Hubungan Brand Reputation Produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) dengan Loyalitas Konsumen

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara brand reputation dengan loyalitas konsumen pada konsumen produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) brand pasta gigi X. Metode kuantitatif dipilih dalam penelitian ini.  Subjek yang digunakan sebanyak 96 orang subjek yang merupakan konsumen dari brand pasta gigi X yang telah menggunakan minimal satu tahun. Instrumen skala ukur psikologis yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua skala, yakni skala ukur brand reputation dan loyalitas konsumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pearson product moment dengan hasil taraf signifikansi sebesar <0,001 (p>0,05) yang memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat signifikan antar variabel brand reputation dengan loyalitas konsumen. Penelitian ini juga melalui uji normalitas skala dengan teknik  kolmogorov-smirnov dengan hasil 0,200 untuk variabel brand reputation  dan 0,071 untuk variabe loyalitas konsumen. Nilai koefisien korelasi pada penelitian inni mendapatkan hasil sebesar 0,695 (r=0,695) disimpulkan bahwa variabel brand reputation dengan loyalitas konsumen memiliki korelitas yang bersifat kuat dan bersifat positif atau searah

Gambaran Hopelessness pada Mahasiswa yang Memiliki Ide Bunuh Diri

Mahasiswa yang mengalami hopelessness akan merasa bahwa dirinya terperangkap dalam situasi tidak adanya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi, maka dapat mengarah pada keyakinan bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri dari penderitaan adalah dengan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendalam terkait hopelessnes yang terjadi pada mahasiswa yang memiliki ide bunuh diri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan dianalisis menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penelitian ini menemukan bahwa dimensi-dimensi hopelessness seperti feeling about the future, loss of motivation, dan future expectation memberikan gambaran bagaimana perasaan putus asa dapat mempengaruhi pandangan individu. Dimensi hopelessness yang paling banyak muncul dalam penelitian ini adalah dimensi loss of motivation yang menggambarkan bahwa kelima subjek merasa putus asa, hilang harapan, hilang minat, dan kurang bersemangat dalam menjalani hari sehingga memunculkan pemikiran untuk mengakhiri hidupnya. Dimensi loss of motivation memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam munculnya ide bunuh diri pada subjek, sehingga perlu untuk meningkatkan motivasi dengan memperkuat dukungan sosial

Hubungan antara Kontrol Diri dengan Fear of Missing Out pada Pengguna Media Sosial Tiktok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terkait hubungan antara kontrol diri dengan fear of missing out pada pengguna media sosial tiktok. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling.  Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 164 mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Negeri Surabaya yang ber-usia 18 hingga 21 tahun yang menggunakan media sosial tiktok minimal 3 jam per-hari. Penelitian ini menggunakan software IBM SPSS 26.0 untuk membantu analisis data dalam melakukan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negative dan signifikan dari kontrol diri dengan fear of missing out dengan nilai signifikansi 0,0000 (p<0,05) dan nilai koefiensi korelasi sebesar -0,344 yang masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa jika tingkat kontrol diri maka Tingkat fear of missing outnya rendah dan begitu juga sebaliknya jika Tingkat control yang rendah maka Tingkat fear of missing outnya tinggi

Analisis Penggunaan ChatGPT dalam Penulisan Modul Ajar oleh Guru di SDN Karah I

Dalam konteks Pendidikan jaman sekarang, penyusunan modul ajar oleh guru merupakan tugas penting namun seringkali memakan waktu dan tenaga yang besar. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT menawarkan solusi potensial untuk mempermudah proses ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman guru dalam menggunakan ChatGPT untuk menyusun modul ajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karah I serta untuk memahami dampak yang dirasakan oleh mereka terhadap penggunaan teknologi ini. Melalui pendekatan kualitatif jenis fenomenologi, hasil penelitian menunjukkan Narasumber mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT secara signifikan membantu guru dalam menyusun modul ajar dengan lebih baik. Guru mengakui bahwa teknologi ini memperluas kemungkinan dalam penyediaan materi pembelajaran, meningkatkan variasi dan kualitas pembelajaran. Namun demikian, mereka juga menghadapi beberapa tantangan teknis dan pedagogis dalam penggunaan ChatGPT, termasuk kebutuhan untuk menyunting hasil yang dihasilkan agar sesuai dengan kebutuhan kelas masing-masing. Kata Kunci: ChatGPT, Modul ajar, Guru, Sekolah Dasa

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PETA PENJELAJAH BERBASIS AUGMENTED REALITY PADA MATERI NEGARA-NEGARA ASEAN KELAS VI SEKOLAH DASAR

