Jurnal Teknik ITS
Not a member yet
3833 research outputs found
Sort by
Identifikasi Faktor Penentu Kesuksesan dan Hambatan pada Program Inkubasi Nirlaba untuk Early-Stage Startup Digital di Indonesia
Seiring dengan perkembangan teknologi, startup digital yang berada pada tahap Early-Stage memerlukan pembekalan dan pembinaan untuk memperkuat pondasi bisnis mereka. Salah satu lembaga yang dapat memberi wadah bagi Early-Stage startup digital untuk berkembang adalah inkubator nirlaba. Paper ini mengulas studi literatur terhadap 86 referensi untuk memetakan faktor penentu keberhasilan dan hambatan yang dialami oleh inkubator nirlaba dalam pembinaan startup digital. Terdapat 12 faktor penentu keberhasilan dan 10 faktor penghambat inkubator nirlaba yang perlu dinilai relevansinya dalam konteks di Indonesia. Berdasarkan penilaian expert inkubator nirlaba di Indonesia, maka 3 (tiga) faktor prioritas penentu keberhasilan adalah komposisi dan ukuran tim startup (relevansi 100,00%, ranking 1), kebijakan dan regulasi SAINTEK (relevansi 93,33%, ranking 2), dan profil dan rekam jejak startup (relevansi 86,67%, ranking 3). Sedangkan, pada variabel faktor penghambat utama, terdiri dari kondisi tren pasar yang tidak menentu (relevansi 86,67%), kompetensi manajemen rendah (relevansi 86,67%), dan rendahnya pengalaman founders startup (relevansi 86,67%). Dengan mengetahui adanya faktor penentu keberhasilan dan penghambat, maka inkubator nirlaba di Indonesia dapat fokus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar program inkubasi dapat berjalan efektif
Pra Desain Pabrik Ekstrak Kulit Manggis sebagai Obat Herbal dengan Metode Microwave Assisted Extraction (MAE)
Manggis (Garcinia Mangostana) adalah anggota dari genus Garcinia, yang terutama tumbuh di Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Daging buah ini sering dikonsumsi segar, sedangkan biji dan kulitnya dibuang dan menjadi limbah. Komponen kimia yang terkandung dalam biji dan kulit manggis, terutama senyawa xanthone, telah dibuktikan sebagai antioksidan yang baik secara in vitro ataupun in vivo. Secara umum proses pembuatan senyawa antioksidan dari kulit manggis meliputi tahap pre-treatment, dan tahap ekstraksi. Pada pra desain pabrik ini, digunakan metode microwave assisted extraction (MAE) dalam proses ekstraksi senyawa bioaktif dalam kulit manggis dengan bantuan solvent campuran air, ethanol, dan etil asetat dengan perbandingan 1:2:2 serta rasio antara solute dan solvent sebesar 1:16. Waktu ekstraksi dilakukan selama 30 menit pada suhu 50 derajat celcius dan tekanan 1 atm. Hasilnya didapatkan ekstrak kulit manggis yang mengandung lebih banyak zat bioaktif hasil dari proses ekstraksi karena zat zat pengotor telah dilarutkan dan dibuang selama proses ekstraksi berlangsung. Pabrik direncanakan akan didirikan di Kabupaten Bogor dengan masa konstruksi selama dua tahun mulai dari tahun 2023 hingga tahun 2025 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Diinginkan kapasitas produksi pabrik pada kisaran dua ton per tahun dengan kebutuhan kulit manggis sekitar 2,3 ton per tahunnya. Operasi pabrik dlakukan selama 300 hari per tahun dengan jam kerja harian delapan jam kerja. Utilitas yang digunakan dalam pabrik ini yaitu steam bertekanan sebagai pemanas udara untuk kebutuhan udara kering pada dryer. Sumber investasi pabrik Biodiesel dari Biji Nyamplung berasal dari 30% dana pribadi dan 70% dana pinjaman dari Bank (Bank Mandiri). Dengan perincian analisa ekonomi sebagai berikut: Net Present Value (NPV) Rp.198.325.804.854 ,laju pengembalian modal 33,92 %, waktu Pengembalian Modal 1,03 Tahun, Break Even Point 13 %. Dengan hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa pabrik layak untuk didirikan
Pengaplikasian Rekayasa Nilai pada Proyek Apartemen Grand Shamaya, Kota Surabaya
Proyek Grand Shamaya merupakan sebuah proyek komplek apartemen yang terletak di Jl. Embong Sawo No.1, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Kota Surabaya. Proyek ini dimiliki oleh PT. PP Properti dengan kontraktor PT. PP (Persero). Pada saat ini tower yang sedang dilakukan pekerjaan adalah Aubrey Tower dengan total nilai proyek Rp. 803.862.498.379 dengan luas total bangunan yang dibangun adalah 13.981,74 m2. Setelah dilakukan Analisis Fungsi ditemukan beberapa item pekerjaan yang memiliki value lebih dari 1.5 kondisi ini mengindikasikan kemungkinan adanya unnecessary cost. Berdasarkan permasalahan tersebut memunculkan sebuah kebutuhan akan pengefisiensian biaya pembangunan Aubrey Tower dengan menggunakan metode Rekayasa Nilai. Metode Rekayasa Nilai yang digunakan pada Penelitian ini adalah dengan menggunakan rencana kerja yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisis, dan tahap rekomendasi. Tahap Informasi yang memunculkan item pekerjaan yang dapat dilakukan Rekayasa Nilai yaitu pekerjaan dinding dan pekerjaan plat. Tahap Kreatif, yaitu pencarian alternatif terhadap item pekerjaan terpilih pada tahap ini didapat alternatif yang tersedia adalah dinding batako dan Hollow Core Wall untuk pekerjaan plat adalah Superfloor deck dan Hollow Core Slab. Tahap Analisis, terdiri dari analisis Life Cycle Cost dan analisis pemilihan alternatif menggunakan Analytical Hierarchy Process. Pada tahap ini didapat alternatif terbaik adalah Hollow Core Wall untuk pekerjaan dinding dan Hollow Core Slab untuk pekerjaan plat. Tahap Rekomendasi, pada tahap ini dilakukan rekapitulasi dan kesimpulan mengenai alternatif terbaik yaitu Hollow Core Wall untuk pekerjaan dinding dengan total penghematan 2% dan Hollow Core Slab untuk pekerjaan plat dengan total penghematan 74%
Sistem Informasi Anotasi Data Penelitian: Manajemen Data
Anotasi data merupakan proses penandaan, pengait-an, atau pelabelan suatu data. Pada proses anotasi data dapat dilakukan dengan menggunakan Google Colaboratory. Lang-kah yang dilakukan pada penggunaan Google Colaboratory, yaitu dengan melakukan input data teks dan membuat implementasi processing dalam format Python. Akan tetapi, penggunaan implementasi tersebut kurang efektif dan membe-rikan data hanya dalam satu format. Penggunaan Google Colaboratory juga perlu mengimplementasikan program Python setiap pembuatan project. Untuk mengatasi hal tersebut, pembuatan situs web anotasi data merupakan solusi untuk mempermudah pengguna dalam melakukan anotasi data. Situs web anotasi data memiliki fitur berupa penyimpanan database yang berisi program Python yang menjadi implementasi dalam anotasi data tersebut. Program Python tersebut mencakup penggunaan Natural Language Processing (NLP) dalam dilaku-kan processing data yang akan dianotasi. Melalui implementasi tersebut akan mempermudah peneliti dalam melakukan proses anotasi data. Situs web ini berfokus pada anotasi data menggu-nakan framework React.js sebagai implementasi front-end dan Flask sebagai implementasi back-end. Pada framework React.js memiliki beberapa fitur seperti export data output dengan for-mat yang ditentukan. Selain itu, pada sisi backend juga dilaku-kan pembuatan API. Program Python akan disimpan dalam database menggunakan API upload file. Melalui situs web ini diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam melakukan proses anotasi data dan melakukan pengolahan data output
Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Produk Olahan Bandeng Pulau Mengare Kabupaten Gresik
Komoditas bandeng merupakan salah satu produk unggulan Pulau Mengare, Kabupaten Gresik. Namun, komoditas bandeng di Pulau Mengare masih belum dikembangkan secara maksimal karena kondisi masyarakat yang masih awam dalam hal berinovasi dan pemasaran serta peran kelembagaan yang kurang optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk merumuskan arahan pengembangan produk olahan komoditas bandeng dengan pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Pulau Mengare. Untuk mencapai tujuan tersebut, diawali dengan pencarian variabel/faktor yang berpengaruh terhadap PEL dengan metode analisis Delphi, hasilnya terdapat 21 variabel/faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan ekonomi lokal berbasis produk olahan komoditas bandeng di Pulau Mengare. Kedua, dari variabel-variabel tersebut kemudian dianalisis dengan metode Content Analysis, ditemukan beberapa potensi seperti tenaga kerja yang terampil dalam bidang pengolahan, kualitas dan kuantitas bahan baku olahan yang baik, adanya peluang CSR, terdapat beberapa lembaga permodalan, serta infrastruktur pendukung yang memadai. Namun masih terdapat permasalahan lain seperti turunnya minat kelompok muda dalam bidang pengolahan ikan, kurangnya perhatian pada inovasi serta kompetensi, tidak aktifnya kelompok masyarakat dalam bidang perikanan dan pengolahan, teknologi pengolahan dan sistem pemasaran yang masih tradisional, kemitraan serta branding produk yang belum terlalu kuat, BUMDES yang masih belum bisa memberikan peminjaman modal usaha, adanya persepsi rumit dalam mengurus perizinan legalitas usaha dan persyaratan peminjaman modal, serta akses jalan yang kurang memadai untuk aksesibilitas kegiatan perekonomian. Terakhir, menyusun arahan pengembangan dengan metode triangulasi untuk menyelesaikan permasalahan serta memaksimalkan potensi yang ada di Pulau Mengare terkait pengolahan komoditas bandeng, di antaranya mengadakan pelatihan kewirausahaan, mendorong penggunaan teknologi pengolahan yang ramah tenaga kerja, mengoptimalkan fungsi BUMDES dalam pemberian bantuan modal, membentuk inclusive society terutama peningkatan kerja sama pihak swasta dan litbang, memperluas jaringan pemasaran melalui segmentasi pasar (identifikasi pasar) dan mengoptimalkan strategi pemasaran secara online melalui E-Commerce dan media sosial, dan sebagainya
Pengaruh Variasi Panjang Passive Moveable Flap Terhadap Performansi Turbin Hidrokinetik Tipe Darrieus
Turbin hidrokinetik merupakan pembangkit listrik tenaga air “zero-head”, di mana energi diekstraksi dari energi kinetik aliran air, mirip dengan turbin angin. Salah satu contoh dari turbin hidrokinetik adalah turbin hidrokinetik sumbu vertikal tipe darrieus. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi turbin dengan menambahkan passive movable flap dengan beberapa variasi panjang pada bilah turbin sumbu vertikal tipe darrieus. Digunakan Computational Fluid Dynamics untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada aliran fluida. Variasi posisi flap pada 50% dan 75% cord, dengan masing-masing panjang flap 100%, 75%, dan 50% pada sudut bukaan maksimum flap 90˚. Kecepatan aliran yang digunakan pada penelitian ini adalah 0.29 m/s , 0.35 m/s , 0.375 m/s, dan 0.4 m/s. Dari hasil penelitian didapatkan variasi paling optimal dan memiliki Cp tertinggi adalah variasi panjang 100% dengan posisi flap berada pada 75% cord untuk TSR 2.97 yaitu 0.0572. Panjang passive moveable flap memberikan pengaruh terhadap luas bidang yang dapat ditabrak oleh aliran. Semakin panjang passive moveable flap maka semakin luas bidang yang bertabrakan dengan aliran dan menghasilkan gaya drag yang lebih besar. Hal tersebut memberikan dampak terhadap besarnya torsi dan koefisien daya yang dihasilkan oleh turbin
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengembangan Integrasi Pariwisata pada Kawasan Pantai Kenjeran, Kota Surabaya
Kawasan Wisata Pantai Kenjeran terdiri dari tiga destinasi wisata meliputi Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Sentra Ikan Bulak (SIB), dan Taman Suroboyo terletak berdekatan yaitu sekitar 2 km di Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Ketiga destinasi wisata ini memiliki jenis daya tarik wisata yang beragam. Dimana THP Kenjeran berjenis daya tarik wisata alam pantai, SIB wisata belanja, dan Taman Suroboyo wisata taman tematik. Namun, masih terdapat beberapa permasalahan yaitu adanya ketimpangan kunjungan wisatawan dan promosi wisata, belum tersedianya transportasi khusus yang menghubungkan antar destinasi wisata, dan belum terdapat pusat informasi wisata terpadu. Sehingga, dibutuhkan penyelesaian secara terintegrasi dan menyeluruh di Kawasan Pantai Kenjeran. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan integrasi pariwisata di Kawasan Pantai Kenjeran. Data diperoleh dengan melakukan in-depth interview kepada stakeholder yang terpilih, dan dianalisa dengan metode content analysis. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 12 faktor yang berpengaruh dalam pengembangan integrasi pariwisata di Kawasan Pantai Kenjeran diantaranya kedekatan daya tarik wisata, diferensiasi jenis daya tarik wisata, keterpaduan moda transportasi, ketersediaan jalan atau rute yang terpadu, pusat informasi wisata terpadu, koordinasi dan kolaborasi pemerintah, serta promosi wisata terpadu
Pra Desain Pabrik Garam Farmasi dari Garam Olahan dengan Kapasitas Produksi 1500 Ton/Tahun
Salah satu garam industri yang masih diimpor oleh Indonesia adalah garam farmasi. Garam farmasi merupakan garam yang memiliki tingkat kemurnian NaCl yang sangat tinggi mencapai 99,5% dan biasa digunakan dalam industri farmasi sebagai cairan infus, pembersih darah, obat kapsul, pelarut vaksin, sirup, oralit, dan minuman kesehatan. Proses pembuatan garam farmasi dari garam olahan dibagi menjadi 3 unit proses, yaitu unit pemurnian bahan baku, unit penguapan dan pengkristalan, dan unit pengeringan dan pengendalian produk. Dari hasil proses didapatkan garam farmasi dengan kemurnian mencapai 99,9%. Pabrik garam farmasi ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1500 ton/tahun dengan waktu operasi 330 hari kerja pada usia pabrik selama 10 tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Kecamatan Manyar, Gresik. Berdasarkan analisa ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) yang didapatkan sebesar 13,84% dengan waktu pengembalian modal (POT) selama 6 tahun, dan NPV positif sebesar Rp1.928.382.237,2 yang menunjukkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan
Pra Desain Pabrik Pupuk NPK dari Amonia, Asam Fosfat, dan Kalium Klorida dengan Metode Mixed Acid Route
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yaitu nitrogen, fosfor dan kalium. Proses produksi pupuk NPK dilakukan dengan metode mixed acid route. Pada pra desain pabrik ini dilakukan perancangan pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 510.000 ton/tahun yang akan didirikan di Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2028 dengan pertimbangan akses bahan baku dan distribusi produk. Proses pembuatan pupuk NPK terdiri dari persiapan bahan baku, netralisasi, granulasi, pengeringan, pemisahan, pendinginan, dan pelapisan produk. Pabrik ini dirancang beroperasi secara kontinu selama 300 hari/tahun dengan basis waktu kerja 24 jam/hari. Dari analisis perhitungan ekonomi untuk mendirikan pabrik pupuk NPK ini membutuhkan modal tetap (Fixed Capital) sebesar Rp1.334.914.138.191,45 dan modal kerja (Working Capital) sebesar Rp235.573.083.210,26. Waktu pengembalian modal (Pay Out Time) yaitu selama 3,4 tahun dengan titik impas (Break Even Point) sebesar 42,7%, laju pengembalian modal (Internal Rate of Return) sebesar 34,95%, dan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp1.294.142.666.358,61. Berdasarkan segi teknis dan ekonomi, secara keseluruhan pabrik pupuk NPK ini layak untuk didirikan
Pra Desain Pabrik Minyak Nilam dari Daun Nilam dengan Metode Ekstraksi CO2 Superkritis
Minyak atsiri atau essential oil merupakan senyawa ekstrak yang diambil dari bagian tanaman melalui proses penyulingan atau ekstraksi yang dimana digunakan untuk praktik kesehatan alami, aromaterapi dan lain sebagainya. Salah satu contoh minyak atrisi ialah minyak nilam. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar dunia dengan kontribusi 90%. Kandungan Patchouli Alcohol (PA) yang terkandung dalam minyak nilam menjadi primadona di pasaran eropa. Peningkatan konsumsi atau kebutuhan minyak nilam perlu diimbangi dengan ketersediaan bahan baku dalam negeri, yaitu daun nilam. Oleh karena itu, peluang untuk memasuki pasar minyak atsiri di dunia terbuka lebar. Pabrik minyak nilam ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2023 di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dan direncanakan beroperasi pada tahun 2025. Modal diperoleh dengan perbandingan 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Dari analisa perhitungan ekonomi untuk mendirikan pabrik didapat hasil-hasil sebagai berikut: total modal investasi sebesar Rp406.309.087.416/tahun, dan hasil penjualan pertahun sebesar Rp289.089.213.429/tahun. Dengan estimasi umur pabrik selama 20 tahun, didapatkan internal rate of return (IRR) sebesar 16,07 %, payout time (POT) selama 7 tahun 10 bulan, break event point (BEP) sebesar 38,9%. Berdasarkan analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik minyak nilam kapasitas 213 ton/tahun layak secara ekonomi. Adapun penanganan dampak lingkungan pabrik dilakukan dengan cara penataan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian terhadap limbah yang dihasilkan