Online Electronic Journal Portal Universitas Negeri Surabaya
Not a member yet
43363 research outputs found
Sort by
PENGEMBANGAN MEDIA SAMMELNALBUM MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK KALIMAT RUMPANG BAHASA JERMAN SISWA SMA KELAS XI
The research aims to develop a learning media called Sammelnalbum that utilizes barcode technology to enhance listening skills in filling in the blanks in German sentences among eleventh-grade high school students. This study employs the Research and Development (R&D) model, which includes steps such as identifying potential issues, data collection, product design, and design validation. The validation results indicate that the developed media received a score of 84% for material validation and 97.5% for media validation, indicating that it is suitable for use without the need for revisions. This media is designed to meet the needs of students in the digital age, integrating relevant technology. It is hoped that the use of Sammelnalbum with barcodes can provide an effective alternative in language learning and encourage the development of learning media for other skills. This research contributes significantly to both teachers and students in improving German language learning outcomes at the high school level
Implementasi Kebijakan Penilaian Berbasis Literasi Membaca Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Di Sma Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo
This study aims to describe the implementation of reading literacy-based assessment policies in Pancasila Education subjects at Wachid Hasyim 2 High School Taman Sidoarjo. The research method used is a qualitative approach with a case study research design because of the school's policy regarding literacy-based assessment in all subjects, especially those that lead to the form of AKM questions. Data was collected through documentation, interviews and observations. Data analysis techniques with the Miles and Huberman model. The results of the study show that the implementation of the policy begins with the Principal issuing a Decree (SK) to all subject teachers to include AKM questions in summative assessment. Then, the Principal appointed the Deputy Principal of the Curriculum section as the coordinator of policy implementation. In conveying policies to teachers, the Vice Principal of the Curriculum Division collaborates with the school Curriculum Development Team in conducting workshops for teachers, providingbriefings and becoming proofreaders of questions made by teachers. Teachers of Pancasila Education subjects themselves in implementing the policy develop questions from three aspects, namely content, cognitive processes and context. The content applied in the form of informational text/article text as a stimulus, from the text then directs students to be able to find information in the text, process what has been read and associate it with the knowledge they have. Meanwhile, the context provided can be related to the daily life of students, current events or only about learning materials. This shows that the distribution of responsibilities in the variables of the bureaucratic structure is going well.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan penilaian berbasis literasi membaca pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus karena dengan adanya Kebijakan dari sekolah mengenai penilaian berbasis literasi pada semua mata pelajaran khususnya yang mengarah pada bentuk soal-soal AKM. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan berawal dari Kepala Sekolah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepada semua Bapak/Ibu guru mata pelajaran untuk memasukkan soal-soal AKM dalam penilaian sumatif. Kemudian, Kepala Sekolah menunjuk Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum sebagai koordinator pelaksanaan kebijakan. Dalam menyampaikan kebijakan kepada Bapak/Ibu guru, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum bekerjasama dengan Tim Pengembang Kurikulum sekolah dalam melakukan workshop bagi Bapak/Ibu guru, memberikan pengarahan dan menjadi korektor soal yang dibuat oleh Bapak/Ibu guru. Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila sendiri dalam melaksanakan kebijakan mengembangkan soal dari tiga aspek yaitu konten, proses kognitif dan konteks. Konten yang diterapkan berupa teks informasi/teks artikel sebagai stimulus, dari teks tersebut kemudian mengarahkan peserta didik untuk dapat menemukan informasi dalam teks, mengolah apa yang sudah dibaca dan mengaitkan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sementara konteks yang diberikan dapat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, kejadian terkini atau hanya mengenai materi pembelajaran saja. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran tanggungjawab dalam variable struktur birokrasi berjalan baik
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL MATA KULIAH PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN MODEL RASCH
Higher education today demands students to possess critical and creative thinking skills to face the increasingly complex challenges in society. Therefore, it is essential to develop exam questions that assess conceptual understanding and evaluate students' ability to apply their knowledge to real-life situations. In the case of the Measuring Instruments course, for example, students are expected not only to understand basic theory but also to master practical measurement techniques. This research aims to develop question items that accurately assess both aspects, specifically in the context of the Measuring Instruments course in the Mechanical Engineering Education Program at UNESA. The development of the question items follows the ADDIE model, consisting of five stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The developed questions include multiple-choice and short-answer items that assess students' understanding of essential measurement using calipers and micrometers, totaling 20 items. The sample was selected using purposive sampling with 50 students from the S-1 Mechanical Engineering Education Program enrolled in the Measuring Instruments course. The research results show that the developed question items meet validity criteria through expert judgment validation, limited testing results, and reliability and can measure students' competencies according to curriculum requirements.Pendidikan tinggi saat ini menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan soal ujian yang tidak hanya menguji pemahaman konsep, tetapi juga kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan mereka pada situasi nyata. Dalam mata kuliah Alat Ukur, misalnya, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori dasar, tetapi juga menguasai teknik-teknik praktis dalam pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan butir soal yang dapat mengukur kedua aspek tersebut dengan tepat, khususnya dalam konteks mata kuliah Alat Ukur di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNESA. Pengembangan butir soal dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Soal yang dikembangkan berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang menguji pemahaman mahasiswa tentang pengukuran dasar menggunakan jangka sorong dan micrometer yang sebanyak 20 butir. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan sampel sebanyak 50 mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Mesin yang me program mata kuliah alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang dikembangkan telah memenuhi kriteria validitas melalui validasi oleh expert judgement dan hasil uji terbatas, reliabilitas, serta mampu mengukur kompetensi mahasiswa sesuai dengan tuntutan kurikulum
Analisis Kepuasan Penumpang Angkot Si Benteng Berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Studi Kasus: Trayek AP.1D, Rute Terminal Cimone–Soleh Ali)
Angkot Si Benteng merupakan sebuah solusi atas masalah kemacetan di Kota Tangerang yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Namun, berdasarkan hasil observasi melalui portal berita, kehadiran angkot Si Benteng memunculkan berbagai respon negatif dari masyarakat, seperti gangguan fasilitas, waktu tunggu yang lama, dan kendala transaksi. Kajian mengenai kepuasan penumpang berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) diperlukan agar menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan penumpang angkot Si Benteng Trayek AP.1D berdasarkan aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, kesetaraan, keteraturan, dan keterjangkauan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah penumpang angkot Si Benteng Trayek AP.1D. Jumlah sampel penelitian ini adalah 100 responden yang ditentukan dengan teknik accidental sampling dan menggunakan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisisan kuesioner, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik skoring skala likert.
Hasil penelitian kepuasan penumpang angkot Si Benteng trayek AP.1D menunjukkan bahwa aspek keamanan memperoleh nilai skor 400 (sangat baik), aspek keselamatan dengan nilai skor 358 (sangat baik), aspek kenyamanan dengan nilai skor 368 (sangat baik), aspek keterjangkauan dengan nilai skor 379 (sangat baik), aspek kesetaraan dengan nilai skor 364 (sangat baik), dan aspek keteraturan dengan nilai skor 218,5 (buruk) sehingga diperoleh nilai skor secara kseseluruhan sebesar 343,2 (sangat baik).
