Repository Universitas Ngudi Waluyo
Not a member yet
4161 research outputs found
Sort by
Analysis Of Figurative Language In The Album Nicole (2022) By Niki
Figurative language is usually called a language that uses words or expression with different meanings of real meaning. This requires the reader use imagination to find out what the songwriter meant. This study analyze the figurative language contained in the song in NIKI’s album “Nicole”. This main research aims to find the figurative language and the meaning of figurative language used NIKI’s song lyric. This study was qualitative research, which analyzed the types and meaning of figurative language found in NIKI’s album “Nicole” used Kennedy and Gioia theory (2005). The result of the study was there were eight types of figurative language found in the study. They were, simile, metaphor, personification, irony, synecdoche, paradox, repetition, hyperbole. This study concludes that metaphor is the dominant type of figurative language in the album “Nicole” by NIKI.
Keywords: Figurative language, songs, lyric
ANALISIS TERHADAP PEMBACAAN DAN PENANDATANGANAN AKTA NOTARIS YANG TIDAK SECARA BERSAMAAN DI HADAPAN NOTARIS (STUDI KASUS DI KABUPATEN SEMARANG)
Pembacaan dan penandatanganan akta notaris merupakan dua langkah
penting dalam pembuatan akta notaris. Tujuan pembacaan akta adalah agar para
penghadap memahami isi akta yang dibuat oleh notaris. Tujuan penandatanganan
akta adalah untuk menunjukkan bahwa para penghadap telah menyetujui isi akta
yang dibacakan oleh Notaris. Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalan
Skripsi ini adalah metode penelitian Yurisprudensi Normatif dan Empiris. Hal ini
diatur dalam Pasal 16 ayat (8) Undang-Undang Jabatan Notaris. Pasal 44
berbunyi: ”segera setelah akta dibacakan, akta tersebut ditandatangani oleh setiap
penghadap, saksi, dan Notaris, kecuali apabila ada penghadap yang tidak dapat
membubuhkan tanda tangan dengan menyebutkan alasannya yang dinyatakan
dinyatakan secara tegas dalam akta”. Dalam pelaksanaan ketentuan mengenai
waktu penandatanganan akta oleh para penghadap, saksi dan Notaris, diketahui
bahwa penandatanganan akta dilakukan antara penghadap dengan saksi dan
Notaris pada waktu yang tidak bersamaan. Hal ini disebabkan karena kesibukan
pekerjaan para penghadap dimana para penghadap sulit mencari waktu yang
bersamaan untuk hadir dihadapan Notaris. Alasan lainnya yaitu adanya rasa saling
percaya antara penghadap dengan Notaris dimana antara Notaris dan penghadap
sudah lama bekerja sama dalam pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan akta.
Seperti kerja sama Notaris dengan Bank dan Notaris dengan Perusahaan-
Perusahaan lainnya. Dalam hal demikian Notaris meminta, para penghadap
membuat surat perjanjian yang menyatakan bahwa para pihak setuju dan sepakat
untuk menandatangani akta tersebut secara tidak bersamaan dihadapan saksi-saksi
dan Notaris. dengan isi akta yang telah disepakati sebelumnya yaitu tidak akan
ada perubahan dalam isi akta tersebut.
Kata Kunci: Notaris, Kebijakan Hukum, Undang-Undang Jabatan Notari
PENENTUAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUNGA CENGKEH (Syzigium aromaticum L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
Kandungan utama dari minyak cengkeh ini adalah senyawa fenol,
yakni eugenol, eugenol asetat dan asam galat, serta flavonoid. Terdapat zat aktif
pembunuh bakteri yang terkandung dalam tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum
L.) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar flavonoid dan juga
menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak daun dan bunga cengkeh.
Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental
laboratorium. Ekstraksi daun dan bunga cengkeh (Syzigium aromaticum L.)
kemudian dilanjutkan dengan penentuan kadar flavonoid. Uji aktivitas antibakteri
menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes
dengan konsentrasi 10%, 20% dan 50%. Analisis data menggunakan SPSS versi
23.
Hasil: Hasil kadar flavonoid Kadar flavonoid total ekstrak daun dan bunga cengkeh
sebesar 50,667 mg/QE dan sebesar 64,976 mg/QE. Diameter zona hambat ekstrak
daun dan bunga pada konsentrasi 10%, 20% dan 50% berturut-turut adalah 5,58
mm, 8,72 mm, 13,7 mm, 6,11 mm, 9,70 mm dan 15,63 mm.
