29567 research outputs found
Sort by
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN PANGAUBAN 01
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas I di SDN
Pangauban 1 pada Bab 1 materi pembelajaraan huruf vokal dan huruf konsonan
dari 25 siswa hanya 10 siswa atau sekitar 40% yang mencapai KKTP dengan nilai
rata-rata kelas 71,6. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional
dan media pembelajaran yang kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN Pangauban 01. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model
Kemmis dan Mc Tanggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Model
pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) berbantuan
media audio visual. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan test hasil
belajar yang dianalisis dengan menggunakan ragam persentase. Hasil penelitian
pada siklus I menunjukkan 10 dari 25 siswa atau 60% siswa mencapai KKTP
dengan nilai rata-rata kelas 76,2. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan 23 dari
25 siswa atau 92% siswa mencapai KKTP dengan nilai rata-rata kelas 82,5. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL)
berbantuan media audio visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan.
Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Media Audio Visual, Hasil Belajar
PERAN KEPALA DESA DALAM MENANGANI PERKARA MASALAH HAK ATAS TANAH ULAYAT DI DESA KACINAMBUN KABUPATEN KARO DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG POKOK AGRARIA
Jenis tanah masyarakat hukum desa dibatasi oleh peraturan negara yang
berkaitan dengan tanah masyarakat hukum desa. Aturan ini menekankan pada pertimbangan hukum. Status tanah masyarakat hukum desa harus diatur dengan peraturan daerah. Aturan seperti itu sangat merugikan masyarakat desa. Hal ini berdampak pada pembangunan PT BUK (Bibit Unggul Karobiotik) yang tidak disetujui
oleh masyarakat desa Kacinambun dikarenakan tanah tersebut dianggap sebagai
tanah ulayat secara Turun temurun oleh masyarakat desa Kacinambun. Maka,
masyarakat desa Kacinambun menuntut PT BUK (Bibit Unggul Karobiotek) untuk
pengembalian hak atas tanah ulayat kepada masyarakat desa Kacinambun. Tentunya dibutuhkan peran Kepala Desa dalam menangani masalah yang terjadi di
Desa Kacinamun. Sebab hal ini akan merusak tatanan adat yang sering berujung
kepada pengingkaran terhadap nilai dan norma yang disepakati bahkan dihayati
secara turun temurun.
Penelitian ini mengangkat perihal Bagaimana kedudukan hukum tanah
ulayat dalam Hukum Positif di Indonesia, proses penyelesaian perkara hak atas
tanah ulayat di desa kacinambun dan wujud penyelesaian perkara hak atas tanah
ulayat di desa kacinambun. Permasalahan tersebut di atas dianalisis dengan
menggunakan metode penelitian melalui spesifikasi penelitian deskriptif analitis,
metode pendekatan adalah yuridis normatif , tahapan penelitian yang dilakukan dalam
lingkup penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi
kepustakaan, sedangkan sebagai penunjang adalah menggunakan data primer yaitu
studi lapangan yang berupa wawancara, data yang didapat dianalisis secara yuridis
kualitatif..
Berdasarkan hasil analisis dan kesirnpulan, rnaka penulis rnenyirnpulkan
bahwa Kepala Desa hanya bertindak sebagai mediator yang baik untuk dapat segera
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Desa Kacinambun. Dimana sebagai
Kepala Desa harus langsung turun tangan agar tidak terjadi permasalahan yang
lebih luas lagi antar pihak yang bersengketa. problematika yang terjadi membuat
Kepala Desa mengusulkan dilakukan runggu atau musyawarah untuk mendapatkan
informasi yang detail dan jelas dari masyarakat. Serta melakukan mediasi kepada
Bupati Karo dan melaporkannya ke pengadilan tinggi Kabanjahe hingga gugatan
perdata no:29/pdt.G/2022/Pn KBJ tanggal 21 Maret 2022 dalam proses Persidangan.