Penelitian pengembangan media pembelajaran peta penjelajah berbasis augmented reality dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik agar termotivasi belajar khususnya pada materi negara-negara ASEAN kelas VI SD. Tujuan penelitian pengembangan adalah mendeskripsikan tahapan dalam pengembangan media peta penjelajah berbasis augmented reality beserta dengan kelayakan media melalui uji validasi ahli materi, uji validasi ahli media, uji keefektifan melalui hasi pretest-posttest dan penggunaan angket sebagai uji kepraktisan. Penelitian pengembangan menggunakan jenis penelitian Reaserch and Devolopment (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri atas 5 tahapan. Untuk kelayakan media pembelajaran peta penjelajah berbasis augmented reality didasarkan pada uji validasi oleh ahli materi dengan presentase 84% dan uji validasi oleh ahli media sebesar 90,6%. Hasil analisis pretest-posttest melalui rumusan N-Gain memperoleh nilai 0,53 dengan ketercapaian pemahaman materi rata-rata sebesar 88,89%. Selanjutnya hasil angket respon dari peserta didik memperoleh presentase rata-rata sebesar 90,15%. Berdasarkan pada penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran peta penjelajah berbasis augmented reality masuk pada kriteria sangat valid dan layak untuk digunakan

Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Karyawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan PT.X. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan jumlah sampel jenuh sebanyak 72 karyawan PT.X. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan dimensi kepuasan kerja menurut spector (1985) yang terdiri dari 34 item pernyataan, dan dimensi Kinerja Karyawan menurut Koopmans (2014), berjumlah sebanyak 18 item pernyataan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pearson's product- correlation moment dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS 25 for Windows, yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Dalam penelitian ini ditunjukkan hasil koefisien korelasi antar variabel dengan nilai (r = 0,354) yang di mana koefisien korelasi variabel kinerja karyawan dengan kepuasan kerja berada pada tingkat cukup rendah. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup signifikan antara Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan pada karyawan PT.X

Hubungan antara Modal Psikologis dengan Kesiapan Kerja pada Mahasiswa

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya persoalan keberagaman kesiapan kerja mahasiswa. Penelitian ini dilakukan guna mencari tahu hubungan antara modal psikologis dengan kesiapan kerja pada mahasiswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode kuantitatif. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan subjek penelitian berjumlah 225 mahasiswa non kependidikan Universitas Negeri Surabaya yang sedang menjalankan magang pada semester genap 2023/2024 dengan masa magang minimal tiga bulan. Penelitian ini menggunakan skala modal psikologis serta kesiapan kerja. Analisis pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang memiliki koefisien korelasi senilai 0.882 (r = 0.882) serta nilai signifikansi 0.000 (p < 0.05). Berdasar data tersebut ditemukan bahwasanya terdapat hubungan antara modal psikologis dengan kesiapan kerja pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Semakin tinggi modal psikologis yang dimiliki, juga semakin tinggi kesiapan kerja pada mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal psikologis berperan penting dalam meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa. Kata kunci : Kesiapan Kerja, Modal Psikologis, Mahasisw

Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan di PT. X

Pencapaian efektivitas tujuan perusahaan hendaknya memastikan bahwa strategi yang ditentukan memiliki kemampuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan visi misi, tujuan, dan sikap loyalitas terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT. X sejumlah 124 orang karyawan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner skala persepsi dukungan organisasi dan skala komitmen organisasi serta skala Likert.. Teknik analisa data penelitian ini adalah uji korelasi Pearson Product Moment. Penelitian ini menghasilkan skor signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dan skor koefisien korelasi sebesar 0,517 (r = 0,517) membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dan komitmen organisasi pada karyawan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat persepsi dukungan organisasi yang dimiliki karyawan, maka semakin tinggi komitmen organisasi karyawan.&nbsp

Hubungan Pemberdayaan Psikologis dengan Keseimbangan Kehidupan Kerja pada Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak

Satuan tugas perlindungan perempuan dan anak (Satgas PPA) terbentuk dari berbagai kalangan profesi dengan tugas untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Satgas PPA perlu untuk bersikap adil dan seimbang pada setiap peran yang dimiliki di kehidupan pribadi dan kehidupan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara pemberdayaan psikologis dengan keseimbangan kehidupan kerja pada Satgas PPA. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode teknik simple random sampling pada sampel sebanyak 178 Satgas PPA. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert. Analisis data menggunakan korelasi pearson product moment melalui software SPSS versi 25.0 for windows. Hasil yang diperoleh untuk nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,740. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis dengan keseimbangan kehidupan kerja memiliki hubungan yang signifikan pada kategori kuat dan positif sehingga semakin tinggi pemberdayaaan psikologis maka semakin tinggi pula keseimbangan kehidupan kerja pada Satgas PPA di Kabupaten Bojonegoro

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA SWASTA SE KECAMATAN GENTENG KOTA SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kompetensi profesional guru SMA swasta se Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Pnelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel sampling jenuh dengan menyebarkan instrumen kuesioner kepada 114 guru sebagai sampel. Adapun hasil analissi data menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kompetensi Profesional Guru dalam kategori sedang. (2) Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 18,0%. (3) Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 13,1%. (4) Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 25,0%. Penelitian ini menyimpulkan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru SMA swasta se Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Oleh karena itu, kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru