39799 research outputs found
Sort by
Optimasi Perencanaan Produksi Batu Belah Dengan Metode Integeter Programming
PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam ukuran batu belah. Dalam dua tahun belakangan ini PT XYZ dihadapkan pada tantangan produksi yang signifikan akibat fluktuasi permintaan produk yang tidak terduga berdasarkan ukuran dan kuantitas permintaan. Dalam produksinya, PT XYZ sering mendapatkan ketidaktepatan antara bahan baku yang tersedia dan permintaan yang diajukan. Hal tersebut terjadi karena penentuan produksi masih dilakukan secara konvensional menggunakan intuisi dan pengalaman masa lalu. Rata-rata permintaan selama dua tahun terakhir yaitu 37.435 ton material, sedangkan rata-rata bahan baku yang tersedia yaitu 38.783 ton. Ketersediaan bahan baku sebesar 38.783 ton tidak dapat memenuhi permintaan karena adanya loss material sebesar 90% - 95% selama proses produksi. Kurangnya bahan baku dalam memenuhi kebutuhan produksi membuat PT XYZ harus membeli bahan baku dengan vendor lain dengan harga yang lebih tinggi. Digunakan metode forecasting untuk mengidentifikasi pola permintaan yang fluktuaktif. Hasil analisa forecasting akan menjadi dasar untuk pengembangan model matematis menggunakan integer programming. Metode Integer Programming digunakan untuk memodelkan masalah perencanaan produksi batu belah di PT.XYZ. Variabel keputusan yang terkait dengan produksi batu belah diidentifikasi, untuk menentukan fungsi tujuan dalam upaya meminimalkan biaya produksi batu belah. Kendala-kendala yang mencerminkan pembatasan produksi, permintaan pasar, dan persediaan batu belah disertakan untuk kelengkapan model yang dibuat. Pemanfaatan Integer Programming dengan bantuan aplikasi Lingo 20.0 mampu menghasilkan penyelesaian optimal yang memenuhi semua kendala. Hasil dari penyelesaian model mampu menentukan penugasan tambang, crusher dan pemilihan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode optimasi, PT XYZ memiliki potensi menurunkan biaya produksi batu belah sebesar 5,16% dibandingkan dengan menggunakan metode yang saat ini digunakan perusahaan.
=================================================================================================================================
PT XYZ is a company that produces various sizes of split stones. In the last two years, PT XYZ has faced significant production challenges due to fluctuations in product demand that are unexpected, based on both the size and quantity of requests. In its production process, PT XYZ often encounters discrepancies between available raw materials and the requested demand. This occurs because production decisions are still made conventionally using intuition and past experience. The average demand over the last two years is 37,435 tons of material, while the average available raw materials amount to 38,783 tons. The availability of raw materials of 38,783 tons cannot meet the demand due to a material loss of 90% - 95% during the production process. The lack of raw materials to meet production needs forces PT XYZ to purchase additional raw materials from other vendors at higher prices. A forecasting method is utilized to identify fluctuating demand patterns. The results of the forecasting analysis will serve as the basis for developing a mathematical model using integer programming. Integer Programming is employed to model the split stone production planning problem at PT XYZ. Decision variables related to split stone production are identified to determine the objective function in an effort to minimize the production costs of split stones. Constraints reflecting production limitations, market demand, and split stone inventory are included for the completeness of the created model. The utilization of Integer Programming with the assistance of Lingo 20.0 application is capable of generating optimal solutions that meet all constraints. The results of the model solution can determine assignments for mining, crushers, and product selection. The research findings indicate that with the optimization method, PT XYZ has the potential to reduce split stone production costs by 5.16% compared to the current method used by the company
Studi Numerik Pengaruh Sistem Pendinginan Air Cooling dan PCM terhadap Temperatur Modul Baterai Lithium-ion
Pada penelitian kali ini dilakukan simulasi perpindahan panas pada modul baterai yang terdiri dari 16 sel baterai LiFePO4 berkapasitas 105Ah. Modul yang dianalisa kali ini merupakan bagian dari penyimpanan energi yang terdiri dari 10 modul baterai. Baterai yang digunakan memiliki batas temperatur operasional antara -20°C hingga 55°C atau 253.15 K hingga 328.15 K dengan rentang arus discharge antara 0.5C hingga 2 C. Namun ketika modul ini beroperasi pada arus 0.5 C, temperatur yang dihasilkan sudah mendekati batas temperatur operasional baterai yaitu 327.587 K. dimana temperatur tersebut sudah mendekati batas temperatur operasional baterai sehingga dibutuhkan sistem pendingin yang dapat mengatur temperatur baterai agar tetap berada pada rentang temperatur operasionalnya. Simulasi numerik yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan software Ansys 19.2 dengan nilai energi bangkitan baterai untuk setiap sel ditentukan dengan menggunakan persamaan bernardi. Modul baterai yang disimulasikan didesain memiliki sistem pendingin baterai hybrid yang mengkombinasikan pendingin udara dan material pengubah fasa. Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah konfigurasi modul baterai, nilai arus discharge, kecepatan udara, dan konduktivitas thermal dari phase change material yang digunakan. Konfigurasi modul baterai yang dianalisa ada 2, yaitu modul 8×2 dan 4×4. Kemudian arus discharge yang disimulasikan adalah 0.5 C, 1 C, 1.5 C, dan 2 C. Pada analisa variasi kecepatan inlet dan konduktivitas thermal phase change material, baterai dianggap melakukan proses discharge pada arus 2 C. Kecepatan inlet yang disimulasikan adalah 1 m/s dan 3 m/s. Kemudian untuk konduktivitas thermal phase change material, baterai dianggap melakukan proses discharge pada arus 2 C. Kemudian untuk konduktivitas thermal phase change material yang divariasikan yaitu 0.24 W/m.K, 0.4 W/m.K, dan 0.8 W/m.K. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari konfigurasi modul, arus discharge baterai, kecepatan inlet, dan konduktivitas thermal PCM yang digunakan terhadap temperatur maksimum dan distribusi temperatur modul baterai. Pada arus discharge 0,5 C, modul 4x4 mrmiliki pendinginan yang lebih optimal dalam memberikan temperatur maksimum baterai. Pada kecepatan udara 1 m/s didapatkan temperatur maksimal sebesar 316, 45 K atau 43,3 °C
==================================================================================================================================
In this research, a heat transfer simulation was carried out on a battery module consisting of 16 LiFePO4 battery cells with a capacity of 105Ah. The module analyzed this time is part of an energy storage unit consisting of 10 battery modules. The battery used has an operational temperature limit of between -20°C to 55°C or 253.15 K to 328.15 K with a discharge current range of between 0.5C to 2 C. However, when this module operates at a current of 0.5 C, the resulting temperature is close to the temperature limit. The operational temperature of the battery is 327,587 K. where this temperature is already close to the battery's operational temperature limit, so a cooling system is needed that can regulate the battery temperature so that it remains within its operational temperature range. Numerical simulations carried out in this research used Ansys 19.2 software with the battery generation energy value for each cell determined using the Bernardi equation. The simulated battery module is designed to have a hybrid battery cooling system that combines air cooling and phase change materials. The variations used in this research are the battery module configuration, discharge current value, air speed, and thermal conductivity of the phase change material used. There are 2 battery module configurations analyzed, namely 8×2 and 4×4 modules. Then the simulated discharge currents are 0.5 C, 1 C, 1.5 C, and 2 C. In the analysis of variations in inlet speed and thermal conductivity of phase change material, the battery is considered to carry out the discharge process at a current of 2 C. The simulated inlet speed is 1 m/s and 3 m/s. Then, for the thermal conductivity of the phase change material, the battery is assumed to carry out the discharge process at a current of 2 C. Then for the thermal conductivity of the phase change material, the variations are 0.24 W/mK, 0.4 W/mK, and 0.8 W/mK. The results of this research show that there is an influence of the module configuration, battery discharge current, inlet speed, and thermal conductivity of the PCM used on the maximum temperature and temperature distribution of the battery module. At a discharge current of 0.5 C, the 4x4 module has more optimal cooling in providing maximum battery temperature. At an air speed of 1 m/s, a maximum temperature of 316, 45 K or 43.3 °C is obtaine
Rekomendasi Micro-Influencer Twitter Indonesia untuk Brand Produk dengan Metode Learning to Rank
Influencer marketing merupakan salah satu strategi marketing yang digunakan brand untuk meningkatkan brand awareness dan mempromosikan produk atau jasa. Seorang micro-influencer yang memiliki pengikut tidak sebanyak influencer besar dianggap lebih efektif sebagai brand ambassador karena memiliki target audiens yang lebih spesifik. Oleh karena itu, banyak brand menggunakan jasa micro-influencer media sosial sebagai bagian dari kampanye marketingnya. Dalam memilih micro-influencer untuk kerja sama, brand atau agensi periklanan di Indonesia mengalami kesulitan karena banyaknya jumlah micro-influencer namun minimnya data yang ada untuk micro-influencer Twitter (atau X) Indonesia. Oleh karena itu, dibuatlah model machine learning dengan metode Learning to Rank untuk menghasilkan rekomendasi micro-influencer terbaik. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan prediksi ranking micro-influencer untuk suatu brand dengan dataset twit brand dan micro-influencer yang diambil dari Twitter. Tahapan yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah pengumpulan data, praproses data, penghitungan skor relevansi, pembuatan model dan evaluasi model menggunakan metrik MRR, MAP, dan NDCG. Model yang dibangun akan dibandingkan berdasarkan label serta fungsi kerugian. Hasil akhir pada penelitian ini adalah rekomendasi 5 micro-influencer teratas untuk suatu brand. Berdasarkan evaluasi, didapatkan bahwa label frequency dengan fungsi kerugian pointwise Mean Squared Loss menghasilkan metrik tertinggi, yaitu MRR@5 dan MRR@10 sebesar 1,0000, MAP@5 sebesar 0,6667, MAP@10 sebesar 0,7222, dan NDCG sebesar 0,8769. Rekomendasi yang dikeluarkan memiliki micro-influencer relevan pada peringkat 1 untuk seluruh brand yang diujikan.
=================================================================================================================================
Influencer marketing is one of the marketing strategies used by brands to increase brand awareness and promote their products or services. A micro-influencer with less followers than big influencers is perceived as more effective as brand ambassadors because they have a more specific target audience. Therefore, many brands are using the services of social media micro-influencers as part of their marketing campaigns. When selecting micro-influencers, brands in Indonesia encounter difficulties due to the large number of micro-influencers but lack of available data on Indonesian Twitter (or X) micro-influencers. Therefore, a machine learning model using Learning to Rank method was proposed to provide recommendations for the best micro-influencers. In this Final Project, the objective is to predict the ranking of micro-influencer for a given brand using dataset consisting of brand and micro-influencer tweets from June 1, 2022, to December 31, 2022, obtained from Twitter. The steps involved in this Final Project are data collection, data preprocessing, relevance score calculation, model building, and model evaluation using metrics including MRR, MAP, and NDCG. Additionally, the model will be compared based on the labels and loss functions. The result of this research is a recommendation of the top 5 micro-influencers for a brand. The result of the evaluation reveals that the frequency label with pointwise loss, Mean Squared Loss, has the highest metrics, that are MRR@5 and MRR@10 of 1.0000, MAP@5 of 0.6667, MAP@10 of 0.7222, and NDCG of 0.8769. The recommendation output shows the relevant micro-influencers are at the first rank across all brands being tested
Strategi Pengembangan Aglomerasi Industri Halal di Jawa Timur
Prospek industri halal yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, hal ini selaras dengan pertumbuhan jumlah penduduk muslim setiap tahunnya. Kehalalan produk kini bukan hanya sekadar preferensi, melainkan suatu kebutuhan esensial bagi konsumen, terutama konsumen Muslim. Mulai dari produk makanan dan minuman, fashion, wisata, obat-obatan, kosmetik, media dan lain-lain. Salah satu industri halal yang saat ini sedang berkembang adalah sektor halal food, yang ditekankan oleh pemerintah sebagai salah satu prioritas utama. Hal ini dibuktikan dengan pemberian sertifikat halal kepada seluruh industri makanan dan minuman untuk mencapai keseluruhan tujuan dalam halal food melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2019. Penelitian ini fokus pada Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) sebagai Kawasan Industri Halal di Jawa Timur. Tujuannya adalah melihat aglomerasi industri halal di wilayah Jawa Timur dengan menggunakan model ekonometrika dan metode Analytic Network Process (ANP) melalui empat kelompok ahli, yaitu praktisi, pemerintah, akademisi, dan asosiasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya aglomerasi industri dengan jenis localization dan urbanization economies. Hambatan utama adalah kurangnya fasilitas penelitian dan pengembangan, yang dapat membatasi inovasi dalam produk halal. Solusi yang dominan adalah mengembangkan pusat inovasi khusus untuk produk halal dalam Kawasan Industri Halal, dengan meningkatkan riset dan inovasi melalui infrastruktur pendukung. Solusi strategis dalam mengatasi hambatan tersebut ialah meningkatkan halal brand dan daya saing dengan produk industri konvensional. Pendekatan ini menggambarkan bahwa pengembangan aglomerasi industri halal dapat dicapai melalui dorongan inovasi pada produk halal yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di dalam kawasan, sehingga mampu bersaing secara lebih efektif.
=====================================================================================================================================
The prospect of the halal industry continues to grow from year to year, this is in line with the growth of the Muslim population every year. Product halalness is now not just a preference, but an essential need for consumers, especially Muslim consumers. Starting from food and beverage products, fashion, travel, medicine, cosmetics, media and others. One of the halal industries that is currently developing is the halal food sector, which is emphasized by the government as one of the top priorities. This is evidenced by the granting of halal certificates to the entire food and beverage industry to achieve overall goals in halal food through the Minister of Religion Regulation Number 26 of 2019. This research focuses on the Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) as a Halal Industrial Zone in East Java. The aim is to see the agglomeration of the halal industry in the East Java region using econometric models and the Analytic Network Process (ANP) method through four groups of experts, namely practitioners, government, academics, and associations. The results showed the existence of industrial agglomeration with localization and urbanization economies. The main obstacle is the lack of research and development facilities, which can limit innovation in halal products. The dominant solution is to develop a special innovation center for halal products in the Halal Industrial Zone, by increasing research and innovation through supporting infrastructure. The strategic solution in overcoming these obstacles is to improve the halal brand and competitiveness with conventional industrial products. This approach illustrates that the development of halal industrial agglomeration can be achieved through encouraging innovation in halal products produced by companies in the region, so that they can compete more effectivel
Implementasi API Backend myITS Logistics menggunakan Clean Architecture dan Domain-Driven Design (DDD)
Logistik merupakan elemen pendukung organisasi maupun perusahaan. Kebutuhan logistik meliputi pengelolaan, penyimpanan dan pemindahan kebutuhan logistik dari pemasok kepada user. Institut Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di wilayah Jawa Timur dengan 22.000 mahasiswa yang dikategorikan dalam 7 fakultas dan 39 departemen dalam kesehariannya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dalam menjalankan proses bisnisnya. Dalam proses kerjanya setiap unit di ITS melakukan order kebutuhan barang melalui aplikasi web Odoo. Akan tetapi aplikasi web yang ada memiliki berbagai kekurangan dalam segi fungsionalitas, tidak memiliki tenaga ahli untuk melakukan pengembangan, standar autentikasiyang dimiliki Odoo tidak dapat diintegrasikan dengan standar autentikasi yang diterapkan myITS. Selain itu Oddo bersifat open source platform sehingga memiliki batasan penghambat untuk dilakukan pengembangan. Dengan masifnya permintaan kebutuhan logistik dan banyaknya unit yang harus dilayani. Perlu adanya pengembangan aplikasi yang lebih spesifik untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih kompleks seperti manajemen gudang, pengadaan, dan hingga proses order. Pada penelitian Tugas Akhir ini akan dilakukan implementasi pembuatan backend myITS Logistics dengan clean architecture dan Domain-Driven Design (DDD). Pemilihan arsitektur dilakukan karena bersifat independen sehingga penerapan arsitektur yang digunakan memungkinkan aplikasi dapat dilakukan pembaharuan di kemudian hari. Sistem myITS Logistics yang telah dibuat akan melalui tahap evaluasi untuk setiap fungsionalita, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan utama. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan sebuah sistem backend myITS Logistics yang dapat berjalan sesuai dengan proses bisnisnya, terstruktur dan terkelola dengan baik, sehingga proses maintenance maupun pengembangan aplikasi dapat dilakukan secara cepat praktis dan efisien.
=================================================================================================================================
Logistics is a supporting element for organizations and companies. Logistics needs include managing, storing, and transferring logistics requirements from suppliers to users. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), as one of the largest universities in East Java with 22,000 students categorized into 7 faculties and 39 departments, requires adequate facilities and infrastructure to carry out its business processes. In their daily operations, each unit at ITS places orders for goods through the Odoo web application. However, the existing web application has various limitations in terms of functionality, lacks expert resources for development, and the authentication standard of Odoo cannot be integrated with the authentication standard implemented by myITS. Additionally, Odoo is an open-source platform that has limitations and constraints for further development. With the massive demand for logistics needs and the numerous units that need to be served, there is a need for a more specific application development to address more complex issues such as warehouse management, procurement, and order processes. This final project research will focus on implementing the development of the backend of myITS Logistics using clean architecture and Domain-Driven Design (DDD). The chosen architecture is independent, allowing for future updates and improvements to the application
Deteksi Gejala Aritmia dengan Analisis Sinyal Ekstraksi Data Detak Jantung menggunakan Algoritma Machine Learning
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian kronis terbesar di dunia dan memberikan dampak signifikan pada angka kematian global. Detak jantung, sebagai indikator vital kesehatan jantung, dalam memberikan informasi penting tentang deteksi dini penyakit jantung. Aritmia merupakan salah satu gangguan jantung yang umum, menyebabkan ketidaknormalan irama jantung, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat. Penelitian ini difokuskan pada pengolahan data RR dalam mengklasifikasikan seseorang terindikasi penyakit aritmia. RR merupakan jarak interval antar titik puncak pada gelombang sinyal Elektrokardiogram. Kumpulan dataset RR akan dilakukan analisis pada dua domain sinyal, yaitu domain waktu dan domain frekuensi. Dengan melakukan ekstraksi fitur pada kedua domain tersebut, diperoleh total 12 fitur yang diataranya ialah meanRR, HR, SDRR, RMSSD, NN50, SDSD, CVR, LF_Peak, HF_Peak, LF_Norm, HF_Norm, LF/HF. Langkah berikutnya yaitu seleksi fitur berdasarkan nilai korelasi antar fitur, sehingga dapat dipastikan hanya fitur fitur kuat digunakan dalam melakukan proses pembangunan model. Setelah proses seleksi fitur selesai, dibangun model machine learning menggunakan tiga algoritma, yaitu k-Nearest Neighbors, Random Forest, dan Support Vector Machine. Hasil evaluasi model menunjukkan tingkat akurasi masing-masing model secara berurutan adalah 82%, 76%, dan 85%. Program tersebut dikembangkan ke dalam bentuk web menggunakan framework Laravel dan Flask
Analisis Statis pada Variasi Desain Chassis Prototype Green Light Florent
Pada chassis prototype green light florent menjadi fokus penelitian karena pentingnya pengembangan teknologi dan efisiensi energi dalam mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi
(KMHE). Chassis merupakan suatu kerangka yang menopang seluruh komponen diatasnya, sehingga chassis harus kuat dan massanya kecil (ringan) untuk meningkatkan efisiensi dari
kendaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah membuat modifikasi variasi chassis dengan optimasi ukuran dan struktur, kemudian dilakukan analisis elemen menggunakan
perangkat lunak simulasi Ansys. Selain itu, penelitian ini juga akan mengeksplorasi penggunaan material full aluminium yang ringan namun kuat dengan.
Penelitian ini akan membuat alternatif desain chassis prototype green light florent berjumlah 3 macam kemudian akan dilakukan analisis pembebanan statis. Tujuannya agar
mendapatkan massa modifikasi chassis yang lebih ringan dan memiliki struktur yang kuat dan aman dengan parameter yaitu deformasi, stress/tegangan, strain/regangan, dan safety factor.
Dalam menentukan hasil akhir penelitian ini menggunakan pembebanan tipe 1 karena simulasi ini mendekati kondisi sebenarnya. Dari hasil analisis dan perhitungan chassis alternatif desain 2 prototype green light florent
memiliki massa lebih kecil yaitu sebesar 6,850 kg. Kemudain dari hasil simulasi tegangan maksimumnya 53,813 Mpa lebih kecil dari tegangan ijin nya yaitu 99,880 Mpa. Dan hasil
simulasi software nilai deformasi maksimal sebesar 0,308 mm, strain maksimal sebesar 0,000792 dan safety factor sebesar 4,218. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan yang berharga dalam perancangan chasis mobil prototype hemat energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai
pengembangan kendaraan hemat energi masa depan, yang akan membantu mengurangi dampak lingkungan dan menghemat sumber daya energi.
===================================================================================================================================
The chassis of the green light florent prototype is the focus of research because of the importance of technology development and energy efficiency in participating in the Energy Efficient Car Contest (KMHE). Chassis is a framework that supports all the components above it, so the chassis must be strong and small in mass (light) to increase the efficiency of the vehicle.
The research method used is to make modifications to chassis variations by optimizing the size and structure, then conducting elemental analysis using Ansys simulation software. In addition, this research will also explore the use of lightweight but strong full aluminum material.
This research will make an alternative design of 3 kinds of florent green light prototype chassis and then static loading analysis will be carried out. The goal is to get a lighter chassis modification mass and have a strong and safe structure with parameters namely deformation, stress / tension, strain / strain, and safety factor. In determining the final results of this study using type 1 loading because this simulation is close to the actual conditions.
From the results of the analysis and calculation of alternative chassis design 2 florent green light prototype has a smaller mass of 6,850 kg. Then from the simulation results the maximum stress is 53,813 Mpa which is smaller than the allowable stress of 99,880 Mpa. And the results of the software simulation of the maximum deformation value of 0,308 mm, the maximum strain of 0,000792 and the safety factor of 4,218. The results of this research are
expected to provide valuable insights in the design of a more efficient and sustainable energy�saving prototype car chassis. The findings of this research can be used as the development of future energy-efficient vehicles, which will help reduce environmental impact and save energy
resources
Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang Pelabuhan Merak
Pelabuhan Merak merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang salah satu fungsinya sebagai Pelabuhan penyeberangan pulau Jawa dengan pulau Sumatera. Dari letak dan lokasi pelabuhan merak, pelabuhan tersebut cukup terlindungi oleh pulau merak besar dan dua bangunan pemecah gelombang yang salah satunya di daerah barat laut pelabuhan merak, sehingga pelabuhan tersebut mampu terlindungi dari gelombang samudera Hindia dan laut Jawa. Meskipun memiliki pulau merak besar dan bangunan pemecah gelombang, di pelabuhan merak tersebut tepatnya di dermaga 2 terdapat satu buah unit mobil minibus yang terjatuh ke laut ketika ingin menaiki salah satu kapal penyeberangan salah satu faktor penyebabnya adalah gelombang yang tinggi, selain itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperingati adanya gelombang yang tinggi didaerah selat sunda. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi bangunan pemecah gelombang di daerah barat laut pelabuhan merak, jika perlu direncanakan ulang bangunan tersebut, selain itu perlu adanya perbandingan kondisi pelabuhan sebelum dan setelah bangunan pemecah gelombang tersebut direncanakan ulang. Perencanaan pemecah gelombang ini dilakukan dengan mengubah data angin yang sudah terkoreksi menjadi data gelombang prediksi, menggunakan panjang fetch dan metode JONSWAP. Kemudian, mencari periode ulang gelombang dengan menggunakan distribusi weibull. Dari data gelombang tersebut dilakukan permodelan dengan menggunakan aplikasi Delft3D untuk mempertimbangkan transformasi gelombang. Selain itu, direncanakan ulang struktur bangunan pemecah gelombang dengan menggunakan aplikasi SAP2000, setelah itu menghitung downtime sebelum dan sesudah bangunan tersebut direncanakan. Dari hasil analisis windrose pada data angin tahun 2012 hingga tahun 2021 didapatkan bahwa, arah angin yang terjadi dominan dari arah timur untuk kuarter kedua hingga ketiga, dan dari arah barat daya untuk kuarter pertama dan keempat. Selain itu, dari hasil analisis prediksi gelombang didapatkan bahwa gelombang dari arah barat daya menjadi gelombang yang perlu diwaspadai di sekitar bulan Desember karena gelombang tersebut bisa mencapai lebih dari 4 meter. Dari hasil perhitungan struktur SAP2000 pada perencanaan ulang bangunan pemecah gelombang, didapatkan rasio PMM bernilai sekitar 0,7 sehingga dapat dikatakan perencanaan ulang bangunan tersebut terbilang aman. Adapun, untuk perhitungan downtime sebelum perencanaan ulang bangunan bernilai 21,48% menjadi 3,71% setelah perencanaan ulang bangunan di daerah dermaga 4 pelabuhan merak. Hal tersebut menandakan bahwa perencanaan ulang bangunan pemecah gelombang di pelabuhan merak tepatnya di bagian barat laut pelabuhan berhasil mengurangi downtime pada pelabuhan.