Kata Kunci : Ulayat, Kepala Desa, Sengketa, Kacinambun
PENGARUH PENERAPAN MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI 007 CIPAGANTI KOTA BANDUNG
Rendahnya hasil belajar menyebabkan siswa kurang antusias dalam menghadapi
pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian penulis tertarik untuk
menerapkan Model Word Square. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui
pengaruh Model Word Square yang diterapkan. Penelitian yang digunakan ini
adalah penelitian Kuantitatif Eksperimen, dan penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 007 Cipaganti Kota Bandung pada kelas III. Teknik yang digunakan adalah
Pretest - Postest , maka kelas III-A (kontrol) maupun kelas III-B (eksperimen) akan
diambil masing-masing sampel sebanyak 16 siswa , maka total keseluruhan kelas
kontrol dan kelas eksperimen adalah sebanyak 32 siswa.
Data hasil pretest siswa setelah dilakukan perhitungan, diperoleh nilai rata-rata
posttest kelas eksperimen yaitu 84,38, dan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 70,63.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan siswa
pada kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis independent
sample t yang disajikan pada tabel 4.5, taraf kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan df = 30 diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,007, lalu
diperoleh thitung = 5,142 dan ttabel = 2,042 maka thitung ˃ ttabel artinya Ha diterima,
sehingga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pretest dan
posttest. Berdasarkan kaidah kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan H0
ditolak dan Ha diterima.
Kata Kunci: Word Square , Hasil Belaja
Relaas Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Yang Menimbulkan Rangkap Jabatan
Rangkap jabatan lahir bukan karena dibentuk akan tetapi lahir karena suatu perjanjian yaitu perubahan jajaran direksi dan/atau dewan komisaris dalam keputusan rapat umum pemegang saham Rangkap jabatan tidak dilarang secara per se oleh UU No. 5 Tahun 1999. Akan tetapi hubungan afiliasi melalui jabatan rangkap ini dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku pelaku usaha yang diafiliasi. Salah satu bentuk perilaku yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat adalah jabatan rangkap sebagai direksi dan/atau komisaris Jabatan Rangkap Direksi dapat mempengaruhi secara negatif iklim persaingan usaha dalam berbagai bentuk. Dilapangan terjadi rangkap jabatan Direksi perusahaan. Menjelaskan bagaimana rangkap jabatan dalam Perusahaan dapat terjadi serta akibat hukum bagi rangkap jabatan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Rangkap jabatan yang terjadi antara Grab Indonesia dan PT.TPI sudah memenuhi unsur dalam pasal 26 UU No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat meskipun adanya itikad baik dengan merubah jajaran diraksi dan komisaris pada Grab Indonesia dan PT.TPI sehingga tidak lagi rangkap jabatan akan tetapi dampak yang ditimbulkan tetap ada, akta relaas atau berita acara rapat umum pemegang saham mengenai perubahan jajaran direksi dan komisaris pada RUPS yang melanggar rangkap jabatan berdasarkan pasal tersebut dianggap tidak pernah (never existed).
Kata Kunci : Rangkap jabatan, Persaingan Usaha, Anti Monopoli, RUPS
PENETAPAN STATUS BARANG SEBAGAI GRATIFIKASI MENURUT SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA
Penelitian ini berjudul Penetapan Status Barang Sebagai Gratifikasi Menurut Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Penetapan status barang sebagai gratifikasi menimbulkan masalah hukum di masyarakat. Permasalahan yang timbul dari penetapan status gratifikasi oleh KPK yaitu, penetapan status barang sebagai gratifkasi yang dilakukan tanpa melalui proses putusan pengadilan atau penetapan dari lembaga peradilan yang secara hukum tidak memiliki kekuatan hukum dan kepastian hukum. Kewenangan KPK dalam menetapkan status sebagai gratifkasi terhadap suatu barang merupakan kewenangan yang sama dengan lembaga peradilan. Apabila ditinjau dari sistem peradilan pidana Indonesia, bahwa masing-masing sub sistem seperti Kejaksaan, Kepolisian, KPK dan pengadilan harus saling bekerja sama secara terpadu (integralitas) antar masing-masing sub sistem tersebut. Dalam hal ini, proses penetapan status gratifikasi oleh KPK seharusnya meminta permohonan penetapan atau persetujuan dari pengadilan. Adapun perumusan masalah yang dikaji antara lain: (1)Bagaimanakah penetapan status barang gratifikasi oleh KPK dalam aspek sistem peradilan pidana?; (2) Bagaimana kekuatan hukum penetapan status barang gratifikasi oleh KPK dalam aspek sistem peradilan pidana serta apa upaya hukum atas penetapan tersebut?. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian tesis ini pertama, secara hukum formil dan materiil, penetapan status barang gratifikasi oleh KPK dengan segala aturan yang memedomaninya adalah sah dan bagian dari upaya penegakan hukum pemberantasan tindak pidana korupsi. Kedua, penetapan status barang gratifikasi oleh KPK memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi pemberi dan penerima gratifikasi dalam penanganan tindak pidana korupsi dan upaya hukum yang diberikan terkait penetapan status barang gratifikasi adalah dengan kompensasi. Pelapor dapat menyampaikan permohonan kompensasi atas obyek gratifikasi yang dilaporkannya kepada Komisi.
Kata Kunci:Penetapan Barang, Gratifikasi, Sistem Peradilan Pidana
EFEKTIVITAS PELAPORAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat; Untuk menganalisis efektivitas pelaporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif sehingga lebih mudah memahami persoalan-persoalan di lapangan. Metode studi kasus adalah salah satu pendekatan dalam penelitian kualitatif yang digunakan untuk mempelajari suatu fenomena secara mendalam dan detail. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sasaran informan yang ada di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat adalah Kepala Bagian Organisasi dan Kepala Sub Bagian Reformasi Birokrasi dan Kinerja. Peneliti mengambil sejumlah orang tersebut di atas berdasarkan pertimbangan bahwa yang bersangkutan berkompeten dan bertanggungjawab terhadap Efektivitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) baik secara keseluruhan maupun sebagian tergantung dengan tugas pokok dan fungsi dan tingkat wewenang serta tanggungjawabnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat telah melakukan upaya yang signifikan untuk meningkatkan efektivitas pelaporan SAKIP. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah penyusunan indikator kinerja yang relevan dan terukur. Melalui proses yang partisipatif, indikator kinerja telah ditetapkan untuk mengukur pencapaian tujuan dan target instansi pemerintah. Hal ini memungkinkan adanya pemantauan yang lebih efektif terhadap kinerja instansi pemerintah. Selain itu, dalam upaya meningkatkan efektivitas pelaporan SAKIP, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat telah mengadopsi teknologi informasi yang modern. Sistem pelaporan kinerja telah terintegrasi dengan sistem
pengumpulan data, sehingga memungkinkan akses yang lebih mudah dan akurat terhadap data yang diperlukan. Penggunaan teknologi informasi juga telah mempercepat proses pelaporan dan meminimalkan risiko kesalahan manusia
MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Media Sosial Sebagai Media Pendidikan Islam. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual didapatkan dari pendidikan agama yang baik, ditambah dengan pendidikan agama yang terbuka dan menerima perkembangan jaman yang semakin mengglobal ini. Perkembangan teknologi internet dalam dunia pendidikan pun makin ramah dengan situs jejaring youtube Pesan_Trend. Metode penelitian ini menggunakan etnografi virtual yang mengamati komunikasi media pembelajaran siswa di youtube channel Pesan_Trend berkaitan dengan perilaku komunikasi dalam tema kebudayaan tertentu. Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran Pesan_Trend dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam itu sendiri, dimana pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berorientasi pada media pembelajaran berbasis online yang inovatif seperti platform Youtube. Tersedianya media pembelajaran pendidikan agama Islam alternatif yang berbasis pada media sosial (online) untuk pengajaran pendidikan agama Islam dapat memberikan kemudahan kepada guru pendidikan agama Islam dalam melaksakan proses pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran berbasis online yakni media sosial. Pemanfaatan media sosial sebagai media pendidikan agama Islam adalah memberi imbas dengan landasan yang mendasar bagi guru pendidikan agama Islam untuk memilih metode serta media pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan tuntutan pendidikan saat ini.
Kata Kunci : Agama Islam, Media Sosial, Pendidika
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDN 04 MUARADUA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar
peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) berbantuan media audio visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan model Stephen Kemmis dan Robyn McTaggart. Penelitian ini
dimulai dengan tahap pra siklus, lalu dilanjutkan dengan siklus 1 dan 2 dimana
setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung
selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Teknik analisis data dengan membandingkan
data hasil belajar antar siklus menggunakan persentase ketuntasan hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Muaradua. Subjek penelitian ini adalah
kelas IV dengan jumlah peserta didik 15 orang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu berupa tes. Instrumen penelitian menggunakan tes tertulis dengan
bentuk soal pilihan ganda sebanyak 10 soal. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kenaikan persentase ketuntasan hasil belajar sebanyak 60% sejak tahap pra siklus
hingga siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara signifikan.
Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), media audio visual, hasil belaja
The Use of English on Digital Posters as a Promotion Media (A Study Toward Saung Angklung Udjo Tourist Destination 2022). Farhan Alif Bramezra:167010055
The research conducted on "The Use of English on Digital Posters as a Promotion
Media (A Study Toward Saung Angklung Udjo Tourist Destination 2022)" aimed to
investigate the use of English language in digital posters of a prominent tourist
destination in Indonesia. Using Bowker and Pearson's theory of terminology analysis,
this qualitative research analyzed the data collected in the form of words, phrases, and
sentences found in the digital posters. The research approach involved a document
study approach, allowing for an in-depth analysis of the language used in the digital
posters. The results of the analysis revealed that the digital posters of Saung
Angklung Udjo Bandung displayed a consistent use of professional English language.
The language used was found to be proper and persuasive, indicating the
effectiveness of the posters in attracting tourists to the destination. Furthermore, the
use of proper terminology in the digital posters ensures that tourists have a clear
understanding of the events and activities available at the destination. The research
findings emphasize the importance of using professional English language and proper
terminology in tourism marketing to enhance the effectiveness of communication
with potential tourists.
Keyword : Tourism, English, Digital Poster, Saung Angklung Udj
IMPLEMENTASI LEARNING LOG CLASS SEBAGAI PERANGKAT UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya mengetahui kebutuhan belajar peserta
didik oleh karena itu untuk mencapai tujuan belajar bukanlah hal yang mudah
dikarenakan potensi serta tingkat kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda
sehingga banyak dari mereka yang mengalami kesulitan dalam memaknai
pembelajaran. Kesulitan ini mengakibatkan peserta didik terbelenggu dan tidak
mengalami peningkatan, dengan demikian seorang pendidik harus mampu mencari
cara agar kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didiknya dapat diatasi.´Salah satu
cara untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik dengan menggunakan
Learning Log Class. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan
belajar peserta didik menggunakan instrument Learning Log Class. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel Random
Sampling. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA
Pasundan 2 Cimahi dengan sampel 33 orang. Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa penggunaan Learning Log Class dapat mendiagnosis kesulitan yang dialami
peserta didik pada materi sistem gerak. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Learning Log Class pada materi sistem gerak dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan belajar, sehingga peserta didik dapat menyampaikan kesulitan yang
dialami peserta didik dan pendidik dapat mengetahui metode yang tepat untuk
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada materi sistem gerak.
Kata Kunci: Learning Log Class, Kebutuhan belajar, Instrumen Penilaia