Neliti
Not a member yet
278248 research outputs found
Sort by
Quality system as a mediating variable of the relationship between lean manufacturing and operational performance in the food industry
The failure to implement lean manufacturing (LM) in the food industry was caused by the overlapping application of LM tools. The application of LM in the food industry is experiencing problems in the form of confusion in the placement of QS or Quality Control (QC). This problem is the background of this research. The objective of this study is to compare two methods of the implementation of LM in improving operational performance (OP), namely (1) making quality control (QC) a part of LM practice and (2) making quality control (QC) a part of the quality system (QS). The applied analytical method was the Structural Equation Modelling (SEM) based on Partial Least Square (PLS). The research findings indicated that "making QC a part of QS" can optimally mediate increasing LM against OP. This study's originality is a comparison of the relationship between LM and OP based on the two methods with large sample sizes. The implications of the findings are expected to become recommendations for applying LM in the food industry, especially in terms of placing quality in its implementation
Perilaku Konsumtif Ditinjau Berdasarkan Fanatisme, Gaya Hidup Brand Minded dan Kontrol Diri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku konsumtif ditinjau berdasarkan pengaruh fanatisme, gaya hidup brand minded dan kontrol diri pada mahasiswa Universitas X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah subjek 221 mahasiswa yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala tipe likert yang kemudian dianalisis dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan sofware Amos versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa fanatisme memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa dengan nilai C.R sebesar 3.511 ≥ 1.96 dan nilai p sebesar 0.000 < 0.05. Kemudian gaya hidup brand minded tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif dengan nilai C.R sebesar -1.807 ≤ 1.96 dan nilai p sebesar 0.071 > 0.05. Selanjutnya kontrol diri memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif dengan nilai C.R sebesar -4.433 ≥ 1.96 dan nilai p sebesar 0.000 < 0.0
MEWUJUDKAN LEMBAGA PENDIDIKAN UNGGUL BERBASIS KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS BALANCED SCORE CARD
Lembaga pendidikan pada era saat ini menghadapi perkembangan dan tantangan globalisasi. Kondisi tersebut berdampak tingginya tingkat kompetisi antar lembaga. Persaingan dalam dunia pendidikan yang begitu pesat menuntut lembaga pendidikan berpikir kreatif, inovatif dan responsif dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya. Dengan demikian keunggulan kompetitif menjadi faktor penentu agar mampu bertahan, berperan, dan bersaing. Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan bangsa tentu bukan hanya sekedar penyelenggaraan pendidikan, tetapi pendidikan yang bermutu, baik dari sisi input, proses, dan output. Manajemen peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah kajian mengenai bagaimana sebuah pendidikan harus dikelola secara efektif, efisien, dan berkeadilan untuk mewujudkan mutu pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Di sinilah peran pemangku pendidikan dalam melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk lembaga pendidikan yang dikelolanya. Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumya, agar efektif dan efisien. Untuk meningkatkan mutu dalam proses perumusan dan implementasi strategi, diperlukan sistem informasi multidimensional yang meliputi sistem informasi keuangan dan non keuangan, suatu sistem pengukuran komprehensif. Dalam proses evolusinya, telah mengkristal menjadi strategy focused organization, suatu organisasi yang meletakan strategi sebagai fokus dari semua aktivitas manajemen strategi dengan memanfaatkan Balanced Score Card sebagai barometer sistemik
PEDOMAN MENYUSUN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU DAN MAHASISWA
Guru harus mampu memberikan nuansa perubahan dari sektor akademis sikap serta keterampilan kepada siswa, tanpa ada indikator yang menunjukkan perubahan maka kompetensi dan profesionalitas guru diragukan. Faktor ini yang mendorong guru harus terus berinovasi, kreatif serta mampu membuat perbaikan-perbaikan pembelajaran, salah satunya dengan menambah wawasan mengenai “Classroom Action Research” atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas membawa guru berusaha mampu membaca perilakunya, tindakan-tindakannya saat mengajar melalui sebuah “refleksi”, yang dianalisis, ditentukan hipotesisnya, diuji cobakan melalui siklus-siklus perbaikan pembelajaran sampai pada kesimpulan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai.
Sajian buku ini membawa guru atau calon guru mampu memahami langkah-langkah akurat perbaikan pembelajaran sehingga ia mengerti eksistensi dirinya sebagai manusia professional.
Selamat membaca
Berkembangnya Sistem Innovative Credit Scoring di Indonesia Menilai Risiko dan Tantangan Kebijakan
Strategi-strategi untuk memonetisasi data pribadi telah menciptakan berbagai peluang inovasi bisnis, termasuk perusahaan pemeringkat kredit, strategi pemasaran, surveilans kesehatan masyarakat, dan mekanisme penalti dan penghargaan. Salah satu contohnya adalah innovative credit scoring (ICS) yang menggunakan data pribadi nontradisional untuk memperkirakan kelayakan kredit calon peminjam. Saat ini, terdapat 19 penyelenggara ICS di Indonesia yang membantu pemberi pinjaman, baik tradisional maupun nontradisional, dalam memperkirakan kapasitas dan kemauan calon peminjam untuk mengembalikan pinjaman. Penggunaan data nontradisional untuk menghasilkan skor kredit dapat memfasilitasi inklusi keuangan, khususnya bagi golongan masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan atau perbankan (unbanked). Kendati demikian, model bisnis ini juga membawa sederet risiko terkait privasi data, kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning), serta monopoli pasar.
Untuk mengatasi risiko-risiko yang melekat pada ICS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator menggunakan pendekatan pengaturan bersama (koregulasi) dengan membentuk regulatory sandbox. OJK juga berkolaborasi dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sebagai payung organisasi ICS. Fungsi regulasi mandiri dari AFTECH melengkapi upaya pengawasan atas entitas-entitas fintech (teknologi finansial) melalui penegakan kode etik terhadap para penyelenggara ICS. Di samping itu, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) juga hadir untuk memberikan kejelasan hukum terkait pengelolaan data pribadi oleh perusahaan ICS.
Akan tetapi, pasal-pasal yang relevan dalam UU PDP tidak sejalan dengan praktik yang ada karena setiap risiko memiliki kompleksitas tersendiri. Pengambilan keputusan kredit harus transparan dan pembagian tanggung jawab antara organisasi regulator mandiri dan otoritas pemerintah perlu diperjelas.
Reformasi kebijakan prosedural dan substantif dapat menanggulangi berbagai risiko dan ketakpastian tersebut. OJK perlu meninjau ulang keefektifan program-program sandbox dan memberikan kejelasan regulasi terkait izin model bisnis ini untuk memasuki pasar. Lembaga perlindungan data pribadi independen perlu melakukan pemeriksaan rutin atas data yang digunakan dan dibagikan oleh pengendali data dan perusahaan ICS sebagai prosesor data.
Pengaturan bersama berbasis risiko perlu diadopsi dalam proses penyusunan peraturan- peraturan pelaksana dan pedoman penerapan UU PDP. OJK juga harus mengklarifikasi peraturan- peraturan yang berkenaan dengan jenis data, penggunaan data, dan petugas perlindungan data, serta menguraikan tanggung jawab masing-masing pengendali dan prosesor data. Terakhir, OJK perlu berkolaborasi secara aktif dan mengoordinasikan aksi-aksinya dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) guna mengoptimalkan manfaat ICS bagi konsumen digital
Pengaruh Efektivitas Promosi Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Asn Untuk Melakukan Transaksi Pada Produk Tabungan Mudharabah Tambora Rencanadi PT Bank NTB Syariah Kc Pancor
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di PT Bank NTB Syariah KC Pancor. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh efektivitas promosi terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor, 2) mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor, 3) mengetahui pengaruh signifikansi efektivitas promosi dan kualitas layanan terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ASN yang menjadi nasabah di PT Bank NTB Syariah KC Pancor sejumlah 1.830 orang sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 95 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuisioner sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji prasyarat (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji linearitas) dan uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test secara keseluruhan distribusi data bersifat normal. Untuk uji multikolinieritas diperoleh nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 sehingga model regresi tidak ada masalah multikolinearitas. Dari analisis regresi diperoleh hasil: 1) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor, dengan hasil nilai kolerasi 0,534 dan t-hitung sebesar 6,844 2) Layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor, dengan hasil nilai kolerasi 0,375 dan t-hitung sebesar 1,985, 3) Promosi dan layanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ASN untuk melakukan transaksi pada produk tabungan mudharabah Tambora Rencana di PT Bank NTB Syariah KC Pancor dengan F-hitung sebesar 104,705 dan R square sebesar 0,695 yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 69,5 % sedangkan sisanya sebesar 30,5 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi
Buku Referensi Keperawatan Holistik
Proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi dan evaluasi memiliki kendala dalam pelaksanaannya dikarenakan beban kerja yang tinggi. Falsafah keperawatan memandang individu secara holistik sebagai kesatuan yang utuh memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual. Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional dalam pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan harus secara komprehensif. Perawat perlu meningkatkan kemampuan pada pengkajian keperawatan holistik terutama pada aspek spritual.
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya perubahan dengan mengubah pola pikir masyarakat menegenai jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan suatu proses penyesuaian diri terhadap lingkungan yang mencapai kesehatan yang optimal. Holistik terkait dengan kesejahteraan, untuk mencapai kesejahteraan maka individu perlu memenuhi aspek kemampuan beradaptasi terhadap rangsangan
Spirit Lokal Hero Sistem Nilai Jawara dalam Manajemen Perguruan Tinggi
Buku ini mencoba membahas tentang bagaimana mengimplementasikan, aktualisasi, bentuk program dan pemahaman serta penilaian program seluruh sivitas akademika terhadap nilai JAWARA dalam manajemen perguruan tinggi yang berorientasi peningkatan mutu. Semoga buku ini akan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
THE EFFECT OF TEACHER CERTIFICATION ON TEACHER PERFORMANCE IN SD INPRES BACU – BACU, TANETE RILAU DISTRICT, BARRU REGENCY
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Gruru Certification on Teacher Performance
in SD INPRES BACU - BACU and to determine the factors that hinder Teacher Performance
and the method used is quantitative methods. Sources of data are questionnaires, interviews,
direct observation and documentation. Data Analysis Using SPSS version 16 for windows.
The results of the study resulted in valid instrument values from all the questionnaires
because r Table <r Count or significance value <0.05 then it was declared valid. Regression
and Hypothesis analysis tests obtained a significance/probability value of 0.028 <0.05, so
the significance value is below 0.05, so it is concluded that Teacher Certification has an
influence on Teacher Performance. As for what affects teacher performance is internal
factors, namely teacher motivation in teaching and external factors, namely support from
parents or society.
Keywords: Certification, Teacher Performance and influenc
Analysis of Work Delay in Slum Quality Improvement Project Puday-Lapulu
A construction project is an activity that aims to build facilities and infrastructure within the planned timeframe. The project can be defined as an organized effort or activity that uses the available budget and resources that must be achieved to achieve important goals, objectives, and expectations using the existing budget and resources, which must be completed within the planned timeframe so that the project does not experience delays. The purpose of this study was to determine how much work delays, the factors that cause work delays and how much influence the delay factors have on work delays in the Puday- Lapulu Slums Quality Improvement Project.
The results of this study indicate the value of SV is Rp. (- 8.25 %) While the value of SPI < 1 is 0.896 < 1, based on the criteria for the value of SV and SPI, it can be said that the work is late and has poor performance. Factors that influence delays are aspects of labor and materials. While the large influence of delay factors on work delays that is 10,9 %