Kata kunci: Kepuasan Penumpang, Standar Pelayanan Minimal, Angkot Si Benten
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SNADDERS POSAF SELF-ESTEEM UNTUK PEMILIHAN KEPUTUSAN KARIER DI SMAN 1 DRIYOREJO
Self-esteem atau harga diri merupakan persepsi atau penilaian subjektif positif ataupun negatif individu terhadap diri sendiri. Dalam masalah karier, orang dengan self-esteem negatif cenderung meremehkan minat dan bakatnya, merasa tidak dihargai oleh orang lain, merasa tidak berdaya, dan tidak percaya diri, sehingga siswa belum mampu dan kebingungan dalam menentukan pilihan karier. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan produk pengembangan permainan Snadders Posaf (Snake and Ladders Positive Affirmation) self-esteem dalam pemilihan keputusan karier di SMAN 1 Driyorejo yang telah memenuhi kriteria akseptabilitas (kegunaan, kelayakan, kepatutan, dan ketepatan). Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan metode Reseach & Development (R & D) yang terbatas pada 5 tahapan (pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft awal produk, uji ahli, dan revisi hasil uji). Media permainan ini mendapatkan nilai rata-rata akesptebilitas sebesar 95% dari ahli media, 95,3% dari ahli media, 98% dari praktisi (guru BK), dan 99,3% dari calon pengguna. Hasil data dari tahap uji ahli dianalisis menggunakan 2 teknik, yaitu analisis kuantitatif dari penilaian uji validitas dan analisis kualitatif dari komentar atau saran. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media permainan Snadders Posaf (Snake and Ladders Positive Affirmation) self-esteem dalam pemilihan keputusan karier di SMAN 1 Driyorejo telah memenuhi kriteria akseptabilitas (kegunaan, kelayakan, kepatutan, dan ketepatan)
Metode Flash dalam Mewujudkan Synergy of Faith and Education di Rumah Tahfidz Al-Quran (RTQ) Aisyiyah Nganjuk
Rumah Tahfidz Al-Qur’an (RTQ) Aisyiyah Nganjuk merupakan lembaga pendidikan nonformal yang mengintegrasikan iman dan pendidikan melalui metode Flash dalam pembelajaran tahfidz. Metode ini mengombinasikan visualisasi, pengulangan, dan gerakan tangan untuk mempermudah santri dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap santri, ustadzah, dan pengurus RTQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Flash efektif dalam meningkatkan hafalan dan pemahaman santri. Faktor pendukung meliputi dukungan program RTQ, peran ustadzah, dan partisipasi santri, sedangkan kendala utamanya adalah kurangnya keterlibatan wali santri dan ketidaktepatan waktu pembelajaran. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembangan program pendidikan nonformal di berbagai wilayah
PERBANDINGAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE NEURAL NETWORK (VAR-NN) DAN ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK (ERNN) UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API
Vector Autoregressive Neural Network (VAR-NN) is a combination of VAR and Neural Network that has the potential to improve forecasting accuracy especially in the case of data that has significant non-linear patterns while Elman Recurrent Neural Network (ERNN) is effective in recognizing non-linear patterns in complex time series data. This study aims to determine the best modeling of VAR-NN and ERNN for forecasting the number of train passengers in Java (Jabotabek and Non Jabotabek). The results showed that the best VAR-NN model for the Jabotabek area is the VAR-NN (1-7-1) model with MSE and MAPE test values of 0.0137 and 11.7% and for the Non Jabotabek area the VAR-NN (2-14-1) model with MSE and MAPE test values of 0.0165 and 21%, respectively, 0165 and 21%, while the best ERNN model for the Jabotabek area is the ERNN (5-15-1) model with MSE and MAPE values of 3.4983e+07 and 38.7995% and for the Non Jabotabek area is the ERNN (6-15-1) model with MSE and MAPE values of 3.4591e+06 and 50.8854%. This study concludes that the best model for forecasting the number of train passengers in the Jabotabek area is the VAR-NN (1-7-1) model and the Non Jabotabek area is the VAR-NN (2-14-1) model
Analisis Keputusan Konsumen Berbelanja Di Pasar Kebon Besar Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang Provinsi Banten
Di tengah pesatnya perkembangan pasar modern dan e-commerce, pasar tradisional menghadapi tantangan untuk tetap relevan dengan menawarkan nilai tambah kepada konsumen. Perilaku konsumen pasar tradisional saat ini dipengaruhi dengan adanya kemudahan berbelanja online dan peningkatan standar hidup yang menuntut kualitas dan kenyamanan. Pasar Tradisional Kebon Besar merupakan contoh pasar tradisional yang mempertahankan daya tariknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dan menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja di Pasar Kebon Besar Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. Faktor-faktor yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi lokasi, harga, dan keberagaman produk.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Populasi penelitian merupakan konsumen Pasar Kebon Besar dengan sampel penelitian berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan kriteria yaitu responden berusia minimal 20 tahun dan minimal berbelanja dua kali di Pasar Kebon Besar dalam sebulan terakhir. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif nilai mean dan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi keputusan berbelanja konsumen Pasar Kebon Besar yaitu lokasi, harga dan keberagaman produk. Faktor lokasi memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,469, menunjukkan bahwa lokasi yang strategis menjadi pertimbangan utama konsumen. Faktor keberagaman produk berada pada posisi kedua dengan nilai rata-rata 4,210 menunjukkan bahwa keberagaman produk memiliki pengaruh dalam keputusan konsumen. Kemudian, faktor harga dengan nilai rata-rata 3,987 menegaskan bahwa harga yang kompetitif tetap menjadi salah satu alasan konsumen berbelanja di Pasar Kebon Besar. Faktor yang paling mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja di Pasar Kebon Besar ialah faktor lokasi, mengingat konsumen cenderung memilih pasar karena lokasinya yang strategis serta mudah dijangkau oleh konsumen dibandingkan pasar lain.