=================================================================================================================================
Merak Port is one of the largest ports in Indonesia, one of which functions as a crossing port between the island of Java and the island of Sumatra. From the location of Merak port, the port is quite protected by the large Merak island and two breakwaters, one of them in the northwest area of Merak port, so that the port is able to be protected from the waves of the Indian ocean and the Java Sea. Even though it has a merak besar island and a breakwater building, at the merak port, precisely at pier 2, there is a minibus car unit that fell into the sea when it wanted to board one of the crossing ships, one of the factors causing it was high waves, besides that the Indonesian Agency for Meteorology, Climatology and Geophysics warned of high waves in the Sunda Strait area. Thus, it is necessary to evaluate the breakwater building in the northwest area of Merak port, if necessary to re-plan the building, besides that it is also necessary to compare the condition of the port before and after the breakwater building is re-planned. In this final project, the planning of the Merak harbour breakwater is carried out by converting corrected wind data into predicted wave data, using the fetch length and JONSWAP method. Then, finding the wave return period using the Weibull distribution. From the wave data, modelling is carried out using the Delft3D application to consider wave transformation. In addition, the breakwater structure was re-planned mainly using the SAP2000 application, and then calculated downtime before and after the building was planned. From the results of Windrose analysis on wind data from 2012 to 2021, it is found that the wind direction that occurs is dominant from the east for the second to third quarters, and from the southwest for the first and fourth quarters. In addition, from the results of the wave prediction analysis, it is found that waves from the southwest are waves that need to be considered around December because these waves can reach more than 4 meters height. From the results of the SAP2000 structural calculation on the re-planning of the breakwater building, the PMM ratio is found to be around 0.7 so that it can be said that the re-planning of the building is considered safe. Meanwhile, the calculation of downtime before re-planning the building is from 21.48% to 3.71% after re-planning the building in the pier 4 area of Merak port. This indicates that the re-planning of the breakwater building at Merak port, to be precise in the northwest part of the port, has succeeded in reducing downtime at the port
Analisa Numerik Pengaruh Rasio Layer Height Terhadap Tinggi Lattice Pada Kekuatan, Serapan Energi Lattice Cubic Vertex Centroid
Proses manufaktur dengan metode 3D printing Fused Deposition Modeling (FDM) adalah salah satu proses manufaktur yang paling banyak digunakan karena mudah dipakai dan terjangkau. Metode ini menggunakan filament yang dilelehkan dan dikeluarkan melalui nozzle. Nozzle akan secara perlahan lahan menempelkan lapisan demi lapisan dari plastik yang dilelehkan tersebut, hingga membentuk bentuk yang diinginkan. Proses melapisi lapisan demi lapisan menghasilkan cacat proses berupa step layer. Step layer tersebut mengakibatkan struth defect pada struktur lattice yang dapat mengurangi kekuatan lattice. Berangkat dari permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian untuk mencari pengaruh rasio layer height terhadap tinggi lattice pada sifat mekanik lattice. Pada penelitian ini rasio printing divariasikan sebesar 1%-4%. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode elemen hingga untuk mendapatkan nilai tegangan, dan serapan energi pada unit lattice. Pada simulasi terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi dengan membandingkan hasil pengujian eksperimen rasio 1% terhadap hasil simulasi rasio 1% juga untuk memastikan bahwa hasil simulasi sudah merepresentasikan hasil yang sebenarnya. Dari hasil validasi diperoleh bahwa hasil simulasi sudah dapat merepresentasikan hasil yang sebenarnya dengan menggunakan epngujian statika. Setelah melakukan simulasi diperoleh bahwa seiring dengan meningkatnya rasio layer height terjadi peningkatan stress dan resiliencenya. Adapun peningkatan stress dan resiliencenya ; pada Rasio 1% meningkat sebesar 3.73%, Rasio 2% meningkat menjadi 15.44%, Rasio 3 % meningkat menjadi 27.47%, dan Rasio 4% meningkat menjadi 35.72%. Dari keempat variasi rasio yang telah disimulasikan. Unit lattice yang memiliki stress dan resilience yang rendah ada pada rasio 1% sehingga rasio yang direkomendasikan pada penelitian adalah unit lattice dengan rasio layer height 1%.
=================================================================================================================================
The manufacturing process using the 3D printing method Fused Deposition Modeling (FDM) is one of the most widely used manufacturing processes because it is easy to use and affordable. This method uses filament that is melted and ejected through a nozzle. The nozzle will slowly attach layer by layer of melted plastic, until it forms the desired shape. The coating process layer by layer produces process defects in the form of step layers. These step layers result in structural defects in the lattice structure that can reduce the strength of the lattice. Based on this problem, the author conducted research to find the effect of the ratio of layer height to lattice height on the mechanical properties of the lattice. In this research, the printing ratio was varied by 1% -4%. The method used in this research uses the finite element method to obtain stress values and energy absorption in the lattice unit. In the simulation, verification and validation are first carried out by comparing the experimental test results of a 1% ratio with the simulation results of a 1% ratio to ensure that the simulation results represent the actual results. From the validation results, it was found that the simulation results were able to represent the actual results using static testing. After carrying out the simulation, it was found that as the layer height ratio increased, the stress and resistance increased. Regarding increasing stress and resilience; the 1% ratio increased to 3.73%, the 2% ratio increased to 15.44%, the 3% ratio increased to 27.47%, and the 4% ratio increased to 35.72%. Of the four variations of the ratio that have been simulated. The lattice unit which has low stress and resistance is at a ratio of 1% so the ratio recommended in the research is the lattice unit with a layer height ratio of 1%
Perencanaan Rute dan Tarif Angkutan Feeder di Surabaya Selatan untuk Mendukung Bus Kota Surabaya
Suroboyo Bus rute TIJ-Jono Soewojo dan Purabaya – Rajawali yang melayani Surabaya Selatan memiliki jumlah penumpang cukup sedikit yaitu sebanyak 500 penumpang per hari pada rute TIJ – Jono Soewojo dan rute Purabaya - Rajawali sebanyak 1500 penumpang per hari. Oleh karena itu, muncul rencana pengadaan feeder yang difungsikan sebagai penghubung penumpang yang hendak naik Suroboyo Bus atau Trans Semanggi Suroboyo. Potensi penumpang yang bisa dilayani berdasarkan daerah yang dilewati rute dan untuk jumlah penumpang yang akan menggunakan berdasarkan tarif yang diterapkan. Diperlukan perencanaan rute, informasi permintaan masyarakat terhadap layanan feeder, jumlah armada yang dibutuhkan dan tarif yang optimal. Salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan layanan feeder yaitu studi analisis potensi demand, analisis kebutuhan armada, dan Willingness To Pay (WTP) dengan pengumpulan data melalui metode stated preference. Hasil perencanaan rute berupa tiga rute yaitu Rute Hijau (16,7 Km) yang melalui Mall City of Tommorow – Royal Plaza, Rute Merah (19,33 Km) yang melalui Masjid Al-Akbar – Terminal Intermoda Joyoboyo, dan Rute Biru (25,5 Km) melalui Universitas Kristen Petra – RSAL Surabaya. Hasil dari analisis perencanaan transportasi didapatkan sebanyak 3046 orang per hari yang berpotensi menggunakan layanan feeder yang sudah direncanakan. Rute hijau akan memiliki jumlah penumpang sebanyak 665 orang per hari, rute merah sebanyak 568 orang per hari, dan rute biru sebanyak 1813 orang per hari. Jumlah maksimum penumpang pada jam puncak sebesar 43, 74, dan 151 berturut-turut pada rute hijau, merah, dan biru. Berdasarkan pertimbangan kelancaran operasional digunakan 6 armada dan headway 15 menit pada rute hijau. Rute merah memerlukan 10 armada dan headway 10 menit. Sementara itu, rute biru memerlukan 14 armada dan headway 10 menit. Hasil analisis Willingness to Pay menunjukkan tarif yang pengguna terima yaitu sebesar Rp. 5000 dengan integrasi antar angkutan umum
===================================================================================================================================
The Suroboyo Bus routes TIJ-Jono Soewojo and Purabaya – Rajawali, serving South Surabaya, have relatively low passenger numbers, with 500 passengers per day on the TIJ – Jono Soewojo route and 1500 passengers per day on the Purabaya - Rajawali route. Therefore, there is a plan to introduce feeder services to connect passengers intending to board Suroboyo Bus or Trans Semanggi Suroboyo. The potential passenger capacity is determined based on the areas covered by the routes and the expected number of passengers using the applied tariffs. The planning involves route planning, assessing public demand for feeder services, determining the required fleet size, and optimizing fare structures. One method employed in feeder service planning includes a study analyzing potential demand, fleet requirements analysis, and Willingness To Pay (WTP) through data collection using the stated preference method. The resulting planned routes include the Green Route (16.7 km) passing through the Mall City of Tomorrow – Royal Plaza, the Red Route (19.33 km) passing through Masjid Al-Akbar – Joyoboyo Intermodal Terminal, and the Blue Route (25.5 km) passing through Petra Christian University – RSAL Surabaya. The transportation planning analysis reveals a potential daily ridership of 3046 people for the planned feeder services. The Green route is expected to carry 665 passengers per day, the Red route 568 passengers per day, and the Blue route 1813 passengers per day, with peak hour maximum passenger loads of 43, 74, and 151, respectively. To ensure smooth operational flow, it is recommended to use 6 fleets with a 15-minute headway for the Green route, 10 fleets with a 10-minute headway for the Red route, and 14 fleets with a 10-minute headway for the Blue route. The Willingness to Pay analysis indicates that the acceptable fare for users is Rp. 5000 with integrated public transportation