang dikumpulkan berfokus pada sudut pandang “aku” narator perempuan, keterkaitan tokoh, peristiwa, dan alur yang menunjukkan bahwa novel Damar Kambang menempatkan perempuan Madura tidak sebagai objek. Perempuan Madura dalam institusi pernikahan pada novel Damar Kambang secara berulang ditampilkan mempertanyakan dan menunjukkan diri sebagai subjek. Protes terhadap norma mengenai peran dan identitas perempuan Madura serta tengka (tatakrama Madura) ditampilkan melalui penggambaran karakter perempuan yang memutuskan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, dominasi hubungan seksual dalam pernikahan terhadap laki-laki, dan penyerahan diri pada laki-laki yang tidak dicintai sebagai bentuk pelunas utang.KATA KUNCI: Damar Kambang; gender; perempuan Madura; resistansi DAMAR KAMBANG: MADURESE WOMEN’S RESISTANCE TO NORMATIVE CULTURE ABSTRACT: This article discusses Madurese women in the Damar Kambang novel by Muna Masyari, a writer from Madura, who fights against normative culture. Muna Masyari is known as a Madurese writer with works highlighting Madurese culture. In the Damar Kambang novel, Muna Masyari narrates three women from the perspective of the female narrator’s “I” in their marriage struggles. The close reading method and note-taking techniques are used to analyze the issues in the novel. The data collected focuses on the female narrators “I” point of view, the relationship between characters, events, and plot, which shows that Damar Kambang’s novel places Madurese women not as objects. Madurese women in the institution of marriage in the Damar Kambang novel repeatedly display judgment and show themselves as subjects. Protests against Madurese norms for women’s roles and indentity as well as “tengka” (Madurean etiquette) are represented by the portrayal of the characters’ decision to have sexual relations outside of marriage, the dominance of sexual relations within marriage over men, and surrendering herself to a men she doesn’t love as a form of paying off her debt.KEYWORDS: Damar Kambang; gender; Madurese womens; resistanc
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN PENGAJARAN SASTRA
ABSTRAK: Penelitian ini membahas tentang pembentukan karakter siswa Sekolah Dasar (SD) dengan pengajaran sastra. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami siswa pada saat ini, yaitu terkait dengan menurunnya moral, kreativitas serta interaksi siswa baik di lingkungan sekolah dan masyarakat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah penguatan pemahaman siswa terkait pengajaran sastra tersebut mempunyai muatan kajian antara manusia dengan lingkungan kehidupannya. Hal tersebut tentutnya ditanamkan sejak siswa masih duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD). Adapun bentuk langkah-langkah yang harus di pahami tersebut adalah, (1) Pengaplikasian pembentukan karakter siswa SD, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga, (2) Pengaplikasian pengajaran sastra siswa SD, dan (3) optimalisasi pembentukan karakter siswa SD dengan pengajaran sastra. Dengan memahami pelaksanaan tersebut, maka diharapkan terciptanya kehidupan siswa yang berkarakter, sehingga generasi yang berkarakter tersebut dapat membangun bangsa pada kehidupan yang lebih baik. KATA KUNCI: Pembentukan Karakter, Siswa Sekolah Dasar, Pengajaran Sastra. CHARACTER ESTABLISHMENT OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS WITH LITERATURE TEACHING ABSTRACT: This study discusses the character building of elementary school students by teaching literature. This is motivated by the problems experienced by students at this time, which is related to the decline in morale, creativity and student interaction both in the school environment and in the community. The steps that can be taken are strengthening students' understanding regarding the teaching of literature that has a study content between humans and their environment. This is of course instilled since students are still sitting on the elementary school (SD) education bench. The forms of the steps that must be understood are, (1) the application of character building for elementary school students, both in the formal education environment and in the family environment, (2) the application of teaching literature to elementary school students, and (3) optimizing the character formation of elementary school students by literature teaching. By understanding this implementation, it is hoped that the life of students with character will be created, so that a generation with such character can build the nation for a better life.KEYWORDS: Character Building, Elementary School Students, Literature Teaching
PENGUASAAN KALIMAT PADA ANAK HAMBATAN NEUROLOGIS DI SLB NEGERI BRANJANGAN JEMBER
ABSTRAK: Seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar terhadap lingkungan sekitarnya apabila bisa menggunakan kalimat yang utuh dan mempunyai makna. Oleh karena itu, persyaratan yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi yang baik adalah menguasai kalimat sehingga dapat diaplikasikan dalam berkomunikasi. Penguasaan kalimat merupakan penguasaan yang penting untuk dimiliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan penguasaan kalimat pada siswa tunagrahita dan siswa down syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Anak hambatan neurologis khususnya siswa tunagrahita dan siswa down syndrome di SLB Branjangan Jember merupakan sumber data penelitian ini, sedangkan datanya diambil dari kalimat-kalimat yang dihasilkan oleh anak hambatan neurologis dalam bentuk lisan dan tulis. Adapun hasil penelitian ini ditemukan penguasaan kalimat pada siswa tunagrahita dalam bentuk lisan adalah kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat berita, dan kalimat perintah. Sedangkan dalam bentuk tulis adalah kalimat tunggal, kalimat majemuk, dan kalimat berita. Adapun penguasaan kalimat pada siswa down syndrome dalam bentuk lisan adalah kalimat tunggal dan kalimat berita. Sedangkan dalam bentuk tulis adalah kalimat tunggal dan kalimat berita.KATA KUNCI: Down syndrome; penguasaan kalimat; tunagrahitaSENTENCE MASTERY IN CHILDREN WITH NEUROLOGICAL BARRIERS AT BRANJANGAN STATE SLB JEMBER ABSTRACT: person can communicate well and correctly with the surrounding environment if they can use sentences that are complete and have meaning. Therefore, the requirement that must be met in good communication is to master sentences so that they can be applied in communication. Sentence mastery is an important mastery to have. Therefore, this research aims to describe and explain sentence mastery in mentally retarded students and Down syndrome students. This research is a qualitative descriptive study. Children with neurological disabilities, especially mentally retarded students and Down syndrome students at SLB Branjangan Jember, are the data sources for this research, while the data is taken from sentences produced by children with neurological disabilities in oral and written form. The results of this research found that mentally retarded students' mastery of sentences in spoken form were single sentences, compound sentences, news sentences, and command sentences. Meanwhile, in written form there are single sentences, compound sentences and news sentences. The sentence mastery of Down syndrome students in oral form is single sentences and news sentences. Meanwhile, in written form, it is a single sentence and a news sentence.KEYWORD: Down syndrome; sentence mastery; mentally disable
STRATEGI TUTUR PEJABAT NEGARA DALAM WAWANCARA YOUTUBE PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS
ABSTRAK: Artikel ini bertujuan untuk memaparkan analisis wacana kritis pada tuturan pejabat publik dalam wawancara di konten Youtube. Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dianalisis menggunakan model analisis wacana kritis yang diadaptasi dari Norman Fairclough, yaitu deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi mempengaruhi pola penyampaian informasi yang ada di masyarakat. Media massa resmi, awalnya, menjadi pusat informasi dan alat kontrol sosial. Namun, di era teknologi ini, masyarakat bisa dengan mudah menjadi sumber informasinya sendiri. Salah satu platform yang digunakan saat ini adalah Youtube. Tidak hanya masyarakat umum, Youtube juga dimanfaatkan oleh pejabat negara untuk menyampaikan informasi. Akan tetapi, pejabat negara tentu memiliki tujuan, yakni pembentukan citra politik. Hasil analisis wacana kritis menemukan tujuh strategi tuturan yang digunakan, yaitu (1) penegasan dengan deskripsi diri, (2) penegasan dengan analogi, (3) penggunaan pertanyaan retoris, (4) pemberian penjelasan, (5) pemaparan program, (6) pemberian persetujuan dengan alasan, dan (7) pemberian jawaban normatif. Berdasarkan hasil penelitian, keseluruhan strategi tersebut memiliki modusnya masing-masing, yang dikelompokkan menjadi 3, yakni (1) penggambaran citra positif, (2) pembentukan citra untuk meminta dukungan, dan (3) penjelasan kesalahpahaman masyarakat.KATA KUNCI: Analisis wacana kritis; ; citra politik; media massa ; modus tuturan; Youtube SPEECH STRATEGIES OF STATE OFFICIALS IN YOUTUBE INTERVIEWS CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS PERSPECTIVEABSTRACT: This article aims to describe critical discourse analysis on the speeches of public officials in interviews on Youtube content. The type and research approach used is descriptive qualitative. The data were analyzed using a critical discourse analysis model adapted from Norman Fairclough, namely description, interpretation and explanation. The results of the study indicate that the development of information technology influences the scheme of information delivery in society. Initially, the official mass media became a center of information and a means of social control. However, in this technological era, people can easily become their own source of information. One of the platforms used today is Youtube. Not only by the public society, Youtube is also used by state officials to convey information. However, state officials certainly have a goal, namely the formation of a political image. The results of critical discourse analysis found seven strategies of speech in interview, namely (1) affirmation with self-description, (2) affirmation with analogy, (3) use of rhetorical questions, (4) giving explanations, (5) program presentations, (6) giving approval with reasons, and (7) providing normative answers. Based on the results of the research, all of these schemes have their respective modes, which are grouped into 3, namely (1) depicting a positive image, (2) forming an image to ask for support, and (3) explaining people's misunderstandings.KEYWORDS: critical discourse analysis; ; political image; mass media; ; Youtub
IDENTITAS ETNIS DALAM KARYA SASTRA INDONESIA PADA MEDIA ONLINE (CULTURAL STUDIES DALAM KAJIAN CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)
ABSTRAK:Karya sastra yang dikontruksi budaya disebut juga identitas etnis. Beberapa aspek membentuk identitas etnis, yaitu: (1) identitas diri sendiri; (2) pengetahuan tentang budaya etnis (tradisi, adat istiadat, nilai, dan perilaku); dan (3) perasaan bahwa seseorang termasuk dalam kelompok etnis tertentu. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengkonstruksikan elemen struktural cerpen melalui pendekatan cultural studies yang menggunakan critical discourse analysis (CDA). Tujuan dari penelitian ini untuk memperluas pemahaman kita tentang fenomena identitas etnis dengan melihat identitas etnis sebagai refleksi sejarah atau kontruksi sosial, serta bagaimana hubungan kuasa dibangun dalam teks. Metode pengumpulan data terdiri dari mengunduh cerpen dari media online, yang kemudian dideskripsikan, dianalisis, dan ditafsirkan sesuai dengan elemen struktural cerpen, identitas etnis, dan CDA. Identitas etnis dilihat pada tahap CDA melalui komponen linguistik melalui tata bahasa dan praktik wacana berupa produksi dan konsumsi teks, serta relasi kuasa berupa dinamika antar karakter, setting cerita, dan tema yang diangkat, diantaranya konflik interpersonal, penindasan dan diskriminasi, serta asimilasi etnis antara kelompok mayoritas dan minoritas.KATA KUNCIIdentitas Etnis; Cultural Studies; Critical Discourse Analysis; Relasi Kuasa ETHNIC IDENTITY IN INDONESIAN LITERARY WORKS IN ONLINE MEDIA(CULTURAL STUDIES IN CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)ABSTRACT:Literary works that are constructed by culture are also called ethnic identities. Several aspects form ethnic identity, namely: (1) one's own identity; (2) knowledge of ethnic culture (traditions, customs, values, and behavior); and (3) the feeling that one belongs to a particular ethnic group. Qualitative methods are used in this research to construct the structural elements of short stories through a cultural studies approach that uses critical discourse analysis (CDA). The aim of this research is to expand our understanding of the phenomenon of ethnic identity by viewing ethnic identity as a reflection of history or social construction, as well as how power relations are built in texts. The data collection method consists of downloading short stories from online media, which are then described, analyzed and interpreted according to the short story's structural elements, ethnic identity and CDA. Ethnic identity is seen at the CDA stage through linguistic components through grammar and discourse practices in the form of text production and consumption, as well as power relations in the form of dynamics between characters, story settings, and themes raised, including interpersonal conflict, oppression and discrimination, and ethnic assimilation between groups. majority and minority.KEYWORDSEthnic Identity; Cultural Studies; Critical Discourse Analysis; Power Relation
REFLEKSI BERKEBINEKAAN GLOBAL PADA CERITA ANAK “SEPASANG MATA” KARYA VERONICA W
ABSTRAK: Bahan bacaan merupakan sumber informasi yang harus digali oleh para pembaca. Di masa yang serba digital ini, sumber bacaan tidak harus berbentuk cetak, banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh bahan bacaan dengan menyesuaikan tingkat kebutuhan/jenjang pembaca. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan paltform Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikburistek yang menyediakan bahan bacaan dengan berbagai tema versi digital yang sudah terseleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi dari salah satu bahan bacaan yang telah ditetapkan sebagai bahan bacaan literasi yang sesuai dengan tema Gerakan Literasi Nasional sebagai refleksi salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka yaitu berkebinekaan global, juga untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada pembaca khususnya anak-anak dengan sajian cerita anak yang menarik disertai ilustrasi yang berwarna. Sumber data diperoleh dari cerita anak berjudul “Sepasang Mata” karya Veronica W. dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh bahwa refleksi berkebinekaan global yaitu mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, dimensi itu terefleksi pada karakteristik tokoh Kinan, Hanna, Edita, dan keluarganya. Dengan demikian, sebelum memberikan bahan bacaan kepada anak-anak, hendaknya peran orang tua, guru, ataupun orang dewasa perlu mengetahui terlebih dahulu isi buku tersebut, agar dapat disesuaikan dengan kondisi anak. Hasil refleksi berkebinekaan global pada penelitian ini diharapakan mampu meningkatkan daya tarik untuk mengenal dan menghargai budaya Nusantara yang beraneka ragam sebagai pengembangan bahan ajar.KATA KUNCI: refleksi; berkebinekaan global; bahan bacaan literasi; cerita anak; budaya Nusantara. REFLECTION ON GLOBAL DIVERSITYIN THE CHILDREN'S STORY "A PAIR OF EYES" BY VERONICA W ABSTRACT: Reading material is a source of information that readers must explore. In this digital era, reading sources do not have to be in printed form, there are many digital platforms that can be used to obtain reading material to suit the needs/level of the reader. One of them is by utilizing the platform of the Ministry of Education and Technology's Language Development and Development Agency which provides selected digital versions of reading materials with various themes. The aim of this research is to explore information from one of the reading materials that has been designated as literacy reading material in accordance with the theme of the National Literacy Movement as a reflection of one of the dimensions of the Pancasila Student Profile in the Merdeka Curriculum, namely global diversity, as well as to introduce Indonesian culture to readers, especially children with interesting children's stories accompanied by colorful illustrations. The data source was obtained from a children's story entitled "A Pair of Eyes" by Veronica W. using a qualitative descriptive method. The results obtained are reflection on global diversity, namely knowing and appreciating culture, intercultural communication skills in interacting with others, reflection and responsibility for experiences of diversity, these dimensions are reflected in the characteristics of the characters Kinan, Hanna, Edita, and their families. Thus, before giving reading material to children, parents, teachers or adults should first know the contents of the book, so that it can be adapted to the child's condition. It is hoped that the results of the reflection on global diversity in this research will be able to increase the attractiveness of getting to know and appreciate the diverse cultures of the archipelago as an open materials development.KEYWORDS: reflection; global diversity; literacy reading materials; children stories; Indonesian culture
DESAIN PENGEMBANGAN MODEL CR2C (CONSTRUCTIVE RESPONSIVE READING COMPREHENSION) BERBASIS LITERASI DIGITAL DALAM MEMBACA PEMAHAMAN DI PERGURUAN TINGGI
ABSTRAK: Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kemampuan membaca yang rendah. Keterampilan abad 21 berorientasi pada segala hal yang bersifat digital, begitupun dalam hal membaca di kalangan mahasiswa. Model CR2C (Constructive Responsive Reading Comprehension) merupakan suatu model membaca interaktif yang diselaraskan dengan strategi membaca pemahaman responsif konstruktif dalam teks digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RD) dengan model pengembangan model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Teknik analisis data yang digunakan adalah Model Miles dan Huberman dengan (collection, reduction, display, dan conclusion drawing/ veryfiying). Penelitian ini menghasilkan suatu analisis kebutuhan yaitu kebutuhan/keperluan (necessities), kekurangan (lacks), dan keinginan (Wants). Hasil yang diproleh dari penelitian ini adalah kemampuan memahami teks digital mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan yang berada pada kategori sangat rendah (5.48). Kompetensi pemahaman tertinggi terletak pada pemahaman literal pemahaman terendah terletak pada pemahaman apresiasi. Berdasarkan data yang diproleh, belum ada model yang mengarahkan mahasiswa untuk menjelajahi ruang informasi dan hyperlink di internet , begitupun dengan panduan menemukan dan menentukan suatu sumber yang relevan dan terpercaya. Dari hasil tersebut disusunlah suatu sintaks model beserta deskripsi langkah-langkahnya sebagai produk yang nanti bisa dikembangkan lagi oleh peneliti lain.KATA KUNCI: Analisis kebutuhan; Desain Model CR2C; Membaca Pemahaman; Literasi Digital. DESIGN DEVELOPMENT OF THE CR2C (CONSTRUCTIVE RESPONSIVE READING COMPREHENSION) MODEL BASED ON DIGITAL LITERACY IN READING COMPREHENSION IN UNIVERSITIESABSTRACT: Indonesia is one of the countries that have low reading ability. 21st century skills are oriented to all things digital, as well as in terms of reading among students. The CR2C (Constructive Responsive Reading Comprehension) model is an interactive reading model that is aligned with a constructive responsive reading comprehension strategy in digital texts. The method used in this research is Research and Development (RD) with a 4D model development model (Define, Design, Develop, and Disseminate). The data analysis technique used is the Miles and Huberman model with (collection, reduction, display, and conclusion drawing/very fiying). This research produces a needs analysis, namely needs, deficiencies, and wants. The results obtained from this study are the ability to understand digital texts of Indonesian Language and Literature Education students at Kuningan University which is in the very low category (5.48). The highest comprehension competence lies in literal understanding, the lowest understanding lies in appreciation understanding. Based on the data obtained, there is no model that directs students to explore the information space and hyperlinks on the internet, as well as a guide to finding and determining a relevant and reliable source. From these results, a syntax model along with a description of the steps was compiled as a product that could later be developed by other researchers.KEYWORDS: Needs analysis; CR2C Model Design; Reading Comprehension; Digital Literac