Kesimpulan: Kadar flavonoid total ekstrak daun cengkeh (Syzigium aromaticum
L.) sebesar 50,667 ± 0,175 dan ekstrak bunga cengkeh (Syzigium aromaticum L.)
sebesar 64,976 ± 0,175. Berdasarkan hasil pengujian bakteri menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun dan bunga cengkeh memiliki aktivitas menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA
Latar Belakang: Masa peralihan remaja, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 25 Tahun 2014, mencakup rentang usia 10-18 tahun dengan proporsi 22%
dari kelompok usia 10-19 tahun yang terdiri dari 49,1% remaja perempuan. Masa
peralihan remaja, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014,
mencakup rentang usia 10-18 tahun dengan proporsi 22% dari kelompok usia 10-
19 tahun yang terdiri dari 49,1% remaja perempuan. Masa peralihan remaja,
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, mencakup
rentang usia 10-18 tahun dengan proporsi 22% dari kelompok usia 10-19 tahun
yang terdiri dari 49,1% remaja perempuan. Masa peralihan remaja, menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, mencakup rentang usia 10-
18 tahun dengan proporsi 22% dari kelompok usia 10-19 tahun yang terdiri dari
49,1% remaja perempuan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara peran keluarga dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Sugihan.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain
analitik dengan pendekatan cross sectional, Teknik pada pengambilan sampel ini
adalah non probality sampling dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan jumlah sampe 156 remaja. Istrumen penelitian ini adalah lembar kuesioner
Hasil: Hasil data didapatkan sebanyak 74 (47,4%) remaja mengalami perilaku
merokok sedang dengan peran keluarga aktif sebanyak 61 (51,5%). Dan peran
keluarga pasif 37 (23,7%). Hasil penelitian berdasrkan uji chi-square diperoleh
hasil p-value 0,000 < α (0,05).
Saran: Diharapkan responden dapat meningkatkan aktivitas fisik dan mendalami
informasi tentang bahaya merokok dan faktor penyebabnya agar menurunkan risiko
perilaku merokok.
Kata Kunci: peran keluarga, perilaku merokok, remaj
Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Mendik Tahun 2024
Latar Belakang: Stunting merupakan salah masalah gizi gizi yang disebabkan oleh kekurangan asupan dan adanya penyakit infeksi yang kronis berulang. Polaasuh yang kurang memadai, atau berupa sikap dan perilaku tidak memberikan asupan gizi yang sesuai pada balita, berisiko menimbulkan gangguan seperti berat badan yang kurang dan tinggi badan yang pendek Tujuan : untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan wilayah kerja puskesmas mendik tahun 2024. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian cross-sectional adalah suatu penelitian dimana variabel independen penyebab risiko dan variabel dependen akibat efek dikumpulkan pada saat bersamaan. Jumlah sampel ada 67 balita.. Analisa data merupakan kegiatan yang dikerjakan setelah kuesioner dari responden terkumpul dengam neggunakan editing, coding, skoring dan analisa statistik. Hasil: Hasil Penelitian diperoleh Frekuensi Tabulasi Silang Pola Asuh dengan Balita 24 – 59 Bulan yaitu Data Tidak Stunting Frekuensi 45 dengan Pola Asuh Penelantar 11,1 % Frekuensi 5, Permisif 4,4% Frekuensi 2, Otoriter 37,8% Frekuensi 17, dan Demokratis 46,7 % Frekuensi 21. Balita Stunting 22 Frekuensi persentase 33 % dengan hasil Penelantar 66,7 % Frekuensi 15, Permisif 9,5 % Frekuensi 2, Otoriter 14,3% Frekuensi 3, dan Demokratis 9,5% Frekuensi 2. Hasil Bivariat Pola Asuh berhubungan secara signifikan terhadap kejadian stunting Balita 24 – 59 Bulan ( p – value 0,000 < 0,05 ), dengan kategori korelasi Kuat ( r 0, 600). TerdapathubunganyangterjadidengankekuatanhubunganKuat. Simpulan: Semakin baik Pola Asuh maka semakin rendah kejadian Stunting Pada BalitaUsia24-59BulanDiWilayahKerjaPuskesmasMendik.KataKunci:Stunting,PolaAsuh,Balit
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Permainan Wordwall Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V Sdn Karangrejo
Pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang tepat akan menciptakan kondisi kelas yang dinamis yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga memiliki kemampuan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan wordwall terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas V SDN Karangrejo. Pendekatan yang diterapkan yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperiment dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian disusun berupa tes, observasi, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan melalui Independent Sample t-Test dan regresi linier sederhana berbantuan program SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara yang diterapkan dan tidak diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan wordwall pada siswa Kelas V SDN Karangrejo. Hal ini ditunjukkan melalui hasil pengujian independen sample t-test dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05; (2) terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan wordwall terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V SDN Karangrejo. Hal ini ditunjukkan melalui hasil pengujian regresi linier sederhana dengan nilai thitung sebesar 6,504 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 (Sig. < 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan wordwall mampu mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika secara efektif.
Kata Kunci: model pembelajaran Problem Based Learning, permainan wordwall, kemampuan pemecahan masalah matematika
ANALISIS TINGKAT KEASAMAN DAN KANDUNGAN GIZI SOYGURT DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
Soyghurt merupakan minuman fermentasi berbahan dasar susu
kedelai yang aman dikonsumsi untuk anti hiperkolesterolemia. Soyghurt dapat
memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat yang tidak bisa mengonsusmsi susu
hewani. Penambahan sari buah naga merah dapat meningkatkan daya terima dan
kandungan gizinya. Untuk mengetahui sifat soyghurt yang asam perlu dilakukan
uji keasaman dengan mengetahui pHnya, karena jika terlalu asam tidak baik untuk
kesehatan lambung.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman dan
kandungan gizi soyghurt buah naga merah.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan yaitu desain eksperimental dan
dilakukan uji keasaman serta uji analisis kandungan gizi berupa energi, protein,
lemak dan karbohidrat.
Hasil : pH soyghurt buah naga merah disuhu ruang yaitu 3,85-0,98 selama 72 jam
penyimpanan, sedangkan pH pada soyghurt buah naga merah di penyimpanan
lemari es yaitu 3,85 – 4,46 selama 72 jam penyimpanan. Kandungan gizi soyghurt
buah naga merah per 100 ml yaitu 49,66 kkal, protein 4,35 gram, lemak 2,15 gram
dan karbohidrat 3,22 gram.
Simpulan : Soyghurt buah naga merah pada penyimpanan di suhu ruang memiliki
nilai pH lebih rendah atau lebih asam dari penyimpanan di lemari es. Soyghurt
buah naga merah mengandung rendah energi, tinggi protein dan rendah lemak
POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS AIKMEL
Hipertensi termasuk dalam salah satu penyebab terbesar
morbiditas di dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
diperoleh Pemerintah Provinsi NTB pada tahun 2020, kasus hipertensi menduduki
posisi pertama dengan jumlah 124.966 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi di puskesmas aikmel.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif non
eksperimental dengan rancangan cross-sectional untuk mengetahui karakteristik
pasien, jenis terapi berupa monoterapi dan politerapi serta golongan obat
antihipertensi yang digunakan, data diambil berdasarkan dengan data rekam
medik pasien dengan jumlah 100 pasien.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menunjukan 63% pasien perempuan dan
pasien laki laki 37%. Usia terbanyak pada penelitian ini adalah usia 46-65 tahun
sebanyak 78% dan mayoritas mengidap hipertensi stage 2 yaitu sebanyak 83%
dengan mayoritas mengguakan obat amlodipin (CCB) sebanyak 34% dan obat
captopril (ACEI) sebanyak 24% dan penggunaan obat antihipertensi kombinasi
amlodipin (CCB) + captopril (ACEI) sebanyak 42%.
Kesimpulan: Pola penggunaan obat antihipertensi di puskesmas Aikmel
menggunakan obat amlodipin (CCB) berjumlah 34% dan captopril (ACEI)
berjumlah 24% dan dengan obat kombiansi amlodipin (CCB) + captopril (ACEI)
sebanyak 42%
HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI MTSN 1 MURUNG RAYA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PURUK CAHU
Anemia adalah ketidakcukupan jumlah sel darah merah di
dalam darah yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat asupan zat besi
pada siswi MTSN 1 Murung Raya di wilayah kerja UPT Puskesmas Puruk Cahu,
mendeskripsikan kejadian anemia pada siswi MTSN 1 Murung Raya di wilayah
kerja UPT Puskesmas Puruk Cahu dan menganalisis hubungan tingkat asupan zat
besi dengan kejadian anemia pada siswi MTSN 1 Murung Raya di wilayah kerja
UPT Puskesmas Puruk Cahu.
Metode: Desain penelitian ini adalah observational analitik dengan pendekatan
cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 86 remaja putri dengan teknik
pengambilan sampel yaitu non probability sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden, semi quantitative food
frequency questionnaire (SQ-FFQ) dan pemeriksaan hemoglobin (Hb). Analisis
data meliputi analisis univariat dengan mendeksripsikan karakteristik dan analisis
bivariat menggunakan uji Fisher's Exact Test.
Hasil penelitian: Responden yang mengalami kejadian anemia sebanyak 50 n
(58,1%), sedangkan yang tidak mengalami kejadian anemia sebanyak 36 (41,9%).
Berdasarkan hasil uji analisis Fisher's Exact Test menunjukkan bahwa nilai P
sebesar 0,001 (ρ-value < 0,05), artinya terdapat hubungan bermakna antara tingkat
asupan zat besi dengan kejadian anemia pada siswi MTSN 1 Murung Raya di
Wilayah UPT Puskesmas Puruk Cahu. Responden yang memiliki tingkat asupan
zat besi kurang mempunyai risiko 6,921 lebih tinggi untuk mengalami kejadian
anemia dibandingkan responden yang memiliki tingkat asupan zat gizi cukup.
Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat asupan zat besi dengan kejadian anemia
pada siswi MTSN 1 Murung Raya di wilayah kerja UPT Puskesmas Puruk Cahu