Kata kunci: Keputusan Konsumen, Pasar Tradisional, Lokasi, Harga, Keberagaman Produ
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PRAKTIKUM KEJURUAN PADA BENGKEL OTOMOTIF : PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PRAKTIKUM KEJURUAN PADA BENGKEL OTOMOTIF
Occupational health and safety are crucial factors that need to be taken into account in school workshops in order to provide students with the skills they will need in the workplace. Examining the application of occupational safety and health in school workshops and its effect on work readiness is the goal of this study. The approach taken for the study was qualitative, gathering information through documentation, interviews, and observation regarding the application of workplace health and safety in school. The study's findings indicate that the application of occupational. School safety and health still need to be improved. It's possible that some workshops still don't fully understand how important,Many students do not wear gloves, despite the fact that wearing personal protective equipment is essential for workplace safety and health. Use cattlepacks and the implementation of occupational safety and health in school workshops can be achieved through regular training for teachers and students regarding the application of safe occupational safety and health. Increased awareness of potential risks, and enforcement strict occupational safety and health policies and implementation of appropriate SOPs. In addition, there is a need to invest in modern safety and health equipment and routine maintenance to ensure a safe working environment and facilities that meet workshop standards. It is hoped that this research can increase students' awareness of the importance of occupational safety and health. Implementing effective occupational safety and health in school workshops, learning becomes safe and can provide the necessary provisions for students to the world of workKeselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan sekolah untuk mempersiapkan siswa berketerampilan yang diperlukan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja di bengkel sekolah dan dampaknya terhadap persiapan kerja siswa yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja masih perlu ditingkatkan lagi di sekolah. Beberapa siswa masih rendah kesadarannya akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dengan tidak memakai alat pelindung diri, juga masih ada siswa yang tidak memakai sarung tangan,tidak memakai cattlepak dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang rendah dengan memakai alat tidak sesuai kegunaannya. Peningkatan penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja di bengkel sekolah dapat dicapai melalui pelatihan rutin bagi guru dan siswa tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang aman. Peningkatan kesadaran tentang risiko potensial, dan penegakan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang ketat serta penerapan SOP yang sesuai. Selain itu, perlu adanya investasi dalam peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang modern dan pemeliharaan rutin untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan fasilitas yang sesuai standar bengkel. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menambah kesadaran siswa akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif di bengkel sekolah menjadi pembelajaran yang aman serta dapat menjadi bekal bagi siswa yang diperlukan untuk memasuki dunia kerj
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI RA AMANINA KECAMATAN LAKARSANTRI KOTA SURABAYA
Pendidikan karakter pada anak usia dini berperan penting dalam membentuk kepribadian, etika, dan moral yang menjadi dasar perkembangan mereka di masa depan. Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai moral, seperti tanggung jawab, integritas, dan kepedulian, yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anak. Penelitian ini menganalisis strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas program pendidikan karakter di RA Amanina, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki peran utama dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan karakter dengan melibatkan guru, orang tua, dan kurikulum berbasis anak. Strategi utama meliputi penerapan pembiasaan positif pada siswa, penguatan kolaborasi antara guru dan orang tua, serta optimalisasi kurikulum berbasis karakter. Meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan variasi pemahaman di antara pihak-pihak yang terlibat, kepala sekolah berhasil mengatasinya melalui pendekatan kolaboratif serta solutif. Temuan ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan kepemimpinan yang mendukung pendidikan karakter di tingkat anak usia dini.
Kata Kunci : Strategi Kepemimpinan, Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini