6672 research outputs found
Sort by
Takbiran dan Resonansi Kerinduan
Esai ini mengulas makna mendalam dari tradisi takbiran di pengujung Ramadhan, bukan semata sebagai penanda berakhirnya bulan suci, melainkan sebagai resonansi spiritual, emosional, dan sosial yang merangkum pengalaman manusia lintas generasi. Takbiran dihadirkan sebagai simbol universal yang menyentuh sisi paling intim kehidupan: kerinduan akan rumah, kenangan masa kecil, dan doa-doa yang tak terucap. Melalui suara lantang "Allahu Akbar...", penulis mengajak pembaca menelusuri lorong nostalgia dan menyentuh kembali fragmen-fragmen memori yang tersebar. Takbiran juga ditafsir sebagai protes halus terhadap dunia modern yang serba cepat dan terfragmentasi—ia menjadi titik hening di tengah hiruk-pikuk, menghadirkan kembali nilai kebersamaan, kasih sayang, dan pengharapan. Dalam narasi reflektif ini, takbir menjadi suara yang melampaui waktu: ia adalah masa lalu yang tak hilang, masa kini yang penuh makna, dan masa depan yang dijanjikan. Esai ini merekam takbiran sebagai pertunjukan tanpa panggung yang sakral, sebagai nyanyian abadi yang menyatukan manusia dalam satu suara: suara untuk pulang, untuk mengenang, dan untuk menemukan kembali Tuhan
Analisis Visual Merchandising pada Market Offline dan Online Informa
Penerapan dan pengembangan elemen-elemen unsur visual merchandising menjadi kunci keberhasilan dalam era
penjualan secara offline maupun online dikarenakan e-commerce yang semakin berkembang seiring kemajuan
teknologi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis elemen-elemen unsur visual merchandising pada toko offline dan
online (website dan aplikasi) Informa. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengambilan data penelitian ini menggunakan analisis konten (content analysis) dengan mencari data dari toko
offline, website, dan aplikasi Informa, serta kajian pustaka dari artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan
penerapan visual merchandising pada toko offline maupun online, kemudian akan dianalisis dan berorientasi pada
pendalaman makna isi sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Hasil dari penelitian ini berupa analisis hasil dari
visual merchandising pada toko offline dan online (website dan aplikasi) Informa beserta dampak signifikan bagi
ketertarikan customers dalam membeli produk. Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan mengenai
keefektivitasan penerapan visual merchandising pada toko yang bisa menarik perhatian customers untuk
mengunjungi, melihat, dan membeli produk di toko tersebut
REVITALISASI INTERIOR DALEM KAWEDANAN BEKONANG DI SUKOHARJO MENJADI LIBRARY CAFE DENGAN GAYA INDISCHE
Revitalisasi interior Dalem Kawedanan Bekonang menjadi library cafe dengan gaya indische merupakan upaya menyelamatkan dan menghidupkan kembali bangunan Dalem Kawedanan Bekonang sebagai cagar budaya yang sudah mulai terbengkalai, sekaligus memberikan fungsi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Dalem Kawedanan Bekonang sebagai bangunan yang bernilai historis, memiliki potensi besar untuk dijadikan ruang publik yang dapat memperkenalkan nilai sejarahnya, sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal melalui alih fungsi menjadi kafe bernuansa perpustakaan untuk mendukung keberlanjutan bangunan. Seiring dengan kemajuan zaman, menunjukkan bahwa tren kafe multifungsi sebagai ruang belajar dan berkumpul semakin diminati, sehingga konsep library cafe menjadi solusi revitalisasi bangunan yang tepat. Revitalisasi ini juga bertujuan untuk mendukung rekreasi dan edukasi, sekaligus melestarikan sejarah Sukoharjo. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fungsi, pendekatan ergonomi, pendekatan tema nostalgic colonial Java dan pendekatan gaya interior Indische. Metode penciptaan menggunakan tiga proses tahapan desain meliputi input, sintesa atau analisis dan terakhir output. Hasil perancangan berupa desain interior library cafe yang meliputi fasilitas resepsionis, area makan dan minum (indoor, semi outdoor dan outdoor), ruang meeting, dapur, bar, area mencuci, gudang, kantor pengelola, ruang owner, ruang karyawan, taman, mushola, ruang wudhu, ruang janitor dan toilet, sebagai batasan ruang lingkup garapnya
Sound Horeg dan Ironi Keberpihakan Pemerintah
Polusi suara merupakan isu yang sering diabaikan, meski dampaknya signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Esai ini membahas fenomena "sound horeg," yaitu penggunaan sistem suara dengan volume sangat tinggi dalam berbagai acara di Indonesia, yang dianggap sebagai simbol kemeriahan dan prestise. Paparan suara keras tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan mental masyarakat, tetapi juga mengganggu lingkungan. Sayangnya, pemerintah terlihat permisif terhadap fenomena ini, seperti terlihat dalam penggunaannya pada acara resmi, kampanye politik, dan festival budaya. Ketidakkonsistenan regulasi menunjukkan bahwa polusi suara belum menjadi prioritas dalam kebijakan publik. Esai ini menekankan pentingnya langkah tegas dalam pengendalian kebisingan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
SEJARAH DESA SAPEN SEBAGAI STRATEGI KREATIF REBRANDING IDENTITAS VISUAL KLUB SEPAK BOLA PERKASA DESA SAPEN SUKOHARJO
Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan memiliki
banyak penggemar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Klub sepak bola Perkasa Sapen Sukoharjo, yang dikenal melalui kompetisi tarkam, memerlukan identitas visual yang kuat untuk meningkatkan citra dan motivasi pemain, serta mempererat hubungan dengan para pendukungnya. Artikel ini membahas
penerapan pendekatan design thinking dalam perancangan identitas visual baru untuk klub tersebut, dengan tujuan untuk menciptakan branding yang lebih kuat, termasuk logo, jersey, dan maskot, serta penerapannya pada media promosi seperti
merchandise.
Kata kunci : rebranding, identitas visual, klub sepakbola, sapi, design thinkin
KULINER KHAS GARUT SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS
Keanekaragaman budaya menghasilkan berbagai produk budaya yang cukup beragam, dan salah satunya adalah kuliner. Kuliner yang merupakan produk budaya hadir sebagai simbol komunikasi berbentuk material yang dimiliki oleh suatu masyarakat mulai dari kebiasaan, gaya hidup, sosial, ekonomi dan pengetahuan yang menjadikannya sebagai identitas. Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah dengan jumlah kuliner yang cukup beragam meskipun begitu, banyak masyarakat Kabupaten Garut terutama generasi muda yang tidak mengetahui macam kuliner yang ada, sejarah bagaimana kuliner tersebut bisa tercipta, serta hadir dalam suatu peristiwa budaya. Fenomena tersebut menjadi salah satu inspirasi yang kemudian dituangkan dalam penciptaan karya tugas akhir dengan judul “Kuliner Khas Garut Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Grafis”. Tujuan dari penciptaan karya tugas akhir ini yaitu untuk menjelaskan konsep dan proses penciptaan, serta mendeskripsikan hasil karya seni grafis yang telah dibuat. Metode penciptaan yang digunakan pada penciptaan karya Tugas Akhir ini menggunakan pemahan Hendriyana (2016) yang diadaptasi dari teori ford (2010) tentang desain thinking. adapun tahapan tersebut meliputi proses persiapan, proses imajinasi, poses pengembangan imajinasi dan proses perwujudan karya. Hasil dari proses penciptaan karya ini berupa karya Seni Grafis berjumlah sepuluh karya yang diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya suatu daerah khususnya kuliner khas Garut, berserta sejarah dan perkembangannya
ANALISIS MAKNA LAGU DALAM IBADAH TAIZE DI SEMINARI TINGGI SANTO PAULUS KENTUNGAN
Penelitian dengan judul “Reaksi Jemaat Terhadap Lagu Ibadah Taize Di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan” merupakan penelitian kualitatif. Ibadah Taize merupakan salah satu ibadah dalam agama Katolik yang dalam praktiknya menggunakan lantunan lagu-lagu pendek yang bersifat repetitif dan
editatif, tidak kompleks dan, tidak ada banyak instrument yang digunakan dalam prosesi ibadah Taize sehingga mampu
mempengaruhi psikologis jemaat. Dalam penelitian ini digunakan metode etnografi untuk menganalisis bagaimana pengaruh musik yang digunakan dalam ibadah Taize terhadap para jemaat dan untuk menganalisis makna lagu dalam ibadah Taize serta untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan oleh para jemaat dalam memaknai lagu-lagu yang dibawakan dalam ibadah Taize di Seminari Santo Paulus Kentungan yang mana lagu dalam
Ibadah Taize ini mampu menciptakan ruang trancedental, menjadi media berkomunikasi antara jemaat dan Tuhan serta lagu sebagai doa yang efektif tanpa memerlukan banyak kata-kata verbal.
Kata Kunci: Taize, Makna, Reaksi Jemaat
PERPAJAKAN
Pembaca akan menjelajahi beragam
aspek yang mendasari sistem perpajakan, mulai dari prinsi prinsip dasar hingga evolusi inovasi dan tren terbaru. Dari sini,pemahaman mengenai jenis-jenis pajak dalam Bab 2,
perencanaan pajak, pemeriksaan pajak, hingga kebijakan fiskal
dalam bab-bab berikutnya akan semakin terbentuk secara
utuh. Bab pertama menjadi landasan yang kokoh untuk
memahami peran serta dampak sistem perpajakan terhadap
berbagai aspek kehidupan ekonomi dan sosial
BUAH MANGGA DAN ANGGUR KOTA PROBOLINGGO SEBAGAI IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK BUSANA READY TO WEAR
ABSTRAK
Tujuan Tugas akhir Karya Buah Mangga dan Anggur Kota Probolinggo
Sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Pada Busana Ready To Wear. Dalam
penciptaan karya ini menggunakan metode yang terdiri dari eksplorasi, inkubasi,
konseptualisasi dan materialisasi. Dalam proses penciptaan karya dimulai dari
tahap eksplorasi. Proses selanjutnya adalah tahap perwujudan, dalam tahap ini
dimulai dengan membuat pola busana, mencorek, mencanting, pewarnaan kain,
melorod kain batik, dan menjahit serta finishing. Teknik yang digunakan dalam
proses penciptaan karya yaitu Teknik colet dan usap. Bahan dan yang digunakan
malam (lilin), canting, remasol, kain primissima dan kain toyobo. Penciptaan
karya busana ready towear ini digunakan pada kegiatan perayaan hari jadi kota
probolinggo, pertemuan rekan bisnis, busana ini digunakan pada pria dan wanita
dengan sasaran dewasa usia 17-28. Karya ini memiliki judul karya masing-
masing dengan mengambil dari Bahasa sansekerta dan nama buah yang sudah
ada. Karya 1 dengan judul “Mider”, karya 2 dengan judul “Berawa”, karya 3
“Andakara”, karya 4 dengan judul “Lalijiwo”. Penciptaan karya ini dengan motif
buah mangga dan anggur, dengan diaplikasian pada busana ready to wear. Dalam
proses perwujudan pada desain busana ready to wear ini dalam bentuk busana
jas,celana, rok, dan jari
KOMPARASI INDIVIDUAL DAN PENEMUAN VARIASI ELEMEN VISUAL STUDI KASUS POSTER FILM ANIMASI DAN LIVE ACTION THE LITTLE MERMAID
Poster film berperan dalam menarik perhatian serta membentuk ekspektasi audiens terhadap sebuah film. Seiring dengan perkembangan industri film, desain poster mengalami perubahan yang signifikan, terutama dalam transisi dari film animasi ke live action. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan individual dan penemuan variasi elemen visual dalam poster The Little Mermaid versi animasi (1989) dan live action (2023), fokus pada warna, gambar, tipografi, dan tata letak. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis visual berdasarkan teori dari Timothy Samara (2007) dalam bukunya Design Elements: A Graphic Design Style Manual dan teori studi komparatif dari Pickvance (2015). Penelitian ini mengungkap perbedaan individual dan penemuan variasi elemen visual dalam poster film mencerminkan perubahan pendekatan estetika yang disesuaikan dengan target audiens serta perkembangan desain. Hasil komparasi individual menunjukkan bahwa poster animasi (1989) menggunakan warna dengan saturasi tinggi, ilustrasi kartun, serta tipografi sederhana. Sebaliknya, poster live action (2023) menampilkan warna dengan saturasi lebih rendah, tone realistis, dan tipografi minimalis. Tata letak animasi lebih dinamis dan terpusat pada karakter utama, sedangkan live action dengan pencahayaan dramatis. Sementara itu, komparasi penemuan variasi mengungkap bahwa perubahan elemen visual mencerminkan perbedaan target audiens dan tren desain di setiap era. Poster animasi (1989) menampilkan ilustrasi cerah dan ekspresif yang menarik bagi anak-anak (2-12 tahun), sementara poster live action (2023) mengusung ilustrasi fotorealistik dengan efek CGI, lebih sesuai dengan preferensi remaja dan dewasa muda (13-25 tahun).
Kata kunci: Elemen Visual; Poster Film; Studi Komparasi; The Little Mermai